Anda di halaman 1dari 7

CLARA EVERESTYA (1601620063)

UTS BELAJAR MOTORIK

SOAL
1. Jelaskan menurut pengetahuan anda?
a. Teori gerak (motor control)
b. Belajar bergerak (Motor Learning)
c. Perkembangan Gerak (Motor Development)
2. Jelaskan tiga tahapan dalam belajar gerak !
a. Tahap Kognitif
b. Tahap Asosiatif/ Fiksasi
c. Tahap Otomatis
3. Sebutkan faktor yang mempengaruhi belajar motorik serta berikan contoh !
a. Perkembangan sistim Saraf.
b. Kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak.
c. Keinginan anak yang memotifasinya untuk bergerak.
d. Linkungan yang mendukung.
e. Aspek psikologis anak.
f. Kemampuan motorik yang baik berhubungan erat dengan self-esteem.
g. Umur.
h. Jenis kelamin.
i. Genetik.
j. Kelainan kromosom.
4. Jelaskan fungsi dan tujuanperkembangan motorik !
a. Prinsip Perkembangan Motorik
b. Tujuan dan Fungsi Perkembangan Motorik
5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik !
6. Jelaskan perbedaan pertumbuhan, perkembangan, kematangan !
7. Jika anda seorang pendidik atau pelatih, apa strategi yang anda terapkan trhadap
perkembangan motorik anak usia dini !
8. Jelaskan perbedaan syaraf aferent dengan eferent menurut fungsinya !
9. Jelaskan apa yang di maksud dengan transfer positif dan transfer negatif serta
10. Perkembangan motorik adalah ...
JAWABAN
1.
a. Teori gerak adalah teori yang membahas mengenai bagaimana fungsi system
saraf dan otot berperan sebagai sistem yang mengontrol gerak manusia.
b. Belajar gerak adalah usaha seseorang untuk meningkatkan kemampuan motorik
pada dirinya. Setelah belajar gerak seseorang akan memiliki kemampuan gerak
yang dihasilkan dari Latihan-latihan pada saat belajar gerak.
c. Perkembangan gerak adalah hasil dari belajar gerak. Seseorang akan mengalami
step by step dalam perkembangan gerak mereka, jika seseorang rajin melakukan
Latihan maka perkembangan gerak yang ia peroleh juga akan pesat.
2.
a. Tahap Kognitif. Pada saat tahap ini seorang guru memberikan informasi untuk
menanamkan konsep-konsep tentang apa yang akan dipelajari. Setelah siswa
memperoleh informasi tentang apa, mengapa dan bagaimana cara melakukan
aktifitas gerak yang akan dipelajari diharapkan di dalam benak siswa telah
terbentuk motor-plan yaitu keterampilan intelektual dalam merencanakan cara
melakukan keterampilan gerak.
b. Tahap Asosiatif/Fikasi. Pada tahap ini siswa mulai memperaktekkan gerak sesuai
konsep-konsep yang telah mereka ketahui dan pahami. Tahap ini juga sering
disebut tahap Latihan.
c. Tahap Otomatis. Pada tahap ini siswa dapat melakukan aktifitas gerak secara
terampil. siswa dapat merespon secara cepat dan tepat terhadap apa yang
ditugaskan.
3.
a. Perkembangan Sistem Saraf. Sistem saraf sangat berpengaruh dalam
perkembangan motorik, karena sistem saraf merupakan sistem pengontrol
gerak motorik pada tubuh manusia. Contoh : Bayi usia 3bulan sudah dapat
merespon ucapan dengan senyum karena sistem saraf nya sudah mulai berkembang.
b. Kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak. Karena perkembangan
motorik sangat erat kaitannya dengan fisik, maka kemampuan fisik seseorang
akan sangat berpengaruh pada perkembangan motorik seseorang. Anak yang
normal perkembangan motoriknya akan lebih baik dibandingkan anak yang
memiliki kekurangan fisik. Contoh : Ari adalah seorang disabilitas ia baru bisa
berjalan diusia 2 tahun.
c. Keinginan anak yang memotivasinya untuk bergerak. Ketika anak mampu
melakukan suatu gerakan motorik, maka akan termotivasi untuk bergerak
kepada motorik yang lebih luas lagi. Hal tersebut dikarenakan semakin dilatih
kemampuan motorik anak akan semakin meningkat. Contoh: Anak yang motivasi
gerak nya tinggi akan lebih cepat menguasai kemampuan gerak dibandingkan
dengan anak yang tidak memiliki motivasi.
d. Lingkungan yang mendukung. Perkembangan motorik anak akan lebih
teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung
mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan
yang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otak.
e. Lingkungan yang mendukung. Perkembangan motorik anak akan lebih
teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung
mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan
yang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otak. Contoh : Adi memiliki
kemampuan gerak diatas teman-temannya karena ia sering dilatih ayahnya.
f. Aspek psikologis anak. Untuk menghasilkan kemampuan motorik yang baik
pada anak diperlukan kondisi psikologis yang baik pula, agar mereka dapat
mengembangkan gerakan motoriknya.
g. Umur. Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun
pertama kehidupan dan pada masa remaja. Contoh : Anak usia 1 tahun sudah bisa
berjalan sedangkan anak usia 2 tahun sudah bisa berlari dan melompat
h. Jenis Kelamin. Setelah melewati pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan
lebih cepat dibanding anak perempuan.
i. Genetik. Genetik adalah bawaan anak, yaitu potensial anak yang akan menjadi ciri
khasnya, antara lain bentuk tubuh (cacat fisik) dan kecerdasan. Kelainan
genetik akan mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.
j. Kelainan Kromosom. Pada umumnya kelainan kromosom akan disertai dengan
kegagalan pertumbuhan.
4.
a. Prinsip Perkembangan Motorik adalah adanya suatu perubahan baik fisik maupun
psikis sesuai dengan masa pertumbuhannya.
b. Tujuan dan fungsi perkembangan motorik adalah penguasaan kemampuan yang
tergambar dalam kemampuan menyelesaikan tugas motorik tertentu. Kualitas
motorik terlihat dari seberapa jauh anak tersebut mampu menampilkan tugas
motorik yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentut.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Motorik:
a. Perkembangan Usia
b. Perkembangan Sistem saraf
c. Moivasi
d. Lingkungan
e. Genetik
f. Usia
g. Riwayat Penyakit
h. Jenis kelamin
i. Bakat dan Potensi
6.
 Pertumbuhan (growth) adalah perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif
yang menyangkut aspek fisik jasmaniah seperti perubahan-perubahan yang
terjadi pada organ-organ dan struktur organ fisik, sehingga anak semakin
bertambah umurnya semakin besar dan semakin tinggi pula badannya. Contoh :
munculnya gigi baru, semakin bertambahnya jumlah gigi, semakin
bertambahnya tinggi badan, dst.

