Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT DAN MESIN BUDIDAYA PERTANIAN


“TRAKTOR”

Disusun oleh:

NAMA : Harki Himawan


NIM : 185100201111013
KELOMPOK : E3
ASISTEN :1. ALVIRA LUNA FIRUZIA
2. TSANIA NURIN NADIA
3. ACHMAD ILMI ARYA PUTRA
4. MUHAMMAD AFRIZAL HIDAYATULLAH
5. TAUFIK ANWAR
6. BAGAS ROHMATULLOH
7. FARIDA KURNIASARI
8. WAHYU TRIYANTO

LABORATORIUM DAYA DAN MESIN PERTANIAN


JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pengolahan tanah dengan traktor adalah untuk menciptakan keadaan fisik tanah
yang cocok untuk pertumbuhan tanaman dengan memanfaatkan peralatan yang bekerja
dengan cara kapasitas mekanis dan besar. Pengolahan tanah pertama (Pengolahan tanah
primer) adalah tahap pengolahan tanah yang dalam siapkan tanah untuk ditanam dan
dibersihkan tanaman pengganggu, dimana pada tahap ini tanah dipotong, mengendur, dan
dibalik. Alat-alat yang digunakan antara lain adalah piring bajak atau bajak. Pengolahan
lahan bukan hanya sebuah aktivitas menghasilkan ruang untuk tanaman, tetapi juga terkait
dengan kegiatan lain seperti distribusi benih (menanam benih), pemupukan, melindungi
tanaman, dan panen. Keterkaitan ini begitu erat sehingga menjadi tujuan yang dimaksudkan
dicapai dalam pengolahan tanah tidak terlepas dari kesuksesan dalam aktivitas lain. Tillage
mempengaruhi menyebarkan dan menanam benih. Tillage bisa juga dilakukan bersamaan
dengan pemupukan serta dipertimbangkan juga sebagai metode pengendalian gulma
(Mardinata dan Zulkifli, 2014).
Traktor roda empat adalah mesin dalam ladang pertanian yang dilengkapi dengan
peralatan pengolah tanah, seperti bajak, bajak pelat, bajak putar, pelat penggaruk, dan
peralatan lainnya. Pada umumnya traktor beroda empat adalah traktor dengan penggerak
motor diesel yang memiliki empat roda. Traktor ini digunakan untuk menggarap lahan kering,
bukan untuk persawahan. Berdasarkan ukurannya, traktor dibagi menjadi traktor mini,
sedang dan besar. Traktor merupakan salah satu mesin pertanian yang sering digunakan
oleh petani dalam melakukan pengolahan lahan sebelum tanam, traktor bisa bekerja paling
baik bila ada interaksi yang saling mendukung antara gaya gesekan tanah dan gaya reaksi
yang bekerja pada roda traktor (traksi), nilai yang terjadi pada kedua gaya tersebut akan
sangat mempengaruhi efisiensi dan kapasitas pekerjaan traktor (Zulfakri et al, 2019)

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan materi traktor adalah untuk mengintroduksi implemen yang digunakan selama
pengolahan lahan primer maupun sekunder. Selain itu, juga diharapkan untuk mampu
memprediksi biaya dan hasil pengolahan lahan secara jelas dan efisien.
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian traktor (minimal 3 sitasi)


Traktor adalah sebuah mesin digunakan untuk menggerakkan alat dalam bentuk bajak
untuk melakukan pekerjaan yang baik mengolah tanah, atau bekerja yang tidak manusiawi
seperti mencangkul tanah itu sangat berpengetahuan dengan kekuatan manusia. Dengan
traktor kemudian bekerja seperti itu dapat diimplementasikan dengan cepat dan efisien, juga
dapat meringankan beban petani agar petani bisa melakukan pekerjaannya lainnya dalam
proses produksi pertanian (Sulnawati et al, 2016). Kemudian menurut Murti et al. (2016),
Traktor adalah salah satu alat dan mesin budidaya pertanian, traktor kendaraan yang
dirancang khusus untuk tujuan traksi tinggi di kecepatan rendah, atau menarik trailer atau
alat yang digunakan di bidang pertanian atau konstruksi. Di secara garis besar, keunggulan
traktor beroda 4 yaitu menarik dan menggerakan alat anakan, menarik mesin tanam
(transplanter), dan penggerak mesin lain.
Traktor adalah sebuah alat berat digunakan untuk membantu pekerjaan di bidang
pertanian dan konstruksi. Di lapangan pertanian, traktor biasanya dirangkai dengan alat-alat
pertanian lainnya seperti pengolahan tanah. Adanya Traktor saat ini telah menggantikan
fungsi hewan sebagai tenaga aktivator dalam pengolahan tanah (Jamaluddin et al, 2019).

2.2 Jenis-jenis traktor (minimal 3 sitasi)


Traktor tangan adalah sumber penggerak yang digunakan untuk menarik peralatan
(implement) sebagai anakan seperti bajak. Sebagai alat pemindah tanah, traktor tangan
memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi dengan kondisi lahan di Indonesia. Dari segi
teknis, penggunaan cangkul dan garu karena pengolahan tanah memberikan kapasitas kerja
dan tingkat kenyamanan pekerjaan sangat rendah dibandingkan dengan penggunaan traktor
tangan. Salah satu bagian traktor tangan adalah komponen penggerak dengan roda besi
traktor. Roda besi traktor mempunyai beberapa komponen diantaranya roda lingkaran, sirip
roda besi, flensa, kisi-kisi lingkaran roda, baut dan mur. Sirip pada roda besi traktor tangan
merupakan komponen vital yang mengalami banyak kerusakan. peduli Pada komponen ini
kerusakan dilakukan dengan cara mengganti komponen sirip roda besi di bengkel fabrikasi
dan las (Suyuti, 2015). Kemudian menurut Mardinata dan Zulkifli (2014), Traktor roda dua
atau traktor tangan (hand traktor) adalah mesin pertanian dapat digunakan untuk mengolah
tanah dan bekerja peternakan lainnya. Untuk kegiatan pengolahan tanah, mesin ini memiliki
efisiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dilakukan pada waktu yang
bersamaan.
Traktor tangan atau traktor dua roda adalah traktor yang digerakkan oleh mesin diesel
atau motor bensin, roda dua (ban karet atau plus roda sangkar baja), poros tunggal, memiliki
kopling utama, tanpa atau dengan menggunakan kopling kemudi, yang berfungsi untuk
menarik dan atau memindahkan alat pertanian dan juga sebagai sumber daya penggerak.
Traktor tangan hanya memiliki satu poros jadi traktor ini hanya beroda dua. Traktor ini
memiliki panjang berkisar antara 1740 - 2290 mm, lebar berkisar dari 710 - 880 mm, dan
tenaganya berkisar antara 6-10 hp. Traktor roda empat memiliki daya jangkau motor
penggerak yang hebat. Traktor biasanya digunakan di taman / taman memiliki daya listrik
sekitar 11 kW (15 HP). Traktor ini di pasaran biasanya disebut traktor mini atau traktor
taman. Traktor raksasa yang digunakan di perkebunan besar memiliki tenaga hingga 150 kW
(200 HP). Namun, biasanya traktor roda empat yang biasa dipakai punya daya antara 30-60
kW (40-80 HP) (Jamaluddin et al, 2019).

2.3 Pengertian kapasitas lapang teoritis beserta rumus (minimal 1 sitasi)


Kapasitas lapang teoritis (KLT) merupakan kemampuan atau waktu yang dibutuhkan
suatu alat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dengan asumsi tidak ada kendala selama
pengoperasian alat tersebut. Rumus dari kapasitas lapang teoritis yaitu KLT = V x W, dimana
KLT merupakan kapasitas lapang teoritis dengan satuan ha/jam, V merupakan kecepatan
rata=rata traktor dengan satuan m/jam dan W merupakan lebar alat baja dengan satuan m
(Zulfakri et al, 2019).

2.4 Pengertian Kapasitas lapang efektif beserta rumus (minimal 1 sitasi)


Kapasitas lapang efektif adalah nilai rata-rata kemampuan kerja dari suatu alat untuk
menyelesaikan pekerjaannya atau rata-rata luasan pekerjaan per jumlah waktu yang
dibutuhkan. Semakin dekat nilai kapasitas lapang efektif dengan nilai kapasitas lapang
teoritis maka semakin efektif suatu alat bekerja. Kapasitas efektif merupakan waktu nyata
yang diperlukan dilapangan dalam menyelesaikan suatu unit pekerjaan. Perhitungan
kapasitas lapang efektif dapat dihitung menggunakan rumus KLE = L / T, dimaana KLE
merupakan kapasitas efektif dengan satuan ha/jam, L merupakan luas lahan dengan satuan
m 2 dam T merupakan total waktu tempuh dengan satuan jam (Zulfakri et al, 2019).

2.5 Pengertian Efisiensi lapang dan estimasi biaya beserta rumus (minimal 1 sitasi)
Efisiensi lapang merupakan perhitungan untuk mendapatkan nilai efisiensi kerja dari
sebuah traktor. Efisiensi suatu traktor tergantung dari kapasitas lapang teoritis dan dan
kapasitas lapang efektif, karena efisiensi merupakan perbandingan antara kapasitas lapang
teoritis dengan kapasitas lapang efektif yang dinyatakan dalam bentuk persen (%).Rumus
yang digunakan untuk mengetahui efisiensi yaitu efisiensi = KLE/KLT x 100%, dimana KLE
merupakan kapasitas efektif dan KLT merupakan kapasitas lapang teoritis (Zulfakri et al,
2019).

2.6 Aplikasi traktor dibidang Teknik Pertanian (minimal 1 sitasi)


Pertanian dalam prospek perkembangannya membutuhkan peran mekanisasi pertanian.
Mekanisasi pertanian dalam pengertian Keteknikan Pertanian, meliputi penerapan teknologi
dan manajemen penggunaan berbagai jenis peralatan mesin pertanian, mulai dari
pengolahan tanah, penanaman, penyediaan air, pemupukan, pemeliharaan tanaman, hasil
panen hingga produk yang siap dipasarkan. Dari tujuannya, Aplikasi mekanisasi pertanian
dimaksudkan untuk menangani pekerjaan yang tidak dapat dilakukan secara manual,
meningkatkan produktivitas sumber daya manusia, penggunaan input produksi yang efisien,
meningkatkan kualitas dan produktivitas juga memberikan nilai tambah bagi penggunanya.
Aplikasi Mekanisasi pertanian menuntut dukungan berbagai elemen, seperti energi
profesional di bidang manajemen, pemeliharaan, teknik / mekanik, operator, ketersediaan
bahan bakar, pelumas, suku cadang, dan infrastruktur lainnya. Satu aplikasi penggunaan
mekanisasi pertanian adalah penggunaan traktor tangan dalam mengolah tanah / membajak
sawah (Suyuti, 2015).

BAB III
METODE
3.1 Bagian dan Fungsi Traktor Roda 2 dan Roda 4
3.1.1 Traktor Roda 2
- Motor diesel : Sebagai tenaga penggerak traktor
- Kerangka : Sebagai tempat dudukan mptpr penggerak,
transmisi, dan bagian traktor lainnya
- Transmisi : Untuk memindahkan tenaga/putaran dari motor
penggerak ke alat lain yang bergerak
- Tuas kendali : Untuk mengendalikan jalannya traktor
- Tuas persneleng utama : Untuk memindah susunan gigi pada
persneleng
- Tuas persneleng cepat lambat : Untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah
tanah dengan pekerjaan transportasi
- Tuas kopling utama : Untuk mengoperasikan kopling utama
- Tuas persneleng mesin rotary : Sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO
- Tuas kopling kemudi : Untuk mengoperasikan kopling kemudi (kanan
dan kiri)
- Stang kemudi : Untuk berpegangannya operator
- Tuas gas : Untuk mengubah kecepatan putaran poros
motor penggerak
- Tuas penyangga depan : Untuk menggerakkan penyangga depan
- Roda pendukung : Sebagai pembuat alur dan alat bantu traktor
Berjalan
- Tuas engkol : Alat untuk menyalakan mesin
- Poros engkol : Bagian tuntuk menyalakan mesin

