Anda di halaman 1dari 15

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SADRANAN

DI DESA DANDA JAYA KECAMATAN RANTAU BADAUH


KABUPATEN BARITO KUALA

OLEH
RAUSWANTIANA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


BANJARMASIN
2021
NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SADRANAN
DI DESA DANDA JAYA KECAMATAN RANTAU BADAUH
KABUPATEN BARITO KUALA

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan Agama Islam

Oleh
Rauswantiana
190101010726

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BANJARMASIN
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat


rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Perkembangan Psikomotorik Anak (Siswa SD/MI)”.
Tak lupa, penyusun haturkan terimakasih kepada Ibu Alfina Lailan, S. PD.
I, M. PD selaku pembimbing yang senantiasa meluangkan waktunya guna
memberikan bimbingan hingga selesainya penyusunan makalah ini.
Materi makalah ini disusun dari berbagai sumber pembelajaran di sekolah
maupun yang lainnya. Kami selaku penyusun berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi mahasiswa dan mahasiswi ataupun orang-orang yang
membacanya untuk menjadi ladang amal.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas segala bentuk kerjasamanya
semoga Allah SWT. Meridhoi ikhtiar kita dalam membangun generasi Indonesia
melalui makalah ini
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga
demi penyempurnaan makalah ini kami mengharapkan kritik dan saran pembaca
agar nantinya makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Demikian yang dapat disampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

Banjarmasin, 10 Oktober 2020

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... Hal


KATA PENGANTAR ..................................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................................1
B. Ramusan Masalah ...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................3
A. Pengertian Perkembangan Psikomotorik.............................................................3
B. Perkembangan Psikomotorik Anak Dari Segi Fisik............................................4
C. Perkembangan Psikomotorik Anak Dari Segi Motorik ........................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan. Sejak dini manusia sudah membutuhkan pendidikan dalam proses
perkembangannya menjadi bermain. Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk
sekolah dasar adalah 6 tahun dan selesai (lulus) pada usia 12 tahun. Jika merujuk
pada pembagian tahapan perkembangan anak, maka anak usia sekolah berada
pada dua masa perkembangan, yang pertama yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9
tahun), dan yang kedua yaitu masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Anak-anak
usia sekolah memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya
lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok,
dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu,
guru sebaiknya mengembangkan proses pembelajaran yang mengaitkan antara
permainan dengan pelajaran, kemudian guru juga dapat mengusahakan anak
berpindah atau bergerak, anak juga diajarkan cara bekerja atau belajar dalam
kelompok, serta guru memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam
pembelajaran.
Pemahaman tentang anak merupakan suatu awal keberhasilan dalam
pendidikan. Dunia anak merupakan dunia bermain, di saat mereka bermain anak-
anak akan menyerap segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya,
sebagaimana yang diungkapkan oleh Maslichatoen bahwa “bermain juga
merupakan tuntutan dan kebutuhan yang esensial bagi anak usia Sekolah Dasar,
melalui kegiatan bermain anak akan dapat mencapai tuntutan dan kebutuhan
perkembangan dimensi dari motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, sosial,
nilai, dan sikap hidup”. Aspek perkembangan motorik merupakan salah satu aspek
perkembangan yang dapat mengintegrasikan perkembangan aspek yang lain.
Perkembangan fisik motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur
kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan fisik memiliki peran
yang sangat penting bagi kehidupan anak, baik secara langsung maupun tidak

1
2

langsung. Secara langsung perkembangan fisik seorang anak akan menentukan


keterampilan anak dalam bergerak. Sementara secara tidak langsung,
pertumbuhan dan perkembangan fisik akan mempengaruhi cara pandang anak
terhadap dirinya sendiri dan cara pandang anak terhadap orang lain, kemudian
perkembangan fisik itu berjalan seiring dengan perkembangan motorik.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian perkembangan psikomotorik?


2. Bagaimana perkembangan psikomotorik anak dari segi fisik?
3. Bagaimana perkembangan psikomotorik anak dari segi motorik?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui pengertian perkembangan psikomotorik.


2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan psikomotorik anak dari segi fisik.
3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan psikomotorik anak dari segi
motorik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, psikomotorik diartikan sebagai


suatu aktivitas fisik yang berhubungan dengan proses mental dan psikologi.
Psikomotorik berkaitan dengan tindakan dan ketrampilan, seperti lari, melompat,
melukis, dan sebagainya. Dalam dunia pendidikan, psikomotorik terkandung
dalam mata pelajaran praktik. Psikomotorik memiliki korelasi dengan hasil belajar
yang dicapai melalui manipulasi otot dan fisik. Psikomotorik tidak bisa
dipisahkan dari kognitif dan afektif. Sebaliknya, psikomotorik juga tidak bisa
berdiri sendiri. Setiap apa yang diberikan guru kepada siswa perlu dipahami
kemudian diterapkan. Proses belajar dimulai dari tahap kognitif (berpikir),
kemudian afektif (bersikap), baru psikomotorik (berbuat). Meskipun kognitif dan
afektif kini mulai dipisahkan, keduanya masih tetap mengandung psikomotorik.
Sebagai contoh, ketergantungan kognitif terhadap psikomotorik tampak pada
implementasi ilmu fisika yang diterapkan dalam suatu eksperimen. Afektif yang
bergantung pada psikomotorik juga bisa ditemukan dalam pelajaran Agama
misalnya praktik tata cara sholat dan berdoa. 1
Psikomotorik adalah domain yang meliputi perilaku gerakan dan
koordinasi jasmani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik seseorang.
Keterampilan yang akan berkembang jika sering dipraktekkan ini dapat diukur
berdasarkan jarak, kecepatan, kecepatan, teknik dan cara pelaksanaan. Dalam
aspek psikomotorik terdapat tujuh kategori mulai dari yang terendah hingga
tertinggi:
1) Peniruan
Kategori ini terjadi ketika anak bisa mengartikan rangsangan atau sensor
menjadi suatu gerakan motorik. Anak dapat mengamati suatu gerakan
kemudian mulai melakukan respons dengan yang diamati berupa gerakan
meniru, bentuk peniruan belum spesifik dan tidak sempurna.
2) Kesiapan
Kesiapan anak untuk bergerak meliputi aspek mental, fisik, dan
emosional. Pada tingkatan ini, anak menampilkan sesuatu hal menurut
petunjuk yang diberikan, dan tidak hanya meniru. Anak juga menampilkan
gerakan pilihan yang dikuasainya melalui proses latihan dan menentukan
responsnya terhadap situasi tertentu.
3) Respon Terpimpin
1
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=perkembangan+psikomotorik+anak+&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3Dqzd_erp78bEJ
4

Merupakan tahap awal dalam proses pembelajaran gerakan kompleks


yang meliputi imitasi, juga proses gerakan percobaan. Keberhasilan dalam
penampilan dicapai melalui latihan yang terus menerus.
4) Mekanisme
Merupakan tahap menengah dalam mempelajari suatu kemampuan yang
kompleks. Pada tahap ini respon yang dipelajari sudah menjadi suatu kebiasaan
dan gerakan bisa dilakukan dengan keyakinan serta ketepatan tertentu.
5) Respon Tampak Kompleks
Ini tahap gerakan motorik yang terampil yang melibatkan pola gerakan
kompleks. Kecakapan gerakan diindikasikan dari penampilan yang akurat dan
terkoordinasi tinggi, namun dengan tenaga yang minimal. Penilaian termasuk
gerakan yang mantap tanpa keraguan dan otomatis.
6) Adaptasi
Pada tahap ini, penguasaan motorik sudah memasuki bagian dimana anak
dapat memodifikasi dan menyesuaikan keterampilannya hingga dapat
berkembang dalam berbagai situasi berbeda.
7) Penciptaan
Yaitu menciptakan berbagai modifikasi dan pola gerakan baru untuk
menyesuaikan dengan tuntutan suatu situasi. Proses belajar menghasilkan hal
atau gerakan baru dengan menekankan pada kreativitas berdasarkan
kemampuan yang telah berkembang pesat. 2

B. PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK ANAK DARI SEGI FISIK

Perkembangan Fisik Anak Usia Sekolah Dasar


Perkembangan fisik menurut hukum Cephalocaudal yaitu pertumbuhan
dimulai dari kepala ke arah kaki, kepala tumbuh lebih dahulu daripada bagian
lainnya (pada pertumbuhan prenatal, janin), bayi lebih dahulu mempergunakan
mulut dan matanya lebih cepat daripada anggota geraknya. Tugas perkembangan
fisik anak usia 6-12 tahun yaitu belajar, kemampuan fisik diperlukan agar bisa
melaksanakan permainan atau olahraga, membentuk sikap tertentu terhadap
dirinya sebagai pribadi yang sedang tumbuh dan berkembang, belajar bergaul
dengan teman-teman seumurnya, mengembangkan kemampuan dasar dalam
membaca, menulis dan menghitung, mengembangkan nurani, moralitas dan skala
nilai, memperoleh kebebasan pribadi, membentuk sikap terhadap kelompok sosial
dan instusi. Adapun kategori keterampilan fisik menurut (Hurlock, 1997) yaitu:
2
https://dosenpsikologi.com/kognitif-afektif-dan-psikomotorik
5

1) keterampilan menolong diri sendiri.


2) keterampilan dalam menolong orang lain.
3) Keterampilan dalam beraktifitas disekolah.
4) Keterampilan Bermain.
Apabila fisik mengalami gangguan atau hambatan dalam
perkembangannya, maka kemampuan motorik pun akan ikut terhambat.
Perkembangan fisik individu meliputi empat aspek yaitu sistem syaraf, otot,
kelenjar endokrin, dan struktur tubuh atau fisik. Sistem syaraf sangat
mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi. Otot-otot mempengaruhi
perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik. Kelenjar endokrin
menyebabkan munculnya tingkah laku baru. Struktur fisik atau tubuh meliputi
tinggi, berat, dan proporsi. Aspek fisik yang paling penting adalah otak sebagai
pusat atau sentral perkembangan dan fungsi perkembangan. Otak mempunyai
pengaruh yang sangat menentukan bagi perkembangan individu lainnya.
Berkaitan dengan hal tersebut terdapat beberapa jenis gangguan fisik pada anak
yaitu gangguan pancaindra, obesitas, stereotipik, malnutrisi dan cacat tubuh. Bagi
anak-anak usia sekolah dasar perkembangan fisik merupakan hal yang sangat
penting, karena akan mempengaruhi perilaku mereka sehari-hari,termasuk
perilaku dalam belajar. Perkembangam fisik yang dimiliki oleh masing-masing
akan mempengaruhi persepsi mereka pada dirinya sendiri dan orang lain. Artinya
anak-anak yang memiliki fisik yang ideal akan lebih percaya diri dan anak-anak
yang memiliki kondisi fisik yang berbeda akan tidak percaya diri terhadap
lingkungan.3
Manusia terdiri dari fisik dan psikis, fisik merupakan tempat
berkembangnya berbagai perkembangan dalam diri manusia. Di dalam fisik selalu
terjadi perkembangan kognitif, sosial, moral, agama, dan bahasa. Fisik manusia
berkembang dalam beberapa tahapan, yaitu dimulai dari masa anak-anak, remaja,
dewasa, dan usia lanjut. Agoes Dariyo mengatakan bahwa suatu perubahan yang
paling menonjol dan nampak di dalam diri individu adalah terjadinya perubahan

3
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip/article/view/2780
6

fisik. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan
sangat mengagumkan. Secara garis besarnya, pertumbuhan dan perkembangan
fisik peserta didik dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
1) Tahap setelah lahir hingga usia tiga tahun.
2) Tahap anak-anak hingga masa prapubertas (3-10 tahun).
3) Tahap pubertas (10-14 tahun).
4) Tahap remaja/adolescence (usia 12 tahun ke atas).

Perkembangan fisik menurut Kuhlen dan Thompos, dalam Syamsul


Yusuf LN, mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat
aspek yaitu sistem saraf, otot-otot, kelenjar endokrin dan struktur fisik/tubuh. Bagi
anak-anak usia sekolah dan remaja, pertumbuhan dan perkembangan fisik yang
optimal sangat penting, sebab pertumbuhan dan perkembangan fisik anak secara
langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi perilakunya sehari-hari. Secara
langsung pertumbuhan fisik anak akan menentukan keterampilan anak dalam
bergerak. Sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fisik
akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Ini
akan terlihat dari pola penyesuaian diri anak secara umum ketika berada di
lingkungan sekitar mereka.4
C. PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK ANAK DARI SEGI MOTORIK
Perkembangan motorik merupakan perkembangan dari segala bentuk
perubahan yang terjadi secara progresif pada kemampuan anak untuk dapat
melakukan berbagai gerakan yang diperoleh melalui interaksi antara faktor
kematangan (maturation) dan latihan atau pengalaman (experiences) selama
kehidupan yang dapat dilihat melalui perubahan/pergerakan yang dilakukan. 5
Motorik yaitu segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-
gerakan tubuh. Dalam perkembangan motorik, yang menentukan adalah otot,
saraf, dan otak. Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing perannya secara
interaksi positif, artinya unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang,

4
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/elmidad/article/download/1900/998/

5
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/elmidad/article/download/1900/998/
7

saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris
yang lebih sempurna keadaanya.

Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan motorik halus.


a. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau
sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kemantangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang,
berlari, naik turun tangga, dan sebagainya.
b. Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau
sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk
belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan,
mencorat-coret, menyusun balok, menggunting, menulis, dan sebagainya.

Perkembangan motorik, fase atau usia sekolah dasar (7-12 tahun), di


tandai dengan gerak atau aktivitas motorik yang lincah. Oleh karena itu, usia ini
merupakan masa yang ideal untuk belajar ketrampilan yang berhubungan dengan
motorik, baik halus maupun kasar, dapat dijelaskan sebagai berikut:6
Motorik Halus Motorik Kasar
Menulis Baris berbaris
Menggambar atau melukis Seni bela diri (seperti peencak silat dan
karate)
Mengetik atau computer Senam
Merupa atau seperti membuat kerajinan dari Berenang
tanah liat
Menjahit Atletik
Membuat kerajinan dari kertas Main sepak bola

Perkembangan Motorik Anak Usia Sekolah Dasar


Perkembangan motorik merupakan perkembangan pengendalian jasmani
melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi. Seorang
anak usia 6 tahun yang bangun tubuhnya sesuai untuk usia tersebut, akan dapat
melakukan hal-hal yang lazim dilakukan oleh anak berumur 6 tahun. Gerakan-
gerakan yang dilakukan oleh anak-anak termasuk anak sekolah dasar merupakan
koordinasi dari beratus-ratus otot yang unik. Keterampilan motorik dapat
6
https://greenpendidikan.blogspot.com/2017/03/psikologi-perkembangan-anak.html?m=1
8

dikelompokkan menurut ukuran otot-otot dan bagian badan yang terkait, yaitu
keterampilan motorik kasar dan halus. Motorik kasar meliputi keterampilan otot-
otot besar lengan, kaki, batang tubuh seperti berjalan, melompat, berlari.
Sedangkan keterampilan motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh
tubuh, seperti menyentuh, memegang, menulis, dan menggambar. Keterampilan
motorik bagi anak sekolah dasar merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan,
hal ini disebabkan otot-otot mereka mulai menemukan fungsinya atau
berkembang. Sehingga mereka tidak dapat duduk diam dalam waktu lama.
Perkembangan motorik pada anak usia sekolah dasar menurut (Desmita, 2012)
yaitu:
1) Mulai usia 6 tahun sudah berkembang koordinasi antara mata dan tangan
(visio motoric) yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar, dan
menangkap.
2) Usia 7 tahun, tangan anak semakin kuat dan anak lebih menyukai
menggunakan pensil daripada krayon untuk melukis.
3) Usia 8 sampai 10 tahun, anak dapat menggunakan tangan secara bebas,
mudah, dan tepat. Koordinasi motorik halus berkembang, sehingga anak
dapat menulis dengan baik, ukuran huruf menjadi lebih kecil dan rata.
4) Usia 10 sampai 12 tahun, anak-anak mulai memiliki keterampilan
keterampilan manipulatif menyerupai kemampuan orang dewasa.
Mereka mulai menampilkan gerakan-gerakan kompleks, rumit, dan cepat
yang diperlukan untuk menghasilkan karya kerajinan yang berkualitas atau
memainkan alat musik tertentu. Perkembangan motorik yang terlambat berarti
perkembangan motorik yang berada di bawah normal umur anak. Akibatnya pada
umur tertentu anak tidak menguasai tugas perkembangan yang diharapkan oleh
kelompok sosialnya. Sebagai contoh anak yang berada di bawah normal
mengalami kesulitan untuk dapat berjalan dan makan sendiri akan dipandang
sebagai anak yang “terbelakang”.
Banyak penyebab terlambatnya perkembangan motorik salah satunya
timbul dari kerusakan otak anak pada waktu lahir atau kondisi pralahir yang tidak
menguntungkan atau lingkungan yang tidak menyenangkan pada permulaan
9

pascalahir. Akan tetapi keterlambatan lebih sering disebabkan oleh kurangnya


kesempatan untuk mempelajari keterampilan motorik, perlindungan orang tua
yang berlebihan atau kurangnya motivasi anak untuk mempelajari keterampilan
motorik.7

7
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip/article/view/2780
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenpsikologi.com/kognitif-afektif-dan-psikomotorik
https://greenpendidikan.blogspot.com/2017/03/psikologi-perkembangan-
anak.html?m=1
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip/article/view/2780
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/elmidad/article/download/1900/998/
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=perkembangan+psikomotorik+anak+&btnG=#d=gs_qa
bs&u=%23p%3Dqzd_erp78bEJ

Anda mungkin juga menyukai