Kes
MAKALAH
DI SUSUN OLEH :
KELAS: S1 KEBIDANAN
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT memberikan rahmat kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah konsep Kebidanan berjudul ‘’Sejarah
perkembangan pendidikan kebidanan DI Belanda
Makalah ini dibuat sebagai bagian dalam memenuhi kriteria mata kuliah. Shalawat
serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita tercinta Rasulullah SAW, keluarga, para
sahabat serta seluruh kaum muslimin yang tetap teguh dalam ajaran beliau. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih ada kekurangan disebabkan oleh kedangkalan dalam memahami
teori, keterbatasan keahlian. Semoga segala bantuan, dorongan, dan petunjuk serta bimbingan
yang telah diberikan kepada kami dapat bernilai ibadah disisi Allah SWT. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
3.2 Saran.................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah menunjukkan bahwa kebidanan merupakan salah satu profesi tertua di dunia
sejak adanya peradaban umat manusia.Bidan lahir sebagai perempuan terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu-ibu yang melahirkan, serta memiliki tugas yang sangat
mulia dalam upaya memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu. Di samping itu,
bidan dengan setia mendampingi dan menolong ibu-ibu dalam melahirkan sampai sang ibu
mampu merawat bayinya dengan baik.
Sejak jaman pra sejarah, dalam naskah kuno sudah tercatat bidan dari Mesir (Siphrah dan
Poah), yang berani mengambil resiko membela keselamatan bayi-bayi laki-laki Bangsa
Yahudi (sebagai orang-orang yang terjajah oleh Bangsa Mesir), yang diperintahkan oleh
Firaun untuk di bunuh. Mereka sudah menunjukkan sikap etika moral yang tinggi dan taqwa
kepada Tuhan dan memebela orang-orang yang berada pada posisi lemah, yang pada jaman
modern ini , kita sebut peran advokasi. Dalam menjalankan tugas dan praktiknya, bidan
bekerja berdasarkan pada pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar
praktik pelayanan dan kode etik profesi yang dimiliknya.
Mengingat hal diatas, maka penting bagi bidan untuk mengetahui sejarah perkembangan
pelayanan dan pendidikan kebidanan karena bidan sebagai tenaga terdepan dan utama dalam
pelayanan kesehatan Ibu dan bayi diberbagai catatan pelayanan wajib mengikuti
perkembangan IPTEK dan menambah ilmu pengetahuannya melalui pendidikan formal atau
non formal dan bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui
pendidikan maupun pelatihan serta meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai
B. Rumusan Masalah
Secara rinci rumusan masalah ini adalah Bagaimana sejarah perkembangan, pendidikan dan
pelayanan kebidanan di Belanda ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui dan memahami sejarah perkembangan,
pendidikan dan pelayanan kebidanan di Belanda.
D. Manfaat
PEMBAHASAN
a. Tahun1980-an
Pada masa ini merupakan masa kebangkitan bidan di Belanda. Bidan menjadi sangat
militan, karena harus mempertahankan persalinan di rumah. Bidan-bidan banyak
menghasilkan buku-buku dan video pengajaran yang dipublikasikan. Bidan-bidan ingin
mengubah image ”pekerja keras, yang tidak mampu meningkatkan mutu ketrampilan dan
pendapatan, serta tidak melakukan penelitian yang perlu”. Bidan mulai merambah area
politik untuk meningkatkan pendapatannya dan memperoleh pengakuan terhadap pelayanan
yang diberikan.
Masa ini, The Active Birth berpindah di United Kingdom (UK) dan Michel Odent
membantu memberikan ide dan bekerjasama dengan bidan, sehingga bidan dapat
menunjukkan aspirasinya. Salah satu aspirasi bidan adalah posisi menolong persalinan dari
posisi tidur menjadi posisi duduk. Selain itu, diperlukan sebuah penelitian besar untuk
mendukung praktek kebidanan. Selama ini, penelitian banyak dilakukan oleh dokter obstetri
saja, karena 100% persalinan di rumah sakit. Umumnya penelitian yang dilakukan merujuk
terhadap berbahayanya persalinan di rumah.
b. Tahun 1990-an
Pada masa ini merupakan masa pencerahan bagi profesi bidan dan membawa cara
berfikir yang baru. Penelitian menunjukkan bahwa kelahiran di rumah sakit sangat rendah
kualitasnya, oleh karena kelahiran di rumah sakit menunjukkan angka kematian perinatal
yang sangat tinggi. Data-data nasional menunjukkan fakta yang merupakan pengumpulan
data selama 15 tahun terakhir yang tidak dapat dipungkiri badan pengawasan berupa komite
dokter obstetri dan komite bidan. Pada masa ini, kelahiran di rumah sakit mengalami
penghentian.
Masa ini, angka persalinan di rumah meningkat kembali, tetapi persalinan yang ditolong
oleh bidan mengalami penurunan. Penurunan pertolongan kelahiran oleh bidan mendapatkan
kompetisi dengan dokter umum (general practisionaire). Pertolongan persalinan di rumah
yang ditolong oleh dokter umum sekitar 17-19%, sedangkan persalinan yang ditolong bidan
pada awal 1990-an hanya sekitar 6%. Keuntungan bagi para bidan, saat ini pemerintah lebih
mendukung pelayanan yang diberikan oleh bidan dibandingkan pelayanan yang diberikan
dokter umum. Hal ini tampak pada pemberian pendapatan yang lebih tinggi pada bidan yang
melmerupakan pengumpulan data selama 15 tahun terakhir yang tidak dapat dipungkiri badan
pengawasan berupa komite dokter obstetri dan komite bidan. Pada masa ini, kelahiran di
rumah sakit mengalami penghentian.
Masa ini, angka persalinan di rumah meningkat kembali, tetapi persalinan yang ditolong
oleh bidan mengalami penurunan. Penurunan pertolongan kelahiran oleh bidan mendapatkan
kompetisi dengan dokter umum (general practisionaire). Pertolongan persalinan di rumah
yang ditolong oleh dokter umum sekitar 17-19%, sedangkan persalinan yang ditolong bidan
pada awal 1990-an hanya sekitar 6%. Keuntungan bagi para bidan, saat ini pemerintah lebih
mendukung pelayanan yang diberikan oleh bidan dibandingkan pelayanan yang diberikan
dokter umum. Hal ini tampak pada pemberian pendapatan yang lebih tinggi pada bidan yang
melakukan pelayanan dibandingkan kepada dokter umum, dan adanya kebijakan bila
dr.umum melakukan pertolongan sendiri maka jasanya akan dibayar penuh oleh ibu ( tidak
ditanggung oleh pemerintah). Dampak keputusan pemerintah ini menyebabkan peningkatan
pertolongan persalinan di rumah oleh bidan. Tahun 1993, pengakuan dikeluarkan pemerintah
untuk mendukung bidan dan peraturan yang ditetapkan sejak tahun ini menjamin masyarakat
miskin untuk mendapatkan pelayanan yang terjamin baik.
Astrid Limburg mengatakan: Seorang perawat yang baik tidak akan menjadi seorang
bidan yang baik karena perawat di didik untuk merawat orang yang sakit, sedangkan bidan
untuk kesehatan wanita.
Bila ada masalah, mahasiswa baru akan berkonsultasi dengan Ahli kebidanan dan
seperti di rumah, wanita di kirim ke ruang bersalin patologi. Mahasiswa diwajibkan
mempunyai pengalaman minimal 40 persalinan selama pendidikan. Ketika mereka lulus ujian
akhir akan menerima ijazah yang didalamnya tercanbtum nilai ujian.
a. Pelayanan Antenatal
Bidan menurut peraturan Belanda lebih berhak praktek mandiri daripada perawat.
Bidan mempunyai ijin resmi untuk praktek dan menyediakan layanan kepada wanita dengan
resiko rendah, meliputi antenatal, intrapartum dan postnatal tanpa Ahli Kandungan yang
menyertai mereka bekerja di bawah Lembaga Audit Kesehatan. Bidan harus merujuk wanita
dengan resiko tinggi atau kasus patologi ke Ahli Kebidanan untuk di rawat dengan baik.
Untuk memperbaiki pelayanan kebidanan dan ahli kebidanan dan untuk meningkatkan
kerjasama antar bidan dan ahli kebidanan dibentuklah daftar indikasi oleh kelompok kecil
yang berhubungan dengan pelayanan maternal di Belanda.
b. Pelayanan Intrapartum
Pelayanan intrapartum dimulai dari waktu bidan dipanggil sampai satu jam setelah
lahirnya plasenta dan membrannya. Bidan mempunyai kemampuan untuk melakukan
episiotomi tapi tidak diijinkan menggunakan alat kedokteran. Biasanya bidan menjahit luka
perineum atau episiotomi, untuk luka yang parah dirujuk ke Ahli Kebidanan. Syntometrin
dan Ergometrin diberikan jika ada indikasi. Kebanyakan Kala III dibiarkan sesuai
fisiologinya. Analgesik tidak digunakan dalam persalinan.
c. Pelayanan Postpartum
Di Kebidanan Belanda, pelayanan post natal dimulai setelah postpartum.Pada tahun 1988,
persalinan di negara Belanda 80% telah ditolong oleh bidan, hanya 20% persalinan di RS.
Pelayanan kebidanan dilakukan pada community – normal, bidan sudah mempunyai
indefendensi yuang jelas. Kondisi kesehatan ibu dan anak pun semakin baik, bidan
mempunyai tanggung jawab yakni melindungi dan memfasilitasi proses alami, menyeleksi
kapan wanitya perlu intervensi, yang menghindari teknologi dan pertolongan dokter yang
tidak penting. Pendidikan bidan digunakan sistem Direct Entry dengan lama pendidikan 3
tahun.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. Pendidikan kebidanan
B. SARAN
Dari makalah ini penulis dapat mempelajari lebih dalam mengenai sejarah perkembangan
pelayanan dan pendidikan bidan di luar negeri, misalnya untuk negara Amerika, Jepang,
Spanyol, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA