Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN JIWA

Diajukan untuk memenuhi nilai tugas dari mata kuliah “Keperawatan Jiwa II”

Dosen Pengampu:
Ns. Tisna Yanti, S. Kep, M. Kes

Disusun Oleh :

Silvi Herlina 201813098

STIKES WIJAYA HUSADA BOGOR

S1 KEPERAWATAN 3B

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
Marilah kita ucapkan puji serta rasa syukur atas kehadirat Allah Swt. Karena berkat
rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
pembuatan dan penyusunan tugas “ ASUHAN KEPERAWATAN JIWA” sebagai
pemenuhan tugas dari mata kuliah keperawatan jiwa ini dengan baik dan tepat waktu
meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami berharap Asuhan Keperawatan ini dapat berguna dan juga bermanfaat
untuk menambah wawasan pembaca mengenai Asuhan Keperawatan Pada Pasien
Gangguan Jiwa yang diambil dari beberapa sumber yang terkait. Selain itu, kami juga
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan proses pembuatan dan penyusunan makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga Asuhan Keperawatan ini dapat
dengan mudah dipahami serta dapat menambah wawasan bagi pembacanya. Kami juga
memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan dari makalah ini apabila adanya
penjelasan yang kurang jelas, tidak lupa meminta kritik dan saran yang membangun
untuk Asuhan Keperawatan ini agar kedepannya kami dapat lebih baik lagi.

Bogor, 05 Januari 2021

Penyusun
KASUS KEPERAWATAN JIWA

Ibu V (45 tahun), dirawat di RS Jiwa sejak tanggal 25 Desember 2020, menurut adik Ibu
V, Ibu V dirumah mengurung diri dikamar sudah 1 bulan, dan pada 2 hari sebelum
dibawah ke RS Jiwa ibu V marah-marah, teriak-teriak, dan membanting semua barang yg
ada di kamar nya, ibu V mengancam untuk membunuh suaminya karena merasa
suaminya sering menghianatinya.

Menurut adik Ibu V (Ibu Z) , dikeluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
seperti yang dialami oleh Ibu V, Ibu Z mengatakan kalau suami Ibu V sering menyakiti
ibu V, dan sering mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan, suaminya sering
memukul Ibu V.

Hasil pemeriksaan fisik didapatkan, tanda-tanda vital : TD 120 / 90 mmhg, Nadi : 80 x /


menit, Suhu 37,5 derajat, Pernafasan : 20 x / menit.

Ibu V merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, Ibu V mempunyai 3 orang anak yaitu
An. R (15 tahun), An.N (8 tahun) dan An.C (4 tahun), kedua orang tua ibu V masih ada
sedangkan nenek dan kakek nya sudah meninggal, sedangkan suami Ibu V, Tn. L (50
tahun) merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, bapak dari Tn.L sudah meninggal
sejak 5 tahun yang lalu. Tidak ada riwata gangguan jiwa di keluarga Ibu V.

Pada saat dilakukan pengkajian ibu V mengatakan dirinya merasa jelek, dan tidak cantik,
ibu V merasa malu jika harus berinteraksi dengan orang lain. Ibu V mengatakan dirinya
seorang perempuan yang tidak bahagia dalam hidupnya, dia merasa gagal sebagai
seorang ibu karena tidak mampu menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya. Menurut ibu
V, orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya karena ibu nya yang paling
menyayangi Ibu V, ibu V dirumah tidak pernah mengikuti kegiatan social ataupun
kegiatan yang diadakan di lingkungan rumahnya, karena dirinya merasa minder merasa
tidak cantik seperti ibu-ibu yang lain. Kegiatan ibadah masih dilakukan oleh Ibu V
seperti sholat 5 waktu yang tidak pernah ditinggalkan selama dirawat di RS.

Penampilan ibu V tampak tidak rapi, terlihat lusuh, pembicaraannnya lambat dan mampu
mulai pembicaraan apabila ditanya oleh perawat.aktivitas motorik tampak lesu, Ibu V
tampak terlihat sedih dengan afek yang labil, saat menceritakan kalau dirinya tidak
mampu berperan sebagai seorang ibu tiba-tiba ibu V menangis dan kemudian tiba-tiba
tertawa, interaksi selama wawancara ibu V tidak ada kontak mata dan lebih sering
menunduk.

