(KAK)
I. PENDAHULUAN
Komite Peningkatan Daya Saing Nasional Kemenko Perekonomian bermaksud
untuk mempekerjakan tenaga-tenaga ahli untuk mendukung kegiatan-kegiatan
komite. Kegiatan pokok komite ini adalah melaksanakan fungsi-fungsi
koordinasi, analisis, dan memberikan rekomendasi kebijakan yang diperlukan
guna memperbaiki iklim usaha dalam rangka meningkatkan daya saing
Indonesia.
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini menguraikan latar belakang, tujuan dan
sasaran, lingkup pekerjaan, jangka waktu, output dan dokumen yang dihasilkan,
kualifikasi penyedia jasa, jangka waktu sewa, organisasi pelaksanaan kegiatan
dan pembiayaan dari kegiatan tersebut diatas.
Nawa Cita mengamanatkan agar Indonesia mampu menjadi bangsa yang mandiri
secara ekonomi dan berdaya saing. Untuk mencapai amanat Nawa Cita tersebut,
Pemerintah melakukan upaya untuk mempermudah memulai usaha bagi usaha
kecil dan menengah (UKM). Daya saing kota-kota di Indonesia bersandar pada
sejauh mana kebijakan yang mengatur kegiatan usaha memfasilitasi peranan
sektor swasta dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Hal ini menjadi
perhatian utama Pemerintah.
Untuk mencapai target ambisius ini, Pemerintah telah dan akan terus
menyelenggarakan langkah-langkah perbaikan di berbagai sektor guna
mendukung upaya perbaikan iklim usaha di Indonesia. Upaya yang telah dan
akan dilakukan Pemerintah ini mencakup perbaikan kebijakan dan layanan
publik – termasuk namun tidak terbatas pada penyederhanaan prosedur dan
persyaratan, percepatan waktu dan penurunan biaya - baik di tingkat nasional dan
daerah yang terkait dengan proses-proses yang umumnya harus dilalui oleh
pelaku usaha dalam rangka mendirikan, mengoperasikan dan mengembangkan
usahanya.
PMO ini akan dilaksanakan oleh eselon 1 Kementerian terkait yang dibantu
oleh beberapa tenaga ahli dan tenaga pendukung teknis.
B. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan Tenaga Ahli Senior Bidang Hukum, antara lain termasuk
namun tidak terbatas pada:
1) Bertanggung jawab khusus dan mendetail terhadap perbaikan struktural
melalui reformasi regulasi yang berkontribusi pada: (a) penyederhanaan
proses pendirian dan perizinan usaha, (b) memperkuat infrastruktur
pendukung yang memfasilitasi akses pendanaan dalam rangka
pengembangan usaha, (c) meningkatkan kemudahan, kepastian hukum dan
kepastian biaya terkait penyelesaian sengketa yang timbul selama
penyelenggaraan kegiatan usaha melalui jalur pengadilan, (d)
meningkatkan kemudahan, kepastian hukum, transparansi proses dan
kepastian biaya terkait restrukturisasi hutang dan penyelesaian proses
kepailitan, (e) penyelarasan kebijakan dengan prinsip-prinsip terpuji
internasional terkait tata kelola perusahaan (good corporate governance),
dan (f) meningkatkan kemudahan, kepastian hukum dan transparansi
proses aspek-aspek penyelenggaraan usaha lain dalam rangka upaya
peningkatkan daya saing nasional, sebagaimana diukur oleh sejumlah
pemeringkatan dunia termasuk laporan Doing Business dan Global
Competitiveness Index;
2) Bertanggung jawab khusus dan mendetail terhadap identifikasi peluang
perbaikan dan rekomendasi rencana aksi perbaikan yang perlu dilakukan
guna mewujudkan reformasi regulasi yang berkontribusi pada: (a)
penyederhanaan proses pendirian dan perizinan usaha, (b) memperkuat
infrastruktur pendukung yang memfasilitasi akses pendanaan dalam
rangka pengembangan usaha, (c) meningkatkan kemudahan, kepastian
hukum dan kepastian biaya terkait penyelesaian sengketa yang timbul
selama penyelenggaraan kegiatan usaha melalui jalur pengadilan, (d)
meningkatkan kemudahan, kepastian hukum, transparansi proses dan
kepastian biaya terkait restrukturisasi hutang dan penyelesaian proses
kepailitan, (e) penyelarasan kebijakan dengan prinsip-prinsip terpuji
internasional terkait tata kelola perusahaan (good corporate governance),
dan (f) meningkatkan kemudahan, kepastian hukum dan transparansi
proses aspek-aspek penyelenggaraan usaha lain dalam rangka upaya
peningkatkan daya saing nasional, sebagaimana diukur oleh sejumlah
pemeringkatan dunia termasuk laporan Doing Business dan Global
Competitiveness Index;
3) Melakukan koordinasi rutin dan berkala dengan seluruh pemangku
kebijakan dan pemangku kepentingan, termasuk K/L teknis dan pemangku
kebijakan (stakeholders) terkait di tingkat nasional dan daerah dalam
rangka memperoleh masukan untuk penyempurnaan identifikasi peluang
perbaikan, strategi reformasi, penyusunan rencana aksi dan pemantauan
implementasi rencana aksi reformasi peningkatan daya saing usaha
nasional Indonesia;
4) Bertanggungjawab bersama dengan Tenaga Ahli Senior Kebijakan Publik
dan Tenaga Ahli Hukum dan Manajemen Pemangku Kepentingan di
KPDSN untuk melakukan identifikasi permasalahan sejak dini dan
memberikan rekomendasi solusi untuk mengatasi hambatan tersebut guna
memastikan kelancaran implementasi rencana aksi reformasi dalam
mewujudkan sasaran capaian peningkatan daya saing usaha nasional
Indonesia;
5) Bertanggung jawab bersama dengan Tenaga Ahli Senior Kebijakan Publik
dan Tenaga Ahli Hukum dan Manajemen Pemangku Kepentingan di
KPDSN terhadap tersedianya pedoman teknis bagi Pemerintah Daerah,
Kementerian/Lembaga, BUMN, dan Pemangku Kepentingan lainnya
untuk optimalisasi dampak reformasi peningkatan daya saing nasional;
6) Bertanggung jawab bersama dengan Tenaga Ahli Senior Kebijakan Publik
dan Tenaga Ahli Hukum dan Manajemen Pemangku Kepentingan di
KPDSN terhadap koordinasi kegiatan sosialisasi reformasi peningkatan
daya saing nasional yang efektif bekerjasama dengan
Kementerian/Lembaga, BUMN, dan Pemangku Kepentingan lainnya;
7) Bertanggung jawab atas pengembangan sistem database komite dan data
kemajuan capaian reformasi untuk dilaporkan kepada Menteri dan
Presiden;
8) Bertanggung jawab bersama dengan Tenaga Ahli Senior Kebijakan Publik
dan Tenaga Ahli Hukum dan Manajemen Pemangku Kepentingan di
KPDSN atas penyusunan modul pengembangan kapasitas dan kesadaran
(awareness) para pemangku kepentingan (stakeholders) dalam rangka
mendukung upaya peningkatan daya saing nasional.
Output dan dokumen yang dihasilkan oleh Tenaga Ahli Senior Bidang Hukum
yaitu,
1) Policy Brief berupa kajian kesenjangan dan peluang perbaikan struktural
peningkatan daya saing nasional melalui reformasi regulasi dan
infrastruktur pendukungnya;
2) Usulan rencana aksi perbaikan struktural peningkatan daya saing nasional
melalui reformasi regulasi dan infrastruktur pendukungnya;
3) Laporan pemantauan kemajuan capaian implementasi rencana aksi
perbaikan struktural peningkatan daya saing nasional melalui reformasi
regulasi dan infrastruktur pendukungnya;
4) Modul pengembangan kapasitas para pemangku kepentingan
(stakeholders) dalam rangka mendukung upaya perbaikan struktural
peningkatan daya saing nasional melalui reformasi regulasi dan
infrastruktur pendukungnya;
5) Laporan pelaksanaan pengembangan kapasitas pegawai dari berbagai
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Pemangku Kepentingan
lainnya terkait perbaikan struktural peningkatan daya saing nasional
melalui reformasi regulasi dan infrastruktur pendukungnya;
6) Buku laporan tahunan Komite Peningkatan Daya Saing Nasional;
7) Laporan administrasi bulanan terkait kegiatan setiap bulan;
8) Laporan/makalah/analisis lainnya yang dibutuhkan untuk menunjang
kinerja Komite Peningkatan Daya Saing Nasional sebagai pengguna jasa.
Tahun 2019
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
F. MANAJEMEN PELAKSANAAN KEGIATAN
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko) akan bertindak
sebagai Pemberi Tugas dan mengangkat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
yang akan menandatangani kontrak dengan Tenaga Ahli Senior dan mengelola
hal-hal yang berhubungan dengan kontrak dan pembiayaan, termasuk
memproses tagihan dari Tenaga Ahli Senior. PPK akan dibantu oleh tenaga
ahli administrasi yang akan direkrut secara terpisah dalam semua hal yang
berhubungan dengan manajemen dan keuangan penugasan ini.
Tenaga Ahli Senior Bidang Hukum akan melapor kepada Ketua Tim
Teknis/Sekretaris Komite Peningkatan Daya Saing Nasional untuk hal-hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan teknis pekerjaan dan kepada PPK
dalam hal yang berhubungan dengan administrasi dan pembayaran sesuai
dengan kontrak yang berlaku.
H. PEMBIAYAAN
Pembiayaan pengadaan dan penugasan tenaga ahli perorangan sebagai Tenaga
Ahli Senior Bidang Hukum ini akan dibebankan pada APBN Komite
Peningkatan Daya Saing Nasional Tahun Anggaran 2019. Proses pengadaan
menggunakan APBN Komite Peningkatan Daya Saing Nasional Kegiatan-
2494 Tahun Anggaran 2019.