Anda di halaman 1dari 37

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MADING UNTUK


MENINGKATKAN KETRAMPILAN SISWA KELAS XI IPA 2 SMAN 1
SEBATIK TENGAH

BIDANG KEGIATAN

PKM-AI

DI USULKAN OLEH

DAMAI YANI SINAGA 2040603038

JULIYA SILVA 2040603034

AGUSTINA 2040603037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

2021
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Penerapan media pembelajaran Mading( Majalah


Dinding) Untuk Meningkatkan Ketrampilan Siswa Kelas
XI IPA 2 SMAN 1 SEBATIK TENGAH

2. Bidang Kegiatan : PKM-AI


3. Ketua Pelaksanaan Kegiatan
a. Nama Lengkap : Damai Yani Sinaga
b. NPM : 2040603038
c. Jurusan : Pendidikan Biologi
d. Universitas/institut/politeknik : Universitas Borneo Tarakan
e. Alamat rumah dan No. Hp : Jalan Danau Jepang RT. 28 no
16 pemusian
f. Alamat E-mail : damaiyanisinaga53@gmail.com
4. Angota pelaksanan : 2 (dua) Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Siti Sulistyani Pramuji, M. Pd
b. NIDN : 1123038701
c. Alamat rumah dan No. Hp. : Jalan Sukar Lampani RT. 29 No. 1
Kampung Tarakan
HP 082230564388

Tarakan, 22 Juni 2021

Menyetujui

Wakil Dekan atau Kaprodi Ketua Pelaksana Kegiatan

(Vlorensius, S. Si., M. Pd) ( Damai Yani Sinaga )

NIDN. 1105027201 NPM. 2040603038

Wakil Rektor Dosen Pendamping


Bidang Kemahasiswaan

(Armansyah, S. Pi., M. Si) (Siti Sulistyani Pramuji, M. Pd)

NIP. 197808012001121005 NIDN. 1123038701


Penerapan Media Pembelajaran Mading (Majalah Dinding) Untuk
Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 1 SEBATIK
TENGAH

Damai Yani Sinaga, Juliya Silva, Agustina

Universitas Borneo Tarakan

Abstrak

Program kreativitas mahasiswa ini berjudul Penerapan Media Pembelajaran


Mading (Majalah Dinding) untuk meningkatkan keterampilan siswa Sekolah di
SMAN 1 SEBATIK TENGAH KELAS XI IPA 2.Penelitian ini dilatarbelakangi
oleh beberapa indikasi masalah dalam penerapan media mading yang masih
terdapat beberapa kendala antara lain belum adanya tim khusus pengelola mading.
Hal ini terlihat dalam tulisandan naskah maupun tata letak setiap rublik yang
tampil dalam papan majalah dinding. Berdasarkan latar belakang masalah maka
penulis merumuskan beberapa permasalahan yaitu Penerapan Media Pembelajaran
Mading (Majalah Dinding) Sekolah dan FaktorPendukung dan Penghambat
Penerapan Media Mading tersebut di SMAN 1 SEBATIK TENGAH Kabupaten
Nunukan, adapun tujuan penelitian untuk mengetahui bagaimana Penerapan
Mading (Majalah Dinding) Sekolah di SMAN 1 SEBATIK TENGAH Nunukan.
Jenis penelitian ini menggunakan penelian deskriptif kualitatif. Adapun teknik
pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara yang di laksanakan secara
Online Hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan menunjukan bahwa
Penerapan media pembelajaran mading (majalah dinding) berdasarkan program
kerja yang dirancang oleh guru pembimbing majalah dinding, dan siswa sebagai
pengelola majalah dinding dapat meningkatkan serta mengembangkan
keterampilan yang mereka miliki. Majalah dinding di SMAN 1 SEBATIK
TENGAH biasanya Tiga minggu sekali ada pempublikasian mading yang mana
digilir oleh kelas XI IPA 2 dan di lanjut setiap kelas Pembuatan mading
disesuaikan dengan tema yang telah ditentukan. Penerapan media pembelajaran
Mading Majalah Dinding Sekolah di SMAN 1 SEBATIK TENGAH pada
umumnya kegiatan siswa tidak perna sepi dari kreativitas, salah satunya olah seni.
Sebagai siswa yang peka terhadap sekelilingnya, dengan melihat fakta bahwa
dalam hidup ini selalu saja timbul persoalan, maka mading akan menjadi
dorongan untuk melahirkan tulisan guna melepaskan atau menumpahkan segala
macam gagasan dan pikiran.
Kata Kunci: Penerapan Media Pembelajaran Mading , Keterampilan Siswa
Abstract

This student creativity program is entitled Application of Mading Learning


Media (Wall Magazine) to improve the skills of school students at SMAN 1
SEBATIK TENGAH CLASS XI IPA 2 This research is motivated by severa an
indication of problems in the application of mading media that there are still
several obstacle among others, the absence of a special team for mading
management. This can be seen in writingand the manuscript and layout of each
rubric displayed on the wall magazine board.Based on the background of the
problem, the author formulates several The problem is the Application of Mading
Learning Media (Wall Magazine) Schools and Factors Supporters and Obstacles
to the Application of Mading Media at SMAN 1 SEBATIK TENGAH Nunukan
Regency, as for the purpose of the study to find out how Application of the School
Mading (Wall Magazine) at SMAN 1 SEBATIK TENGAH Nunukan. This type of
research uses descriptive qualitative research. As fordata collection is through
observation, interviews conducted online.The results of the research and
discussion carried out show that Application of learning media (wall magazine)
based on the designed work program by the wall magazine supervising teacher,
and students as wall magazine managers can improve and develop skills that they
have. The wall magazine at SMAN 1 SEBATIK TENGAH usually every three
weeks there is publication of a wall magazine which is rotated by class XI IPA 2
and is continued by each class. adapted to a predetermined theme. Application of
learning media for Wall Magazine MadingSchools at SMAN 1 SEBATIK
CENTRAL are generally student activities not devoid of creativity, one of which is
art. As a sensitive student towards his surroundings, by looking at the fact that in
life it is always a problem arises, then the mading will be an impetus to produce
writingto let go or shed all kinds of ideas and thoughts.

Keywords: Application of Mading Learning Media, Student Skills


Pendahuluan

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi


perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa
dan negara. Kemajuan suatu kebudayaan bergantung kepada cara kebudayaan
tersebut mengenali, menghargai, dan menfaatkan sumber daya manusia dan hal ini
berkaitan erat dengan kualitas pendidikan yang diberikan kepada anggota
masyarakatnya serta kepada para peserta didik.

Tujuan pendidikan pada umumnya telah menyediakan lingkungan yang


memungkinkan siswa untuk mengembangkan kreativitas, Keterampilan dan
kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan
berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan
masyarakat. setiap orang mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda,
Oleh sebab itu para peserta didik juga membutuhkan pendidikan yang berbeda-
beda pula. Kegiatan kreativitas memerlukan banyak tenaga, waktu, serta
perhatian yang sungguh-sungguh dan juga menuntut keterampilan yang tidak
dimiliki semua orang.

Dalam kenyataannya masih sedikit sekali siswa yang dapat membuat karya tulis,
baik yang digunakan dalam lingkungan sekolah sendiri maupun untuk lingkungan
luar sekolah (lomba). Jika saat ini siswa tidak banyak menghasilkan karya tulis,
bukan berarti mereka tidak memiliki potensi untuk mengembangkan kreativitas.
Pada dasarnya banyak siswa yang memiliki potensi untuk mengembangkan
kreativitas, hanya saja potensinya belum terasah karena tidak ada upaya untuk
keterampilan mereka dan tidak ada media pembelajaran sebagai tempat untuk
menyalurkan ide,gagasan dan kreativitasnya. Dengan kondisi yang demikian perlu
ada upaya untuk meningkatkan kemampuan mengembangkan kreativitas bagi
siswa dan sekaligus membangun budaya baca dan salah satu cara adalah dengan
menerbitkan majalah dinding sebagai alat bantu pengajaran dan pembinaan yang
diharapkan dapat merangsang kreativitas siswa.