Ibu V mengatakan waktu dirumah pernah mendengar suara-suara yang mengajak dirinya
ngobrol dan lebih sering didengar pada malam hari ketika ibu V menjelang tidur, dan
sekarang Ibu V tidak pernah mendengar suara-suara itu lagi. Ibu V tidak mengalami
disorientasi waktu, tempat maupun orang.

Klien sering beralih perhatian dan tidak mampu konsentrasi. Untuk kebutuhan persiapan
pulang klien masih dibantu untuk makan, untuk memenuhi kebutuhan BAB / BAK masih
sering diingatkan untuk selalu mencuci tangan setelah BAB / BAK, kebutuhan mandi Ibu
V juga selalu diingatkan oleh perawat. Klien selalu tidur siang dari jam 20.00 – 05.00
WIB dan tidur siang dari jam 14.00 – 17.00 WIB. Ibu V untuk minum obat belum
mampu mandiri.

Ibu V mengatakan kalau sedang mempunyai masalah selalu dipendam sendiri dan jarang
menyampaikan kepada orang lain.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

RUANGAN RAWAT : Kresna Wanita TANGGAL DIRAWAT : 25 Desember 2020

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ibu V (L/P) Tanggal Pengkajian : 25 Desember 2020
Umur : 45 Tahun RM No
: 910868
Informan: Adik ibu V (Ibu Z)
II. ALASAN MASUK
Ibu V marah-marah, teriak-teriak, dan membanting semua barang yg ada di kamar nya,
ibu V mengancam untuk membunuh suaminya karena merasa suaminya sering
menghianatinya.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami ganguan jiwa di masa lalu ? Tidak
2. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Tidak Ada
3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
 Ibu Z mengatakan kalau suami Ibu V sering menyakiti ibu V, dan sering
mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan, suaminya sering
memukul Ibu V.
 Masalah Keperawatan : Resiko Prilaku Kekerasan
IV. FISIK
1. Tanda Vital :
 TD : 120/ 90 MmHg
 Nadi : 80x/ Menit
 Suhu : 37,5 °C
 RR : 20 x/ Menit
2. Ukur
 BB :-
 TB :-
3. Keluhan Fisik : Tidak Ada
 Jelaskan :
 Masalah keperawatan :
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
 Jelaskan : Ibu V merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, Ibu V
mempunyai 3 orang anak yaitu An. R (15 tahun), An.N (8 tahun) dan An.C
(4 tahun), kedua orang tua IBu V masih ada sedangkan nenek dan kakek
nya sudah meninggal, sedangkan suami Ibu V, Tn. L (50 tahun)
merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, bapak dari Tn.L sudah
meninggal sejak 5 tahun yang lalu.
 Masalah Keperawatan
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri : Ibu V mengatakan dirinya merasa jelek, dan tidak cantik
b. Identitas diri : Ibu V mengatakan dirinya seorang perempuan yang tidak
bahagia dalam hidupnya,
c. Peran : Ibu V mengatakan bahwa dia merasa gagal sebagai
seorang ibu karena tidak mampu menjadi ibu yang baik bagi anak-
anaknya.
d. Ideal diri :-
e. Harga diri : Ibu V dirumah tidak pernah mengikuti kegiatan social
ataupun kegiatan yang diadakan di lingkungan rumahnya, karena dirinya
merasa minder merasa tidak cantik seperti ibu-ibu yang lain
Masalah keperawatan
 Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Ibunya karena ibu nya yang paling menyayangi
Ibu V
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : Ibu V dirumah tidak
pernah mengikuti kegiatan social ataupun kegiatan yang diadakan di
lingkungan rumahnya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Ibu V merasa
minder merasa tidak cantik seperti ibu-ibu yang lain
Masalah Keperawatan
 Isolasi Sosial

4. Spiritual
Va. Nilai dan keyakinan : Kegiatan ibadah masih dilakukan
b. Kegiatan Ibadah : Sholat 5 waktu yang tidak pernah ditinggalkan
selama dirawat di RS.
Masalah Keperawatan

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan

Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti

tidak sesuai biasanya

Jelaskan : Penampilan ibu V tampak tidak rapi dan terlihat lusuh

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berpakaian

2. Pembicaraan
V

Cepat Keras Gagap Inkoheren

V
Apatis Lambat Membisu tidak mampu memulai

Pembicaraan

Jelaskan : Pada saat di lakukan wawancara pembicaraan ibu v lambat ketika di


tanya oleh perawat yang mengkaji

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

3. Aktivitas Motorik

Lesu Tegang Gelisah Agitasi


Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : Aktivitas motorik ibu V tampak lesu

Masalah Keperawatan :Harga Diri Rendah

4. Alam Perasaan

V
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebihan

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

5. Afek

√ √
Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Ibu V tampak terlihat sedih dengan efek yang labil dan juga tiba-tiba
menangis dan kemudian tiba-tiba tertawa

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

6. Interaksi Selama Wawancara


V
bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

V
Kontak mata (-) Defensif Curiga

Jelaskan : Interkasi selama wawancara ibu V tidak ada kontak mata atau lebih
sering menunduk

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

7. Persepsi

V
Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidug
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

8. Proses Fikir

sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

V
flight of idea blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

10. Tingkat Kesadaran

bingung sedasi stupor

Disorientasi
waktu tempat orang

Jelaskan ;

Masalah Keperawatan :

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek

gangguan daya ingat saat ini konfabulasi

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

V V
mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan : Klien sering beralih perhatian dan tidak mampu konsentrasi selama
proses interaksi

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

13. Kemampuan Penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

14. Daya Tilik Diri

mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan : Bantuan minimal Bantuan total
V
2. BAB/ BAK : Bantuan minimal Bantual total
V
Jelaskan : Untuk kebutuhan persiapan pulang klien masih dibantu untuk
makan, untuk memenuhi kebutuhan BAB / BAK masih sering diingatkan untuk selalu
mencuci tangan setelah BAB / BAK
Masalah Keperawatan : Pengabaian Diri

3. Mandi : Bantuan minimal Bantuan total


V
4. Berpakaian/ Berhias : Bantuan minimal Bantuan total
V
5. Istirahat dan Tidur : Tidur siang lama : 14. 00 s/d 17. 00
V
Tidur malam lama : 20. 00 s/d 05. 00
V
Kegiatan sebelum / sesudah tidur

6. Penggunaan obat : Bantuan minimal Bantual total


V
7. Pemeliharaan Kesehatan : Perawatan lanjutan Ya tidak
V
Perawatan pendukung Ya tidak

8. Kegiatan di dalam rumah : Mempersiapkan makanan Ya tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya tidak

Mencuci pakaian Ya tidak

Pengaturan keuangan Ya tidak

9. Kegiatan Diluar Rumah

 Belanja : Ya tidak

 Transportasi : Ya tidak

 Lain-lain : Ya tidak

Jelaskan ;

Masalah Keperawatan :

VIII. Mekanisme Koping

V
 Adaptif Maladaptif

 Bicara dengan orang lain Minum alkohol

 Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih


V

 Teknik relaksasi bekerja berlebihan

 Aktivitas konstruktif menghindar

 Olahraga mencederai diri

 Lainnya :

 Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

Masalah dengan dukungan kelompok,

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik

Masalah dengan pendidikan, spesifik

Masalah dengan pekerjaan, spesifik

Masalah dengan perumahan, spesifik

Masalah ekonomi, spesifik

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik

Masalah lainnya, spesifik

Masalah Keperawatan :

X. Pengetahuan Kurang Tentang:

Penyakit jiwa system pendukung


Faktor presipitasi penyakit fisik

Koping obat-obatan

Lainnya :

Masalah Keperawatan

XI. Aspek Medik


1. Diagnosa medik
2. Terapi medik

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


. Keperawatan
1. DS. Resiko Perilaku
 Adik ibu V mengatakan bahwa 2 Kekerasan
hari sebelum masuk RS ibu v marah-
marah, teriak-teriak dan membanting
semua barang yang ada dikamarnya
 Ibu V mengacam untuk membunuh
suaminya, karena merasa suaminya
sering mengkhianatinya
 Ibu Z mengatakan kalau suami ibu V
sering menyakiti V dan sering
mendapatkan prilaku yang tidak
menyenangkan, suaminya sering
memukul ibu V

DO.

2. DS. Harga Diri


 Ibu V mengatakan dirinya merasa Rendah
jelek dan tidak cantik
 Ibu V mengataka dirinya seorang
perempuan yang tidak bahagia
dalam hidupnya
 Ibu V merasa malu jika harus
berinteraksi dengan orang lain
 Ibu V merasa gagal sebagai seorang
ibu karena tidak mampu menjadi ibu
yang baik bagi anak-anaknya.

DO.
 Klien sering beralih perhatian dan
tidak mampu konsentrasi

3. DS. Isolasi Sosial


 Ibu V tidak pernah mengikuti
kegiatan sosial ataupun kegiatan
yang diadakan dilingkungan
rumahnya
 Ibu v merasa minder, merasa tidak
cantik seperti ibu-ibu yang lainnya
 Ibu V mengurung diri selama 1
bulan
 Ibu V mengatakan kalau sedang
mempunyai masalah selalu
dipendam sendiri dan jarang
menyampaikan kepada orang lain.

DO.
 Pembicaraannya lambat dan mampu
memulai pembicaraan apabila
ditanya oleh perawat, aktivitas
motorik tampak lesu
 Ibu V tampak terlihat sedih dengan
efek yang labil
 Interaksi selama wawancara ibu V
tidak ada kontak mata atau klien
lebih sering menunduk
 Ibu V tiba-tiba menangis kemudian
tiba-tiba tertawa.

4. DS. Defisit Perawatan


 Untuk kebutuhan persiapan pulang klien Diri: Eliminasi
masih dibantu untuk makan,
 untuk memenuhi kebutuhan BAB /
BAK masih sering diingatkan untuk
selalu mencuci tangan setelah BAB /
BAK,
 kebutuhan mandi Ibu V juga selalu
diingatkan oleh perawat.
 Ibu V untuk minum obat belum mampu
mandiri

DO.
POHON MASALAH

1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah
3. Defisit Perawatan Diri: Eliminasi
4. Resiko Perilaku Kekerasan
PRIORITAS MASALAH
1. Resiko Perilaku Kekerasan
2. Harga Diri Rendah
3. Isolasi Sosial
4. Halusinasi Pendengaran
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Ibu V

RM No. :910868

N Perencanaan
Dx
Tgl o Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Keperawatan
Dx

1. Isolasi Sosial. Tujuan umum Setelah 1x interaksi klien a. Membina hubungan saling percaya
mau mengikuti kegiatan b. mengidentifikasi penyebab isolasi
 klien dapat beriteraksi
harian yang sudah social
dengan orang lain
dianjurkan, mau melakukan c. Berdiskusi dengan pasien tentang
Tujuan khusus kativitas kelompok bersama Keuntungan berinteraksi dengan orang
dengan orang – orang di lain
 klien dapat membina
ruanganya serta menjawab d. Berdiskusi dengan pasien tentang
hubungan saling
ketika ditanya serta mampu kerugian berinteraksi degan orang lain
percaya
menyebutkan : e. Mengajarkan klien cara berkenalan
 klien dapat
dengan orang lain
menyebutkan  penyebab isolasi
penyebab isolasi social socialyang dialami menganjurkan pasien memasukkan
 klien dapat dirinya kegiatan latihan berbincang-bincang
melaksanakan
hubungan social secara dengan oang lain dalam kegiatan harian
bertahap
 klien mampu
menjelaskan perasaan
setelah berhubugan
dengan orang lain

2. Harga diri Tujuan Umum Setelah 1 kali interaksi a. Diskusikan bahwa sejumlah
Rendah klien dapat memulai kemampuan dan aspek positif yang
 klien tidak mengalami untuk berinteraksi dan dimiliki klien seperti melakukan
gangguan harga diri berkomunikasi dengan kegiatan sehari-hari di rumah sakit,
rendah situasional = pasien yang berada dalam melakukan hal-hal yang klien sukai
meningkatkan rasa ruangan yang sama dan yang biasanya dilakukan di rumah.
percaya diri klien klien dapat menyebutkan:
untuk melakukan b. Berikan pujian atas apa yang dilakukan
interaksi  Aspek positif dan pasien sehingga dapat membantu
kemampuan yang meningkatkan kembali rasa percaya
Tujuan Khusus (1) dimiliki klien. dirinya
 klien dapat  Aspek positif keluarga.
mengidentifikasi  Aspek positif lingkung-
kemampuan dan aspek an klien.
positif yang
dimilikinya

Tujuan Khusus (2) Setelah 1 kali pertemuan a. Rencanakan bersama klien aktivitas
klien dapat melakukan : yang dapat dilakukan sesuai dengan
 Klien dapat  Klien mau ikut serta kemampuan yang dimiliki klien,
menetapkan atau dalam kegiatan di rumah khususnya saat menjalani perawatan
merencanakan kegiatan sakit di rumah sakit
sesuai dengan  Klien dapat membuat b. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang rencana kegiatan secara toleransi dan aktivitas klien
dimilikinya mandiri c. Beri contoh cara melakukan kegiatan
 Klien dapat yang dapata dilakukan oleh klien
melaksanakan rencana sehingga klien mampu melakukannya
kegiatan yang sudah di secara sendiri/ mandiri
buat

Tujuan khusus (3) Setelah 1 kali pertemuan a. Beri kesempatan kepada klien untuk
klien dapat mencoba melakukan kegiatan
 Klien dapat melakukan menyebutkan : b. Beri pujian atas keberhasilan klien
kegiatan sesui kondisi c. Diskusikan kemungkinan
dan kemampuan  Kegiatan apa saja yang pelaksanaan rencana kegiatan di
dengan dilakukannnya sudah dilakukannya rumah
tindakan selama dirumah sakit

3. Pengabaian Tujuan Umum


Diri
Tujuan Khusus (1)

4. Resiko Tujuan Umum Setelah 1 kali interaksi klien a. Beri salam setiap akan melakukan
Perilaku dapat menunjukaan : wawancara (interaksi)
Kekerasan  Klien tidak melakukan b. Perkenalkan nama, nama panggilan
tindakan kekerasan  Ekspresi wajah perawat dan tujuan perawat
tersenyum dan cerah berinteraksi
Tujuan Khusus (1)
 Klien mau berinteraksi c. Tanyakan dan panggil nama kesukaan
 Klien dapat membina dan berkomunikasi klien
hubungan saling  Klien melakukan kontak d. Tunjukkan sikap empati, jujur dan
percaya mata menepati janji setiap kali berinteraksi
 Klien bersedia e. Tanyakan perasaan klien dan masalah
meceritakan perasaanya yang di hadapi klien
f. Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan klien

Tujuan Khusus (2) Setelah 1 kali pertemuan a. bantu klien mengungkapkan oerasaan
klien dapat marahnya :
 klien dapat menyebutkan :  motivasi klien untuk menceritakan
mengindentifikasi penyebab rasa kesal atau
penyebab prilaku  klien menceritakan jengkelnya
kekerasan yag penyebab prilaku
 dengarkan tanpa menyela atau
dilakukannya kekerasan yang
memberi penilaian setiap
dilakukannya
ungkapan perasaan klien
 klien menceritakan
perasaan jengkel atau
kesal baik dari sisi
sendiri maupun
lingkungan

Tujuan khusus (3) Setelah 1 kali pertemuan b. motivasi klien menceritakan jenis-
klien dapat jenis tindak kekerasan yang selama ini
 klien dapat menyebutkan : pernah dilakukannya
mengindentifikasi c. motivasi klien menceritakan perasaan
tanda-tanda perilaku  klien dapat klien setelah tindak kekerasan tersebut
kekerasan menyebutkan tanda- terjadi
tanda perilaku kekerasan d. diskusikan apakah dengan tindak
kekerasan yang dilakukannya masalah
yang dialami bisa teratsi

Tujuan Khusus (4) Setelah 1 kali pertemuan a. disikusikan cara yang mungkin di pilih
klien dapat dan anjurkan klien dan memilih cara
 klien dapat memeragakkan cara yang mungkin untuk mengungkapkan
mengidentifikasi cara mengontrol perilaku kemarahan
mengontrol perilaku kekerasan b. latih klien memperagakan cara yag
kekerasan dipilih
 fisik (afs dalam, pukul  peragakan cara melakukan
bantal atau kasur) cara yang dipilih
 verbal (mengungkapkan  jelaskan manfaat tersebut
perasaan kesal atau
 anjurkan klien menirukan
jengkel pada orang lain
peragaan yang sudah
tanpa menyakiti)
dilakukan
 social (latihan asertif
dengan orang lain)

Anda mungkin juga menyukai