3.1.2 Traktor Roda 4


- Kunci kontak : Untuk memutus dan menyambungkan aliran
arus listrik
- Saklar lampu depan : Untuk menyalakan lampu depan
- Lampu sein : Untuk memberi tanda arah berbelok
- Tombol klakson : Untuk tombol klakson traktor
- Indikator pemanas mesin : Untuk mengetahui panas ruang pembakaran
- Indikator pengisian accu : Sebagai tanda pengisian accu
- Indikator temperature air : Sebagai tanda temperature radiator
- Indikator sirkulasi oli pelumas : Sebagai tanda sistem pelumasan
- Tuas dekompresi : Untuk membebaskan kompresi pembakaran
- Tachometer : Sebagai penunjuk putaran mesin
- Sekering : Sebagai alat pengaman pada aliran listrik
- Pedal kopling : Untuk menghubungkan motor penggerak
Dengan transmisi secara cepat
- Tuas pengatur gas : Untuk menjaga kecepatan jalan traktor :
- Pedal rem : Untuk memperlambat/menghentikan traktor
- Tuas mematikan motor penggerak : Untuk mematikan motor penggerak
- Tuas rem parkir : Untuk menahan rem tetap pada poisisi

3.2 Cara kerja (diagram alir)


3.2.1 Traktor Roda 2
- Cara menghidupkan

Disiapkan alat dan bahan

Di cek Bahan bakar dan radiator

Dipastikan semua tuas netral

Ditarik sedikit tuas gas

Diputar tuas engkol sambil menekan


chock

Traktor menyala

- Cara mematikan
Traktor menyala
Dikecilkan tuas gas

Traktor mati

3.2.2 Traktor Roda 4


- Cara menghidupkan

Disiapkan alat dan bahan

Diatur tuas implemen

Kunci kontak pada posisi ON

Diinjak Pedal kopling

Diatur pada posisi N,1,2,3,R

Tuas transmisi gigi

Diatur L,M,H,N

Tuas transmisi kecepatan

Dilepas Pedal kopling

Traktor berjalan

- Cara Mematikan
Traktor berjalan
Diinjak secara penuh
Kopling diinjak penuh

Tuas transmisi kecepatan dan gigi

Dinetralkan

Pedal kopling diinjak Dan kontak diputar ke off

Traktor melaju

3.3 Gambar

(Jamaluddin et al, 2019)

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Cara kerja traktor Roda 2 dan Roda 4
- Roda 2
Ada beberapa bagian traktor yang harus diperiksa sebelum dioperasikan :
a. Memeriksa mur – baut
b. Memeriksa V-belt
c. Memeriksa bahan bakar
d. Memeriksa saringan bahan bakar
e. Memeriksa saringan udara
f. Memeriksa sistem pendinginan
g. Memeriksa tuas kendali/control
h. Memeriksa tekanan ban
i. Memeriksa sistem pelumasan
j. Memeriksa implement
k. Persiapan peralatan tangan

Cara menghidupkan traktor roda 2 :


a. Tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem” sehingga traktor tidak berjalan pada
saat dihidupkan
b. Untuk keamanan, semua tuas persneleng diposisikan netral
c. Buka kran bahan bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
d. Gas dibesarkan pada posisi “start”, sehingga pada saat dihidupkan akan ada aliran
bahan bakar (solar) yang cukup di ruang pembakaran
e. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang
pembakaran pada saat engkol diputar
f. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa
kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian – bagian traktor.
Biasanya dilengkapi dengan indicator, untuk menunjukan adanya aliran pelumas
g. Percepat putaran engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk
menghidupkan motor
h. Lepaskan tuas dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih
tetap diputar sampai motor hidup
i. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini
disebabkan bentuk pengait engkol yang miring
j. Geser posisi tuas gas pada posisi “idle” atau stasioner
k. Hidupkan motor tanpa beban (stasioner) kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses
pelumasan dapat berjalan dengan baik
l. Periksa apakah traktor hidup dengan normal (suara, asap, dan getarannya)
m. Traktor siap untuk dioperasikan
Cara mematikan traktor roda 2 :
a. Lepaskan beban motor (khusus pada saat traktor selesai dioperasikan)
b. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan,
selama 2-3 menit
c. Geser tuas gas pada posisi “stop”, hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan
bakar ke ruang pembakaran
d. Tutup kran bahan bakar

- Roda 4
Ada beberapa bagian traktor yang harus diperiksa sebelum dioperasikan :
a. Memeriksa bahan bakar (Fuel)
b. Memeriksa saringan bahan bakar
c. Memeriksa oli motor (Engine oil)
d. Memeriksa radiator
e. Memeriksa saringan udara (Air cleaner)
f. Memeriksa oli transmisi (transmission oil)
g. Memeriksa oli poros roda depan)
h. Tekanan ban roda
i. Memeriksa seluruh tuas pengendali
j. Memeriksa seluruh pedal pengendali
k. Memeriksa accu/baterai
l. Memeriksa mur baut yang kendur
m. Memeriksa indicator pada dashboard
n. Memeriksa saklar pada dashboard
o. Memeriksa naple gemuk (grease)
p. Memeriksa implement
q. Persiapan peralatan tangan
r. Memeriksa tali kipas

Cara menghidupkan traktor roda 4 :


a. Naik ke traktor dengan posisi maju dari sisi kiri, karena sekalian melihat bagian
pengendali
b. Duduklah dengan baik di tempat duduk. Pastikan seluruh alat kendali/control
terjangkau. Pastikan juga seluruh indikator terlihat dengan jelas (tidak terhalang)
c. Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk menghemat strom accu pada saat kunci
kontak pada posisi “ON”
d. Semua tuas dan pedal pada posisi netral. Sehingga pada saat traktor dihidupkan,
seluruh peralatan traktor tidak berjalan
e. Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke arah “ON”
f. Lihat, apakah lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas
menyala
g. Putar kunci kontak ke kiri ke arah “PREHEAT” selama kurang lebih 10 – 20 detik.
Atau sampai indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang pembakaran
sudah cukup panas
h. Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga agar traktor tidak berjalan pada saat
distater
i. Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas tinggi
j. Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah “START”, sehingga motor stater akan
memutar motor penggerak
k. Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci kontak, sehingga kunci kontak secara
otomatis kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater
l. Setelah motor hidup, lampu indikator pengisian accu dan indikator sirkulasi oli
pelumas mati
m. Kecilkan posisi gas ke idle
n. Lepaskan pedal kopling pelan-pelan

Cara mematikan traktor roda 4 :


a. Lepaskan beban motor (Apabila traktor baru dioperasikan)
b. Kecilkan gas pada posisi “idle” atau stasioner, sehingga putaran mesin akan pelan,
selama 1 menit
c. Netralkan seluruh bagian pengendali, tuas hidrolik pada posisi turun
d. Kecilkan gas dengan menggeser tuas gas. Geser lagi tuas gas pada posisi “stop”,
hingga motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
e. Setelah motor mati, putar kunci kontak ke posisi “OFF”, lalu cabut
f. Pasang pengunci rem sebelum meninggalkan traktor

4.2 Perbedaan traktor roda 2 dan roda 4


Traktor tangan adalah sumber penggerak yang digunakan untuk menarik peralatan
(implement) sebagai anakan seperti bajak. Sebagai alat pemindah tanah, traktor tangan
memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi dengan kondisi lahan di Indonesia. Dari segi
teknis, penggunaan cangkul dan garu karena pengolahan tanah memberikan kapasitas kerja
dan tingkat kenyamanan pekerjaan sangat rendah dibandingkan dengan penggunaan traktor
tangan. Salah satu bagian traktor tangan adalah komponen penggerak dengan roda besi
traktor. Roda besi traktor mempunyai beberapa komponen diantaranya roda lingkaran, sirip
roda besi, flensa, kisi-kisi lingkaran roda, baut dan mur. Sirip pada roda besi traktor tangan
merupakan komponen vital yang mengalami banyak kerusakan. peduli Pada komponen ini
kerusakan dilakukan dengan cara mengganti komponen sirip roda besi di bengkel fabrikasi
dan las (Suyuti, 2015). Kemudian menurut Mardinata dan Zulkifli (2014), Traktor roda dua
atau traktor tangan (hand traktor) adalah mesin pertanian dapat digunakan untuk mengolah
tanah dan bekerja peternakan lainnya. Untuk kegiatan pengolahan tanah, mesin ini memiliki
efisiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat dilakukan pada waktu yang
bersamaan. Traktor tangan hanya memiliki satu poros jadi traktor ini hanya beroda dua.
Traktor ini memiliki panjang berkisar antara 1740 - 2290 mm, lebar berkisar dari 710 - 880
mm, dan tenaganya berkisar antara 6-10 hp.
Traktor roda empat memiliki daya jangkau motor penggerak yang hebat. Traktor
biasanya digunakan di taman / taman memiliki daya listrik sekitar 11 kW (15 HP). Traktor ini
di pasaran biasanya disebut traktor mini atau traktor taman. Traktor raksasa yang digunakan
di perkebunan besar memiliki tenaga hingga 150 kW (200 HP). Namun, biasanya traktor
roda empat yang biasa dipakai punya daya antara 30-60 kW (40-80 HP) (Jamaluddin et al,
2019).

4.3 Kelebihan dan Kekurangan dari traktor roda 2 dan roda 4

Menurut Mardinata dan Zulkifli (2014), dalam penelitiannya mengatakan bahwa traktor roda
dua atau traktor tangan sudah familiar dikalangan petani Indonesia. Jenis traktor tangan sering
digunakan oleh petani untuk alat bantu dalam pengolahan tanah agar meningkatkan produktivitas
kerja. Traktor tangan memiliki efesiensi tinggi, karena pembalikan dan pemotongan tanah dapat
dikerjakan dalam waktu yang bersamaan. Traktor tangan disebut juga sebagai mesin serbaguna karena
selain berfungsi sebagai pengolah tanah juga dapat berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk
peralatan lain seperti pompa air, alat prosesing, dan gandengan (trailer). Sedangkan, traktor roda
empat adalah mesin atau peralatan sangat bermanfaat dalam membantu petani untuk meringankan
tugasnya dalam mengolah tanah perkebunan maupun pertanian yang luas.

Kelebihan dari traktor roda 4 adalah dapat melakukan pengoperasian pada lahan yang luas.
Memiliki efisiensi waktu dan tenaga kerja yang bagus. Daya yang dihasilkan lebih besar. Kemudian
dapat mengolahan tanah perkebunan dengan bajak piring (disk flow). Kekurangan dari traktor roda 4
adalah harga yang relative mahal sehingga tidak semua petani mampu membeli. Kemudian untuk
traktor roda 2 memiliki keunggulan yaitu traktor roda 2 dapat digunakan pada lahan pegunungan.
Mobilitas pada lahan pegunungan tidak begitu sulit. Kekurangan dari traktor roda 2 adalah tidak
efisien jika digunakan pada lahan yang luas (Murti et al, 2016).

4.4 Data Hasil Praktikum


Diketahui
Lebar Kerja (Wt) : 14 m
Kecepatan Kerja (Vt) : 225 m/jam
Luas lahan (A) : 30 m2
Total Waktu Operasi (Tp) : 65.34 s
Jumlah Bahan Bakar (Fv) : 50 ml
Biaya Operasi Per Jam (C) : 35000
Jarak Traktor Tanpa Mengolah Tanah (L1) : 20.42 m
Jarak Traktor Saat Beroperasi (L2) : 20 m

Maka diperoleh :
a. Kapasitas Lapang Efektif (KLE)
A
KLE =
Tp
30 m2
KLE =
65.34 s
30 m2 /10000
KLE =
65.34 s /3600
0.003 ha
KLE =
0.01815 jam
KLE = 0.1653 ha/jam

b. Kapasitas Lapang Teoritis (KLT)


Wt x Vt
KLT =
10.000
m
225 x 14 m
KLT = jam
10.000
KLT = 0.315 ha/jam

c. Efisiensi Lapang (Ef)


KLE
Ef = x 100%
KLT
0.1653
Ef = x 100%
0.315
Ef = 0.5248 x 100%
Ef = 52.48%

d. Slip Roda
L1−L 2
Slip = x 100%
L1
20.42−20
Slip = x 100%
20.42
0.42
Slip = x 100%
20.42
Slip = 0.021 x 100%
Slip = 2.1%

e. Konsumsi Bahan Bakar (Fc)


Fv
Fc =
Tp
50 ml
Fc =
65.34 s
50 ml /1000
Fc =
65.34 s /3600
0.05 L
Fc =
0.01815 jam
Fc = 2.755 L/jam

f. Estimasi Biaya Operasi


Cost = Tp x C
Cost = (65.34 s/3600) x Rp. 35.000/jam
Cost = 0.01815 jam x Rp. 35.000/jam
Cost = Rp. 635.25

