Anda di halaman 1dari 3

ANEMIA

No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP
Tanggal
:
Terbit
Halaman :

dr.Indah daryane,M.Kes
UPTD PUSKESMAS
NIP. 19780206 200701 2
BETUNG KOTA
019
1. Pengertian Adalah Penurunan kadar Hemoglobin yang menyebabkan penurunan
kadar oksigen yang didistribusikan ke seluruh tubuh sehingga
menimbulkan berbagai keluhan (sindrom anemia).
No. ICPC II : B82 Anaemia other/unspecified
No. ICD X : D64.9 Anaemia, unspecified

2. Tujuan Memberikan tatalaksana pada pasien Anemia

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas No. 440/ / Pusk Pgt/ /2018 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Kesehatan Pelayanan Primer
5. Prosedur 1. Alat:
 Tensimeter
 Stetoskop
 Termometer
 Timer
 Flashlight
6. Langkah- Hasil Anamnesis (Subjective)
langkah
Keluhan
Pasien datang ke dokter dengan keluhan lemah, lesu, letih, lelah,
penglihatan berkunang-kunang, pusing, telinga berdenging dan penurunan
konsentrasi.
Faktor Risiko
a. Ibu hamil
b. Remaja putri
c. Pemakaian obat cephalosporin, chloramphenicol jangka panjang
d. Status gizi kurang
e. Faktor ekonomi kurang

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana


(Objective)
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
a. Mukokutaneus: pucat–indikator yang cukup baik, sianotik, atrofi papil
lidah (anemia defisiensi besi dan anemia pernisiosa), alopesia
(anemia defisiensi besi), ikterik (anemia hemolitik), koilonikia
(anemia defisiensi besi), glositis (anemia pernisiosa), rambut kusam,
vitiligo (anemia pernisiosa).
b. Kardiovaskular : takikardi, bising jantung.
c. Respirasi : frekuensi napas (takipnea).
d. Mata: konjungtiva pucat.
Tanda dan gejala lain dapat dijumpai sesuai dengan penyebab dari anemia
tersebut, yaitu:
a. Mata: dapat mencerminkan adanya manifestasi dari suatu anemia
tertentu (misal : perdarahan pada anemia aplastik)
b. Gastrointestinal : ulkus oral dapat menandakan suatu
imunodefisiensi (anemia aplastik, leukemia), colok dubur
c. Urogenital (inspekulo) : massa pada organ genitalia wanita
d. Abdomen : hepatomegali, splenomegali, massa
e. Status gizi kurang

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan hasil
pemeriksaan darah dengan kriteria Hb darah kurang dari kadar Hb normal.
Nilai rujukan kadar hemoglobin normal menurut
WHO: Laki-laki: > 13 g/dl
Perempuan: > 12
g/dl Perempuan
hamil: > 11 g/dl

Rencana Penatalaksanaan komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
Atasi penyebab yang mendasarinya. Jika didapatkan kegawatan (misal:
anemia gravis atau distres pernafasan), pasien segera dirujuk.
Pada anemia defisiensi besi:
a. Anemia dikoreksi peroral: 3 – 4x sehari dengan besi elemental 50 –
65 mg
1. Sulfas ferrosus 3 x 1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi
elemental, 195; 39).
2. Ferrous fumarat 3 x 1 tab (325; 107 dan 195; 64).
3. Ferrous glukonat 3 x 1 tab (325; 39).
b. Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat: mual, muntah,
heartburn, konstipasi, diare, BAB kehitaman.
c. Jika tidak dapat mentoleransi koreksi peroral atau kondisi akut maka
dilakukan koreksi parenteral segera.
Pada anemia defisiensi asam folat dan defisiensi B12
a. Anemia dikoreksi peroral dengan:
1. Vitamin B12 80 mikrogram (dalam multivitamin).
2. Asam folat 500 – 1000 mikrogram (untuk ibu hamil 1 mg).
b. Koreksi cepat (parenteral atau i.m) oleh dokter spesialis
Pemeriksaan Penunjang Lanjutan (bila diperlukan)
a. Anemia defisiensi besi: ferritin serum, SI, TIBC
b. Anemia hemolitik: bilirubin, LDH, tes fragilitas osmotik, Acid Ham’s
test, tes Coombs’
c. Anemia megaloblastik: serum folat, serum cobalamin
d. Thalassemia: elektroforesis hemoglobin
e. Anemia aplastik atau keganasan: biopsi dan aspirasi sumsum tulang
Konseling dan Edukasi
Prinsip konseling pada anemia adalah memberikan pengertian kepada
pasien dan keluarganya tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya,
sehingga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta
meningkatkan kualitas hidup pasien.
Kriteria rujukan
a. Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb < 6 mg%).
b. Untuk anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi
dokter layanan primer, dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam.

7. Hal-hal yang Petugas menjelaskan informasi yang diminta pasien


perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait a. Poli Umum
b. Laboratorium

9. Dokumen Terkait Rekam medis, Informed consent, Informed rejection

10. Rekam historis


perubahan No Yang Isi perubahan Tanggal mulai
diubah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai