Iron Deficiency Anemia in Nutrition Science
Iron Deficiency Anemia in Nutrition Science
Disusun Oleh :
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah
memeberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Anemia Gizi Besi” dengan baik.
Sebelumnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen
Pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas ini dan yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan tugas kelompok ini, sehingga kami dapat menyelesaikan dengan baik.
Kami menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada, sehingga terbuka
kemungkinan terjadi kesalahan dalam penulisan Makalah ini. Kami sangat memerlukan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca Makalah ini, terutama Bapak dan Ibu Dosen
untuk penyempurnaan Makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kami berharap semoga apa yang kami berikan
dan sampaikan dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB 1 ................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6
1.5 Sistematika Penulisan.............................................................................................. 7
BAB 2 ................................................................................................................................... 8
2.1 Pengertian Anemia Gizi Besi Anemia Gizi Besi (AGB) .......................................... 8
2.2 Faktor dan Penyebab Terjadinya Anemia Gizi Besi (AGB) ..................................... 8
2.3 Kriteria Dominan Penderita Anemia Gizi Besi (AGB)............................................. 9
2.4 Jumlah Asupan Besi ................................................................................................ 9
2.5 Cara Mendiagnosis Kadar Besi ............................................................................. 10
2.6 Pencegahan dan Pengobatan .................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Menurut data riset kesehatan dasar 2007,2013, dan 2018 terlihat adanya tren
peningkatan pravalensi anemia pada remaja sekitar total 32% remaja penderita anemia
gizi besi yang berarti sekitar kurang lebih 7,5 juta remaja Indonesia berpotensi
mengalami hambatan dalam tumbuh kembang dan memperbesar faktor terjadinya
penurunan kualitas sumber daya manusia di tahun yang akan datang.
Hal ini sangat menunjukan rendah nya perhatian dan penanganan gizi yang
terjadi di Indonesia mulai sejak awal, pemerintah yang seharusnya mengerti tentang
kemajuan negara seharunya dapat lebih berfokus pada hal yang akan mengarah pada
masa depan negara. Kurang nya penyuluhan dan edukasi mengenai gizi dikalangan
masyarakat mengakibatkan kurangnya peahaman dalam memenuhi nutrisi tubuh, dan
kendala lainnya adalah kurangnya tenaga ahli gizi dalam melakukan peran utama nya di
bidang gizi menjadi perhatian lebih kepada pemerintah dalam memberikan porsi khusus
bagi para tenaga gizi terkhusus ahli gizi.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.4 Apakah ada kriteria tertentu, seperti usia, jenis kelamin, dan ekonomi yang dapat
mempengaruhi/memperburuk keadaan ?
1.2.5 Berapa jumlah asupan banyaknya zat gizi yang dibutuhkan bagi tubuh ?
1.2.6 Apakah ada cara untuk mendiagnosa, mengantisipasi dan mengidentifikasi jika
seseorang mengidap anemia gizi besi ?
1.2.7 Apa saja pencegahan dan pengobatan bagi penderita anemia zat besi ?
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi poin utama
dalam kasus ini sesuai rumusan masalah, yakni :
1.3.1 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan apa itu AGB (Anemia Gizi Besi).
1.3.3 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan apa saja penyebab terjadi nya
AGB
1.3.4 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan kriteria tertentu yang dapat lebih
beresiko mengidap AGB.
1.3.5 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan berapa kah jumlah zat besi yang
dibutuhkan oleh tubuh.
2
1.3.6 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan cara untuk mendiagnosa
mengantisipasi dan mengidentifikasi jika seseorang mengidap anemia gizi besi
1.3.7 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan Apa saja pencegahan dan
pengobatan bagi penderita anemia zat besi
1.3.8 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan cara penangulangan anemia gizi
besi
Bagi Lembaga/Universitas/Tempat
3
1.4.2 Manfaat Secara Praktis
Bagi Masyarakat
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
4
BAB 2
PEMBAHASAN
Anemia Gizi Besi atau dikenal juga Anemia Defisiensi Besi adalah anemia yang
terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah, artinya konsentrasi hemoglobin dalam
darah berkurang karena terganggungnya pembentukan sel-sel darah merah akibat
kurangnya jumlah besi dalam darah. Sehingga simpanan zat besi dalam darah semakin
menipis untuk dapat menghasilkan sel darah merah didalam sumsum tulang sehingga sel
darah merah semakin menurun dibawah batas normal dan keadaan ini kemudian disebut
dengan anemia gizi besi.
