Anda di halaman 1dari 5

MATERI 13 PSDME

 Lengkapi Pokok Pembahasan K13 (materi K13) dengan (4) Empat Pokok
Pembahasan yang berbeda (belum dibahas) ... 
 Tambahkan 4 (empat) pokok pembahasan tersebut pada materi yang telah
diberikan.

JENIS-JENIS PENGEBORAN

I. Berdasarkan Tujuan Pengeboran

1. Pengeboran Eksplorasi

Tujuan Pengeboran Eksplorasi adalah untuk membuktikan suatu cekungan terdapat minyak dan
gas bumi. Data – data pengeboran belum ada sehingga memerlukan perencanaan yang
memperhitungkan kemungkinan – kemungkinan selama proses pengeboran.

Selain itu pengamatan selama pengeboran harus dilakukan karena kedalaman lapisan batuan dan
sifat – sifat batuan yang akan ditembus belum diketahui, bahkan kedalaman akhir masih akan
berubah mengikuti serbuk bor serta data logging.

Sehingga casing, penyemenan, lumpur, bit dan material lainnya akan menyebabkan biaya
pengeboran lebih mahal. Sumur Eksplorasi sering disebut dengan sumur “Wild Cat”. Bila
pengeboran Eksplorasi tersebut tidak menemukan sesuatu, atau Reservoir tersebut kosong, sumur
pengeboran itu disebut Dry Hole.

2. Pengeboran Deliniasi

Pengeboran ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran Reservoir, mencari batas dan ketebalan
Reservoir tersebut. Pengeboran ini biasanya tidak terlalu menghabiskan biaya karena sudah ada
data dari pengeboran Eksplorasi sebelumnya.

Untuk menentukan bats Reservoir maka dilakukan pengeboran Deliniasi untuk jarak – jarak
tertentu dari sumur yang pertama. Sumur yang kedua menembus minyak sangat tipis, dan air
yang tebal. Ini dapat dikatakan sebagai Resesrvoir minyak.

Sumur yang ketiga masih menembus minyak yang tebal dan air yang cukup tebal. Untuk itu
dilakukan pengeboran yang keempat pada jarak ntertentu dari sumaur yang kedua.

Ternyata sumur keempat hanya menemukan air yang tebal. Sehingga batas minyak dan air
adalah antara sumur ketiga dan sumur keempat. Selanjutnya berdasarkan ketebalam minyak dari
setiap sumur dibuat peta isopach yang digunakan untuk menghitung volume batuan yang
mengandung minyak.
3. Pengeboran Eksploitasi

Pengeboran ini bertujuan untuk meningkatkan pengurasan terhadap Reservoir produksi sekaligus
meningkatkan volume produksi. Pengeboran sumur Eksploitasi memerlukan biaya yang jauh
lebih murah karena data sumur sudah lengkap seperti kedalaman dan ketebalan Reservoir, jenis
dan sifat batuan yang ditembus mata bor. Sumur Eksplorasi dapat diubah fungsinya menjadi
sumur Eksploitasi . Sumur yang memproduksikan minyak disebut dengan sumur produksi.

II. Berdasarkan Lokasinya

1. Pengeboran Darat (Onshore)

Pengeboran darat adalah pengeboran yang titik lokasinya berada didaratan. Istilah lainnya adalah
Onshore Drilling.

2. Pengeboran Lepas Pantai (Offshore)

Pengeboran lepas pantai adalah pengeboran yang titik lokasinya di lepas pantai. Akan tetapi
dapat dimasukkan juga untuk pengeboran lepas pantai jika lokasi pengeborannya berada di
lingkungan yang berair seperti di danau, sungai dan rawa.

III. Berdasarkan Bentuk Lubang

1. Pengeboran Lurus (Straight Hole Drilling)

Dari titik permukaan, lubang dibuat lurus vertikal sampai menjangkau titik target. Pengeboran
yang digolongkan pada Straight Hole Drilling, apabila :

– Pengeboran masih dalam suatu kerucut dengan sudut 5 derajat, untuk ketinggian kerucut
10000ft.
– Lubang boleh membelok asal kemiringannya tidak kurang 3 derajat/100ft.

2. Pengeboran Berarah (Directional Drilling)

Pengeboran yang dilakukan dengan membelokan pipa ke arah titik target yang tidak berada lurus
dengan titik permukaan. Faktor penyebab dilakukan pengeboran berarah adalah geografi dan
pertimbangan ekonomi. Beberapa jenis Directional Drilling :

a. Inaccesible Location Drilling


Teknik ini adalah salah satu dari teknik pengeboran kearah paling umum dipakai untuk mencapai
lapisan yang tidak dapat dicapai dengan cara biasa, seperti Reservoir yang terletak dibawah
sebuah kota yang padat.

b. Multiple Well Drilling


Sumur majemuk biasanya diperlukan bila akan membor dari suatu lokasi permukaan yang
terbatas luasnya. Untuk pengeboran lepas pantai dari suatu platform tunggal.
c. Side Tracking
Dalam operasi pengeboran yang biasa, mungkin sekali perlu meluruskan lubang sumur yang
parah karena kemiringannya atau untuk memintas lubang yang terdapat pipa yang terkubur.

d. Relief Well Drilling


Kadang – kadang sebagai akibat Blow Out diperlukan pengeboran untuk mematikan sumur yang
sedang Blow Out. Dalam hal ini dipakai teknik pengeboran berarah.

