DISUSUN OLEH :
ANGELIUS RAFAEL TURNIP (5213230010)
DOSEN PENGAMPU :
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada tuhan yang maha Esa yang telah memberikan kami kesehatan
sehingga kami dapat menyelsaikan tugas untuk memenuhi tugas MINI RISET Bahan-Bahan
Listrik. Setiap manusia memiliki kekurangan dan jika terdapat kekurangan di dalam makalah ini
mohon kritik dan sarannya untuk membangun kami menjadi lebih baik lagi. Dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dan dapat memberi ilmu yang berguna bagi kehidupan
sehari-hari. Jika terdapat kesalahan penggunaan kata dan kalimat, kami mohon maaf sebesar
besarnya.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG................................................................................................................................3
B. Tujuan..................................................................................................................................................5
C. Manfaat...............................................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI........................................................................................................................................6
A. KARATERISTIK BEBERAPA JENIS BAHAN PENGHANTAR LISTRIK.......................................................6
B. SIFAT DAN PARAMETER BAHAN MAGNET.......................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................................9
METODOLOGI PERCOBAAN.........................................................................................................................9
BAB III........................................................................................................................................................11
HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................................................................11
A. Tabel Data......................................................................................................................................11
B. Analisis dan Pembahasan..............................................................................................................11
BAB IV........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
I. Konduktor
Konduktor atau penghantar adalah zat atau bahan yang bersifat dapat
menghantarkan energy, baik energy listrik maupun energy kalor, baik berupa zat padat,
cair atau gas. Bahan-bahan yang bersifat konduktor ini biasanya digunakan untuk
membuat alat-alat yang sifatnya membutuhkan kecepatan transfer energy, misalnya
panci, setrika, kabel dan solder. Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis
yang kecil. Pada umumnya logam bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium,
zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar
emas adalah sangat baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara ekonomis
tembaga dan alumunium paling banyak digunakan.
Penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat menghantarkan arus
listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut
konduktor. Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada
umumnya logam bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi
berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah
sangat baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara ekonomis tembaga dan
alumunium paling banyak digunakan.
2. Isolator
Isolator listrik adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan
muatan listrik. Dalam bahan isolator valensi elektronnya terikat kuat pada atom atomnya.
Bahan-bahan ini dipergunakan dalam alat-alat elektronika sebagai isolator, atau
penghambat mengalirnya arus listrik. Isolator berguna pula sebagai penopang beban atau
pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya arus mengalir ke luar atau atara
konduktor. Istilah ini juga dipergunakan untuk menamai alat yang digunakan untuk
menyangga kabel transmisi listrik pada tiang listrik.
Beberapa bahan, seperti kaca, kertas, atau Teflon merupakan bahan isolator yang
sangat bagus. Beberapa bahan sintetis masih "cukup bagus" dipergunakan sebagai
isolator kabel. Contohnya plastik atau karet. Bahan-bahan ini dipilih sebagai isolator
kabel karena lebih mudah dibentuk diproses sementara masih bisa menyumbat aliran
listrik pada voltase menengah (ratusan, mungkin ribuan volt).
Isolasi termal adalah metode atau proses yang digunakan untuk mengurangi
perpindahan panas (kalor). Bahan yang digunakan untuk mengurangi laju perpindahan
panas itu disebut isolator. Energi panas (kalor) dapat ditransfer secara konduksi,
konveksi. dan radiasi. Panas dapat lolos meskipun ada upaya untuk menutupinya, tapi
isolator mengurangi panas yang lolos tersebut. Isolasi termal dapat menjaga wilayah
tertutup seperti bangunan atau tubuh agar terasa hangat lebih lama dari yang sewajarnya,
tetapi itu tidak mencegah hasil akhirnya, yaitu masuknya dingin dan keluarnya panas.
Isolator juga dapat bekerja sebaliknya, yaitu menjaga bagian dalam suatu wadah terasa
dingin lebih lama dari biasanya. Insulator digunakan untuk memperkecil perpindahan
energi panas. Aliran panas dapat dikurangi dengan menangani satu atau lebih dari tiga
mekanisme perpindahan kalor dan tergantung pada sifat fisik bahan yang digunakan
untuk melakukan hal ini.
3. Semikonduktor
B. Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi konduktor dan isolator
Sedangkan pada saluran kabel tanah, biasanya banyak menggunakan kabel dengan
penghantar jenis tembaga dan aluminium, perkembangan yang sangat dominan pada saluran
kabel tanah adalah dari sisi bahan isolasinya, dimana pada saat awal banyak menggunakan
isolasi berbahan kertas dengan perlindungan mekanikal berupa timah hitam, kemudian
menggunakan minyak (jenis kabel ini dinamakan GPLK atau Gewapend Papier Lood Kabel yang
merupakan standar belanda dan NKBA atau Normal Kabel mit Bleimantel Aussenumheullung
yang merupakan standar jerman, dan jenis bahan isolasi yang terkini adalah isolasi buatan berupa
PVC (Polyvinyl Chloride) dan XLPE (Cross-Linked Polyethylene). Jenis bahan isolasi PVC dan
XLPE pada saat ini telah berkembang pesat dan merupakan bahan isolasi yang andal.
Di waktu yang lalu, bahan yang banyak digunakan untuk saluran listrik adalah jenis
tembaga (Cu). Namun karena harga tembaga yang tinggi dan tidak stabil bahkan cenderung naik,
aluminium mulai dilirik dan dimanfaatkan sebagai bahan kawat saluran listrik, baik saluran
udara maupun saluran kabel tanah. Lagipula, kawat tembaga sering dicuri karena bahannya dapat
dimanfaatkan untuk pembuatan berbagai produk lain.
Suatu ikhtisar akan disampaikan dibawah ini mengenai berbagai jenis logam atau
campurannya yang dipakai untuk kawat saluran listrik, yaitu:
1. Tembaga elektrolitik, yang harus memenuhi beberapa syarat normalisasi, baik mengenai daya
hantar listrik maupun mengenai sifat-sifat mekanikal.
2. Brons, yang memiliki kekuatan mekanikal yang lebih besar, namun memiliki daya hantar
listrik yang rendah. Sering dipakai untuk kawat pentanahan.
3. Aluminium, yang memiliki kelebihan karena materialnya ringan sekali. Kekurangannya
adalah daya hantar listrik agak rendah dan kawatnya sedikit kaku. Harganya sangat kompetitif.
Karenanya merupakan saingan berat bagi tembaga, dan dapat dikatakan bahwa secara praktis
kini mulai lebih banyak digunakan untuk instalasi-instalasi listrik arus kuat yang baru dari pada
menggunakan tembaga,
4. Aluminium berinti baja, yang biasanya dikenal sebagai ACSR(Aluminium Cable Steel
Reinforced), suatu kabel penghantar aluminium yang dilengkapi dengan unit kawat baja pada inti
kabelnya. Kawat baja itu diperlukan guna meningkatkan kekuatan tarik kabel. ACSR ini banyak
digunakan untuk kawat saluran hantar udara.
5. Aldrey, jenis kawat campuran antara aluminium dengan silicium (konsentrasinya sekitar 0,4%
-0,7 %), Magnesium (konsentrasinya antara 0,3 % -0,35 %) dan ferum (konsentrasinya antara 0,2
% -0,3 %). Kawat ini memiliki kekuatan mekanikal yang sangat besar, namun daya hantar
listriknya agak rendah.
6. Cooper-weld, suatu kawat baja yang disekelilingnya diberi lapisan tembaga. 7. Baja, bahan
yang paling banyak digunakan sebagai kawat petir dan juga sebagai kawat pentanahan.
Berdasarkan ikhtisar diatas, dapat dikatakan bahwa bahan yang terpenting untuk saluran
penghantar listrik adalah tembaga dan aluminium, sehingga kedua bahan tersebut banyak
digunakan sebagai kawat pengantar listrik, baik saluran hantar udara maupun kabel tanah.
Sifat magnet yang pertama ialah dapat menarik suatu benda lain. Beberapa benda yang bisa
ditarik berasal dari bahan logam, besi, baja, dan masih banyak lagi.
Gaya magnet tidak hanya ada di kutub-kutubnya saja. Namun, gaya magnet dapat timbul di
sekitar magnet. Daerah magnet memiliki gaya magnet biasa disebut dengan medan magnet.
4. Kutub magnet tidak dapat tarik menarik atau akan tolak menolak
Gaya magnet memiliki gaya tarikan dan gaya tolakan. Apabila kutub yang sama didekatkan,
akan saling tolak-menolak.
Begitu sebaliknya, jika kutub utara dan kutub selatan didekatkan maka dengan begitu akan saling
tarik-menarik.
Sifat lain dari magnet, yakni dapat menghilang atau melemah. Hal ini disebabkan adanya
perbakaran, jatuh secara terus-menerus pada magnet tersebut.
Dalam kemagnetan sering dipakai parameter fluks magnet atau magnetic flux (Ф), kuat
medan magnet atau flux density (B), induksi kemagnetan (H) dan permeabilitas (µ). Untuk
mengenal satuan-satuan dengan diperhatikan ringkasan-ringkasan sebagai berikut;
Parameter dan Rumus Kemagnetan Fluks adalah banyaknya garis gaya, sedangkan kuat
medan adalah banyaknya gaya per satuan luas. Pada lilitan berarus juga dikenal parameter
Magneto Motive Force dengan symbol F dengan satuan Ampere Lilit (A lilit). Selain F juga
dkenal Magnetising Force atau kuat medan magnet dengan symbol H yang satuannya A
lilit/meter. µ adalah permeabilitas bahan yang merupakan hasil perkalian permeabilitas absolut
(µo) dengan permeabilitas relative (µr). Besarnya µo = 4π.10-7 H/m. Nilai yang diekspresikan
(µr-1) disebut magnetisasi per unit dari intetitas medan magnet yang disebut susceptibilitas
magnetisasi. Karena µr tidak bersatuan, maka demikian pula dengan µr-1. Besanya µ untuk
bahan ferromagnetic tidak constant. Jika arus dialirkan melalui kumparan dengan inti kumparan
yang terus bertambah secara bertahap dimulai dari nol maka medan magnet dan kerapatan fluks
akan bertambah. Pertambahan keduanya adalah sepanjang garis OP. Pada gambar terlihat bahwa
kurva OP mula-mula naik dengan tajam, kemudian setelah mencapai tahapan tertent kurvanya
jadi mendatar. Hal ini setelah mencapai tahapan kejenuhan (saturasi). Hasil nilai B dengan H
adalah harga yang besarnya tidak constant.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
A. Peralatan
3. kabel Jumper
4. Digital multimeter
5. VOM
B. Prosedur
PERHATIAN: Pastikan untuk memegang probe terisolasi pada meteran mengarah ketika
Anda mengukur perlawanan. Hal ini menjadi sangat penting ketika Anda menggunakan rentang
yang lebih tinggi dari meteran (R x 1000, dll). Alasannya adalah bahwa ohmmeter akan
membaca daya tahan tubuh Anda jika Anda memegang tips logam dari meteran lead. Ini
pengukuran daya tahan tubuh akan mempengaruhi ketahanan membaca dari objek Anda
mengukur, terutama jika objek memiliki ketahanan yang tinggi.
1. Dalam percobaan ini Anda akan mengukur resistensi dari masing-masing 10 objek
tercantum dalam Tabel 5-1 yang tersedia pada modul EFT-ELC-MI. Periksa ohmmeter
Anda terlebih dahulu melalui penekanan sebagai diperlukan. Memimpin uji meteran
harus kode warna dengan memimpin umum, atau minus, hitam, dan ditambah ujung
merah.
2. Sambungkan uji timbal merah meter untuk satu memimpin dari resistor dan tes timah
hitam untuk memimpin lain dari resistor. Mengukur resistensi dan merekamnya dalam
kolom A baris 1 (Resistor).
3. Tukar lead tes merah dan hitam meter sehingga mereka terhubung ke resistor lagi.
Mengukur resistensi lagi dan mencatat nilai dalam kolom B baris 1.
4. Tunjukkan pada kolom C, baris 1, apakah resistor berperilaku seperti konduktor atau
isolator.
6. Ulangi langkah 2 sampai 4 untuk delapan benda lainnya yang tercantum pada Tabel
5-1.
Tegangan Tubuh
7. Set ohmmeter pada R x 10.000 atau R x 100.000 jangkauan dan periksa jika
memusatkan perhatian dengan baik.
8. Ukur daya tahan tubuh Anda dengan memegang ujung logam dari satu memimpin
dengan satu tangan dan ujung logam timah lainnya dengan tangan lain. Catat nilai:
ketahanan tubuh = 5 x 10.000 £2 = 50.000 Ω
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Data
Dari tabel di atas kami mendapatkan nilai tersebut dengan menghitung resistansi
masing-masing objek menggunakan dua alat yaitu, Digital Multimeter dan Analog
Multimeter. Pada tabel A kami masukkan pengukuran menggunakan Multimeter
Analog dan tabel B menggunakan multimeter Digital, dan terdapat perbedaan nilai
antara tabel A dan B.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tidak semua jenis bahan dapat menghantarkan arus listrik dengan baik. Ada bahan yang
dapat menghantarkan arus listrik dengan baik ada pula bahan yang sangat buruk menghantarkan
listrik. Bahan-bahan yang sangat baik daya hantarnya disebut konduktor sedang yang sangat
buruk daya hantarnya disebut isolator.
1. Resistor
2. Capasitor
6. Coil
1. Wood
2. Plastic
3. Rubber
4. Arcrylic