Majalah dinding merupakan salah satu jenis media komunikasi yang paling
sederhana. Mading terdiri dari beberapa tulisan yang ditempelkan pada bidang
datar, seperti kertas karton atau gabus. Kemudian kumpulan tulisan itu dihiasi
dengan berbagai macam pernak-pernik, renda dan alat tulis warna-warni hingga
menjadi sebuah lukisan. Sehingga perwajahan mading terlihat menarik dan
membuat pembaca tertarik untuk membaca. Ukuran mading relatif besar, seperti
120 cm x 120 cm, ada juga yang kecil, tergantung pada lahan papan mading yang
disediakan. Mading diletakkan di papan strategis sekolah atau instusi menjadi
perhatian khusus yang melewatinya. Selain menarik karena warna-warni, isi atau
konten mading biasanya cukup unik sehingga menambah pengetahuan pembaca.
Majalah dinding merupakan salah satu wujud keterampilan menulis. Menurut
Supriyanto majalah mading sangat mungkin diselenggarakan karena merupakan
salah satu bentuk majalah sekolah yang sederhana dengan biaya yang murah
sehingga lebih mungkin dilaksanakan dimana saja.Majalah dinding bukanlah hal
baru dan asing dalam dunia persekolahan. Kehadirannya di sekolah bukan saja
disikapi sebagai pelengkap fasilitas semata, tetapi juga telah menjadi kebutuhan
dalam merekayasa siswa, baik yang berkaitan dengan program kurikulum
kurikuler maupun kokurikuler.

Majalah dinding menjadi lebih penting untuk dibahas mengingat: (1) siswa
dilatih menulis berbagai bentuk tulisan dengan memakai ragam bahasa Indonesia
yang sesuai dengan rubrik yang tersedia, (2) pada saat pengajaran pokok bahasan
membaca, siswa dilatih untuk memahami bacaan-bacaan yang termuat di majalah
sekolah, membedakan bacaan yang menarik dan yang tidak menarik, menyusun
tanggapan secara tertulis tentang isi bacaan yang tidak nalar, kemudian tanggapan
itu dapat diterbitkan pada edisi majalah dinding berikutknya, (3) majalah dinding
sekolah dapat juga dipakai sebagai sumber belajar bahasa, (4) siswa mendapatkan
kesempatan untuk mengembangkan kosakata, (5) siswa juga belajar
mengapresiasi karya sastra bersama teman, (6) lewat majalah dinding sekolah
karya cipta siswa dipublikasikan seperti puisi, pantun, cerita pendek, cerita
bergambar, dan dll, (7) kegiatan permajalahan dapat juga melatih siswa untuk
terampil berbicara dan menyimak sesuai dengan konteks komunikasi.

Berdasarkan Hasil Observasi yang Peneliti lakukan secara daring melalui


Wawancara dengan Guru dan siswa, Majalah dinding di SMAN 1 SEBATIK
TENGAH biasanya dilakukan tiga Minggu sekali yang di publikasikan oleh kelas
XI MIPA 2. Pembuatan Mading disesuaikan dengan tema yang telah ditentukan
oleh Guru dan para siswa . Penerapan media pembelajaran mading ini merupakan
ide yang mampu memberikan suatu keterampilan siswa agar siswa mampu
meningkatkan minat baca melalui Mading tersebut. Penerapan media
pembelajaran majalah dinding di SMAN 1 SEBATIK TENGAH memiliki unsur
didalamnya yakni ada suatu Perencanaan, Pelaksanaan serta Evaluasi.
Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan Tujuan tersebut.
Pelaksanaan merupakan suatu kerangka dan pentahapan kegiatan secara
sistematis dalam melaksanakan atau merealisasikan rencana kegiatan. Sedangkan
Evaluasi adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai mana
pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai
hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan.Tiga unsur tersebut semestinya dapat berjalan
secara baik.
Akan tetapi manfaat majalah dinding belum sepenuhnya dipahami oleh
siswa Khususnya di kelas XI MIPA 2. dari hasil observasi tersebut penerapan
media pembelajaran majalah dinding dalam menumbuhkan keterampilan siswa
blm sepenuhnya berjalan secara optimal .hal ini dapat di buktikan dengan
penerapan media pembelajaran mading Tersebut mengalami berbagai kendala,
antara lain belum adanya tim khusus untuk menerapkan majalah dinding tersebut
hal ini terlihat dalam tulisan dan naskah maupun tata letak setiap rublik yang
tampil dalam papan majalah dinding. Dan kurang minat peserta didik terhadap
majalah dinding.belum maksimalnya peran guru pembina dalam mengembangkan
Mading. dengan demikian dengan ada nyah media pembelajaran majalah dinding
di kelas maupun disekolah dapat berjalan dengan baik maka perlu ada nyah suatu
penerapan yang baik pula. Penerapan media pembelajaran ini akan membawa
dampak positif terhadap kemandirian penyaluran bakat dan minat serta kreativitas
bila dilibatkan pula peserta didik didalamnya.selain itu, hidup dan matinya
majalah dinding sangat tergantung pada kemauan peserta didik untuk mengisi dan
membaca majalah tersebut.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana Penerapan media pembelajaran mading (Majalah dinding) di


kelas XI MIPA 2 di sekolah SMAN 1 SEBATIK TENGAH.
2. Apa saja faktor yang menghambat dengan di terapkan nya media
pembelajaran mading di sekolah “SMAN 1 SEBATIK TENGAH”

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Dengan penelitian ini penulis tidak hanya mengembangkan permasalahan


tentunya tidak terlepas dari tujuan dan kegunaan yang hendak dicapai dalam
penelitian.

1. Tujuan Penelitian: .

a. Untuk mengetahui Penerapan media pembelajaran mading di SMAN 1


SEBATIK TENGAH
b. Untuk mengetahui apa faktor penghambat di terapkan nya media
pembelajaran

(Majalah Dinding) di SMAN 1 SEBATIK TENGAH .


2. Kegunaan Penelitian:

a. Secara teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan, dan memberikan


masukan untuk mengembangkan teori-teori yang relevan pada Prodi Pendidikan
Biologi

b. Secara praktis

1. Bagi Sekolah, melalui penelitian ini sekolah dapat mengetahui gambaran


tentang pengelolaan majalah dinding di sekolahnya. Serta sebagai bahan
masukan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan
pengelolaan mading.
2. Bagi Guru Pembimbing, dapat mengetahui cara membuat media
pembelajaran mading yang baik sehingga dapat memotivasi siswa secara
langsung dan memandu penerapannya.
3. Bagi Siswa, dapat termotivasi untuk mengelola mading dengan baik dan
dapat meningkatkan kreativitasnya sehingga dapat menampilkan
madingyang berkualitas baik isi maupun bentuk penampilannya.

Meningkatkan Keterampilan Siswa lewat “Mading”

Menurut seorang ahli bernama Adi S,(2003:67) Peningkatan berasal dari kata
tingkat.yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk
susunan. Jadi secara umum Peningkatan merupakan upaya untuk menambah
derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti
penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu,
peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan
sebagainya. Pada dasarnya banyak siswa yang memiliki potensi untuk menulis,
hanya saja potensinya belum terasah karena tidak ada upaya untuk meningkatkan
keterampilan mereka dan tidak ada media sebagai tempat untuk menyalurkan ide,
gagasan dan kretaivitasnya.

Dengan kondisi demikian perlu ada upaya untuk meningkatkan


keterampilan serta kemampuan menulis bagi siswa dan sekaligus membangun
budaya baca. Salah satu cara dengan menerbitkan majalah dinding sebagai alat
bantu pengajaran dan pembinaan yang diharapkan dapat merangsang kretivitas
siswa. Keterampilan dapat tumbuh dan dimiliki oleh seseorang melalui suatu
proses, yaitu proses pembiasaan, latihan dan pembelajaran. Keterampilan pada
diri seseorang dapat digali, baik itu keterampilan yang telah dimiliki sejak kecil
(hobi), ataupun keterampilan yang tumbuh dikarenakan diasah melalui latihan dan
pendidikan.
Menurut wakil presiden Jusuf Kalla, beliau mengatakan bahwa agar dapat
bersaing dalam kancah global, pendidikan kedepanya harus dibarengi dengan skill
(keterampilan) dan kreativitas. Keterampilan dan kreativitas harus dimiliki oleh
seseorang, sebab tanpa keterampilan seseorang tidak bisa menghasilkan sesuatu
dengan baik dan tanpa kreativitas seseorang tidak akan bisa menghasilkan sesuatu
yang lebih baik lagi. suatu keterampilan tertentu tanpa adanya pembiasaan, latihan
dan pembelajaran. Karena itu, seseorang yang ingin memiliki keterampilan
tersebut harus melakukan proses pembiasaan, latihan dan
pembelajaran.Pembiasaan, latihan dan pembelajaran yang dilakukan merupakan
sebuah usaha yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk mengubah dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan
sesuatu.

Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan dan


mengembangkan keterampilan siswa adalah.
 menciptakan suasana belajar yang mendukung secara optimal.
 Siswa diberi kesempatan untuk berbicara dalam kegiatan pembelajaran di
kelas sekurang-kurangnya sama dengan guru.
 Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan
jawaban yang dilontarkan oleh guru ataupun teman sekelasnya.
 Kelas diatur dalam satu cara yang memungkinkan siswa untuk bekerja
sama atau dapat ditata mudah sesuai dengan keperluan.
 Siswa membantu memilih dan mengorganisasikan materi pelajaran yang
dipelajari dipelajari.

Media Pembelajaran Majalah Dinding (Mading)

Media adalah alat saluran komunikasi. Kata media berasal dari bahasa latin yang
merupakan bentuk jamak kata medium. Secara harfiah, media berarti perantara,
yaitu perantara antara sumber pesan (a source) engan enerima psan (a receiver).
Beberapa hal yang termasuk ke dalam media adalah film, televise, diagram, media
cetak (printed material), computer, dan lai sebagainya.

Menurut Asosiasi Peniikan Nasional (Natinal Education


Association/ NEA) dalam buku Arief Sadiman, dkk, media adalah bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
Menurut Yunus Abidin (2014: 6), pembelajaran adalah serangkaian aktivitas
yang dilakukan siswa guna mencapai hasil belajar tertentu di bawah bimbingan,
arahan, dan motivasi guru. Berdasarkan pendapat ini terlihat bahwa pembelajaran
bukanlah proses yang didominasi oleh guru. Pembelajaran adalah proses yang
menuntut siswa secara aktif kreatif melakukan sejumlah aktivitas sehingga siswa
benar-benar membangun pengetahuannya secara mandiri dan berkembang pula
keterampilan dan kreativitasnya.
Media Pembelajaran hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan
dibaca. Adapun batasan yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa
seemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Majalah Dinding

Majalah dinding merupakan salah satu wujud keterampilan menulis.


Menurut Supriyanto (dalam Saliwangi, 1992;2) majalah dinding sangat mungkin
diselenggarakan karena merupakan salah satu bentuk majalah sekolah yang
sederhana dengan biaya yang murah sehingga lebih mungkin di laksanakan di
mana saja. Oleh karena itu dengan adanya majalah dinding diharapkan para siswa
memiliki minat untuk memanfaatkan berbagai bahan pustaka yang ada di
perpustakaan sekolah sebagai bahan rujukan dalam membuat karya tulis dan
sekaligus untuk mengembangkan kreativitas dan kebiasaan membaca.

a. Tujuan Majalah Dinding


 Memberikan wadah bagi siswa untuk mengembangkan kreasi khususnya
dalam bidang menulis.
 Menyalurkan bakat siswa dalam bidang menulis.
 Membina siswa dalam kepenulisan.
 Mengembangkan kreativitas siswa

b. Fungsi majalah dinding

 Majalah dinding sebagai sarana komunikasi dan penyampaian informasi.


 Majalah dinding sebagai media hiburan yang murah dan sederhana,
meskipun sifat dan isinya tidak harus murahan dan sederhana.
 Majalah dinding sebagai sarana untuk menjalin tali persaudaraan dan
kekeluargaan diantara sesama anggota komunitas tertentu.
 Majalah dinding sebagai ajang pengembangkan kreativitas.

c. Manfaat majalah dinding


Majalah dinding yang ada di sekolah memberikan beberapa manfaat yaitu:
 Sebagai media komunikasi Majalah dinding yang dipasang di sekolah
merupakan media komunikasi yang termurah untuk menciptakan
komunikasi antar warga kelas maupun sekolah
 Wadah Kreativitas dan keterampilan
 Menanamkan Kebiasaan Menulis
 Menanamkan Kebiasaan membaca
 Sebagai pengisi waktu
 Sebagai media untuk melatih kecerdasan berpikir
 Sebagai media untuk melatih berorganisasi
 Bahasa dalam Majalah Dinding Sedangkan bahasa yang digunakan dalam
majalah dinding memiliki ciri-ciri khusus, yaitu singkat , padat, jelas dan
komunikatif.
d. Karakteristik majalah dinding
 Majalah dinding dipajang secara menetap disuatu tempat tertentu.
 Secara konkret, daya tarik dan daya pesona penampilan majalah dinding
diwujudkan melalu aspek visual (tata wajah dan tata warna) yang artistik.
 Pembaca majalah dinding cenderung mempunyai kesempatankesempatan
tertentu yang jangka waktunya berkisar antara lima sampai sepuluh menit.
 Kalimat-kalimat yang panjang, serius, dan berbelit-belit kurang cocok
untuk majalah dinding.
 Katerbatasan waktu bagi pembaca juga memberikan keterbatasan paparan
tentang sesuatu dalam segi-segi penyajian.

Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di


dalamnya, sementara itu penyajiannya biasanya dipampang pada dinding atau
yang sejenisnya. Prinsip majalah tercermin lewat penyajiannya, baik yang
berwujud tulisan, gambar, atau kombinasi dari keduanya. Dengan prinsip dasar
bentuk kolom-kolom, bermacam-macam hasil karya, seperti lukisan, vinyet, teka-
teki silang, karikatur, cerita bergambar, dan sejenisnya disusun secara variatif.
Semua materi itu disusun secara harmonis sehingga keseluruhan perwajahan
mading tampak menarik.
Ruang lingkup kegiatan majalah dinding bagi siswa sekolah meliputi kegiatan
berkarya dalam menyalurkan ide-ide, pemikiran, imajinasi dan kreativitas.
Kegiatan menggambar, mencetak, menulis, menempel, menyusun, dan kegiatan
majalah dinding lainnya yang menyenangkan siswa dengan media dan cara-cara
yang sederhana yang mana dapat dikembangkan dalam kegiatan belajar-mengajar
serta membantu pengembangan kreativitas.
Majalah dinding memiliki peran yang cukup tinggi dalam upaya pembinaan
dan pembentukan siswa, baik dalam aspek pengetahuan,
kemampuan/keterampilan, bakat dan minat maupun sikap. Peranan majalah
dinding yang tampak pokok sebagai salah satu fasilitas kegiatan siswa secara
fisikal dan faktual serta memiliki sejumlah fungsi yaitu informatif, komunikatif,
rekreatif, kreatif. Dengan adanya majalah dinding di sekolah, diharapkan mampu
memupuk dan mengembangkan aspek kognitif, efektif, dan psikomotor peserta
didik.,Kegiatan penerbitan majalah dinding yang melalui serangkaian
tahapkegiatan (proses) dapat berguna untuk mempertajam penalaran
siswa.,Majalah dinding dapat dipakai sebagai salah satu media untuk menyalurkan
aspirasi peserta didik Dalam hal ini majalah dinding bukanlah hal yang baru dan
asing dalam dunia persekolahan. Kehadirannya di sekolah bukan saja disikapi
sebagai pelengkap fasilitas semata, tetapi juga telah menjadi kebutuhan dalam
mengembangkan kreativitas siswa.
e. Langkah-langkah Penysusunan Majalah Dinding Secara berurutan kegiatan
untuk menerbitkan majalah dinding melalui tahaptahap sebagai berikut:

 Perencana. Bagian perencanaan mempunyai tugas untuk merencanakan isi,


tata letak, grafis, waktu, personalia, dan biaya.
 Pengumpulan Bahan. Pengumpulan bahan dapat diperoleh dari dua
sumber. Petama, dari persediaan yang telah diisikan oleh bagian
dokumentasi. Kedua, bahan yang diolah dari hasil kerja reportase.
 Penyiapan Bahan. Penyiapan bahan yang meliputi naskah dan
penyuntingan naskah. Sebenarnya hal tersebut tidak diperlukan karena
reporter sekaligus adalah seorang penulis.

f. Hal - Hal yang harus diperhatikan dalam Membuat Media MajalahDinding

1. Adanya judul majalah dinding


2. Perlu adanya suatu tema utama pada setiap edisi majalah dinding.
3. Pilihlah tema-tema yang aktual sehingga pembaca tertarik membacanya
dan tema tersebut akan lebih melekat di pemikiran pembaca.
4. perlu adanya beberapa berita yang memang dibutuhkan oleh pembaca.
5. Susunlah majalah dinding secara kreatif dan sesuai dengan semangat usia
si pembaca

Faktor Pendukung dan Penghambat Penerapan Media Pembelajaran


Majalah Dinding

A. Faktor Pendukung Majalah Dinding

Ada tiga faktor pendukung dalam menyelenggarakan majalah dinding, yaitu


penulis, ilustrator dan dokumentator. Ketiga faktor tersebut saling terkait satu
dengan yang lain dalam melahirkan majalah dinding yang berkualitas.

1) Penulis sebagai sumber utama lahirnya majalah dinding mempunyai


kontribusi terbesar dalam penyelenggaraan majalah dinding, hal ini
mengingat bagian terbesar isi majalah dinding berupa tulisan.
2) Selanjutnya agar perwajahan majalah dinding menarik dan tidak kaku
perlu diberi ilustrasi berbagai bentuk hiasan atau pemanis. Melalui
penampilan aneka variasi, baik warna maupun bentuk gambar, garis atau
yang lain, beragam ilustrasi yang pengaturannya diselang seling
akanmembuat majalah dinding mempunyai daya tarik. Di sinilah letak
pentingnya seorang ilustrator untuk menjadikan majalah dinding agar
terlihat menarik bagi pembacanya.
3) Sedangkan seorang dokumentator mempunyai peranan untuk
mendokumentasikan, yaitu menyimpan dan mengamankan semua naskah
yang pernah dimuat dalam majalah dinding. Naskah-naskah tersebut
diklasifikasikan berdasarkan penggolongan naskah, misalnya opini,
cerpen, puisi, rubrik khusus (agama, wanita, pengetahuan dan lain-lain),
vinyet, kata hikmat/mutiara, teka teki silang dan lain-lain).71

B. Faktor Penghambat Majalah dinding

1) Keterbatasan alat
2) Kurang lengkapnya alat yang dijual
3) Biasanya siswa-siswi hanya akan sungguh-sungguh membuat majalah
dinding jika ada perlombaan antar kelas.
4) Pembina kurang mengawasi dalam pembuatan majalah dinding yang
dilakukan oleh peserta didik
5) Kurang adanya pengawasan yang khusus dari pembinaan majalah dinding
dikarena hal-hal lain.
6) Pada umunya, pengurus kurang majalah dinding kurang mempromosikan
bahwa majalah dinding banyak manfaatnya untuk para peserta didik

Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk


mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Menurut sugiyono
mengatakan bahwa metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan
dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan
untuk memaham, memecahkan, dan mengantisipasi suatu permasalahan.
Penelitian yang di gunakan oleh peneliti yaitu pendekatan Kualitatif yang artinya
penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan, menerangkan,dan menguraikan
pokok masalah yang hendak dibahas dalam penelitian kualitatif berarti proses
eksplorasi dan memahami makna perilaku individu dan kelompok, menggambar
masalah Kelompok atau masalah manusia, menghasilkan data deskriptif berupa
kata- kata tulisan atau lisan dari orang- orang atau perilaku yang diamati.
( Sugiyono) Untuk jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan
dan menginterpretasi objek sesuai apa adanya. Tujuan utama yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang
di teliti secara tepat.

Sumber data penelitian di peroleh dari hasil wawancara melalui virtual


WhatsApp dengan Guru yang membimbing dan Siswa di SMAN 1 SEBATIK
TENGAH Pada saat wawancara penelitian harus mencakup membuat pertanyaan
yang baik dan benar sesuai dengan tujuan penelitian yang dilaksanakan. Pada
wawancara ini proses tanya Jawab yang berlangsung secara lisan antara peneliti
dan responden dan untuk mendapatkan jawaban yang maksimal peneliti dan
responden harus menyesuaikan tempat supaya merasa rilex saat menjawab
pertanyaan dan mendengarkan informasi- informasi yang disampaikan dan yang
di lontarkan oleh peneliti maupun responden Setelah pertanyaan semua terjawab
wawancara meminta izin kepada responden agar hasil wawancara dapat di rekam
sebagai bukti pendukung serta hasil wawancara tersebut di tuliskan secara nyata.
Selain wawancara juga peneliti mencari referensi dari internet untuk
keberlangsungan wawancara tersebut. Jenis wawancara yang penulis lakukan
adalah wawancara yang mengunakan pedoman yaitu Wawancara dilakukan
berpegang dengan pedoman yang telah disiapkan sebelumnya dalam pedoman
tersebut telah tersusun secara sistematis dan hal-hal yang terkait penerapan media
pembelajaran Mading untuk meningkatkan keterampilan siswa.

Teknik Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
nonstatistik yaitu analisis data deskriptif artinya data yang di peroleh melalui
penelitian tentang penerapan media pembelajaran mading untuk meningkatkan
keterampilan siswa di SMAN 1 SEBATIK TENGAH dilakukan dengan
pendekatan studi kasus untuk mendapatkan gambaran mengenai fakta yang ada.
Hal ini dilakukan karenanya penelitian ini tidak mencari hubungan antara dua
variabel atau lebih. Analisis data yang akan dilakukan peneliti yaitu dengan cara

a. Reduksi data (data reduction) adalah suatu proses penelitian , pemusatan,


perhatian pada penyederhanaan,pengabstrakan, data transformasi data
kasar yang muncul dari catatan- catatan yang tertulis
b. Penyajian data (data display) adalah sekumpulan informasi tersusun yang
memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan.
c. Penarikan kesimpulan (Verification) adalah makna-makna yang
muncul dari data yang diuji kebenaranya, kekokohanya, kecocokanya,
yaitu merupakan validitas.

Dari tiga tahap diatas baik itu redaksi data, penyajian data, atau penarikan
kesimpulan, baru dapat diketahui Penerapan media pembelajaran Mading untuk
meningkatkan keterampilan siswa, sehingga dari hasil penelitian dengan mudah
dipahami.
Hasil Penelitian dan Pembahasan

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada BAB I bahwa untuk memperoleh data
terhadap permasalahan yang ada. Peneliti melakukan observasi dan wawancara
kepada guru Bahasa Indonesia, dan Siswa di SMAN 1 SEBATIK TENGAH
Setelah melakukan observasi dan wawancara Peneliti akan menjelaskan secara
rinci sehingga dapat dijadikan kesimpulan dari penelitian ini demi mempermudah
penelitian menjawab permasalahan yang ada, yang dapat memberikan kesimpulan
tentang penelitian ini, maka peneliti akan menganalisis dari masing-masing
permasalahan.

A. Penerapan media pembelajaran Majalah Dinding (Mading) untuk


Meningkatkan keterampilan siswa Kelas XI IPA 2 SMAN 1 SEBATIK TENGAH

Menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain, "Penerapan" adalah hal, cara
atau hasil. Adapun menurut Lukman Ali, penerapan adalah mempraktekkan,
memasangkan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
penerapan merupakan sebuah tindakan yang dilakukan baik secara individu
maupun kelompok dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Adapun unsur-unsur penerapan program yang dilaksanakan, kelompok target,
pelaksanaan, baik organisasi atau perorangan yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan, pelaksanaan maupun pengawasan dari proses penerapan tersebut.
yang mana dalam hal ini perencana merupakan langkah awal yang harus
dilakukan dan wajib dilaksanakan untuk menentukan arah dan tujuan yang ingin
dicapai. Kemudian pengorganisasian ialah langkah-langkah mengelompokkan dan
penempatan baik suatu pekerjaan, wewenang, serta kekuasaan kepada sumberdaya
manusia yang ahli dan berkompeten dalam bidangnya supaya mudah dalam
melaksanakan tugasnya. Pelaksanaan adalah kegiatan nyata atau kerja nyata guna
mencapai tujuan dengan bekerja sama antara seseorang dengan orang lain,
anggota dengan anggota yang lain, bawahan dengan atasan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan pengawasan merupakan
kegiatan akhir yaitu dengan mengevaluasi kegiatan-kegiatan baik yang sudah
dilakukan ataupun yang masih dalam pelaksanaan, hal ini dilakukan karena untuk
mencegah terjadinya penyimpangan dan mencegah masalah yang akan timbul
serta mencegah terjadihnya penyalagunaan dan wewenang.

Menurut Nursisto majalah dinding (mading) adalah satu jenis media


komunikasi massa tulis yang paling sederhana.75 Membahas majalah dinding
tidak akan lepas dari pembahasan tentang media massa secara umum. Hal ini
karena majalah dinding di sekolah merupakan salah satu bagian dari sejumlah
media massa yang ada.

Berdasarkan defenisi diatas maka dapat disimpulkan penerapan media


pembelajaran Mading (majalah dinding) sekolah dilakukan oleh para peserta didik
yang mampu menerapkan, melaksanakan serta mengurus majalah dinding
sehingga kegiatan diterapkannya majalah dinding dapat berjalan dengan efektif
dan efisien dan dapat menghasilkan majalah dinding yang berkualitas, baik dari
segi isinya maupun dari bentuk penampilannya.

Berdasarkan Hasil Observasi yang dilakukan oleh peneliti mengenai Penerapan


media pembelajaran Mading dibagi menjadi tiga bagian yaitu aspek perencanaan,
aspek pelaksanaan, aspek pengawasan dan aspek evaluasi yang mana belum
maksimal dan terkendali. Karena sesuai realitanya yang telah diketahui oleh
peneliti di badan tersebut dalam hal ini belum adanya tim khusus yang
menerapkan mading sekolah, jadi penerapan mading (majalah dinding) sekolah
belum maksimal walau sudah berjalan sesuai dengan prosedur.

1. Perencanaan Majalah Dinding Di SMAN 1 SEBATIK TENGAH

Kegiatan perencanaan ini merupakan kegiatan yang dilakukan di sekolah.


Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian sekolah
dalam merencanakan kegiatan majalah dindingnya.Berikut ini akan dijelaskan
hasil wawancara tentang Pengelolaan Mading (Majalah Dinding) Sekolah di
SMAN 1 SEBATIK TENGAH Hal ini didapatkan melalui penelitian dengan
menggunakan pedoman wawancara. Wawancara tersebut ditujukan kepada guru
pembimbing dan Siswa Dari jawaban yang penulis dapatkan, tentang pertanyaan
“Bagaimana proses perencanaan dalam pembuatan majalah dinding”. Bahwa
berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Guru Bahasa Indonesia selaku guru
pembimbing kegiatan majalah dinding di SMAN 1 SEBATIK TENGAH yang
menyatakan bahwa “Majalah dinding diadakan dalam program Guru dan siswa
serta kepengurusan OSIS , jadi majalah dinding diserahkan sepenuhnya kepada
siswaperkelas dibidang publikasih, atas persetujuan kepala sekolah, jika sudah
diizinkan baru kita laksanaan. Saya sebagai pembina atau pembimbing hanya
mengarahkan dan mengawasi siswa-siswa tersebut. Kerja sama yang baik dalam
Diterapkannya mading merupakan suatu keharusan, karena diharapkan dapat
menghasilkan sajian mading yang berkualitas.” Dari hasil wawancara dengan
Guru Bahasa Indonesia peneliti dapat disimpulkan bahwa proses perencanaan
mading sekolah sepenuhnya dilakukan oleh guru pembimbing dan siswa serta
kepengurusan OSIS dalam menyusun rencana pembuatan mading, yang
dilakukan tiga minggu sekali. Pembinaan merupakan upaya peningkatan
penerapan majalah dinding disekolah. Sebagai guru pemimbing harus
memberikan pengetahuanyang lebih kepada siswanya. Hal yang perlu
diperhatikan oleh guru pembimbing adalah:

a. Memiliki pengetahuan tentang seluk-beluk penerbitan, minimal


pengetahuan tentang prosedur penglola majalah sekolah.
b. Cukup berbekal dan berpengalaman (terlatih) dalam bidang tulis-menulis,
termasuk kegiatan penyuntingan atau redaksional.
c. Cukup berambisi atau berkemauan untuk memandu kegiatan
siswa,sekaligus memotivasi siswa yang menjadi pengelola.
d. Memiliki sikap bersahabat dalam mendapingi siswa.
e. Mampu memberikan penilaian terhadap seobjektif mungkin terhadap hasil
karya siswa.

Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan wakil Osis Adapun


penambahan wawancara dengan wakil OSIS mengenai penentuan tema, yang
mana dikataan bahwahi “penentuan tema dibagi menjadi lima yakni, headline,
cerita, tips, ruang kita dan seputar sekolah Dalam hal ini tema mading dibagi
menjadi lima yakni:

a. Headline, sebagai topik utama, berisi informasi umum yang masih


berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dan masih bersifat
ilmiah.Topik utama tidak memiliki judul, memiliki letak di tengah papan
media. Sumber data dapat diperoleh dari surat kabar, televisi, majalah,
sumbangan guru, maupun kreativitas tim pembuat mading sendiri.
b. Cerita, dalam bagian ini berisikan cerita-cerita baik fiksi maupun non fiksi
yang masih berkaitan dengan lingkup sekolah atau lingkungan, bersifat
netral. Cerita yang ada di dalamnya dapat berupa dongeng, cerita anak,
epos, mitos, dll.
c. Tips, Berisi tips-tips yang berkaitan dengan kegiatan akademik atau
kegiatan-kegiatan yang mendukung. Dapat berdasarkan kiriman
pengalaman pribadi, buku-buku, dll.
d. Ruang kita, merupakan ruang media dalam mading yang berisi sumbangan
kreativitas siswa. Dapat berupa puisi, pantun, dan karya sastra maupun
karya seni lainnya. Pembatasan karya disesuaikan dengan ukuran mading
mengingat ukuran mading yang terbatas.
e. Seputar sekolah, Berisi informasi-informasi seputar lingkunagn SMAN 1
SEBATIK TENGAH. Misalnya kegiatan yang akan dilaksanakan pada
minggu yang mendekati edisi terbit mading, maupun informasi-informasi
lainnya yang dirasa penting dan memiliki jangka waktu nilai informasi,
minimal satu edisi terbit. Dapat pula berisi ulasan guru serta karyawan.

Adapun tambahan hasil wawancara oleh siswa bahwa penerapan media


pembelajaran Mading mampu menambah wawasan siswa baik segi informasi
maupun minat baca siswa. Namun dibalik diterapkan nyah media mading ini
siswa belum sepenuhnya mampu melaksanakan karna ada beberapa keluhan
seperti tema,bahan dan lain sebagainya dan siswa masih ada yang banyak keluhan
disaat dibuat nyah mading yaitu ada yang malas,ada yang tidak tau cara
pembuatannya. Tutur siswa kelas XI IPA 2 (Devi )

Dari hasil wawancara tersebut, perencanaan mading yang dilakukan oleh siswa
meliputi pertama, penentuan tema yang mana tema sangat berpengaruh dalam
menentukan isi majalah dinding yang akan dibuat. Kedua, perencanaan isi yang
berperan menentukan materi tulisan dan sajian yang akan dimuat dalam
penerbitan mading. Perencaan isi bertujuan agar penerbitan mading tidak
mononton, statis, apalagi lebih jelek dibandingkan dengan penerbitan sebelumnya.
Ketiga, perencanaan waktu menyangkut ketepatan terbitnya mading sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan. Keempat, mading tida mungkin lepas dari biaya.
Oleh kerena itu, kebutuhan seperti kertas, alat tulis, bahan penunjang, sampai
pines dan paku perlu direncanakan. Yang tidak boleh lepas dari pemikiran ialah
hal-hal yang diluar materi diatas yang mungkin dibutuhkan. Semuanya harus
diperhitungkan secara rinci. Kelima, melakukan peliputan atau seperti melakukan
wawancara pada seseorang yang dianggap bisa memberikan info yang menarik
tentang rencana isi. Wawancara tersebut bisa dari guru, teman bahkan jika kita
mau berusaha, kita bisa melakukan wawancara dengan pakar/ahli yang berkaitan.
Dari hasil peliputan atau wawancara, maka dibuatlah berita yang semenarik
mungkin dari hasil peliputan. Tahap terakhir adalah mendesain perwajahan dari
Pengelolaan Mading mading tersebut maksudnya adalah mendekorasi, melakukan
peletakkan di mana tulisan ini diletakkan, meletakkan gambar-gambar atau
hiasan-hiasan yang akan dibuat pada mading itu.

Berdasarkan Hasil Observasi yang dilakukan oleh peneliti Mengenai perencanaan


mading (majalah dinding) sekolah di sekolah SMAN 1 SEBATIK TENGAH yaitu
belum maksimal dan terkendali. Karena sesuai realita yang terjadi siswa masih
bergantung pada guru pembimbing Dalam proses perencanaan mading di SMAN
1 SEBATIK TENGAH diantaranya, memiliki tema tulisan, memiliki waktu
pemasangan mading, penempatan mading di sekolah di area yang strategis,
memiliki dana khusus untuk kelancaran kegiatan mading, memiliki prasarana
pendukung kegiatan mading, serta menempatkan kolom dan ruang mading yang
mudah dibaca oleh siswa. Jadi dari hasil wawancara peneliti dapat menyimpulkan
bahwa, perencanaan mading di SMAN 1 SEBATIK TENGAH bahwasannya
sepenuhnya diserahkan oleh guru pembimbing dan siswa sebagai pengelola.

2. Pelaksanaan Majalah Dinding Di SMAN 1 SEBATIK TENGAH

Kegiatan pelaksanaan majalah dinding di SMAN 1 SEBATIK TENGAH


merupakan kegiatan yang dilakukan di dalam sekolah. Kegiatan tersebut bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian sekolah dalam proses pelaksanaan
kegiatan majalah dindingnya.Inti kegiatan pada tahap pelaksanaan, pengelolaan
melaksanakan program kerja sesuai dengan rencana yang matang. Pada tahap ini
setidak-tidaknya ada tahap-tahap pengadaan bahan, pengelolaan bahan, dan
produksi untuk pelaksanaan sebuah majalah dinding, diperlukan persiapan kurang
lebih selama tiga minggu. Pada minggu pertama, para siswa mempersiapkan
artikel-artikel yang akan ditampilkan dari mulai pembuatan artikel, mencari
artikel-artikel yang menarik dari sumber-sumber lain seperti majalah, koran atau
internet, melakukan peliputan dan wawancara kepada nara sumber, dan kemudian
mengedit artikel-artikel tersebut. Karena sebagian besar para pembaca adalah
siswa-siswi dan guru, bahasa yang digunakan dalam artikel-artikel menggunakan
gaya bahasa yang sopan dan baik. Di minggu kedua, tampilan artikel-artikel yang
telah diedit dipercantik agar indah, layak tampil dan tidak monoton. Peralatan
yang dibutuhkan antara lain gunting, lem, double tape, spidol warna-warni,
krayon, pinsil warna, stereofoam berbagai macam kertas seperti HVS, karton,
spotlight, kertas lipat, daur ulang, kardus dan lain-lain. Kreatifitas yang tinggi
dalam desain sangat dibutuhkan dalam tahap ini, karena majalah dinding bukan
hanya menyajikan informasih saja bagi pembaca, melaikan juga tempat siswa
mengembangkan ide-ide serta kreatifitas yang mereka miliki.

Pada Minggu ketiga tahap publikasi yang dilakukan oleh kelas XI IPA 2

Cara memperoleh bahan Tulisan:

a) Menyebarkan informasi- informasi ke kelas


b) Bekerjasama dengan Guru bahasa Indonesia
c) Mengumpulkan bahan untuk reportase
d) Mengumpulkan bahan dengan cara kliping dari media massa.
e) Memesan naskah kepada siswa tertentu yang memiliki kemampuan.
f) Mengimbau pengelola agar tidak hanya bergantung pada kiriman bahan
dari luar

Dari hasil wawancara dengan guru pembimbing pelaksanaan mading di SMAN 1


SEBATIK TENGAH ini sudah berjalan secara optimal. Mulai dari siswa rajin
membaca mading dan selalu mengikuti perkembangannya begitu juga guru yang
mengajar di sekolah. Apalagi guru saat memberikan materi dalam kelas, mereka
tak lupa mengingatkan kepada siswanya untuk membaca rajin membaca salah
satunya yang ada pada majalah dinding. Terlebih lagi guru memberikan tugas
yang berkaitan dengan mading yang sedang di panjang Menurut hasil observasi
yang dilakukan peneliti dapat menyimpulkan bahwa Pelaksanaan Mading
(majalah dinding) Sekolah di SMAN 1 SEBATIK TENGAH yaitu bukan siswa
saja tetapi guru juga ikut memberikan saran dan ide.Pengarahan dari Guru bersifat
memberikan motivasi kepada siswa dan cara membuat mading yang baik.
Komunikasi didalam pelaksanaan kegiatan mading di sekolah juga sudah cukup
baik. Komunikasi yang dibangun oleh pembinaan kelas biasanya setiap
semingggu sekali. Selain untuk kelancaran kegiatan mading, komunikasi juga
dapat menciptakan kekompakan sesama Kelompok didalam kelangsungan belajar.
Adapun Bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan mading seperti:

a. Bahan-bahan yang dibutuhkan:

1. Gabus
2. Kertas manila dan marmer dengan warna disesuaikan.
3. Kertas asturo warna-warni atau kertas sejenis.
4. Spidol warna warni atau dapat diganti pensil warna
5. Lem kertas.
6. Lem karet (Castol, Fox, dll)
7. Plastik pembungkus.
8. Selotip

b. Alat yang dipergunakan antara lain:


1. Gunting

2. Cutter

3. Penggaris

4. Alat tulis

5. Paku ukuran paling besar

3. Evaluasi Majalah Dinding di SMAN 1 SEBATIK TENGAH.

Evaluasi sering juga disamakan artinya dengan penilaian, yaitu proses


penetapkan nilai, kualitas atau status dari suatu objek, orang atau benda. Demikian
pula wakil pembaca dari setiap kelas, guru yang berminat, wakil OSIS, pembina
sekolah, bahkan kepala sekolah. Sangat baik kalau evaluasi ini berlangsung dalam
bentuk rapat umum ada dua aspek yang muncul dalam evaluasi, yaitu aspek
proses dan aspek hasil. Aspek proses menggaris bawahi pada tahap pelaksanaan
(pengadaan bahan sampai dengan produksi) tanpa mengabaikan tahap
perencanaanAspek hasil lebih menyangkut pada penyajian isi majalah dan
penampilan atau segi bentuk. Hasil yang dicapai bermutuh atau tidak (ada unsur
kreatifitas atau monoton isi dan perwajahannya), bahan yang muncul menarik atau
tidak, aktual atau sudah basi (ilustrasi yang muncul bernilai didaktis, edukatif,
atau mengarah ke (destruktif). Evaluasikan juga penataan kolom, alur dan
grafis.Dari hasil wawancara tersebut, evaluasi kegiatan mading di SMAN 1
SEBATIK TENGAH ini memiliki perorganisasian yang sangat baik. Mading yang
sudah tidak di pajang lagi tetap di fungsikan menjadi kliping kemudian
diarsipkan. Dalam proses evaluasi,
guru selalu memberikan masukan dan motivasi kepada para siswa dan
setiap kelompok kelas dalam memperbaiki mading. Guru juga mengharapkan agar
kegiatan mading di sekolah dapat berjalan secara terus menerus. evaluasi mading
yang menyatakan bahwa “Penilaian yang dilakukan terhadap karangan siswa
biasanya bersifat holistik, impresif dan selintas. Jadi penilaian yang bersifat
menyeluruh berdasarkan kesan yang diperoleh dari membaca” Melalui membaca
pada majalah dinding secara berkala diharapkan pula timbul kebiasaan dan
budaya membaca di kalangan siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, redaksi
majalah dinding harus terus meningkatkan kualitas tulisan dan mengadakan
penelitian terhadap kebutuhan siswa sehingga apa yang disajikan dalam majalah
dinding sesuai dengan apa yang dibutuhkan siswa. Jadi dari hasil wawancara dan
observasi dapat dipahami evaluasi pengelolaan mading yakni penilaian yang baik
berdasarkan pembaca terhadap mading yang disajikan. Penilaian-penilaian, kritik
dan saran dari pembaca dapat disajikan modal perbaikan dimasa yang akan datang
dan suatu media yang pembelajaran yang baik guna menumbuhkan motivasi siswa
untuk tetap belajar.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di kelas XI IPA 2 SMAN 1 SEBATIK TENGAH


maka dapat disimpulkan Penerapan media pembelajaran mading (majalah
dinding) sekolah di SMAN 1 SEBATIK TENGAH dibagi dari empat aspek yaitu
aspek perencanaan, aspek pelaksanaan, dan aspek evaluasi. Semua siswa terlibat
di dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan, para guru maupun pegawai pun
turut serta menuangkan ide-ide mereka. Kemudian ada faktor-faktor yang
mempengaruhi kegiatan tersebut yaitu faktor pendukung dan penghambat. Berikut
faktor pendukung kegiatan yaitu kepala sekolah dan guru-guru sangat mendukung
kegiatan mading. Minat siswa yang besar untuk menulis.Mempunyai kemauan
kuat untuk menulis. Terus belajar dan mau menggali di sekelilingnya. Punya sikap
ingin tahu tentang semua hal di sekitarnya. Mau belajar dari kekurangan
tulisannya. Sedangkan faktor yang penghambat pengelolaan mading (majalah
dinding) sekolah yakni kurangnya partisipasi siswa dalam mengelola mading,
kesulitan dana juga menjadi penghambat penerapan mading dan waktu yang
dibutuhkan untuk mengerjakan mading juga terbatas. Solusi-solusi yang
dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat pengelolaan mading mading
tersebut antara lain, guru pembimbing mading sekolah menegur siswa agar lebih
aktif lagi dalam pelaksanaan madingnya, siswa secara bela sungkawa
menggunakan dana pribadinya untuk menutupi kekurangan yang dibutuhkan
dalam penggarapan mading, dan siswa pulang lebih akhir dari jam pulang sekolah
normal untuk melanjutkan pengerjaan mading di sekolah yang masih belum
selesai. Solusi-solusi yang dilakukan cukup efektif untuk mengatasi penghambat
pengelolaan mading tersebut.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dipahami bahwa Penerapan media


pembelajaran Mading (majalah dinding) dalam mengembangkan keterampilan
siswa di SMAN 1 SEBATIK TENGAH sudah cukup baik walaupun masih
terdapat beberapa kekurangan-kekurangan yang belum memadai. Adapun saran-
saran yang dapat peneliti tujukan kepada:

1) Pihak sekolah hendaknya memuat tim khusus untuk pengelolaan mading,


yang bertujuan untuk mengembangkan kreatifitas.
2) Untuk menunjukkan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi
majalah dinding di SMAN 1 SEBATIK masuk dalam kategori baik. Ini
menunjukkan keberhasilan sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan
tersebut. Oleh karena itu pihak sekolah diharapkan mampu
mempertahankan pencapaian tersebut atau lebih meningkatkan kualitas
kegiatan tersebut.
Ucapan Terimakasih

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh civitas SMAN 1 Sebatik


Tengah, guru Bahasa Indonesia yang telah membantu secara materil maupun
immaterial dalam penyelesaian penelitian ini.

Kontribusi Penulis

Penulis Satu melakukan pengumpulan data dan penulisan manuskrip; Penulis Dua
melakukan pengumpulan data dan menyiapkan draft manuskrip; Penulis Tiga
melakukan wawancara dan menyiapkan draft manuskrip.

Daftar Pustaka

Oktarini,Ririn, Skripsi 2018, Pengelolaan Mading (Majalah Dinding) di sekolah


madrasah Aliyah Sabilul Hasanah Kabupaten Banyuasin, Palembang:
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang
Sari,Nelva, Skripsi 2021, Penggunaan Media Majalah Dinding dalam
meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa Kelas IV Min 26 Aceh Besar,
Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar- Raniry Darusallam,Banda
Aceh.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

A. Biodata Ketua

1. Nama Lengkap Damai Yani Sinaga

2. Jenis kelamin Perempuan

3. Program Studi Pendidikan Biologi

4. Npm 2040603038

5. Tempat Tanggal Lumban Sinaga 24 Maret 2002


Lahir

6. Alamat email damaiyanisinaga53@gmail.com

7. No Telepon/HP 082273877237

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/ pernah diikuti

N Jenis Kegiatan Status dan waktu Waktu dan Tempat


o

1.

2.

3.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.
Tarakan, 22 Juni 2021

Ketua Tim

( Damai Yani Sinaga)

Biodata Anggota 1

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Juliya Silva

2 Jenis kelamin Perempuan

3 Program Studi Pendidikan Biologi

4 NPM 2040603034

5 Tempat Tanggal Paking,11 Juli 2001


Lahir

6 Alamat email juliyasilva051@gmail.com

7 No Telepon/HP 082252752351

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/ pernah diikuti

No Jenis Kegiatan Status dan waktu Waktu dan


Tempat

1.

2.

