Anda di halaman 1dari 2

1. Sebutkan perawatan rutin yang harus dilakukan pada bayi baru lahir!

2. Kapan dilakukan tindakan :


a. Pemberian CPAP
b. VTP
3. Jelaskan STABLE dan nilai parameter normalnya!
4. Sebutkan tanda seorang bayi mengalami gawat Nafas
5. Apa saja tanda gawat nafas yang harus dikenali pada nonatus dan bagaimana cara
pemeriksaannya!

1. Perawatan BBL yang dimaksud antara lain perawatan tali pusat, memandikan bayi, memberi
minum, membersihkan telinga, membersihkan alat kelamin, mengganti popok bayi, dan menggunting
kuku.

2. kapan dilakukanya
a.pemberian CPAP
Nasal CPAP (Nasal Continuous Positive Airway Pressure)
Nasal CPAP merupakan suatu gas yang diberikan dengan tekanan rendah melalui hidung.
Efek ini meningkatkan vulume paru serta membuat pernafasan lebih teratur dan juga
menurunkan telektasis, insiden apnoe, resistensi, pulmonary oedema dan reintubasi sesudah
ekstubasi. CPAP dilakukan segera setelah bayi baru lahir dengan beberapa gangguan tertentu
seperti gangguan pernapasan, bayi dengan RDS, setelah ekstubasi, apnoe dan bradikardi
berulang
B.pemberian vtp
Ventilasi tekanan positif (VTP) merupakan tindakan bantuan untuk bayi baru lahir yang
dilakukan sesuai panduan resusitasi neonatus Tidak semua bayi baru lahir membutuhkan
bantuan VTP. VTP dilakukan pada bayi baru lahir dengan indikasi tertentu setelah dilakukan
resusitasi awal. Indikasi dilakukan VTP meliputi denyut jantung bayi kurang dari 100x/m, apneu
atau pernafasan yang tidak adekuat, dan sianosis sentral yang bertahan setelah pemberian
oksigen 100%

3. Program STABLE dirancang sebagai sumber informasi tentang stabilisasi neonatus untuk semua
kalangan fasilitas kesehatan. Tujuannya adalah sebagai referensi tindakan stabilisasi yang telah
dilakukan pasca resusitasi /pre-transport pada bayi yang sakit. Tujuan lainnya adalah memperbaiki
keselamatan pasien, dengan melakukan standariasi prosedur, mendukung kerja tim, mengidentifikasi
kesalahan yang terjadi dan mengurangi kondisi merugikan yang dapat dicegah.
a) E-Emotional support (Dukungan emosional)
Emosi yang orang tua alami ketika bayi mereka sakit dan atau prematur adalah rasa
bersalah, marah, tidak percaya, perasaan gagal, ketidakberdayaan, ketakutan,
menyalahkan, dan depresi
b) L-Laboratorium work up (pemeriksaan laboratorium)
menentukan terapi korektif yang tepat.
Tes laboratorium
-Gula
-Elektrolit
-Calcium Ion
-Tes fungsi hati
-Tes Fungsi ginjal
-Pemeriksaan koagulasi

c) B-Blood pressure (Tekanan darah)


d) A-Airway (Jalan napas)
-Laju napas
Laju napas normal bayi berkisar antara 40-60 kali per menit.
-Usaha napas
-Kebutuhan oksigen
-Saturasi oksigen
Saturasi oksigen dipertahankan antara 88-92% dan pengukuran
e) S-Sugar and safe care (kadar gula darah dan perawatan yang aman)
Pasca resusitasi bayi rentan mengalami hipoglikemia.22 Risiko hipoglikemia dapat
terjadi pada bayi kecil masa kehamilan, bayi besar masa kehamilan, bayi dengan
hipotermia, bayi dari ibu diabetik, bayi dari ibu yang memperoleh pengobatan propranolol,
obat hipoglikemia oral, atau infus glukosa saat persalinan.

4. Sebutkan tanda seorang bayi mengalami gawat Nafas


Gejala dan tanda klinis yang ditemui pada SGNN adalah: dispnu, merintih (grunting),
takipnu (pernafasan lebih 60x/menit), retraksi dinding toraks dan sianosisGejala – gejala ini
timbul dalam 24 jam pertama sesudah lahir dengan derajat yang berbeda Faktor – faktor risiko
yang dapat kita pertimbangkan untuk meramalkan terjadinya SGNN adalah prematuritas, masa
kehamilan, jenis kelamin, ras, riwayat kehamilan sebelumnya, bedah kaisar, diabetes, ketuban
pecah lama, penyakit ibu.
5. Apa saja tanda gawat nafas yang harus dikenali pada nonatus dan bagaimana cara
pemeriksaannya!
Pada pemeriksaan akan tampak bayi menderita dispnu dan hiperpnu dengan frekuensi
pernafasan lebih dari 60 kali/ menit, sianosis karena saturasi O berkurang, dan terjadi apnu.
pemeriksaan radiologis
Gambaran radiologis kelainan paru pada SGNN dibagi atas 4 derajat yaitu derajat 1 pola
retikulogranular (PRG), derajat 2 bronkogram udara (BGU),derajat 3 sama dengan derajat 2
namun lebih berat dengan mediastinum melebar, derajat 4 kolaps seluruh paru sehingga paru
tampak putih (white lung). Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan yaitu pemeriksaan
rasio L/S (lecithin sphingomyelin ratio) yang dilakukan pada air ketuban yang diperoleh dengan
cara amniosentesis, atau dari aspirasi trakea dan lambung, dan deteksi fosfatidil gliserol yang
menunjukkan kematangan paru.
Pemeriksaan klinis serial, serta ekokardiografi. Pada pemeriksaan awal bisa didapatkan
apneic spells, atau episodes bradycardi. Didapati frekuensi nafas > 70 x / menit, dan
hepatomegali > 3 cm. Pada palpasi didapati impuls ventrikel kiri yang hiperdinamik, tekanan nadi
> 35 mm Hg, bounding pulse > 9 jam pada tekanan udara positif yang kontinyu. Bunyi murmur
kontinyu yang klasik merupakan diagnostik, tetapi bunyi murmur yang terdengar biasanya hanya
murmur sistolik.2-4,18,20 Pada pemeriksaan radiografi didapatkan pletora paru disertai dengan
kardiomegali sedang atau berat. Pada pemeriksaan ekokardiografi M–mode didapati rasio LA :
Ao >1,5 dan pada pemeriksaan ekokardiogram 2D memperlihatkan Duktus yang terbuka,
diameter dan panjang duktus baik dari parasternal maupun suprasternal.

Anda mungkin juga menyukai