Tidak hanya karena kurang zat besi namun juga dapat terjadi karena insiden fisik
dimana terjadi pendarahan parah sehingga kehilangan darah sedikit demi sedikit secara
berkala seperti pada ulkus peptikum.
Defisiensi besi secara umum merupakan penyebab utama Anemia. Bagi wanita
memiliki resiko yang lebih besar dibanding pria karena adanya masa menstruasi sehingga
besi berkurang dan selama masa kehamilan karena wanita hamil membutuhkan asupan
besi yang lebih banyak.
Faktor
5
Penyebab
Walaupun anemia disebabkan oleh berbagai faktor namun nyata nya lebih 50%
kasus anemia terjadi karena kurangnya masukan zat gizi besi. Selain itu penyebab anemia
zat besi juga dapat terjadi karena kebutuhan tubuh yang meningkat akibat mengidap
penyakit kronis dan bagi wanita kehilangan darah akibat menstruasi dan infeksi parasit
(cacing).
6
2.5 Cara Mendiagnosis Kadar Besi
Indikator paling umum yang digunakan untuk mengetahui kekurangan besi adalah
dengan pengukuran jumlah dan ukuran sel darah merah dan nilai hemoglobin darah. Nilai
hemoglobin kurang peka terhadap tahap awal kekurangan zat besi, akan tetapi berguna
untuk mengetahui beratnya anemia. Nilai hemoglobin yang rendah menggambarkan
kekurangan besi yang sudah lanjut. Disamping kekurangan besi, nilai hemoglobin rendah
mungkin disebabkan oleh kekurangan protein atau vitamin B6.
Terdapat 3 indikator paling peka untuk mendiagnosa Anemia Gizi Besi yakni :
Mengukur nilai feritin dalam serum darah. Nilai ini menggambarkan persediaan
besi di dalam tubuh. Nilai yang rendah menggambarkan simpanan besi yang rendah. SF <
12 mg/dl maka orang tersebut dapat di diagnose Anemia Gizi Besi (AGB).
adalah ikatan pendahulu (precursor) hem, yaitu bagian dari hemoglobin yang
mengandung besi. Kenaikan nilai protoporifin didalam sel darah merah menyatakan
bahwa sintesis hem berkurang karena kekurangan besi. Kadar normal FEB yakni 35-50
mg/dl RBC.
7
Transferin Santuration (ST) / Nilai Jenuh Transferin.
Kadar besi dan Total Iron Binding C apacity (TIBC) dalam serum merupakan
salah satu cara menentukan status besi. Pada saat kekurangan zat besi, kadar besi
menurun dan TIBC meningkat, rasionya yang disebut dengan TS.TS< 16% maka orang
tersebut defisiensi zat besi.
Walaupun demikan bila disamping nilai hemoglobin dan dua dari tiga tes
menunjukan hasil dibawah normal maka pasien dapat dikatakan Anemia Gizi Besi.
1. Meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan, mengkonsumsi pangan hewani dalam
jumlah cukup, namun untuk menghindari pengeluaran yang tinggi maka alternatif nya
dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan dan meningkatkan konsumsi vitamin
C agar penyerapan zat besi lebih efisien.
2. Mengkonsumsi suplemen zat besi yang terjual bebas di apotek karena dapat
memperbaiki status hemoglobin dalam waktu yang singkat. Seperti contoh pil frrous
sulfat.
8
DAFTAR PUSTAKA
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2017. Ilmu Gizi Teori & Aplikasi
Unicef, 30 Juni 2020. Indonesia: Angka masalah gizi pada anak akibat covid-19 dapat meningkat
tajam kecuali tindakan cepat diambil.
CNN Indonesia, 20 Februari 2020. Kesehatan Anak Indonesia Peringkat 117 di Dunia.
Oktaviana, Januari 2013. Hubungan Kejadian Gizi Kurang, Anemia Gizi Besi dan GAKY
Dengan Prestasi Belajar.