Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“Anemia Gizi Besi”


Mata Kuliah Biologi Manusia

Disusun Oleh :

Yudi Saosa P.S_21120071

Program Studi Ilmu Gizi


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Yogyakarta
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah
memeberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Anemia Gizi Besi” dengan baik.

Sebelumnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen
Pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas ini dan yang telah membimbing kami
dalam menyelesaikan tugas kelompok ini, sehingga kami dapat menyelesaikan dengan baik.

Kami menyadari berbagai kelemahan dan keterbatasan yang ada, sehingga terbuka
kemungkinan terjadi kesalahan dalam penulisan Makalah ini. Kami sangat memerlukan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca Makalah ini, terutama Bapak dan Ibu Dosen
untuk penyempurnaan Makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, kami berharap semoga apa yang kami berikan
dan sampaikan dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Yogyakarta, 1 September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB 1 ................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6
1.5 Sistematika Penulisan.............................................................................................. 7
BAB 2 ................................................................................................................................... 8
2.1 Pengertian Anemia Gizi Besi Anemia Gizi Besi (AGB) .......................................... 8
2.2 Faktor dan Penyebab Terjadinya Anemia Gizi Besi (AGB) ..................................... 8
2.3 Kriteria Dominan Penderita Anemia Gizi Besi (AGB)............................................. 9
2.4 Jumlah Asupan Besi ................................................................................................ 9
2.5 Cara Mendiagnosis Kadar Besi ............................................................................. 10
2.6 Pencegahan dan Pengobatan .................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia (SDM) merupakan fokus utama pemerintah dalam


mengupayakan pembangun negara bahkan pada tahun 2020 jumlah masyarakat yang
menderita kekurangan gizi seperti Gizi Kronik, Kekurangan Energi dan Protein (KEP),
AGB, KVA, dan GAKY masih melambung jumlah nya terlebih dengan pandemi virus
Covid-19 yang melanda dan merusak perekonomian Indonesia yang mengakibatkan
kurang nya fokus penanganan gizi menjadi semakin buruk karena beralih fokus pada
pandemi. Namun memang tidak dapat dipungkiri jika Indonesia sejak lama sudah
menghadapi masalah gizi yang tinggi, dilihat dari data yang di rilis oleh WHO-UNICEF,
di jelaskan jika indeks perkembangan anak yang menunjukan kesehatan dan
kesejahteraan anak di Indonesia ada di peringkat 117 dari 180 negara yang di teliti,
memang sungguh ironis melihat negara yang kaya akan sumber daya alam berlimpah
terlebih merupakan negara agraris yang mengutamakan sektor pertanian namun mendapat
posisi/peringkat kurang membanggakan dalam hal yang sepatutnya dapat di banggakan.

Menurut data riset kesehatan dasar 2007,2013, dan 2018 terlihat adanya tren
peningkatan pravalensi anemia pada remaja sekitar total 32% remaja penderita anemia
gizi besi yang berarti sekitar kurang lebih 7,5 juta remaja Indonesia berpotensi
mengalami hambatan dalam tumbuh kembang dan memperbesar faktor terjadinya
penurunan kualitas sumber daya manusia di tahun yang akan datang.

Hal ini sangat menunjukan rendah nya perhatian dan penanganan gizi yang
terjadi di Indonesia mulai sejak awal, pemerintah yang seharusnya mengerti tentang
kemajuan negara seharunya dapat lebih berfokus pada hal yang akan mengarah pada
masa depan negara. Kurang nya penyuluhan dan edukasi mengenai gizi dikalangan
masyarakat mengakibatkan kurangnya peahaman dalam memenuhi nutrisi tubuh, dan
kendala lainnya adalah kurangnya tenaga ahli gizi dalam melakukan peran utama nya di
bidang gizi menjadi perhatian lebih kepada pemerintah dalam memberikan porsi khusus
bagi para tenaga gizi terkhusus ahli gizi.

1
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan AGB (Anemia Gizi Besi) ?

1.2.2 Apa faktor penyebab AGB terjadi ?

1.2.3 Apa saja penyebab terjadi nya AGB ?

1.2.4 Apakah ada kriteria tertentu, seperti usia, jenis kelamin, dan ekonomi yang dapat
mempengaruhi/memperburuk keadaan ?

1.2.5 Berapa jumlah asupan banyaknya zat gizi yang dibutuhkan bagi tubuh ?

1.2.6 Apakah ada cara untuk mendiagnosa, mengantisipasi dan mengidentifikasi jika
seseorang mengidap anemia gizi besi ?

1.2.7 Apa saja pencegahan dan pengobatan bagi penderita anemia zat besi ?

1.2.8 Bagaimana cara penangulangan anemia gizi besi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang menjadi poin utama
dalam kasus ini sesuai rumusan masalah, yakni :

1.3.1 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan apa itu AGB (Anemia Gizi Besi).

1.3.2 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab


terjadinya AGB.

1.3.3 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan apa saja penyebab terjadi nya
AGB

1.3.4 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan kriteria tertentu yang dapat lebih
beresiko mengidap AGB.

1.3.5 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan berapa kah jumlah zat besi yang
dibutuhkan oleh tubuh.

2
1.3.6 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan cara untuk mendiagnosa
mengantisipasi dan mengidentifikasi jika seseorang mengidap anemia gizi besi

1.3.7 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan Apa saja pencegahan dan
pengobatan bagi penderita anemia zat besi

1.3.8 Mengetahui, memahami, dan dapat menjelaskan cara penangulangan anemia gizi
besi

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pembaca informasi yang


bermakna, berguna dan dapat mengedukasi pembaca baik secara teoritis maupun praktis.

1.4.1 Manfaat Secara Teoritis

Bagi Penulis dan Kelompok

 Untuk syarat mendapat nilai dalam mata kuliah bersangkutan, dapat


menambah wawasan penulis dan kelompok dalam mengerjakan, dapat
memberikan ilmu yang bermakna berbasis data dan ilmiah.

Bagi Masyarakat dan Pembaca

 Sebagai sarana dan media penambah ilmu, wawasan, pengetahuan, dan


informasi mengenai pentingnya peran mineral terutama Besi (Fe) dalam
kelangsungan kehidupan.

Bagi Lembaga/Universitas/Tempat

 Sebagai refrensi dan rujukan tambahan bagi lembaga/kampus/tempat agar


memiliki arsip lain dalam menjaga kefaktualan suatu isu untuk
kedepannya makalah ini dapat menjadi bukti tertulis dan tercetak di Arsip
untuk negara/kampus/perorangan dan sebagainya.

3
1.4.2 Manfaat Secara Praktis

Bagi Penulis dan Kelompok

 Makalah ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang nyata dan


faktual dengan apa yang terjadi di lapangan sebagai cara wujud
menyadarkan pihak-pihak yang masih minim/kurang wawasan mengenai
Anemia Gizi Besi (AGB).

Bagi Masyarakat

 Makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan dan refrensi dalam


menentukan keputusan yang bersangkutan dengan Anemia Gizi Besi dan
Gizi Kurang.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dan memberikan gambaran yang sistematis terhadap bagian


dari makalah ini maka penulisan makalah disusun berdasarkan struktur ringkas sebagai
berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan


Penelitian, Manfaat Penelitian.

BAB II PEMBAHASAN

Menguraiakan tentang Pengertian AGB,

BAB III PENUTUP

Menguraikan tentang Kesimpulan, Saran.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anemia Gizi Besi Anemia Gizi Besi (AGB)

Anemia Gizi Besi atau dikenal juga Anemia Defisiensi Besi adalah anemia yang
terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah, artinya konsentrasi hemoglobin dalam
darah berkurang karena terganggungnya pembentukan sel-sel darah merah akibat
kurangnya jumlah besi dalam darah. Sehingga simpanan zat besi dalam darah semakin
menipis untuk dapat menghasilkan sel darah merah didalam sumsum tulang sehingga sel
darah merah semakin menurun dibawah batas normal dan keadaan ini kemudian disebut
dengan anemia gizi besi.

Tidak hanya karena kurang zat besi namun juga dapat terjadi karena insiden fisik
dimana terjadi pendarahan parah sehingga kehilangan darah sedikit demi sedikit secara
berkala seperti pada ulkus peptikum.

Defisiensi besi secara umum merupakan penyebab utama Anemia. Bagi wanita
memiliki resiko yang lebih besar dibanding pria karena adanya masa menstruasi sehingga
besi berkurang dan selama masa kehamilan karena wanita hamil membutuhkan asupan
besi yang lebih banyak.

2.2 Faktor dan Penyebab Terjadinya Anemia Gizi Besi (AGB)

Faktor

Menurut Khumaidi (1989) mengemukakan bahwa status gizi dapat dipengaruhi


oleh pola makanan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan dan status kesehatan. Dan faktor
yang melatarbelakangi tingginya prevalensi anemia gizi besi di negara berkembang
adalah keadaan sosial ekonomi rendah meliputi pendidikan orang tua dan penghasilan
yang rendah serta kesehatan pribadi di lingkungan yang buruk

5
Penyebab

Walaupun anemia disebabkan oleh berbagai faktor namun nyata nya lebih 50%
kasus anemia terjadi karena kurangnya masukan zat gizi besi. Selain itu penyebab anemia
zat besi juga dapat terjadi karena kebutuhan tubuh yang meningkat akibat mengidap
penyakit kronis dan bagi wanita kehilangan darah akibat menstruasi dan infeksi parasit
(cacing).