3.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis penghargaan Pihak pemberi penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Tarakan, 22 Juni 2021

Anggota
(Juliya Silva)
Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri

1 Nama Agustina

2 Jenis kelamin Perempuan

3 Program Studi Pendidikan Biologi

4 NPM 2040603037

5 Tempat Tanggal Malaysia,15 Oktober 1999


Lahir

6 Alamat email agustinabanne1999@gmail.com

7 No Telepon/HP 081350131596

No Jenis Kegiatan Status dan waktu Waktu dan


Tempat

No Jenis penghargaan Pihak pemberi penghargaan Tahun

2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Tarakan, 22 Juni 2021

Anggota

(Agustina)

Biodata Dosen Pendamping

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan Gelar) Siti Sulistyani Pamuji, M. Pd

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Akademik Asisten Ahli

4 NIP/NIDN 1123038701

5 Tempat Tanggal Lahir Tarakan, 23 Maret 1987

6 Alamat email sitisulistyani@borneo.ac.id

7 No Telepon/HP 082230564388

B. Riwayat Pendidikan

Tahun Jenjang Perguruan Jurusan/Bidang Bidang


eLulus Gelar/Akademi Tinggi studi keahlian
k

2010 S1 /S.Pd. Universitas Pendidikan Pendidikan


Borneo Tarakan Bahasa dan Bahasa dan
Sastra Sastra
Indonesia Indonesia

2014 S2 / M.Pd Universitas Pendidikan Pendidikan


Negeri Surabaya Bahasa dan Bahasa dan
Sastra Sastra
Indonesia Indonesia

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT Pendidikan/Pengajaran


Mata Kuliah Jenjang Institusi/Jurusan/Program Semester

Jurnalistik (kurikulum S1 Universitas Borneo Semester


lama) Tarakan, Jurusan Genap
Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia

Sastra Anak S1 Universitas Borneo Semester


( Kurikulum Lama) Tarakan, Jurusan Genap
Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Semester
Genap

Pembawa Acara dan S1 Universitas Borneo Semester


Protokoler Tarakan, Jurusan Ganjil/Genap
Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia

Psikologi dan S1 Universitas Borneo Semester


Perkembangan Peserta Tarakan, Jurusan Ganjil
Didik Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia

Psikolinguistik S1 Universitas Borneo Semester


Tarakan, Jurusan Genap/Ganjil
Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia

Bahasa Indonesia S1 Universitas Borneo Semester


Tarakan, Ganjil

1.Jurusan Ekonomi
Pembangunan

2.Jurusan Ilmu Hukum

3.Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra
Indonesia

Pembelajaran Membaca S1 Universitas Borneo Semester


Tarakan, Jurusan Genap/Ganjil
Pendidikan Bahasa
Indonesia
Retorika S1 Universitas Borneo Semester
Tarakan, Jurusan Ganjil
Pendidikan Bahasa
Indonesia

Pengalaman Penelitian

Tahun Judul Jabatan Prosiding Sumber Dana


Penelitian

2015 Pengembangan Anggota Seminar Nasional DIPA


Bahan Ajar Saling didik ISSN:
Perkuliahan 2548-9615
Sastra Anak
Berbasis Buku Hal 31-39
Teks Di
Universitas
Borneo
Tarakan

2017 Menggali Anggota Jurnal Belajar Kemenristik


Eksistensi Bahasa Vol 3 No 1 Dikti
Budaya Sastra Tahun 2018
Lisan Melalui Ketua
Pengumpul Jurnal Borneo
dan Penerbitan Humaniora UBT
Naskah volume 1 no 2
Nyanyian agustus 2018
Rakyat Suku
Tidung Di
Kalimantan
Utara

2018 Desain Model Ketua Jurnal Edukasia Kemenristik


Pembelajaran Volume 6 No 1 2019 Dikti
Keterampilan FKIP UBT
Berbahasa
Bagi Siswa
Sekolah Dasar
Se-Kalimantan
Utara

2018 Pengembangan Anggota Prosiding Seminar DIPA UBT


Modul Salingdidik VI tahun
Perkuliahan 2019
Psikolinguistik
Berbasis
Animasi 3D di
Universitas
Borneo
Tarakan

2019 Pengembangan Ketua Jurnal Edukasia DIPA UBT


Media Volume 8 No 1 2021
Pembelajaran
berupa Video
Scribe berbasis
Animasi pada
Mata Kuliah
Psikolinguistik
di Universitas
Borneo
Tarakan

2019 Meningkatkan Ketua Prosiding Seminar HIBAH PDS


Kemampuan Nasional PIBSI ke-
Menulis Teks 41 ISBN: 978-623-
Deskripsi Ketua 93492-0-2
menggunakan
Model
Pembelaajran
Probing
Prompting
dengan Teknik
3M pada Siswa
Kelas VII-2
SMP Negeri
10 Tarakan

2019 Penerapan Ketua Jurnal Edukasia Mandiri


Pembelajaran Volume 8 No 1 2021
Sastra Anak
Menggunakan
Media Novel
Anak Karya
Anak
Indonesia di
Sekolah Dasar

2020 Desain Model Ketua Jurnal Institur Bumi DIPA UBT


Pembelajaran Borneo Volume 1
Daring selama No 1 Tahun 2020
Masa Pandemi ISSN: 2721-8015
Covid-19 pada
Mata Kuliah
Bahasa
Indonesia
Mahasiswa
Universitas
Borneo
Tarakan

2020 The Virtual Ketua Seminar Mandiri


Learning Internasional ICIEP
Media in FKIP UBT Tahun
Indonesia 2020
Language
Class during
Pandemic

Pengabdian Kepada Masyarakat

Tahun Kegiatan

2011 Nara Sumber Latihan Kepemimpinan Mahasiswa PBSI

2015 Nara Sumber dalam Siaran RRI Tarakan

2015 Juri Lomba Pidato HUT Sumpah Pemuda HIMABSI FKIP UBT

2015 Juri Lomba Puisi tingkat SMP/SMA sekota Tarakan oleh SMA
Negeri 2 Tarakan

2015 Reviewer pada Pelatihan Pembuatan Soal Ujian Sekolah tingkat


SMP di KTT

2015 Pengawas Ujian SMPTN Tahun 2015

2015 Pengawas Ujian SBMPTN Tahun 2015

2016 Nara sumber pada Workshop Lesson Studi tingkat SMA di KTT

2017 Nara sumber pada Workshop Lesson Studi tingkat SMA di KTT
Narasumber Workshop Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Literasi dengan Memanfaatkan Lingkungan Alam
Sekitar di Sekolah SMPN 2 Sebatik Tengah Kabupaten
Nunukan

2019 Narasumber Workshop Penggunaan Mendeley dan Turnitin


bagi Mahasiswa UBT

2019 Sebagai Dosen Pengajar di Sekolah dalam Program Hibah PDS

2020 Workshop Pendidikan Literasi Media dalam menangkal HOAX


di Media Sosial kepada Komisi Pemulihan Umum Kota Tarakan
Kalimantan Utara

2020 Narasumber Program Pendampingan Penulisan Karya Tulis


Ilmiah Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Selama Masa
Pandemi Covid-19

2020 Narasumber Panel dalam Kegiatan Webinar Optimalisasi


Pembelajaran Daring dalam Bidang Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia

2020 Narasumber Webinar PKM Mahasiswa PGSD

2020 Juri Lomba Bercerita dalam Kegiatan The New Creation of


PGSD tingkat Nasional

2020 Narasumber Program Bimbingan Desain Pembelajaran Daring


bagi Guru Bahasa Indonesia dan Penerapannya pada Era
Pembelajaran New Normal di Sekolah Mts Negeri Tarakan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-AI.

Tarakan 22 Juni 2021

Dosen pengampu

(Siti Sulistyani Pamuji, M. Pd)

NIDN. 1123038701
Lampiran 2. Keterangan Kontribusi anggota tim dalam pekerjaan dan
penulisan

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Tarakan, 22 Juni 2021

Yang Menyatakan,
(Damai Yani Sinaga)

Npm. 2040603038

Lampiran 4 Pertanyaan Sumber Tulisan

SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN PKM-AI

Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:

Nama : Damai Yani Sinaga

NPM : 2040603038

1. Menyatakan bahwa PKM-AI yang saya tuliskan bersama anggota tim


lainnya benar bersumber dari kegiatan yang telah dilakukan:
a. Wawancara kepada salah satu guru Bahasa Indonesia di (SMAN 1
Sebatik Tengah) dan mengambil referensi dari internet.
b. Wawancara Penerapan Media Pembelajaran Mading untuk Meningkatkan
Keterampilan Siswa
c. 2021 dan dilaksanakan di Tarakan secara daring

2. Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk


prosiding maupun

Jurnal Sebelumnya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan
pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Tarakan, 22 Juni 2021

Yang Membuat Pernyataan,


(Damai Yani Sinaga)

2040603038

Lampiran 5 Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai