ASKEP Silvi Herlina 20181309 S1 Kep 3B
ASKEP Silvi Herlina 20181309 S1 Kep 3B
Diajukan untuk memenuhi nilai tugas dari mata kuliah “Keperawatan Jiwa II”
Dosen Pengampu:
Ns. Tisna Yanti, S. Kep, M. Kes
Disusun Oleh :
S1 KEPERAWATAN 3B
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
Marilah kita ucapkan puji serta rasa syukur atas kehadirat Allah Swt. Karena berkat
rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan dan penyusunan tugas “ ASUHAN KEPERAWATAN JIWA” sebagai
pemenuhan tugas dari mata kuliah keperawatan jiwa ini dengan baik dan tepat waktu
meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami berharap Asuhan Keperawatan ini dapat berguna dan juga bermanfaat
untuk menambah wawasan pembaca mengenai Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Gangguan Jiwa yang diambil dari beberapa sumber yang terkait. Selain itu, kami juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan proses pembuatan dan penyusunan makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga Asuhan Keperawatan ini dapat
dengan mudah dipahami serta dapat menambah wawasan bagi pembacanya. Kami juga
memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dari makalah ini apabila adanya
penjelasan yang kurang jelas, tidak lupa meminta kritik dan saran yang membangun
untuk Asuhan Keperawatan ini agar kedepannya kami dapat lebih baik lagi.
Penyusun
KASUS KEPERAWATAN JIWA
Ibu V (45 tahun), dirawat di RS Jiwa sejak tanggal 25 Desember 2020, menurut adik Ibu
V, Ibu V dirumah mengurung diri dikamar sudah 1 bulan, dan pada 2 hari sebelum
dibawah ke RS Jiwa ibu V marah-marah, teriak-teriak, dan membanting semua barang yg
ada di kamar nya, ibu V mengancam untuk membunuh suaminya karena merasa
suaminya sering menghianatinya.
Menurut adik Ibu V (Ibu Z) , dikeluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
seperti yang dialami oleh Ibu V, Ibu Z mengatakan kalau suami Ibu V sering menyakiti
ibu V, dan sering mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan, suaminya sering
memukul Ibu V.
Ibu V merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, Ibu V mempunyai 3 orang anak yaitu
An. R (15 tahun), An.N (8 tahun) dan An.C (4 tahun), kedua orang tua ibu V masih ada
sedangkan nenek dan kakek nya sudah meninggal, sedangkan suami Ibu V, Tn. L (50
tahun) merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, bapak dari Tn.L sudah meninggal
sejak 5 tahun yang lalu. Tidak ada riwata gangguan jiwa di keluarga Ibu V.
Pada saat dilakukan pengkajian ibu V mengatakan dirinya merasa jelek, dan tidak cantik,
ibu V merasa malu jika harus berinteraksi dengan orang lain. Ibu V mengatakan dirinya
seorang perempuan yang tidak bahagia dalam hidupnya, dia merasa gagal sebagai
seorang ibu karena tidak mampu menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya. Menurut ibu
V, orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya karena ibu nya yang paling
menyayangi Ibu V, ibu V dirumah tidak pernah mengikuti kegiatan social ataupun
kegiatan yang diadakan di lingkungan rumahnya, karena dirinya merasa minder merasa
tidak cantik seperti ibu-ibu yang lain. Kegiatan ibadah masih dilakukan oleh Ibu V
seperti sholat 5 waktu yang tidak pernah ditinggalkan selama dirawat di RS.
Penampilan ibu V tampak tidak rapi, terlihat lusuh, pembicaraannnya lambat dan mampu
mulai pembicaraan apabila ditanya oleh perawat.aktivitas motorik tampak lesu, Ibu V
tampak terlihat sedih dengan afek yang labil, saat menceritakan kalau dirinya tidak
mampu berperan sebagai seorang ibu tiba-tiba ibu V menangis dan kemudian tiba-tiba
tertawa, interaksi selama wawancara ibu V tidak ada kontak mata dan lebih sering
menunduk.
Ibu V mengatakan waktu dirumah pernah mendengar suara-suara yang mengajak dirinya
ngobrol dan lebih sering didengar pada malam hari ketika ibu V menjelang tidur, dan
sekarang Ibu V tidak pernah mendengar suara-suara itu lagi. Ibu V tidak mengalami
disorientasi waktu, tempat maupun orang.
Klien sering beralih perhatian dan tidak mampu konsentrasi. Untuk kebutuhan persiapan
pulang klien masih dibantu untuk makan, untuk memenuhi kebutuhan BAB / BAK masih
sering diingatkan untuk selalu mencuci tangan setelah BAB / BAK, kebutuhan mandi Ibu
V juga selalu diingatkan oleh perawat. Klien selalu tidur siang dari jam 20.00 – 05.00
WIB dan tidur siang dari jam 14.00 – 17.00 WIB. Ibu V untuk minum obat belum
mampu mandiri.
Ibu V mengatakan kalau sedang mempunyai masalah selalu dipendam sendiri dan jarang
menyampaikan kepada orang lain.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ibu V (L/P) Tanggal Pengkajian : 25 Desember 2020
Umur : 45 Tahun RM No
: 910868
Informan: Adik ibu V (Ibu Z)
II. ALASAN MASUK
Ibu V marah-marah, teriak-teriak, dan membanting semua barang yg ada di kamar nya,
ibu V mengancam untuk membunuh suaminya karena merasa suaminya sering
menghianatinya.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami ganguan jiwa di masa lalu ? Tidak
2. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Tidak Ada
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
Ibu Z mengatakan kalau suami Ibu V sering menyakiti ibu V, dan sering
mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan, suaminya sering
memukul Ibu V.
Masalah Keperawatan : Resiko Prilaku Kekerasan
IV. FISIK
1. Tanda Vital :
TD : 120/ 90 MmHg
Nadi : 80x/ Menit
Suhu : 37,5 °C
RR : 20 x/ Menit
2. Ukur
BB :-
TB :-
3. Keluhan Fisik : Tidak Ada
Jelaskan :
Masalah keperawatan :
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan : Ibu V merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, Ibu V
mempunyai 3 orang anak yaitu An. R (15 tahun), An.N (8 tahun) dan An.C
(4 tahun), kedua orang tua IBu V masih ada sedangkan nenek dan kakek
nya sudah meninggal, sedangkan suami Ibu V, Tn. L (50 tahun)
merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, bapak dari Tn.L sudah
meninggal sejak 5 tahun yang lalu.
Masalah Keperawatan
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : Ibu V mengatakan dirinya merasa jelek, dan tidak cantik
b. Identitas diri : Ibu V mengatakan dirinya seorang perempuan yang tidak
bahagia dalam hidupnya,
c. Peran : Ibu V mengatakan bahwa dia merasa gagal sebagai
seorang ibu karena tidak mampu menjadi ibu yang baik bagi anak-
anaknya.
d. Ideal diri :-
e. Harga diri : Ibu V dirumah tidak pernah mengikuti kegiatan social
ataupun kegiatan yang diadakan di lingkungan rumahnya, karena dirinya
merasa minder merasa tidak cantik seperti ibu-ibu yang lain
Masalah keperawatan
Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibunya karena ibu nya yang paling menyayangi
Ibu V
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : Ibu V dirumah tidak
pernah mengikuti kegiatan social ataupun kegiatan yang diadakan di
lingkungan rumahnya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Ibu V merasa
minder merasa tidak cantik seperti ibu-ibu yang lain
Masalah Keperawatan
Isolasi Sosial
4. Spiritual
Va. Nilai dan keyakinan : Kegiatan ibadah masih dilakukan
b. Kegiatan Ibadah : Sholat 5 waktu yang tidak pernah ditinggalkan
selama dirawat di RS.
Masalah Keperawatan
2. Pembicaraan
V
V
Apatis Lambat Membisu tidak mampu memulai
Pembicaraan
3. Aktivitas Motorik
4. Alam Perasaan
V
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
5. Afek
√ √
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai
Jelaskan : Ibu V tampak terlihat sedih dengan efek yang labil dan juga tiba-tiba
menangis dan kemudian tiba-tiba tertawa
V
Kontak mata (-) Defensif Curiga
Jelaskan : Interkasi selama wawancara ibu V tidak ada kontak mata atau lebih
sering menunduk
7. Persepsi
V
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecapan Penghidug
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
8. Proses Fikir
V
flight of idea blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
9. Isi Pikir
Waham
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Disorientasi
waktu tempat orang
Jelaskan ;
Masalah Keperawatan :
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
V V
mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Klien sering beralih perhatian dan tidak mampu konsentrasi selama
proses interaksi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Belanja : Ya tidak
Transportasi : Ya tidak
Lain-lain : Ya tidak
Jelaskan ;
Masalah Keperawatan :
V
Adaptif Maladaptif
Lainnya :
Masalah Keperawatan :
Koping obat-obatan
Lainnya :
Masalah Keperawatan
ANALISA DATA
DO.
DO.
Klien sering beralih perhatian dan
tidak mampu konsentrasi
DO.
Pembicaraannya lambat dan mampu
memulai pembicaraan apabila
ditanya oleh perawat, aktivitas
motorik tampak lesu
Ibu V tampak terlihat sedih dengan
efek yang labil
Interaksi selama wawancara ibu V
tidak ada kontak mata atau klien
lebih sering menunduk
Ibu V tiba-tiba menangis kemudian
tiba-tiba tertawa.
DO.
POHON MASALAH
1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Defisit Perawatan Diri: Eliminasi
4. Resiko Perilaku Kekerasan
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial
4. Halusinasi Pendengaran
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
RM No. :910868
N Perencanaan
Dx
Tgl o Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Keperawatan
Dx
1. Isolasi Sosial. Tujuan umum Setelah 1x interaksi klien a. Membina hubungan saling percaya
mau mengikuti kegiatan b. mengidentifikasi penyebab isolasi
klien dapat beriteraksi
harian yang sudah social
dengan orang lain
dianjurkan, mau melakukan c. Berdiskusi dengan pasien tentang
Tujuan khusus kativitas kelompok bersama Keuntungan berinteraksi dengan orang
dengan orang – orang di lain
klien dapat membina
ruanganya serta menjawab d. Berdiskusi dengan pasien tentang
hubungan saling
ketika ditanya serta mampu kerugian berinteraksi degan orang lain
percaya
menyebutkan : e. Mengajarkan klien cara berkenalan
klien dapat
dengan orang lain
menyebutkan penyebab isolasi
penyebab isolasi social socialyang dialami menganjurkan pasien memasukkan
klien dapat dirinya kegiatan latihan berbincang-bincang
melaksanakan
hubungan social secara dengan oang lain dalam kegiatan harian
bertahap
klien mampu
menjelaskan perasaan
setelah berhubugan
dengan orang lain
2. Harga diri Tujuan Umum Setelah 1 kali interaksi a. Diskusikan bahwa sejumlah
Rendah klien dapat memulai kemampuan dan aspek positif yang
klien tidak mengalami untuk berinteraksi dan dimiliki klien seperti melakukan
gangguan harga diri berkomunikasi dengan kegiatan sehari-hari di rumah sakit,
rendah situasional = pasien yang berada dalam melakukan hal-hal yang klien sukai
meningkatkan rasa ruangan yang sama dan yang biasanya dilakukan di rumah.
percaya diri klien klien dapat menyebutkan:
untuk melakukan b. Berikan pujian atas apa yang dilakukan
interaksi Aspek positif dan pasien sehingga dapat membantu
kemampuan yang meningkatkan kembali rasa percaya
Tujuan Khusus (1) dimiliki klien. dirinya
klien dapat Aspek positif keluarga.
mengidentifikasi Aspek positif lingkung-
kemampuan dan aspek an klien.
positif yang
dimilikinya
Tujuan Khusus (2) Setelah 1 kali pertemuan a. Rencanakan bersama klien aktivitas
klien dapat melakukan : yang dapat dilakukan sesuai dengan
Klien dapat Klien mau ikut serta kemampuan yang dimiliki klien,
menetapkan atau dalam kegiatan di rumah khususnya saat menjalani perawatan
merencanakan kegiatan sakit di rumah sakit
sesuai dengan Klien dapat membuat b. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang rencana kegiatan secara toleransi dan aktivitas klien
dimilikinya mandiri c. Beri contoh cara melakukan kegiatan
Klien dapat yang dapata dilakukan oleh klien
melaksanakan rencana sehingga klien mampu melakukannya
kegiatan yang sudah di secara sendiri/ mandiri
buat
Tujuan khusus (3) Setelah 1 kali pertemuan a. Beri kesempatan kepada klien untuk
klien dapat mencoba melakukan kegiatan
Klien dapat melakukan menyebutkan : b. Beri pujian atas keberhasilan klien
kegiatan sesui kondisi c. Diskusikan kemungkinan
dan kemampuan Kegiatan apa saja yang pelaksanaan rencana kegiatan di
dengan dilakukannnya sudah dilakukannya rumah
tindakan selama dirumah sakit
4. Resiko Tujuan Umum Setelah 1 kali interaksi klien a. Beri salam setiap akan melakukan
Perilaku dapat menunjukaan : wawancara (interaksi)
Kekerasan Klien tidak melakukan b. Perkenalkan nama, nama panggilan
tindakan kekerasan Ekspresi wajah perawat dan tujuan perawat
tersenyum dan cerah berinteraksi
Tujuan Khusus (1)
Klien mau berinteraksi c. Tanyakan dan panggil nama kesukaan
Klien dapat membina dan berkomunikasi klien
hubungan saling Klien melakukan kontak d. Tunjukkan sikap empati, jujur dan
percaya mata menepati janji setiap kali berinteraksi
Klien bersedia e. Tanyakan perasaan klien dan masalah
meceritakan perasaanya yang di hadapi klien
f. Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan klien
Tujuan Khusus (2) Setelah 1 kali pertemuan a. bantu klien mengungkapkan oerasaan
klien dapat marahnya :
klien dapat menyebutkan : motivasi klien untuk menceritakan
mengindentifikasi penyebab rasa kesal atau
penyebab prilaku klien menceritakan jengkelnya
kekerasan yag penyebab prilaku
dengarkan tanpa menyela atau
dilakukannya kekerasan yang
memberi penilaian setiap
dilakukannya
ungkapan perasaan klien
klien menceritakan
perasaan jengkel atau
kesal baik dari sisi
sendiri maupun
lingkungan
Tujuan khusus (3) Setelah 1 kali pertemuan b. motivasi klien menceritakan jenis-
klien dapat jenis tindak kekerasan yang selama ini
klien dapat menyebutkan : pernah dilakukannya
mengindentifikasi c. motivasi klien menceritakan perasaan
tanda-tanda perilaku klien dapat klien setelah tindak kekerasan tersebut
kekerasan menyebutkan tanda- terjadi
tanda perilaku kekerasan d. diskusikan apakah dengan tindak
kekerasan yang dilakukannya masalah
yang dialami bisa teratsi
Tujuan Khusus (4) Setelah 1 kali pertemuan a. disikusikan cara yang mungkin di pilih
klien dapat dan anjurkan klien dan memilih cara
klien dapat memeragakkan cara yang mungkin untuk mengungkapkan
mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kemarahan
mengontrol perilaku kekerasan b. latih klien memperagakan cara yag
kekerasan dipilih
fisik (afs dalam, pukul peragakan cara melakukan
bantal atau kasur) cara yang dipilih
verbal (mengungkapkan jelaskan manfaat tersebut
perasaan kesal atau
anjurkan klien menirukan
jengkel pada orang lain
peragaan yang sudah
tanpa menyakiti)
dilakukan
social (latihan asertif
dengan orang lain)