OLEH
RAUSWANTIANA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan Agama Islam
Oleh
Rauswantiana
190101010726
i
KATA PENGANTAR
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan. Sejak dini manusia sudah membutuhkan pendidikan dalam proses
perkembangannya menjadi bermain. Usia rata-rata anak Indonesia saat masuk
sekolah dasar adalah 6 tahun dan selesai (lulus) pada usia 12 tahun. Jika merujuk
pada pembagian tahapan perkembangan anak, maka anak usia sekolah berada
pada dua masa perkembangan, yang pertama yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9
tahun), dan yang kedua yaitu masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Anak-anak
usia sekolah memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya
lebih muda. Ia senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok,
dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh karena itu,
guru sebaiknya mengembangkan proses pembelajaran yang mengaitkan antara
permainan dengan pelajaran, kemudian guru juga dapat mengusahakan anak
berpindah atau bergerak, anak juga diajarkan cara bekerja atau belajar dalam
kelompok, serta guru memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam
pembelajaran.
Pemahaman tentang anak merupakan suatu awal keberhasilan dalam
pendidikan. Dunia anak merupakan dunia bermain, di saat mereka bermain anak-
anak akan menyerap segala sesuatu yang terjadi di lingkungan sekitarnya,
sebagaimana yang diungkapkan oleh Maslichatoen bahwa “bermain juga
merupakan tuntutan dan kebutuhan yang esensial bagi anak usia Sekolah Dasar,
melalui kegiatan bermain anak akan dapat mencapai tuntutan dan kebutuhan
perkembangan dimensi dari motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, sosial,
nilai, dan sikap hidup”. Aspek perkembangan motorik merupakan salah satu aspek
perkembangan yang dapat mengintegrasikan perkembangan aspek yang lain.
Perkembangan fisik motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur
kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan fisik memiliki peran
yang sangat penting bagi kehidupan anak, baik secara langsung maupun tidak
1
2
C. TUJUAN PENULISAN
3
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip/article/view/2780
6
fisik. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan
sangat mengagumkan. Secara garis besarnya, pertumbuhan dan perkembangan
fisik peserta didik dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
1) Tahap setelah lahir hingga usia tiga tahun.
2) Tahap anak-anak hingga masa prapubertas (3-10 tahun).
3) Tahap pubertas (10-14 tahun).
4) Tahap remaja/adolescence (usia 12 tahun ke atas).
4
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/elmidad/article/download/1900/998/
5
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/elmidad/article/download/1900/998/
7
saling melengkapi dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motoris
yang lebih sempurna keadaanya.
dikelompokkan menurut ukuran otot-otot dan bagian badan yang terkait, yaitu
keterampilan motorik kasar dan halus. Motorik kasar meliputi keterampilan otot-
otot besar lengan, kaki, batang tubuh seperti berjalan, melompat, berlari.
Sedangkan keterampilan motorik halus meliputi otot-otot kecil yang ada diseluruh
tubuh, seperti menyentuh, memegang, menulis, dan menggambar. Keterampilan
motorik bagi anak sekolah dasar merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan,
hal ini disebabkan otot-otot mereka mulai menemukan fungsinya atau
berkembang. Sehingga mereka tidak dapat duduk diam dalam waktu lama.
Perkembangan motorik pada anak usia sekolah dasar menurut (Desmita, 2012)
yaitu:
1) Mulai usia 6 tahun sudah berkembang koordinasi antara mata dan tangan
(visio motoric) yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar, dan
menangkap.
2) Usia 7 tahun, tangan anak semakin kuat dan anak lebih menyukai
menggunakan pensil daripada krayon untuk melukis.
3) Usia 8 sampai 10 tahun, anak dapat menggunakan tangan secara bebas,
mudah, dan tepat. Koordinasi motorik halus berkembang, sehingga anak
dapat menulis dengan baik, ukuran huruf menjadi lebih kecil dan rata.
4) Usia 10 sampai 12 tahun, anak-anak mulai memiliki keterampilan
keterampilan manipulatif menyerupai kemampuan orang dewasa.
Mereka mulai menampilkan gerakan-gerakan kompleks, rumit, dan cepat
yang diperlukan untuk menghasilkan karya kerajinan yang berkualitas atau
memainkan alat musik tertentu. Perkembangan motorik yang terlambat berarti
perkembangan motorik yang berada di bawah normal umur anak. Akibatnya pada
umur tertentu anak tidak menguasai tugas perkembangan yang diharapkan oleh
kelompok sosialnya. Sebagai contoh anak yang berada di bawah normal
mengalami kesulitan untuk dapat berjalan dan makan sendiri akan dipandang
sebagai anak yang “terbelakang”.
Banyak penyebab terlambatnya perkembangan motorik salah satunya
timbul dari kerusakan otak anak pada waktu lahir atau kondisi pralahir yang tidak
menguntungkan atau lingkungan yang tidak menyenangkan pada permulaan
9
7
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip/article/view/2780
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenpsikologi.com/kognitif-afektif-dan-psikomotorik
https://greenpendidikan.blogspot.com/2017/03/psikologi-perkembangan-
anak.html?m=1
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/jip/article/view/2780
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/elmidad/article/download/1900/998/
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=perkembangan+psikomotorik+anak+&btnG=#d=gs_qa
bs&u=%23p%3Dqzd_erp78bEJ