2.3 Kriteria Dominan Penderita Anemia Gizi Besi (AGB)

1. Wanita  Saat masa menstruasi (usia subur)

Saat masa mengandung/hamil dan menyusui.

2. Penderita Ulkus Peptikum/luka lambung.

3. Balita, Anak usia sekolah.

2.4 Jumlah Asupan Besi

Kriteria Konsumen Jumlah Asupan


Bayi 3-5 mg
Balita 8-9 mg
Anak Sekolah 10 mg
Remaja Laki-laki 14-17 mg
Remaja Perempuan 14-25 mg
Dewasa Laki-laki 13 mg
Dewasa Perempuan 14-26 mg
Ibu Hamil +20 mg
Ibu Menyusui +2 mg

6
2.5 Cara Mendiagnosis Kadar Besi

Indikator paling umum yang digunakan untuk mengetahui kekurangan besi adalah
dengan pengukuran jumlah dan ukuran sel darah merah dan nilai hemoglobin darah. Nilai
hemoglobin kurang peka terhadap tahap awal kekurangan zat besi, akan tetapi berguna
untuk mengetahui beratnya anemia. Nilai hemoglobin yang rendah menggambarkan
kekurangan besi yang sudah lanjut. Disamping kekurangan besi, nilai hemoglobin rendah
mungkin disebabkan oleh kekurangan protein atau vitamin B6.

Terdapat 3 indikator paling peka untuk mendiagnosa Anemia Gizi Besi yakni :

Serum Ferritin (SF)

Mengukur nilai feritin dalam serum darah. Nilai ini menggambarkan persediaan
besi di dalam tubuh. Nilai yang rendah menggambarkan simpanan besi yang rendah. SF <
12 mg/dl maka orang tersebut dapat di diagnose Anemia Gizi Besi (AGB).

Protoporifirin / Free Erythocyte Protophorph (FEB)

adalah ikatan pendahulu (precursor) hem, yaitu bagian dari hemoglobin yang
mengandung besi. Kenaikan nilai protoporifin didalam sel darah merah menyatakan
bahwa sintesis hem berkurang karena kekurangan besi. Kadar normal FEB yakni 35-50
mg/dl RBC.

Kelompok Umur Hemoglobin


Anak-anak 6-59 bulan 11,0
5-11 bulan 11,5
12-14 bulan 12,0
Dewasa Wanita> 15 tahun 12,0
Wanita Hamil 11,0
Laki-laki >15 tahun 13,0

7
Transferin Santuration (ST) / Nilai Jenuh Transferin.

Kadar besi dan Total Iron Binding C apacity (TIBC) dalam serum merupakan
salah satu cara menentukan status besi. Pada saat kekurangan zat besi, kadar besi
menurun dan TIBC meningkat, rasionya yang disebut dengan TS.TS< 16% maka orang
tersebut defisiensi zat besi.

Walaupun demikan bila disamping nilai hemoglobin dan dua dari tiga tes
menunjukan hasil dibawah normal maka pasien dapat dikatakan Anemia Gizi Besi.

2.6 Pencegahan dan Pengobatan

Dapat dilakukan antara lain dengan cara :

1. Meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan, mengkonsumsi pangan hewani dalam
jumlah cukup, namun untuk menghindari pengeluaran yang tinggi maka alternatif nya
dengan mengkonsumsi berbagai jenis makanan dan meningkatkan konsumsi vitamin
C agar penyerapan zat besi lebih efisien.

2. Mengkonsumsi suplemen zat besi yang terjual bebas di apotek karena dapat
memperbaiki status hemoglobin dalam waktu yang singkat. Seperti contoh pil frrous
sulfat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Masrizal, 16 Oktober 2010. Studi Literatur Anemia Defisiensi Besi.

Sunita A, November 2004. Prinsip Ilmu Gizi Dasar.

Evelyn C.Pearce, Februari 2019. Anatomi dan Fisologi untuk Paramedis.

Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2017. Ilmu Gizi Teori & Aplikasi

Unicef, 30 Juni 2020. Indonesia: Angka masalah gizi pada anak akibat covid-19 dapat meningkat
tajam kecuali tindakan cepat diambil.

HGN 2021, 25 Januari 2021. Potret Anemia pada Remaja Indonesia.

CNN Indonesia, 20 Februari 2020. Kesehatan Anak Indonesia Peringkat 117 di Dunia.

Oktaviana, Januari 2013. Hubungan Kejadian Gizi Kurang, Anemia Gizi Besi dan GAKY
Dengan Prestasi Belajar.

Anda mungkin juga menyukai