Anda di halaman 1dari 3

Laporan Hasil Diskusi 

Kasus Pelanggaran HAM


“Kasus Pembunuhan Salim Kacil

Kelompok
Nama : -Dimas Affan A.

SMA YPS SOROAKO

2019-2020
Kasus Pembunuhan Salim Kacil
Pembunuhan warga Desa Selok Awar-Awar, Lumajang, Jawa Timur
Samsul alias Salim Kancil yang berumur 46 tahun.. Salim menjadi korban aksi
kekerasan dan penganiayaan sekelompok orang secara brutal.
Aktivitas Salim Kancil menolak tambang Galian C di desanya, yang mendasari
terjadinya kasus tersebut. Awal terjadinya penolakan aktivitas penambangan
pasir oleh masyarakat Desa Selok Awar-Awar dimulai sekitar Januari 2015.
Kejadian penganiayaan Tosan
Sekitar pukul 07.30 WIB, Tosan sedang menyebarkan selebaran di depan
rumahnya bersama Imam. sekelompok preman berjumlah sekitar 40 orang
dengan sepeda motor mendatangi Tosan dan mengeroyoknya. Sebelum diminta
melarikan diri oleh Tosan, Imam sempat melerai penganiayaan tersebut.Tosan
dianiaya dengan menggunakan kayu, batu dan celurit. Tosan mencoba lari
dengan menggunakan sepeda angin, namun gerombolan tersebut berhasil
mengejar. Di Lapangan Persil, korban terjatuh, dan kemudian dianiaya kembali
dengan pentungan kayu, pacul, batu dan celurit, bahkan sempat ditindas dengan
sepeda motor.
Tak lama, Ridwan, rekan satu forum Tosan, datang dan melerai. Preman kabur.
Ridwan membawa Tosan ke RSUD Lumajang.
Kejadian penganiayaan Salim Kancil
Setelah menganiaya Tosan, para preman tersebut menuju rumah Salim
Kancil. Salim, yang saat itu sedang menggendong cucunya yang berusia 5
tahun, langsung meletakkan cucunya di lantai ketika gerombolan tersebut
datang dan menjemput paksa.
Gerombolan mengikat tangan Salim dan membawanya ke Balai Desa Selok
Awar-Awar yang berjarak 2 km dari rumahnya dengan cara diseret. Selain
dipukuli, digergaji lehernya, Salim juga diestrum. Kejadian terjadi sekitar
setengah jam, hingga menimbulkan kegaduhan.
Kebal dengan penganiayaan tersebut, Salim kemudian diseret kembali ke
sebuah daerah pemakaman. Salim akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya
ketika dihujani pukulan batu di kepalanya dalam posisi tertelungkup dengan
tangan terikat.
Tubuh, terutama kepala korban penuh luka benda tumpul, di dekatnya banyak
batu dan kayu berserakan.
Tersangka
Dari kesaksian Ridwan dan Imam yang telah dimintai keterangan oleh
pihak penyidik Polres Lumajang, ada 19 nama yang diduga pelaku
penganiayaan dan pembunuhan kepada Tosan dan Salim Kancil, antara lain
Desir, Eksan, Tomin, Tinarlap, Siari, Tejo, Eli, Budi, Sio, Besri, Suket, Siaman,
Jumunam, Satuwi, Timar, Buri, Miso, Parman dan Satrum, 19 diantarany di
tahan dan 3 lainnya tidak ditahan karena baru berumur 16 tahun
Pelanggaran HAM
Dari kasus tersebut 22 orang ini mendapatkan pelanggaran HAM pembunhan
yaitu Hak Asasi pribadi dan dikenakan pasal
-Pasal 28 A Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan
hidup dan kehidupannya
- Ia dijerat Pasal 338 dan 340 KUHP tentang 'Barang siapa yang dengan sengaja
dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain diancam karena
pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur
hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun'\
Upaya penegakan HAM di Indonesia

1. Pendidikan Karakter
2. Mempelajari Segala Sesuatu tentang HAM
3. Menegakkan HAM dengan Berbuat Baik
4. Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan
5. Melakukan Pengawasan Upaya Penegakkan HAM

Anda mungkin juga menyukai