4.5 Analisa Data


Menurut Dewi et al. (2020) dalam penelitiannya untuk mendapatkan kapasitas kerja dan
efisiensi traktor ada beberapa parameter yang harus didapatkan. Paramater tersebut adalah kapasitas
kerja aktual, kapasitas kerja teoritis, slip roda, efisiensi kerja dan konsumsi bahan bakar. Dari
praktikum online didapatkan data yaitu,
Lebar Kerja (Wt) : 14 m
Kecepatan Kerja (Vt) : 225 m/jam
Luas lahan (A) : 30 m2
Total Waktu Operasi (Tp) : 65.34 s
Jumlah Bahan Bakar (Fv) : 50 ml
Biaya Operasi Per Jam (C) : 35000
Jarak Traktor Tanpa Mengolah Tanah (L1) : 20.42 m
Jarak Traktor Saat Beroperasi (L2) : 20 m

4.6 Analisa Perhitungan


Setelah didapat data hasil praktikum maka dilakukan perhitungan untuk mencari nilai
kapasitas lapang efektif (KLE), kapasitas lapang teoritis (KLT), efisiensi lapang (Ef), slip roda,
konsumsi bahan bakar (Fc) dan estimasi biaya operasi (cost). Kemudian untuk mencari nilai KLE

A
menggunakan rumus KLE = sehingga diperoleh nilai kapasitas lapang efektif sebesar 0.1653
Tp

Wt x Vt
ha/jam. Selanjutnya untuk mencari nilai KLT menggunakan rumus KLT = , sehingga
10.000
diperoleh nilai kapasitas lapang teoritis sebesar 0.315 ha/jam. Untuk menentukan nilai efisiensi lapang

KLE
(Ef) menggunakan rumus x 100% , sehingga didapat nilai efisiensi lapang efektif sebesar
KLT

L1−L 2
52.48%. Kemudian untuk menentukan nilai slip roda menggunakan rumus x 100% ,
L1
sehingga diperoleh nilai slip roda sebesar 2.1%. Untuk menentukan nilai konsumsi bahan bakar (Fc)

Fv
menggunakan rumus , sehingga diperoleh nilai konsumsi bahan bakar sebesar 2.755 L/jam. Dan
Tp
terakhir menentukan nilai estimasi biaya operasi menggunakan rumus Tp x C ,sehingga diperoleh nilai
estimasi biaya operasi sebesar Rp. 635.25.
Berdasarkan literature yang ada bahwa perhitungan yang dilakukan telah sesuai dengan
literature. Menurut Dewi et al. (2020), untuk menentukan nilai kapasitas lapang efektif menggunakan
rumus KLE = A/T, dimana A merupakan luas lahan (ha) dan T merupakan waktu pengolahan lahan
(jam). Kemudian untuk mencari nilai kapasitas lapang teoritis menggunakan rumus KLT = 0,36 x Wt
x Vt , dimana Wt merupakan lebar kerja teoritis (m) dan Vt merupakan kecepatan kerja teoritis
(m/dtk). Kemudian untuk menentukan efisiensi kerja menggunakan rumus E = KLE/KLT x 100%.

4.7 Perbandingan Pengaruh Perbedaan Kecepatan dan Efisiensi


Dari praktikum yang telah dilakukan, diperoleh nilai kapasitas lapang efektif (KLE)
sebesar 0.1653 ha/jam. Kemudian diperoleh nilai kapasitas lapang teoritis (KLT) sebesar
0.315 ha/jam. Sehingga didapatkan nilai efisiensi sebesar 52.48%. Menurut Mardinata dan
Zuklifi (2014), bahwa kecepatan traktor berhubungan dengan konsumsi bahan bakar yang
digunakan. Apabila semakin cepat laju traktor pada pengoperasiaan maka konsumsi bahan
bakar akan semakin banyak. Kecepatan traktor tersebut disebabkan karena piston pada
traktor lebih banyak membakar bahan bakar minyak sehingga traktor dapat menghasilkan
kecepatan laju traktor yang cepat. Semakin banyak tenaga yang dihasilkan dari pembakaran
mesin traktor akan menyebabkan banyak tenaga yang bisa membuat traktor melaju semakin
cepat.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Tujuan dari praktikum untuk mengintroduksi implemen yang digunakan selama
pengolahan lahan primer maupun sekunder. Selain itu, juga diharapkan untuk mampu
memprediksi biaya dan hasil pengolahan lahan secara jelas dan efisien. Traktor adalah
sebuah mesin digunakan untuk menggerakkan alat dalam bentuk bajak untuk melakukan
pekerjaan yang baik mengolah tanah, atau bekerja yang tidak manusiawi seperti
mencangkul tanah itu sangat berpengetahuan dengan kekuatan manusia. Dengan traktor
kemudian bekerja seperti itu dapat diimplementasikan dengan cepat dan efisien, juga dapat
meringankan beban petani agar petani bisa melakukan pekerjaannya lainnya dalam proses
produksi pertanian. Kemudian perhitungan untuk mencari nilai kapasitas lapang efektif
(KLE), kapasitas lapang teoritis (KLT), efisiensi lapang (Ef), slip roda, konsumsi bahan bakar
(Fc) dan estimasi biaya operasi (cost). Kemudian untuk mencari nilai KLE menggunakan

A
rumus KLE = sehingga diperoleh nilai kapasitas lapang efektif sebesar 0.1653 ha/jam.
Tp

Wt x Vt
Selanjutnya untuk mencari nilai KLT menggunakan rumus KLT = , sehingga
10.000
diperoleh nilai kapasitas lapang teoritis sebesar 0.315 ha/jam. Untuk menentukan nilai

KLE
efisiensi lapang (Ef) menggunakan rumus x 100% , sehingga didapat nilai efisiensi
KLT
lapang efektif sebesar 52.48%. Kemudian untuk menentukan nilai slip roda menggunakan

L1−L 2
rumus x 100% , sehingga diperoleh nilai slip roda sebesar 2.1%. Untuk menentukan
L1

Fv
nilai konsumsi bahan bakar (Fc) menggunakan rumus , sehingga diperoleh nilai
Tp
konsumsi bahan bakar sebesar 2.755 L/jam. Dan terakhir menentukan nilai estimasi biaya
operasi menggunakan rumus Tp x C ,sehingga diperoleh nilai estimasi biaya operasi
sebesar Rp. 635.25.

5.2 Kritik dan Saran


Praktikum sudah berjalan dengan baik dan lancar. Semoga ilmu yang telah diberikan
dapat bermanfaat dan dapat diaplikasikan. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Jamaluddin et al. 2019. Alat dan Mesin Pertanian. Makassar: Badan Penerbit Universitas
Negeri Makassar
Murti, U. Y., Iqbal, dan Daniel. 2016. Uji Kinerja dan Analisis Biaya Traktor Roda 4 Model AT
6504 dengan Bajak Piring (Disk Plow) pada Pengolahan Tanah. Jurnal AgriTechno.
Vol. 9 (1) : 63 – 69
Mardinata, Z., dan Zulkifli. 2014. Analisis Kapasitas Kerja Dan Kebutuhan Bahan Bakar
Traktor Tangan Berdasarkan Variasi Pola Pengolahan Tanah, Kedalaman
Pembajakan Dan Kecepatan Kerja. Jurnal Agritech. Vol. 34 (3) : 354 – 358
Suyuti, M. A. 2015. Rancang Bangun Prototipe Alat Metal Forming Sirip Roda Besi Traktor
Tangan. Jurnal Sinergi. Vol. 1 (13) : 62 – 74
Sulnawati, E., Sirajuddin H. A., dan Asih P. 2016. Analisis Teknis Dan Kajian Ergonomika
Berdasarkan Antropometri Pada Penggunaan Traktor Tangan Untuk Lahan Sawah.
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem. Vol. 4 (2) : 239 – 247
Zulfakri, Fachruddin, dan Angga Defrian. 2019. Pengaruh Pemberian Bahan Organik Dan
Kapur Terhadap Kapasitas Kerja Dan Efisiensi Traktor Pada Lahan Kering. Rona
Teknik Pertanian. 12 (2) : 64 – 72

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Dewi, I., Bambang F. L., dan Bima U. S. 2020. Kapasitas Kerja dan Efisiensi Hand
Traktoruntuk Pengolahan Tanah di Lahan Rawa Pasang Surut Tipe C dan Lahan
Irigasi Setengah Teknis di Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional Lahan
Suboptimalke - 8 Tahun 2020, Palembang
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai