Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

‘’Tatacara Penanganan, Menangkap Dan


Mendeterminasi Drosophila Sp.’’

Disusun Oleh:
Nama : Sekar Ayu Dwi Deewanti
NIM : A1C419094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
Tatacara Penanganan, Menangkap Dan Mendeterminasi Drosophila Sp.

I. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa dapat menangani Drosophila sp.
2. Agar mahasiswa dapat menangkap dan menemukan serta
mengamati Droshopilla sp. yang ada disekitar mahasiswa serta
dapat mengidentifikasinya.
3. Agar mahasiswa tidak sembarangan menggunakan nama
Drosophila melanogaster untuk jenis yang ditangkapnya. Apalagi
jenisnya jarang dijumpai di Indonesia
II. Dasar Teori
Drosophila mudah ditemukan disekitar buah-buahan yang sudah
matang atau makanan yang mengalami fermentasi. Drosophila
membutuhkan media yang tepat supaya dapat hidup dan berkembang
biak dengan baik. Untuk pemeliharaan Drosophila dapat digunakan
bermacam-macam medium mulai dari medium sederhana hingga
medium lengkap (Agustina, Mahdi, & Herdanawati, 2013, p. 12).
Drosophila adalah serangga bersayap yang masuk ke ordo Diptera.
Drosophilia ini merupakan jenis serangga yang satu ordo dengan
Drosophila ananase. Spesies ini umumnya diketahui sebagai lalat buah
umum dan merupakan organisme yang paling banyak digunakan dalam
penelitian genetika. Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam sub
ordo Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit
instar 3, mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam seri
Acaliptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari bagian anterior
pupa (Larasati, Hidayat, & Buchori, 2016, p. 50).
Menurut Hotimah, Purwatiningsih, & Senjarini, (2017, p. 52)
Adapun ciri umum dari Drosophila melanogaster diantaranya:
1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh
bagian belakang.
2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm.
3. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus
dekat dengan tubuhnya.
4. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.
5. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung.
6. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.
7. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil
dibanding mata majemuk.
8. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen
bersegmen lima dan bergaris hitam.
9. Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax
Drosophila ini memiliki siklus hidup yang sangat singkat, yaitu kurang
lebih 14 hari. Serangga ini akan kawin setelah berumur 8 jam. Dengan
demikian lalat betina dapat bertelur pada hari berikutnya. Seekor lalat
betina menghasilkan telur berkisar antara 50 – 57 telur dalam 10 hari
telurnya berbentuk bulat memanjang dengan ukuran 0,5 mm.Telur telur
tersebut baru mengalami perkembangan setelah kurang lebih 2 jam dan
menetas menjadi larva Selanjutnya terjadi 4 kali pergantian sehingga
mencapai stadium pupa. Pupa akan menetas setelah 5-11 hari, tergantung
kondisi lingkungan. Lalat buah jantan mengenali pasangannya selain
feromon juga melalui kilatan warna tubuh dan pita atau bercak pada sayap.
Lalat buah pada umumnya jarang di temui pada pagi hari (saat matahari
terbit), tetapi pada siang sampai sore hari menjelang senja, lalat buah ini
dapat di temui (Suharsono & Nuryadin, 2019, p. 115).
Adapun ciri-ciri Dorsophila antara lain warna tubuh kuning kecoklatan
dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Berukuran kecil
antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang
terputus dekat dengan tubuhnya. Sungut arista umumnya berbentuk bulu,
memiliki 7-12 pecabangan. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak
melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat agak elips dan berwarna
merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih
kecil dibandinkan dengan mata majemuk. Thoraks berbulu- bulu dengan
warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris
hitam. Sayap panjang, berwarna transparent, dan posisi bermula di thoraks
(Manwan & Nurjanani, 2017, p. 7).
Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara jantan dan
betinanya. Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil
bila dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian
abdomennya dan memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada yang betina
ukuran relatif lebih besar, memiliki 6 ruas pada bagian abdomen dan tidak
memiliki sisir kelamin. Drosophila sp merupakan hewan yang bersayap,
dan berukuran kecil. Maka dari itu pengamatan morfologi hewan ini bisa
dengan menggunakan alat Bantu seperti LUV ataupun kaca pembesar
(Hotimah, Purwatiningsih, & Senjarini, 2017, p. 53).
Menurut Manwan & Nurjanani, (2017, p. 12) Determinasi di Indonesia
tercatat sekitar 500 jenis Drosophila dari family Drosophilidae, dan
dipulau jawa terdapat sekitar 120 jenis Drosophila sedangkan dibandung
terdapat sekitar : 150 jenis Drosophila, beberapa diantaranya belum
dipertelakkan. Drosophila yang sering ditemukan di Indonesia dan Asia
Tengara adalah jenis Drosophila annassae, D. kikkiwai, D. Malerkotliana,
D. Repleta, D. Hypocausta, D imigrans. Drosophila termasuk phylum
Arthropoda, kelas insect, ordo dipteral, sub ordo cyclorrharpa
(pengelompokan lalat yang pupanya terdapat pada kulit instar ketiga,
mempunyai “jaw hooks”, seri Acalyptra yaitu imago menetas keluar dari
bagian anterior pupa).
Menurut Larasati, Hidayat, & Buchori, (2016, p. 51) Ciri umum
Drosophila sp. Adalah sebagai berikut :
1. Berukuran kecil, antara 3-5 mm
2. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus
3. Sungut dan arista umumnya berbentuk bulu, mempunyai 7-12
percabangan
4. Posterior cross vein umumnya lurus, tidak melengkung
5. Mata berwarna merah
Pada drosophila ditemukan 4 pasang kromosom. Pada lalat jantan dan
lalat betina umumnya adalah sama, tetapi ada sedikit perbedaan yaitu pada
salah satu kromosom jantan terdapat lengkungan seperti mata pancing.
Pada Drosophila jantan dan betina dapat mudah dipisahkan dalam bentuk
segmen-segmen abdomen. Abdomen betina mempunyai ujung meruncing
dan pola garis-garis yang berbeda dari pada abdomen jantan.Kelamin lalat
ditentukan sebagian oleh kromosom X yang dimiliki individu. Normalnya
lalat betina akan memiliki 2 kromosom X. Sedangkan lalat jantan hanya
memiliki 1 kromosom X ditambah 1 Y heterokromatik. Pada lalat buah
kromosom Y tidak memiliki peranan penting dalam penentuan jenis
kelamin. Pada kromosom Drosophilla hanya sedikit gen aktif (Aurora &
Susilawati1, 2020, p. 264).
III. Prosedur Kerja
Pada praktikum ini alat dan bahan yang diperlukan yaitu botol
biakan yang telah berisi media dan lalat buah (Drosophilla), botol
spesimen/ Nescape yang telah disterilisasikan, tissue, alkohol 70%,
cawan petri, objek glass, cover glass, dan mikroskop transmisi
(Aplikasi mikroskop di Android).
Adapun prosedur kerja yang harus dilakukan dalam praktikum ini
yaitu pertama disediakan botol biakan yang telah berisi media dan
Drosophila. Buka tutup botol tersebut dan rapatkan posisi mulut botol
dengan botol spesimen/nescape lain yang telah disterilisasikan dengan
kedua tangan yang masing-masing memegang satu botol. Putarlah arah
botol hingga Drosophila berpindah pada botol spesimen yang telah
disterilisasikan tersebut dengan bantuan cahaya lampu/senter. Pastikan
jumlah lalat yang masuk kedalam botol sekitar 20 ekor. Kemudian
botol tersebut ditutup agar tidak ada Drosophila yang keluar.
Selanjutnya, teteskan alcohol 70% secukupnya pada botol tersebut
untuk membius Drosophila kurang lebih selama 30 detik sampai 1
menit. Drosophila dapat dikeluarkan dan diamati menggunakan cawan
petri yang telah dilapisi tissue. Pengamatan bentuk morfologi dapat
lihat menggunakan Mikroskop transisi (Aplikasi Mikroskop di
Android) dan buat determinasi Drosophila berdasarkan hasil
pengamatan. Terakhir, dilampirkan hasil pengamatan pada laporan
yang akan disusun.
IV. Hasil Pengamatan
Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil pengamatan tatacara penanganan Drosophila sp.
Foto Keterangan

1 1. Mata
3
2. Kepala
3. Thorax
6
4. Kaki
2
5. Abdomen
5 6. Sayap
4

1. Mata
1 2. Sayap
2 3. Abdomen

3
Tabel 2. Hasil pengamatan mendeterminasi Drosophila sp.
Umpan Lokasi Sampel Ciri-ciri Spesies
Umum Sayap Abdomen
Pisang RT 03, Desa Nagasari, Drosophilla Mata merah Panjang Tumpul Drosophila
Kec. Mestong, Kab. sp. jantan Tubuh kecil eugracilis
Muaro Jambi
Pisang RT 03, Desa Nagasari, Drosophilla Mata merah Pendek Runcing Drosophila
Kec. Mestong, Kab. sp. Betina Tubuh lebih eugracilis
Muaro Jambi besar dari
jantan
Nanas Perumahan Citra Drosophilla Mata merah Pendek Ujung Drosophila
Kenali, RT 62 Kota sp. jantan Tubuh kecil abdomen eugracilis
Jambi tumpul/bulat
Nanas Perumahan Citra Drosophilla Mata merah Panjang Ujung Drosophila
Kenali, RT 62 Kota sp. Betina Tubuh besar abdomen eugracilis
Jambi runcing/tajam
Jeruk RT.14. Dusun Tepung Drosophilla Mata orange Pendek Ujung Drosophila
Sari, Pamenang Barat sp. jantan Tubuh kecil abdomen guadrilineata
Merangin tumpul/bulat
Jenuk RT.14. Dusun Tepung Drosophilla Mata orange Panjang Ujung Drosophila
Sari, Pamenang Barat sp. Betina Tubuh besar abdomen guadrilineata
Merangin runcing/tajam
Mangga Drosophilla Mata orange Pendek Ujung Drosophila
sp. jantan Tubuh kecil abdomen ananassae
tumpul/bulat
Mangga Drosophilla Mata orange Panjang Ujung Drosophila
sp. Betina Tubuh besar abdomen ananassae
runcing/tajam

Lampiran Kunci Determinasi


1. a. Hewan jantan berukuran lebih dari 3 mm, hewan betina lebih dari 4 mm,
tetapi kurang dari 5 mm. Hewan jantan tidak memiliki sisir kelamin (sex comb)
meskipun pada femu-rnya terdapat sebaris duri yang tumpul dan tebal, tersusun
menurut panjang femur dan berjumlah 5-12 buah. Posterior cross vein umumnya
berwarna gelap, tubuh umunya berwarna coklat sampai hitam…………….Anak
marga Drosophila…….2
1. b. Hewan jantan dan betina umunya berurukan kurang dari 3 mm, berwarna
coklat atau coklat tua. Hewan jantan memiliki sisir kelamin yang terdiri dari
paling sedikit satu duri yang hitam dan lebih tebal dari bristle
biasa……………………Anak marga Sophophora……………7
2. a. Hewan dewasa warna abu-abu tua hitam kusam. Dasar bristle pada dada
umumnya bewarna lebih gelap daripada warna
tubuh………………………………D.repleta
2. b. Warna tubuh coklat sampai hitam berkilat, bukan hitam kusam
……………….3
3. a. Ada seksual dimorfisme. Hewan betina umumnya berwarna coklat atau
coklat
tua………………………………………………………………………………….
.4
3.b. Seksual dimorfisme tidak
terdapat……………………………………………….5
4. a. Hewan jantan berwarna abu-abu pada medium yang miskin, hitam berkilat
pada medium yang baru, hewan betina coklat tua………………………D.
hypocausta
4. b. Hewan jantan berwarna coklat, sayap dengan belang hitam, pada ujungnya
bristle pada lekuk genital dan pada kaki sangat panjang, hanya terdapat dilembang
dan G. Tangkuban
Perahu…………………..……………………………………..D. sp. 1
5.a. Sayap jauh lebih panjang dari tubuh, dada
bergarisgaris………………………6
5. b. Sayap tidak berbeda jauh dengan jenis lainnya. Warna tubuh coklat muda,
tanpa tanda-tanda khusus………………………………………………….D.
immigrans
6.a. Warna tubuh coklat muda dengan 4 pasang garis coklat tua, warna mata
orange, mempunyai sepasang bristle prescutellar dan 4 pasang bristle dorsocentral
……………………………………….…………………………D. guadrilineata
6. b. Warna tubuh coklat tua dengan 4 pasang garis putih pada dada dan
menyambung ke bagian kepala. Warna mata merah tua. Terdapat didaerah
bandung utara dan lembang. Terutama ditemukan pada buah-buahan yang sudah
membusuk………….……………………………………………………………….
…D. sp. 2
7. a. Sisir kelamin hanya terdiri dari 2 duri pada tarsal I, ujung abdomen hewan
jantan berwarna hitam………………………………………………………….D.
eugracilis
7.b. Sisir kelamin terdiri dari banyak
duri………………………………………………8
8. a. Sisir kelamin tersusun menurut panjangnya tarsus, lekuk kelamin umumnya
memiliki satu buah duri yang besar…………………………..…….……………..9
8.b. Sisir kelamin terdiri dari saru atau lebih kelompok duri dan tersusun
melintang, membentuk sudut antara 60-90º C dengan panjangnya tarsus
…………………..11
9. a. Sisir kelamin terususn agak miring terdapat sumbu tarsal I, terdiri dari dua
kelompok dengan 5-8 duri, kadang-kadang ada 1-2 duri diantaranya, tarsal ke II
dengan 14
duri…………………………………………………………..D.bipectinata
9.b. Sisir kelamin terdiri dari satu kelompok
duri……………………………………..10
10. a. Sisir kelamin terdiri dari 7-20 buah duri…………………………..D.
melanogaster
10. b. Sisir kelamin terdiri dari 40-50 duri, memanjang pada tarsal ke I dan II.
Lekuk kelamin dengan sepasang duri hitam besar……………………………..D.
kikkawai
11. a. Sisir kelamin terdiri dari 1-2 kelompok duri pada tarsal ke I dan 1-2
kelompok duri pada tarsal ke
II…………………………………………………………………..12
11. b. Sisir kelamin terdapat pada tarsal ke I dan II dan III, biasanya pada tarsal
ke III, hanya terdapat 1-2 duri saja. Pada tarsal ke I dan ke II terdapat lebih dari
dua kelompok duri tersusun melintang terhadap sumbu
tarsal……………………….14
12. a. Tarsal ke I dengan satu kelompok duri (3): tarsal ke II dengan 2 kelompok
duri (1) (2) (3) : terdapat dipinggir kota………………………………….D.
malerkotlinea
12. b. Tarsal ke I dengan dua kelompok duri dengan jumlah (4-5) (5-6) dan satu
atau dua kelompok duri pada tarsal ke II dengan jumlah (0-2) (2-4)
…………….………13
13. a. Lekuk kelamin dengan 10-14 duri yang kecil, hitam dan pendek, hanya
terdapat di Kawah Kamojang……………………………………….D. atripex?
Atau D. sp. 3
13. b. Lekuk kelamin dengan 10-14 duri yang kecil, hitam dan pendek, hanya
terdapat di Lembang …………………………….……………………D. trilutea?
Atau D. sp. 4
14. a. Sisir kelamin terdiri dari 5 kelompok duri pada tarsal ke I dengan jumlah
(2-3) (2-4) (4-6) (5-7) (5-8) dan 4 kelompok duri pada tarsal ke II dengan jumlah
(0-2) (2-4) (3-4)
(3-5)………………………………………………………………..D. ananase
14. b. Sisir kelamin terdiri dari 3-4 kelompok duri pada tarsal ke I dengan
jumlah (0-2) (2-3) (3-6) (4-7) dan 3 kelompok duri pada tarsal ke II dengan
jumlah (1) (3-4) (3-4)
…..………………………………………………………………………D.
pallidosa

Kunci Determinasi :
Pisang : Drosophilla eugracilis (1a – 2b – 3a – 4a – 5a – 6b – 7a)
Nanas : Drosophila eugracilis (1a – 2b – 3a – 4a – 5a – 6b – 7a)
Jeruk : Drosophila guadrilineata (1a – 2b – 3b – 5a – 6a)
Mangga : Drosophila ananassae (7b – 8b – 11b – 14a)
V. Pembahasan
Berdasarkan hasil penanganan dan pengamatan karakteristik
morfologi yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa Drosophilla
sp. yang didapatkan praktikan memiliki beberapa ciri khusus berupa
memiliki mata yang merah, tubuh yang ramping dan kecil, berwarna
kuning kecokelatan dengan garis-garis hitam di sepanjang abdomen
tubuhnya dan sayap yang normal. Hal ini sesuai dengan literature yang
dibaca yaitu menurut Manwan & Nurjanani, (2017, p. 7) Adapun ciri-
ciri Dorsophila antara lain warna tubuh kuning kecoklatan dengan
cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang. Berukuran kecil
antara 3-5 mm. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian
yang terputus dekat dengan tubuhnya. Sungut arista umumnya
berbentuk bulu, memiliki 7-12 pecabangan. Crossvein posterior
umumnya lurus, tidak melengkung. Mata majemuk berbentuk bulat
agak elips dan berwarna merah. Terdapat mata oceli pada bagian atas
kepala dengan ukuran lebih kecil dibandinkan dengan mata majemuk.
Thoraks berbulu- bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen
bersegmen lima dan bergaris hitam. Sayap panjang, berwarna
transparent, dan posisi bermula di thoraks.
Sama halnya dengan hewan pada umumnya yang memiliki
perbedaan antara individu jantan dan betinanya, Drosohpilla sp. juga
memiliki beberapa karakteristik yang membedakan antara mana
individu jantan dan betina cari beberapa ciri morfologi tubuhnya antara
lain pada individu jantan ukurannya akan lebih kecil dari individu
betina, selain itu terdapat perbedaan pada ujung abdomennya yang
meruncing pada individu betina dan membulat pada individu jantan,
pada panjang sayap juga berbeda dimana pada individu jantan akan
lebih pendek dibandingkan dengan individu betina. Hal tersebut juga
sejalan dengan pendapat Hotimah, Purwatiningsih, & Senjarini, (2017,
p. 53) Bahwa Drosophila memiliki ciri morfologi yang berbeda antara
jantan dan betinanya. Pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh
yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3
ruas dibagian abdomennya dan memiliki sisir kelamin.Sedangkan pada
yang betina ukuran relatif lebih besar, memiliki 6 ruas pada bagian
abdomen dan tidak memiliki sisir kelamin.
Setelah dilakukan penangkapan lalat buah, kemudian dilakukan
proses klasifikasi berdasarkan ciri-ciri morfologi dari lalat yang
didapatkan. Adapun hasil dari determinasi terhadap drosophila yang
diamati siklus hidupnya oleh praktikan dengan menggunakan umpan
pisang dan nanas memiliki klasifikasi yaitu sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Drosophillidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila eugracilis
Adapun hasil dari determinasi terhadap drosophila yang diamati siklus
hidupnya oleh praktikan dengan menggunakan umpan jeruk memiliki
klasifikasi yaitu sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Drosophillidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila guadrilineata
Adapun hasil dari determinasi terhadap drosophila yang diamati siklus
hidupnya oleh praktikan dengan menggunakan umpan manga memiliki
klasifikasi yaitu sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Family : Drosophillidae
Genus : Drosophila
Spesies : Drosophila ananassae
Berdasarkan literature yang dibaca yaitu menurut Manwan &
Nurjanani, (2017, p. 12) Determinasi di Indonesia tercatat sekitar 500
jenis Drosophila dari family Drosophilidae, dan dipulau jawa terdapat
sekitar 120 jenis Drosophila, sedangkan dibandung terdapat sekitar :
150 jenis Drosophila, beberapa diantaranya belum dipertelakkan.
Drosophila yang sering ditemukan di Indonesia dan Asia Tengara
adalah jenis Drosophila annassae, D. kikkiwai, D. Malerkotliana, D.
Repleta, D. Hypocausta, D imigrans. Drosophila termasuk phylum
Arthropoda, kelas insect, ordo dipteral, sub ordo cyclorrharpa
(pengelompokan lalat yang pupanya terdapat pada kulit instar ketiga,
mempunyai “jaw hooks”, seri Acalyptra yaitu imago menetas keluar
dari bagian anterior pupa).
VI. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
lalat buah dapat ditangkap dengan cara meletakkan buah yang telah
sangat ranum diruang terbuka. Lingkungan mempengaruhi dalam
siklus pertumbuhan Drosophila tersebut seperti suhu, ketersediaan
media makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, dan intensitas
paparan cahaya. Lalat buah spesies Drosophilla sp. yang diamati
memiliki beberapa ciri khusus berupa memiliki mata yang merah,
tubuh yang ramping dan kecil, berwarna kuning kecokelatan dengan
garis-garis hitam di sepanjang abdomen tubuhnya dan sayap yang
normal. Pada individu jantan berukuran kecil dengan sayap yang
pendek, ujung abdomen melengkung atau membulat dan warna
tubuhnya mencolok. Sedngkan pada betina memiliki ukuran tubuh
yang besar dengan sayap yang panjang, ujung abdomen yang
meruncing atau tajam, serta warna tubuhnya tidak mencolok.
Determinasi di Indonesia tercatat sekitar 500 jenis Drosophila dari
family Drosophilidae, dan dipulau jawa terdapat sekitar 120 jenis
Drosophila, sedangkan dibandung terdapat sekitar : 150 jenis
Drosophila, beberapa diantaranya belum dipertelakkan. Drosophila
yang sering ditemukan di Indonesia dan Asia Tengara adalah jenis
Drosophila annassae, D. kikkiwai, D. Malerkotliana, D. Repleta, D.
Hypocausta, D imigrans.
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, E., Mahdi, H., & Herdanawati. (2013). PERKEMBANGAN


METAMORPHOSIS LALAT BUAH (Drosophilla melanogaster) PADA
MEDIA BIAKAN ALAMI SEBAGAI REFERENSI PEMBELAJARAN
PADA MATAKULIAH PERKEMBANGAN HEWAN. Jurnal Biotik,
I(1), 12-16.
Aurora, M. E., & Susilawati1, I. O. (2020). Monohibridization with Different
Media Treatments on Fruit Flies (Drosophila melanogaster). Jurnal
Biologi Tropis, 20(2), 263 – 269.
Hotimah, H., Purwatiningsih, & Senjarini. (2017). Deskripsi Morfologi
Drosophilla melanogaster Normal (Diptera: Drosophilidae), Strain Sepia
dan Plum. Jurnal ILMU DASAR, 18(1), 50-56.
Larasati, A., Hidayat, P., & Buchori, D. (2016). Kunci identifikasi lalat buah
(Diptera: Tephritidae) di Kabupaten Bogor dan Sekitarnya. Jurnal
Entomologi Indonesia, 13(1), 49-61.
Manwan, S. W., & Nurjanani. (2017). Identifikasi dan Karakteristik Morfologi
Lalat Buah di Kabupaten Soppeng. Jurnal Argotan, 3(1), 1-17.
Suharsono, & Nuryadin, E. (2019). Pengaruh Suhu Terhadap Siklus Hidup Lalat
Buah. Bioeksperimen, 5(2), 114-120.
VII. Lampiran
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM GENETIKA

Nama : Sekar Ayu Dwi Deewanti


NIM : A1C419094
Judul : Tatacara Penanganan, Menangkap Dan Mendeterminasi
Drosophila Sp.
Waktu Pelaksanaan : Sabtu/ 30 Oktober 2021
Tujuan Praktikum:
1. Agar mahasiswa dapat menangani Drosophila sp.
2. Agar mahasiswa dapat menangkap dan menemukan serta mengamati
Droshopilla sp. yang ada disekitar mahasiswa serta dapat
mengidentifikasinya.
3. Agar mahasiswa tidak sembarangan menggunakan nama Drosophila
melanogaster untuk jenis yang ditangkapnya. Apalagi jenisnya jarang
dijumpai di Indonesia.

Alat dan Bahan :


 Botol biakan yang telah berisi media dan lalat buah (Drosophilla).
 Botol spesimen/ Nescape yang telah disterilisasikan.
 Tissue
 Alkohol 70%
 Cawan Petri
 Objek glass
 Cover glass
 Mikroskop transmisi (Aplikasi mikroskop di Android)

Tabel 1. Hasil pengamatan tatacara penanganan Drosophila sp.


Foto Keterangan

1 7. Mata
3
8. Kepala
9. Thorax
6
10. Kaki
2
11. Abdomen
5 12. Sayap
4

4. Mata
1 5. Sayap
2 6. Abdomen

Tabel 2. Hasil pengamatan mendeterminasi Drosophila sp.


Umpan Lokasi Sampel Ciri-ciri Spesies
Umum Sayap Abdomen
Pisang RT 03, Desa Drosop Mata merah Panjang Tumpul Drosophila
Nagasari, Kec. hilla sp. Tubuh kecil eugracilis
Mestong, Kab. jantan
Muaro Jambi
Pisang RT 03, Desa Drosop Mata merah Pendek Runcing Drosophila
Nagasari, Kec. hilla sp. Tubuh lebih eugracilis
Mestong, Kab. Betina besar dari
Muaro Jambi jantan

Lampiran Kunci Determinasi


1. a. Hewan jantan berukuran lebih dari 3 mm, hewan betina lebih dari 4 mm,
tetapi kurang dari 5 mm. Hewan jantan tidak memiliki sisir kelamin (sex
comb) meskipun pada femu-rnya terdapat sebaris duri yang tumpul dan
tebal, tersusun menurut panjang femur dan berjumlah 5-12 buah. Posterior
1 2 3 4 5 6 1 2 3 cross vein umumnya berwarna gelap, tubuh umunya
berwarna coklat sampai hitam…………….Anak marga Drosophila…….2
b. Hewan jantan dan betina umunya berurukan kurang dari 3 mm,
berwarna coklat atau coklat tua. Hewan jantan memiliki sisir kelamin yang
terdiri dari paling sedikit satu duri yang hitam dan lebih tebal dari bristle
biasa……………………Anak marga Sophophora……………7
2. a. Hewan dewasa warna abu-abu tua hitam kusam. Dasar bristle pada dada
umumnya bewarna lebih gelap daripada warna tubuh……………D.repleta
b. Warna tubuh coklat sampai hitam berkilat, bukan hitam kusam …… .3
3. a. Ada seksual dimorfisme. Hewan betina umumnya berwarna coklat atau
coklat tua……………… ……… ……………………………………….4
b. Seksual dimorfisme tidak terdapat………………..…………………….5
4. a. Hewan jantan berwarna abu-abu pada medium yang miskin, hitam
berkilat pada medium yang baru, hewan betina coklat
tua………………………D. hypocausta
b. Hewan jantan berwarna coklat, sayap dengan belang hitam, pada
ujungnya bristle pada lekuk genital dan pada kaki sangat panjang, hanya
terdapat dilembang dan G. Tangkuban Perahu……………………..D. sp. 1
5. a. Sayap jauh lebih panjang dari tubuh, dada bergaris-garis………………6
b. Sayap tidak berbeda jauh dengan jenis lainnya. Warna tubuh coklat
muda, tanpa tanda-tanda khusus…………………..………….D.
immigrans
6. a Warna tubuh coklat muda dengan 4 pasang garis coklat tua, warna mata
orange, mempunyai sepasang bristle prescutellar dan 4 pasang bristle
dorsocentral …………………….…………………………D. guadrilineata
b. Warna tubuh coklat tua dengan 4 pasang garis putih pada dada dan
menyambung ke bagian kepala. Warna mata merah tua. Terdapat didaerah
bandung utara dan lembang. Terutama ditemukan pada buah-buahan yang
sudah membusuk ………….…………………………………….…D. sp. 2
7. a. Sisir kelamin hanya terdiri dari 2 duri pada tarsal I, ujung abdomen
hewan jantan berwarna hitam………………………...……….D. eugracilis
b. Sisir kelamin terdiri dari banyak duri……………………...……………8
8. a Sisir kelamin tersusun menurut panjangnya tarsus, lekuk kelamin
umumnya memiliki satu buah duri yang besar
………………..…………..9
b. Sisir kelamin terdiri dari saru atau lebih kelompok duri dan tersusun
melintang, membentuk sudut antara 60-90º C dengan panjangnya tarsus
…………………..11
9. a Sisir kelamin terususn agak miring terdapat sumbu tarsal I, terdiri dari
dua kelompok dengan 5-8 duri, kadang-kadang ada 1-2 duri diantaranya,
tarsal ke II dengan 14 duri…………………………………....D.bipectinata
.
b Sisir kelamin terdiri dari satu kelompok duri…………...……………..10
10. a Sisir kelamin terdiri dari 7-20 buah duri…….…………..D. melanogaster
b Sisir kelamin terdiri dari 40-50 duri, memanjang pada tarsal ke I dan II.
Lekuk kelamin dengan sepasang duri hitam besar……...……..D. kikkawai
11. a Sisir kelamin terdiri dari 1-2 kelompok duri pada tarsal ke I dan 1-2
kelompok duri pada tarsal ke II…………………………………………..12
b Sisir kelamin terdapat pada tarsal ke I dan II dan III, biasanya pada tarsal
ke III, hanya terdapat 1-2 duri saja. Pada tarsal ke I dan ke II terdapat lebih
dari dua kelompok duri tersusun melintang terhadap sumbu
tarsal……………………….14
12. a Tarsal ke I dengan satu kelompok duri (3): tarsal ke II dengan 2
kelompok duri (1) (2) (3): terdapat dipinggir kota……….D. malerkotlinea
b Tarsal ke I dengan dua kelompok duri dengan jumlah (4-5) (5-6) dan
satu atau dua kelompok duri pada tarsal ke II dengan jumlah (0-2) (2-4)
…………….………13
13. a Lekuk kelamin dengan 10-14 duri yang kecil, hitam dan pendek, hanya
terdapat di Kawah Kamojang…………………….D. atripex? Atau D. sp. 3
b Lekuk kelamin dengan 10-14 duri yang kecil, hitam dan pendek, hanya
terdapat di Lembang ……………………………D. trilutea? Atau D. sp. 4
14. a Sisir kelamin terdiri dari 5 kelompok duri pada tarsal ke I dengan jumlah
(2-3) (2-4) (4-6) (5-7) (5-8) dan 4 kelompok duri pada tarsal ke II dengan
jumlah (0-2) (2-4) (3-4)(3-5)………………………..…………..D. ananase
b Sisir kelamin terdiri dari 3-4 kelompok duri pada tarsal ke I dengan
jumlah (0-2) (2-3) (3-6) (4-7) dan 3 kelompok duri pada tarsal ke II
dengan jumlah (1) (3-4) (3-4) …..…………………………..…D. pallidosa

Kunci determinasi Drosophilla eugracilis: 1a – 2b – 3a – 4a – 5a – 6b – 7a


VIII. Jawaban Pertanyaan Pasca Praktek
1. Jelaskan ciri-ciri Drosophila hasil pengamatan yang kalian lakukan!
Jawab :
Dari hasil penanganan dan pengamatan karakteristik morfologi yang
telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa Drosophilla yang didapatkan
memiliki beberapa ciri khusus berupa memiliki mata yang merah,
tubuh yang ramping dan kecil, berwarna kuning kecokelatan dengan
garis-garis hitam di sepanjang abdomen tubuhnya dan sayap yang
normal. Pada individu jantan berukuran kecil dengan sayap yang
pendek, ujung abdomen melengkung atau membulat dan warna
tubuhnya mencolok. Sedngkan pada betina memiliki ukuran tubuh
yang besar dengan sayap yang panjang, ujung abdomen yang
meruncing atau tajam, serta warna tubuhnya tidak mencolok.
2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Drosophila!
Jawab :
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada siklus hidup
Drosophila diantaranya sebagai berikut:
1. Suhu Lingkungan. Drosophila mengalami siklus selama 8-11 hari
dalam kondisi ideal. Kondisi ideal yang dimaksud adalah suhu
sekitar 25-28°C. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu putaran
siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar
180C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus
hidupnya relatif lebih lama dan lambat yaitu sekitar 18-20 hari.
Pada suhu 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril.
2. Ketersediaan Media Makanan. Jumlah telur Drosophila yang
dikeluarkan akan menurun bila kekurangan makanan. Lalat buah
dewasa yang kekurangan makanan akan menghasilkan larva
berukuran kecil. Larva ini mampu membentuk pupa berukuran
kecil, namun sering kali gagal berkembang menjadi individu
dewasa. Beberapa dapat menjadi dewasa yang hanya dapat
menghasilkan sedikit telur. Viabilitas dari telur-telur ini juga
dipengaruhi oleh jenis dan jumlah makanan yang dimakan oleh
larva betina
3. Tingkat Kepadatan Botol Pemeliharaan. Botol medium sebaiknya
diisi dengan medium buah yang cukup dan tidak terlalu padat.
Selain itu, lalat buah yang dikembangbiakan di dalam botol pun
sebaiknya tidak terlalu banyak, cukup beberapa pasang saja. Pada
Drosophila dengan kondisi ideal dimana tersedia cukup ruang
(tidak terlalu padat) individu dewasa dapat hidup sampai kurang
lebih 40 hari. Namun apabila kondisi botol medium terlalu padat
akan menyebabkan menurunnya produksi telur dan meningkatnya
jumlah kematian pada individu dewasa.
4. Intensitas Cahaya. Drosophila lebih menyukai cahaya remang-
remang dan akan mengalami pertumbuhan yang lambat selama
berada di tempat yang gelap.

3. Berdasarkan pengamatan, Drosophila jenis apa yang banyak


ditemukan? Mengapa jenis Drosophila tersebut mudah ditemukan ?
Jawab:
Drosophila eugracilis Jenis ini mudah ditemukan karena sifatnya yang
cosmopolitan, yaitu dapat ditemukan dimana saja. Selain itu,
Drosophilla sangat tertarik dengan buah-buahan yang sangat ranum
atau busuk dan berwarna kuning. Warna buah yang kuning ini akan
merangsang Drosophilla untuk mendekati buah tersebut, sehingga
dapat menarik perhatian Drosophilla. Sehingga, apabila seseorang
membiarkan buah di ruangan yang terbuka maka dapat mengundang
Drosophilla itu sendiri.
4. Pada prosedur kerja terdapat langkah memindahkan Drosophila ke
botol specimen lain menggunakan cahaya atau lampu. Jelaskan
mengapa diperlukan penggunaan cahaya atau lampu tersebut?
Jawab :
Penggunaan cahaya pada saat memindahkan lalat buah ke botol
specimen bertujuan agar mempermudah dalam proses pemindahan
lalat buah, karena pada dasarnya lalat buah sangat tertarik dengan
adanya cahaya sehingga lalat buah akan dengan mudah mengikuti arah
datangnya cahaya yang diarahkan pada botol specimen.

Anda mungkin juga menyukai