Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
negara. Kepolisian adalah salah satu lembaga penting yang mempunyai tugas
1
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Menimbang a.
1
2
dan fungsinya harus berdasarkan legitimasi hukum yang berlaku, hal ini
segala hal-ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai
suatu organisasi yang baik dan kuat memiliki aturan tata tertib intern sebagai
norma operasional untuk meningkatkan semangat kerja dan moril. Hal ini
2
Ibid., Pasal 1 angka 1.
3
Ibid., Pasal 2.
3
larangan, dan sanksi bagi anggota Polri hal ini untuk menjaga kehormatan
sebagai pejabat negara yang diberi tugas dan kewenangan selaku pelindung,
keamanan.
terjadi pada saat ini mulai sering menjadi pembicaraan masyarakat luas.
penyalahgunaan senjata api oleh anggota Polri, adanya anggota Polri yang
4
Ibid., Pasal 27.
4
dijiwai oleh Pancasila serta mencerminkan jati diri setiap anggota Polri.
2016 – 2025, Tahap Strive for Excellence: Tahap ini kebutuhan masyarakan
akan lebih mengharapkan multi dimensional service quality yang efektif dan
disebutkan bahwa :
satu program yang dilakukan oleh Polda Sumatera Utara adalah dengan
adanya Program Quick Wins Polri adalah suatu program unggulan Polri dalam
yang cepat.8 Adapun sasaran yang ingin dicapai dari program tersebut adalah
untuk merubah pola maupun perilaku dan budaya kerja para anggota Polri dan
berikut :
merasakan pelayanan yang diberikan oleh anggota Polri, baik dalam bentuk-
lainnya yang berada pada masing-masing unit pelayanan yang sudah tersedia.
sampai dengan bulan Maret dan pelaksanaan upload data pada minggu
pertama di bulan April dengan waktu pelaksanaan mulai pukul 00.01 Wib
9
Kepolisian Negara Republik Indoneisa, Surat Edaran Nomor : SE/II/XII/2017 tentang
Petunjuk/Arahan Pelaksanaan Pogram Quick Wins Resstra Polri Tahun 2015-2019, point 2
huruf a.
10
Ibid., point 2 huruf b.
7
dengan bulan Juni dan pelaksanaan upload data pada minggu pertama di
bulan Juli dengan waktu pelaksanaan mulai pukul 00.01 Wib sampai hari
pelaksanaan mulai pukul 00.01 Wib sampai hari ke-4 pukul 23.59 Wib.
didapat dari berbagai sumbangan dan pemikiran diluar Polri (stake holder),
dan juga diperoleh dari para pemerhati di bidang Kepolisian maupun para
senior dan pensiunan Polri serta pihak lainnya, yang diharapkan program ini
benar-benar dapat menghasikan kinerja dari anggota Polri yang optimal dan
maupun luar negeri sebagai mitra Polri. Oleh sebab itu pencapaian arah
korban dalam jumlah yang besar karena kejahatan dilakukan dengan modus
operandi baru dan dilakukan dengan sarana-sarana yang modern dan canggih.
produksi, kejahatan akan menyebabkan perasaan cemas dan tidak tenang dan
kesejahteraan masyarakat.
2019 lalu :
kejahatan asusila JTP nya sebanyak 398 kasus dan PTP nya sebanyak
356 kasus. Kemudian perjudian, JTP nya ada sebanyak 558 kasus dan
PTP nya 577 kasus. Korupsi JTP nya 27 kasus dan PTP nya 24 kasus.
Selanjutnya ilegal loging JTP nya 27 kasus dan PTP nya 18 kasus.
Maupun penipuan JTP nya 2.263 kasus dan PTP nya 1.057, serta
penggelapan JTP nya sebanyak 2.049 kasus dan PTP nya 1.483 kasus.
Sedangkan untuk kasus pembunuhan jumlah tindak pidananya ada 100
kasus, dan pengungkapannya sebanyak 98 kasus. Sementara itu, untuk
giat operasi, seperti Ketupat Toba 2019 yang dimulai dari 29 Mei
sampai 10 Juni, Polda Sumut mengeluarkan sebanyak 1.946 kasus
tilang, 2.996 perkara pelanggaran, 86 kasus kecelakaan lalu lintas
dengan rincian 25 orang meninggal, 45 orang luka berat, dan 112 orang
luka ringan.11
"Sepanjang tahun 2020, terdapat hingga 29.243 kasus atau lebih besar
dari laporan yang diterima kepolisian pada 2019 yang sebesar 27.484
kasus. Dari jumlah laporan tindak pidana tersebut, sebanyak 20.813
kasusnya dapat terselesaikan. Jumlah ini juga lebih tinggi ketimbang
capaian penyelesaian pada tahun 2019 sebesar 18.690 kasus. Artinya
juga terjadi kenaikan dalam hal penyelesaian kasus sebesar 11,3
persen”.12
dipahami dari berbagai sisi yang berbeda. Itu sebabnya dalam kesehatian
yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pelaku kejahatan mempunyai andi
mata perbuatan yang ditentang oleh masyarakat, akan tetapi adanya dorongan
11
https://medan.tribunnews.com/2020/01/02/angka-kriminalitas-di-sumut-2019-tergolong-
tinggi-total-31388-kasus-tertinggi-kejahatan-narkoba., diakses tanggal 28 April 2021.
12
Sepanjang 2020 Narkoba kasus Paling Menonjol di Sumut, 702 Kg Sabu Diungkap -
KRIMINAL | RRI Medan |, 30 Des 2020, diakses tanggal 28 April 2021.
10
akan tetapi adanya dorongan dari si pelaku untuk melakukan perbuatan yang
bahkan kejahatan dinyatakan sebagai the oldest social problem. Jadi kejahatan
tersebut.
harus disesuaikan dengan sifat dan modus dari kejahatan yang muncul sesuai
Utara dengan cara melakukan Operasi Sikat Toba 2021. Kepolisian Daerah
Sumatera Utara dan jajaran melaksanakan Operasi Sikat Toba 2021 terhitung
tindakan tegas dan terukur (tembak ditempat) bagi pelaku kejahatan yang
represif.
pengawasan, patroli, dan razia. Pencegahan yang dilakukan seperti patroli itu
kejahatan jalanan. Apalagi jam rawan di Medan itu mulai dari pukul 24.00
13
Kasubbid Penmas Bid Humas Poldasu AKBP MP Nainggolan, POLDA SUMUT
Melaksanakan Operasi Sikat Toba 2021, 172 Pelaku Kejahatan Ditangkap - Indoglobe News,
diakses tanggal 1 April 2021.
12
harus ada kunci ganda. Masyarakat juga harus mempunyai insting ketika
dalam menekan tingkat kejahatan dirasakan belum optimal, hal ini dilihat
Polda Sumatera Utara sebagai pelaksana tugas pokok dalam bidang Reserse
pelaksana tugas pokok dalam bidang Reserse Kriminal Umum pada tingkat
hukum. Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak melalui
14
Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2018, Op.cit., Pasal 1
angka 19.
13
strategis dan tantangan tugas yang dihadapi sasaran transformasi Polri antara
lain:
Program 100 hari kerja Kapolri yang tertuang dalam rencana aksi
Sumatera Utara. Tetapi hal ini tidak cukup hanya sebatas Program 100 hari
kerja Kapolri, perlu adanya langkah, upaya dan strategi Direktorat Reserse
suatu strategi untuk mendukung peningkatan kerja suatu organisasi, tidak bisa
lepas dari kinerja yang dicapai oleh suatu organisasi dan perilaku anggota
Indonesia. Dinamika kehidupan sosial dan politik berjalan lebih cepat dari
pada perubahan struktur dan mekanisme kerja dalam organisasi Polri. Kondisi
16
https://waspada.id/Dr Alpi Sahari, SH, M.Hum: Dukung Peningkatan Profesionalisme
Melalui Road Map Transformasi Polri PRESISI (waspada.id), Selasa, 11 Mei 2021, diakses
tanggal 26 April 2021.
15
ada, tetapi juga harus mempunyai kode etik profesi sebagai aspek dalam
Kode Etik Kepolisian sebagai pedoman bagi setiap anggota Polri dalam
etika moral yang bersumber dan berpijak pada good governance dalam
kepolisian yang bersih dan baik dalam rangka mewujudkan good governance.
sebagai kekuasaan tidak terbatas, akan tetapi tunduk pada hukum tidak tertulis
dengan asas-asas umum pemerintah yang baik. Hal ini dapat dijawab dengan
menggali sejauh mana tingkat kesadaran, disiplin dan moralitas anggota Polri
pemahaman yang dalam bagi Polri tentang fungsi yang diembannya yakni
oleh proses panjang yang dialami oleh setiap personil antara lain berkaitan
yang ada dihadapkan pada beban tugas termasuk tantangan yang dihadapinya.
Permintaan masyarakat tersebut adalah bentuk rasa aman, tentram, damai, dan
etik profesi) seperti yang diatur dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara
memiliki nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya yang dilandasi dan dijiwai
oleh Pancasila serta mencerminkan jati diri setiap anggota Polri dalam wujud
atau kecerdasan yang memadai dan disiplin serta dapat memelihara tata tertib
dan keahlian yang dimilikinya, hal ini akan memudahkan atau mempercepat
Indonesia melalui Grand Strategi Polri tahun 2005-2025, Tahap III Service
sikap kerja yang tekun bekerja, daya tahap fisik dan psikhis yang tinggi,
disiplin yang tinggi, solidaritas sesama rekan sejawat, dapat dipercaya, jujur
dan taat asas yang terbentuk dalam diri penyidik Ditreskrimum sebagai salah
Polri.
dalam kerangka membentuk Polri yang bermoral, kode etik dan disiplin
18
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Grand Strategi Polri 2005 – 2025, Op.cit., hal. 5.
19
B. Rumusan Masalah
masyarakat ?
masyarakat ?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Orisinal Penelitian
penelitian ini maka peneliti mengacu pada peneliti terdahulu yang relevan,
paradigma baru sebagai Polisi Sipil yang menjunjung tinggi hak azasi
22
integritas moral, sikap perilaku dan etika profesi serta disiplin dan
2011.
dan sikap tidak profesional dari polisi. Keadaan ini menyebabkan tidak
moral yang dibakukan menjadi kode etik, dan adana pelanggan kode etik
Hukum : Hukum Khaira Ummah Vol. 12. No. 3 September 2017 : 643 –
654.
anggota Polda Jawa Tengah juga tidak terlepas dari lima faktor yang
hukumnya, masyarakat dalam hal ini anggota Polri sebagai objek dari
serba terbatas,
dan ketaatan anggota Polda Jawa Tengah terhadap hukum baik hukum
berlaku.
disiplin Polri kepada para anggota Polda Jawa Tengah agar terwujudnya
25
ini adalah kesadaran hukum yang dimiliki anggota Polri kurang serta
kaya atau sebagai perantara untuk membangun karir dan juga pengaruh
hukum termasuk dalam hal ini tegaknya hukum disiplin anggota Polri
F. Kerangka Berpikir
Penegakan Hukum
A. Kerangka Teori
1. Teori Utama (Grand Theory) tentang Penegakan Hukum
2 Teori Tengah (Middle Range Theory)
a. Teori Kewenangan
b. Teori Kepatuhan Hukum
3. Teori Aplikasi (Applicative Theory) tentang Penanggulangan
Kejahatan
B. Tinjauan Pustaka
1. Kepolisian Negara Republik Indonesia
2. Kejahatan
METODOLOGI PENELIITAN
G. Sistematika Penulisan
penelitian dan pemahaman dari keseluruhan disertasi ini, dibagi atas 5 bab
yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Kejahatan.