Anda di halaman 1dari 5

PEMULASARAN JENAZAH COVID – 19 (SALAH)

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :

Tanggal Terbit : Diterbitkan


Direktur,
SPO

dr.Arif riandi MARS

Pengertian Merupakan kegitan pengelolaan jenazah pasien menular, mulai dari


ruangan ke pemindahan kamar jenazah, pengelolaan jenazah di kamar
jenazah, dan serah terima kepada keluarga serta pemulangan jenazah
Tujuan Sebagai langkah-langkah untuk penanganan jenazah pasien menular di
layanan kesehatan, mencegah terjadinya transmisi/penularan penyakit
jenazah ke petugas kamar jenazah, dan mencegah terjadinya penularan
penyakit dari jenazah ke lingkungan atau pengunjung.
Kebijakan Sesuai dengan Undang-undang :
1. Nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit,
2. Undang-undang Nomor 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan
kesehatan
3. Surat Edaran Dirjen P2P Nomor 483 tahun 2020 tentang revisi ke-
2 tentang kesiapsiagaan menghadapi infeksi Novel Corona Virus
(Covid-19)
4. Fatwa MUI No.18 Tahun 2020 tentang penanganan jenazah
muslim yang terkena covid -19
Prosedur Persiapan :

1. Seluruh petugas pemulasaran jenazah harus menjalankan


kewaspadaan standar

2. Petugas harus memberikan penjelasan tentang penanganan khusus


bagi jenazah yang meninggal dengan penyakit menular

3. Jenazah di masukkan ke kantong jenazah dan di bawa ke kamar


jenazah oleh petugas pemulasaran jenazah menggunakan brankar
khusus dengan memperhatikan kewaspadaan standar.Jika ada
keluarga yang ingin ikut serta dalam pemulasaran jenazah di

1
izinkan dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

Prosedur Petugas yang Menangani Jenazah Memakai Alat Pelindung Diri


(APD) Lengkap :
1. Gaun sekali pakai, lengan panjang dan kedap air ( Hazmat )
2. Sarung tangan non steril dua lapis,lapisan ke dua harus
menutupi lengan sampai siku
3. Pelindung wajah atau kacamata google
4. Masker bedah dan masker N95
5. Celemek plastik
6. Sepatu tertutup yang tahan air

Perlakuan Terhadap Jenazah :


1. Tidak disuntik pengawet dan di balsem
2. Jenazah di mandikan sesuai dengan ajaran agama nya. lalu di
kafani kemudian dibungkus dengan bahan plastik (tidak
tembus air) setelah itu diikat.Agar cairan tubuh pasien tidak
mencemari bagian luar plastik.Pastikan kantong plastik tidak
di buka lagi.
3. Lalu disinfektan di setiap lapisan pembungkus kantong jenazah
menggunakan disinfektan.
4. Pastikan kantong jenazah disegel dan tidak dibuka lagi
5. Lakukan Disenfeksi di setiap lapisan pembungkus kantong
jenazah menggunakan Disinfektan.
6. Jika jenazah akan di lakukan Autopsi, maka tindakan Autopsi
hanya bisa dilakukan oleh petugas khusus, dan tindakan
Autopsi dapat dilakukan setelah mendapatkan izin dari
keluarga dan Direktur RS

Ruang Pemulasaran/Ruang Jenazah :


1. Petugas memastikan kantong jenazah masih dalam keadaan
tersegel dan jenazah dimasukan dalam peti kayu yang telah
siapkan, ditutup dengan rapat, kemudian tutup kembali
menggunakan bahan plastik.Lalu jenazah dapat di sholatkan di
depan pintu kamar jenazah.Dan di Desinfektan sebelum masuk
ke Ambulance.

Menuju Tempat Pemakaman/Kremasi :


1. Setelah semua prosedur pemulasaran dilaksanakan dengan
baik, maka pihak keluarga dapat turut serta dalam penguburan
jenazah
2. Pastikan penguburan tidak membuka peti jenazah
3. Penguburan dapat dilaksanakan di tempat pemakaman umum
dengan persetujuan warga setempat melalui RT.

2
Unit terkait 1. Rawat Inap/
2. IGD
3. Petugas Security
4. Petugas Pemulasaran

PEMULASARAN JENAZAH
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman :

Tanggal Terbit : Diterbitkan


Direktur,

SPO
dr.Arif riandi MARS

Pengertian Pemulasaran jenazah adalah proses perawatan jenazah yang


meliputi kegiatan memandikan, mengkafani, menshalati sebelum
jenazah dibawa pulang kerumah duka /pemakaman jenazah.

Tujuan Prosedur ini bertujuan memberi petunjuk dan penjelasan tata


cara yang dilakukan dalam pemulasaran jenazah agar di kelola
dengan baik.
Kebijakan 1. SPO ini di bawah tanggung jawab Koordinator Rawat Inap.
2. Semua prosedur mulai saat memandikan sampai
jenazah siap dibawa kerumah duka di tangani oleh
petugas pemulasaran jenazah.
3. Pelaksana pemulasaran jenazah adalah Tim pemulasaran
dan Rohaniawan yang bertugas di ruang jenazah

Prosedur Memandikan jenazah

3
1. Petugas kamar jenazah membawa jenazah dari ruangan
ke kamar jenazah,dengan surat keterangan kematian dari
dokter jaga ruang Rawat Inap atau dari IGD.
2. Lama tinggal jenazah di kamar jenazah paling lama
2 x 24 jam.
3. Apabila dalam 2 x 24 jam tidak ada pihak yang
bertanggung jawab, maka jenazah dinyatakan sebagai
jenazah terlantar, dan penanganannya mengacu
kepada SPO Jenazah terlantar.
4. Dalam hal pemakaman jenazah menjadi tanggung jawab
keluarga.
5. Waktu pemulasaran jenazah yaitu -/+ 1.5 jam.
6. Petugas kamar jenazah mencatat identitas jenazah dalam
buku realisasi jenazah.

Memandikan jenazah
1. Petugas memandikan dan mengkafani jenazah dan
mensholati nya.
2. Petugas kamar jenazah membuat perincian biaya
pemulasaran dan memberikannya kepada wali
jenazah agar membayar biayanya di kasir / bagian
keuangan.
3. Petugas menerima tanda bukti pelunasan
administrasi, selanjutnya meminta kepada wali untuk
menandatangani penyerahan jenazah di buku kematian
dan petugas mencatat waktu penyerahannya.
4. Waktu tunggu kesiapan mobil jenazah saat diperlukan -/ +
1 jam.
5. Namun bila wali jenazah sejak awal menghendaki
jenazah di mandikan di rumah, maka petugas kamar

4
jenazah/perawat ranap / IGD menyerahkan jenazah
kepada wali untuk segera dibawa pulang dengan
menunggu -/+ 2 jam.
6. Petugas kamar jenazah membuat laporan dalam buku
realisasi jenazah dan buku catatan jenazah keluar
7. Apabila wali jenazah menghendaki penggunaan jasa
mobil jenazah, prosedur pelayanan nya mengacu
kepada prosedur pelayanan mobil ambulance /jenazah
pada prosedur Mutu Pelayanan Ambulance.

Unit Terkait 1. Rawat Inap


2. Rawat Jalan
3. IGD
4. Security

Anda mungkin juga menyukai