 Perkembangan (development) adalah proses perubahan ke arah kedewasaan


yang bersifat kualitatif (ditekankan pada segi fungsional) akibat adanya proses
pertumbuhan materiil dan hasil belajar dan tidak dapat diukur. Contoh :
pematangan sel ovum dan sperma, munculnya kemampuan berdiri dan berjalan,
dst.

 Kematangan yang dimaksud adalah kematangan potensi fisik dan potensi


mental psikologis yang yang telah dicapai dalam suatu tahap pertumbuhan atau
perkembangan.

7. Jika saya seorang pendidik atau pelatih yang akan saya lakukan adalah memberikan
banyak stimulus. Karena untuk anak usia dini mereka cenderung mencontoh apa yang
diajarkan. Jadi yang akan saya lakukan adalah memberika stimulus tentang Gerakan yang
akan dipelajari dengan begitu anak didik saya akan mengikuti dan akan berkembangan
kemampuan motoriknya.

8. - sistem aferen bertanggung jawab untuk menerima dan mengirimkan pesan ke sistem
saraf pusat dari seluruh bagian tubuh. Sebaliknya, sistem eferen bertanggung jawab untuk
menerima dan mengirimkan pesan dari sistem saraf pusat ke seluruh bagian tubuh.
- sistem aferen membuat saraf sensorik sementara sistem eferen membuat saraf motorik.
- sistem aferen memiliki dendrit panjang tunggal dan akson pendek sedangkan sistem
eferen memiliki akson panjang tunggal dan beberapa dendrit.

9. Transfer Positif
Transfer positif terjadi jika pengalaman dengan keterampilan sebelumnya membantu dan
menguntungkan terhadap keterampilan baru yang sedang dipelajari.
contoh :
1) Pengalaman bermain sepakbola sebelumnya dapat mempermudah dalam belajar
sepaktakraw.
2) Pengalaman bermain tenis meja dapat mempermudah belajar tenis meja.
3) Pengalaman bermain tenis dapat mempermudah belajar tenis.

Transfer Negatif
Transfer ini terjadi apabila pengalaman keterampilan masa terakhir bertahan atau
merugikan terhadap keterampilan belajar baru. pengaruh-pengaruh negatif dalam
keterampilan gerak, harus dicari komponen-komponen khusus dari keterampilan untuk
menemukan pengaruh-pengaruh negatif.
Contoh :
Dalam belajar forehand dan tenis akan mengalami kesulitan apabila sebelumnya telah
melakukan latihan keterampilan forehand untuk bulutangkis, hal yang demikian ini
disebut sebagai transfer negatif.

10. Belajar Motorik adalah Proses belajar yang difokuskan pada penguasaan keterampilan
gerak. Belajar motorik membutuhkan konsentrasi, keinginan dan Latihan. Dalam belajar
motorik baik halus maupun kasar seorang anak harus diberikan stimulus dan motivasi,
belajar motoric juga mengasah kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik anak.

Anda mungkin juga menyukai