Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

MENGIKUTI KEGIATAN

PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MGMP:


PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA
BERBASIS INKUIRI TAHUN 2019
IN SERVICE TRAINING 2

Tanggal 28 September, 12, 25 dan 30 Oktober 2019


Di SMA Negeri 1 Langsa

DISUSUN OLEH:
Nur Maida Sari, S.Pd
19840511 200904 2 003

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI ACEH


SMA NEGERI 5 LANGSA
TAHUN 2019
PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MGMP:
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA
BERBASIS INKUIRI TAHUN 2019
IN SERVICE TRAINING 2
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan IPA, dengan karakteristiknya kaya dengan pembekalan
pembelajaran pemikiran kritis dan kreatif, teknologi terapan, dan kerja kolaborasi
dengan standar yang tinggi untuk komunikasi dan tanggung jawab pribadi,
berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan keterampilan pada abad 21 di semua
bidang disiplin (Windschitl, 2009: 23). Dalam peta keterampilan abad 21 dijelaskan
bahwa keterkaitan antara abad 21 dan keterampilan berakar dalam hal penyelidikan
(inquiry), pengetahuan proses, disain eksperimen, dan elemen kebiasaan berpikir
ilmiah, serta ekstrapolasi dari praktik penelitian ilmiah sebagaimana mereka
berubah di Abad ke-21.
Kemampuan membelajarkan peserta didik berinkuiri terkait pada
kompetensi pedagogik, sesuai permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang
kompetensi guru. Kompetensi yang terkait adalah menerapkan erbagai pendekatan,
strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif. Sedangkan
penerapan pembelajaran berbasis inkuiri ditekankan dalam permendikbud nomor
22 tahun 2016 tentang standar proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dari beberapa hasil penelitian, need assesment, dan pengalaman dalam
memfasilitasi guru mengenai kurikulum 2013, terdapat indikasi kemampuan
pedagogik inkuiri guru masih perlu ditingkatkan. Kondisi ini menunjukan adanya
kebutuhan guru untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Permenegpan nomor
16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya menyatakan
adanya sistem yang memfasilitasi guru untuk meningkatkan kompetensi yaitu
melalui Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Peningkatan kompetensi
yang tersedia selama ini umumnya singkat dan tanpa layanan pasca diklat dalam
bentuk pendampingan atau fasilitasi untuk implementasi di sekolah. Begitu pula
diklat yang khusus mengenai inkuiri masih terbatas dan belum komprehensif.
Dari paparan tersebut, pada tahun 2019 program Pengembangan dan
Pemberdayaan KKG MGMP (P2KM akan difokuskan pada peningkatan
kemampuan pedagogi inkuiri guru dan keterampilan guru dalam membelajarkan
keterampilan inteletual siswa. Program ini akan diselenggarakan dalam tiga tahap,
yaitu tahap 1: pelatihan guru inti dan pengurus MGMP, pada tahap ini guru inti
dan pengurus MGMP akan dibekali tentang konsep inkuiri dengan level learning
sequence-nya dan keterampilan merancang learning sequence dalam pembelajaran
IPA, kimia, fisika, dan biologi; tahap 2: On the job learning atau praktik di tempat
kerja, pada tahap guru inti dan pengurus MGMP akan mendapat pendampingan
merancang RPP berbasis inkuiri dan menerapkan unit pembelajaran berbasis
inkuiri; tahap 3: diseminasi, pada tahap ini guru inti dan pengurus MGMP akan
mendiseminasikan hasil pelatihan dan OJL kepada guru-guru di MGMP masing-
masing.
Program diseminasi merupakan rangkaian program P2KM yang
dilaksanakan oleh peserta yang telah mengikuti pelatihan guru inti dan pengurus
MGMP serta OJL, dan dinyatakan kompeten untuk melakukan diseminasi kepada
guru-guru anggota di MGMP masing-masing. Program ini dirancang 40 JP dengan
materi pelatihan yang secara umum sama dengan pelatihan awal bagi guru inti dan
pengurus MGMP

B. TUJUAN
Kegiatan Diseminasi Pengembangan Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri
(IBL) Tahun 2019 di SMA N 1 Langsa ini diselenggarakan dengan tujuan :
1. meningkatkan keterampilan guru inti dalam memfasilitasi rekan sejawatnya
di MGMP tentang konsep inkuiri dan level-levelnya, Scientific Practices and
Intelectual Skills dari setiap level inkuiri, penilaian dalam pembelajaran
inkuiri, dan penerapan pembelajaran IPA berbasis inkuiri
2. Meningkatkan kompetensi guru anggota MGMP tentang konsep inkuiri dan
level-levelnya, Scientific Practices and Intelectual Skills dari setiap level inkuiri,
penilaian dalam pembelajaran inkuiri, dan penerapan pembelajaran IPA
berbasis inkuiri

C. Sasaran
Sasaran kegiatan Diseminasi Pengembangan Pembelajaran IPA Berbasis
Inkuiri (IBL) Tahun 2019 di SMA N 1 Langsa berjumlah 20 orang guru Kimia SMA
yang menjadi anggota MGMP di Kota Langsa Provinsi Aceh.

D. PELAKSANAAN DIKLAT
Kegiatan Pengembangan Pembelajaran Berbasis Inquiry Based Learning ini
diselenggarakan selama 40 JP selama 4 pertemuan, mulai tanggal 14 September
2019 sampai 5 Oktober 2019 pelatihan bertempat di SMA N 1 Langsa, Kota Langsa,
Provinsi Aceh. Fasilitator adalah Guru peserta In-Service Training 1, yaitu Dhamir
Azimah Elviza, S.Si , guru Kimia di SMA N 2 Langsa.
Peserta kegiatan Pengembangan dan Pemberdayaan MGMP: Pembelajaran
Berbasis Inquiry Based Learning In Service Learning 2 (In 2) berjumlah 16 orang yang
terdiri atas 16 untuk pertemuan pertama, 13 untuk pertemuan kedua, 16 untuk
pertemuan ketiga dan 16 untuk pertemuan keempat.
Deskripsi pelaksanaan keseluruhan rangkaian kegiatan Pengembangan
Pembelajaran Berbasis Inquiry Based Learning In Service Learning 2 (In 2)
dijelaskan secara umum dalam matriks berikut
No Hari/ Tanggal Materi Kegiatan
1 Pertemuan - Kebijakan Dinas - Pembukaan oleh Ketua MGMP Kimia
ke-1 Pendidikan Kota Langsa
28 September Cabang Kota - Sambutan oleh Kepala Dinas
2019 Langsa Pendidikan Cabang Kota Langsa
- Pre test - Peserta melakukan pre test
- Penguatan Materi - Fasilitator menjelaskan tentang materi
IPA Terpilih IPA terpilih (Termokimia)
(Termokimia) - Peserta melakukan praktikum unit
Termokimia

2 Pertemuan - Hakikat IPA - Fasilitator menjelaskan materi Hakikat


ke-2 - Konsep dan Level IPA
12 Oktober Inkuiri serta - Peserta mengerjakan LK
2019 Praktik dan - Fasilitator menjelaskan materi Konsep
Keterampilan dan Level Inkuiri serta Praktik dan
Intelektual Keterampilan Intelektual
- Peserta mengerjakan LK
3 Pertemuan - Keterampilan dan - Fasilitator menjelaskan materi
ke-3 teknik Bertanya Keterampilan dan teknik bertanya
25 Oktober - Penilaian dalam - Peseta mengerjakan LK
2019 Pembelajaran - Fasilitator menjelaskan materi Penilaian
Berbasis Inkuiri dalam Pembelajaran Berbasis Inkuiri
- Peserta mengerjakan Lk
4 Pertemuan ke - Simulasi/Praktik - Peserta melakukan simulasi praktik
-4 Mengajar mengajar
26 Oktober - Rencana Tindak - Peserta membuat RTL
2019 Lanjut - Peserta melakukan pre tes
- Pos test

E. TINDAK LANJUT
1. Melaporkan kepada Wakil kepala sekolah bidang kurikulum hasil pelatihan
2. Menyusun RPP materi yang lain dengan pembelajaran berbasis inquiry
3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas dengan pembelajaran
berbasis inquiry

F. DAMPAK
Dampak dari kegiatan ini adalah meningkatkan kompetensi penulis dalam:
1. Meningkatnya pemahaman tentang pembelajaran berbasis inquiry
2. Mampu membuat RPP dengan model pembelajaran berbasis inquiry
3. Mampu melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis inquiry
G. PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini sangat ditentukan oleh berbagai unsur
yang berkepentingan dalam melaksanakan secara tertib, disiplin dan tanggung jawab
yang tinggi. Demikianlah laporan “DISEMINASI PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN BERBASIS INQUIRY”. Semoga bermanfaat dan dapat
dipergunakan sebaik-baiknya.

DOKUMENTASI KEGIATAN DISEMINASI

Anda mungkin juga menyukai