PERALATAN PENGOLAHAN
DAMPAK MINYAK BUMI

INDUSTRI MIGAS

Minyak dan gas bumi merupakan hasil dari proses mahluk hidup purbakala yang mati dan
terkubul selama jutaan tahun mendapatkan tekanan dan suhu tinggi lalu berproses menjadi
mineral. Untuk membawa minyak dan gas bumi sampai ke permukaan dibutuhkan proses yang
mahal. Industri migas bumi membagi menjadi dua tahap yaitu, tahap eksplorasi dan tahap
produksi. Kegiatan eksplorasi dimaksudkan untuk menemukan cadangan migas sedangkan
produksi bertujuan untuk mengangkatnya ke permukaan. Kegiatan ekplorasi ini terdiri dari
beberapa tahap meliputi :

1. studi geologi

studi geologi dilakukan untuk memahami struktur susunan batu dibagian bawah, dari hasil studi
ini dapat diketahui lebih lanjut dengan menggunakan studi geofisika.

2. Studi Geofisika

studi geofisika bertujuan untuk mengetahui sifat fisik batuan mulai dari permukaan hingga
kedalaman beberapa kilometer dibawahnya. Proses ini berlangsung selama enam bulan hingga
satu setengah tahun tergantung dari luasan area dan yang dituju.

3. Survei Seismik
merupakan metode yang paling banyak dilakukan untuk mengetahui sifat fisik batuan. Melalui
kegiatan seismik keadaan dibawah tanah dapat direkonstruksi menjadi gambar 2D maupun 3D.
Kegiatannya berlangsung dari satu hingga empat tahun tergantung dari lokasi dan tipe reservoir.
Berdasarkan hasil intepretasi gambar jika ditemukan lapisan yang berpotensi menyimpan
cadangan migas, maka selanjutnya kegiatan pengeboran ekplorasi. Data seismik yang akurat
belum menjamin terdapatnya cadangan migas, data tersebut harus dibuktikan dengan pengeboran
semakin dalam lapisan di bor maka semakin besar biaya yang dikeluarkan. Pengeboran
merupakan bagian terpenting dalam ekplorasi atau produksi. Lama waktu pengeboran satu sumur
satu hingga empat bulan.

4. Pengeboran Eksplorasi

Kegiatan eksplorasi mengandung risiko dan ketidakpastian yang sangat tinggi, oleh sebab itu
idbutuhkan modal yang sangat besar, tekonologi yang canggih dan sumber daya manusia yang
berpengalaman . Risiko terburuk dari kegiatan eksplorasi adalah dry hole atau tidak
ditemukannya cadangan migas. Tetapi keduanya tidak dapat ditemukan tanpa melalui kegiatan
ekplorasi. Jika kegiatan ekplorasi berhasil kegiatan dapat dilanjutkan degan tahap pengembangan
atau produksi. Kegiatan ini mencakup kegiatan sumur, pengembangan serta pembangunan
fasilitas produksi. Kegiatan produksi mengangkat minyak dan gas bumi ke permukaan. Aliran
migas akan masuk ke dalam sumur lalu dinaikan ke permukaan melalui tubing. Minyak dan gas
bumi kemudia dialirkan ke sumur lalu naik ke permukaan melalui pipa salur setalah itu
dinaikkan kembali ke separator yang akan memisahkan keduanya dari material yang tidak
dibutuhkan hingga akhirnya minyak dan gas bumi saling dipisahkan. Proses ini biasanya
memakan waktu enam bulan hingga tiga tahun.

Minyak dialirkan melalui tangki pengumpul sementara gas dialirkan melalui pipa kepada
konsumen. Proses pengangkatan ini dapat memanfaatkan tekanan alami atau menggunakan
metode pengangkatan buatan. Pada kontrak kerjasama yang dianut Indonesia semua biaya yang
timbul dari kegiatan produksi maupun ekplorasi sepenuhnya ditanggung kontraktor dan nantinya
akan dikembalikan  saat lapangan sudah menghasilkan dalam bentuk hasil produksi minyak dan
gas bumi. Kegiatan ekplorasi dan produksi migas memakan waktu dan proses yang lama kurang
lebih sepuluh tahun. Minyak dan gas bumi yang saat ini kita nikmati merupakan hasil dari
ekplorasi  dan produksi selama puluhan tahun. Semua dilakukan untuk menjamin ketersediaan
minyak dan gas bumi bagi masa depan.

Anda mungkin juga menyukai