Anda di halaman 1dari 8

PERKEMBANGAN PERILAKU

Tugas
Disusun sebagai Syarat Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Etologi di Program Studi Pendidikan Biologi

OLEH
Nama : Helena Angelia
Stambuk : A221 18 076
Kelas :D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
A. Teori Perkembangan Perilaku atau Tingkah Laku Hewan
1. Teori seleksi alam (Darwin, 1859)
       Darwin berpendapat bahwa tidak ada sifat baru yang perlu dimiliki semasa
hidup individu. Pada dasarnya, teori Darwin berjalan sebagai berikut: diantara
anggota-anggota sebuah spesies, terdapat variasi yang tak tehitung jumlahnya dan
diantara anggota yang bermacam-macam itu hanya kelompok tertentu yang berhasil
bertahan hidup yang bisa menghasilkan keturunannya. Dengan demikian terdapat
‘perjuangan untuk bertahan hidup’ dimana anggota-anggota terbaik sebuah spesies
dapat hidup cukup panjang untuk meneruskan sifat unggul mereka kepada generasi
berikutnya. Terhadap jumlah generasi yang tak terhitung jumlahnya itu, alam
kemudian ‘memilih’ siapa-siapa yang bisa beradaptasi paling dengan lingkungan
mereka.
       Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).
Menurut Darwin, Istilah ‘perjuangan untuk bertahan hidup’ (survival for the
existence) adalah yang unggul yang bisa bertahan hidup (survival of the fittest).
Darwin juga merupakan ilmuwan pertama yang memberikan perhatian pada
perkembangan melalui observasi yang hati-hati terhadap bayi-bayi. Di samping itu,
Darwin pun membahas tentang keadaan emosional pada bayi. Menurutnya sangat
sulit untuk mengetahui seberapa dini bayi dapat menunjukkan dirinya sedang marah.
Ia mengatakan bahwa bayi yang baru berumur 8 hari akan mengerutkan kening
disekitar matanya sebelum ia menangis. Hal ini bisa menandakan bahwa bayi tersebut
merasakan menderita atau sulit tapi bukan marah (Karl,1982).

2. Etologi Modern ( Lorenz dan Tindbergen)


       Etologi modern lahir sebagai suatu pandangan penting karena pekerjaan para
pakar ilmu hewan Eropa, khususnya Konrad Lorenz (1903-1989). Etologi
menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi
dan ditandai oleh periode penting atau peka. Konsep periode penting (critical period),
adalah suatu periode tertentu yang sangat dini dalam perkembangan yang
memunculkan perilaku tertentu secara optimal.
Konsep etologi untuk belajar dengan cepat dan alamiah dalam satu periode
waktu yang kritis yang melibatkan kedekatan dengan obyek yang dilihat bergerak
pertama kali. Para Etologist adalah para pengamat perilaku yang teliti, dan mereka
yakin bahwa laboratorium bukanlah setting yang baik untuk mengamati perilaku.
Mereka mengamati perilaku secara teliti dalam lingkungan alamiahnya seperti : di
rumah, taman bermain, tetangga, sekolah, rumah sakit dan lain-lain. Oleh karena itu
pendekatan metodologis teori etologis merupakan pendekatan yang memahami
tingkah laku dengan setting yang alamiah.
Langkah–langkahnya :
a.    Mengetahui informasi tentang spesies tersebut sebanyak mungkin,
b.   Mengamati tingkah laku khasnya,
c.   Membandingkan dengan tingkah laku spesies yang lain.
Tingkah laku Instingtif adalah tingkah laku yang tidak pernah dipelajari dan
muncul karena stimulus eksternal tertentu. Pola tindakan tertentu juga memiliki
komponen pendorong dasariah, sebuah desakan dari dalam untuk terlibat dalam
tingkah laku instingtif. Contohnya : tindakan penyelamatan diri anak ayam oleh
induknya karena dapat merespon kapan pun jika anak-anaknya berada dalam bahaya
dan dicontohkan pada hasil percobaan Lorenz terhadap dua butir telur angsa. Telur
pertama dierami oleh induknya sedangkan telur kedua dihangatkan di dalam
inkubator. Setelah telur angsa menetas, angsa yang dierami induknya akan mengikuti
tingkah laku induknya dan angsa yang dihangatkan di dalam inkubator selama belum
menetas mengikuti tingkah laku Lorenz (T Lawton, Joseph, 1982).

3. Teori Bowlby (Hetherington dan Parke, 1999)


Teori ini dipengaruhi oleh teori evolusi dalam observasinya pada perilaku
hewan. Menurut teori Etologi (Berndt, 1992) tingkah laku lekat pada anak manusia
diprogram secara evolusioner dan instinktif. Sebetulnya tingkah laku lekat tidak
hanya ditujukan pada anak namun juga pada ibu. Ibu dan anak secara biologis
dipersiapkan untuk saling merespon perilaku. Bowlby (dalam Hetherington dan
Parke, 1999) percaya bahwa perilaku awal sudah diprogam secara biologis. Reaksi
bayi berupa tangisan, senyuman, isapan akan mendatangkan reaksi ibu dan
perlindungan atas kebutuhan bayi. Proses ini akan meningkatkan hubungan ibu dan
anak. Sebaliknya bayi juga dipersiapkan untuk merespon tanda, suara dan perhatian
yang diberikan ibu. Hasil dari respon biologis yang terprogram ini adalah anak dan
ibu akan mengembangkan hubungan kelekatan yang saling menguntungkan
(mutuality attachment). Teori etologi juga menggunakan istilah “Psychological
Bonding” yaitu hubungan atau ikatan psikologis antara ibu dan anak, yang bertahan
lama sepanjang rentang hidup dan berkonotasi dengan kehidupan sosial (Bowley
dalam Hadiyanti,1992). Bowlby menyatakan bahwa kita dapat memahami tingkah
laku manusia dengan mengamati lingkungan yang diadaptasinya yaitu : lingkungan
dasar tempat berkembang.
Tingkah laku lekat (attachment behavior) adalah beberapa bentuk perilaku
yang dihasilkan dari usaha seseorang untuk mempertahankan kedekatan dengan
seseorang yang dianggap mampu memberikan perlindungan dari ancaman lingkungan
terutama saat seseorang merasa takut, sakit dan terancam. Ada dua stimulus yang
membuat merasa terancam, yaitu : 1) stimulus yang berbentuk besar, suaranya keras,
datang secara tiba-tiba dan berubah dengan cepat; 2) objek yang bagi anak
merupakan sesuatu yang asing. Jika anak berada dalam kondisi ini maka sistem
kelekatannya diaktifkan. Anak akan bergerak mendekat untuk melihat atau
memeriksa keberadaan ibunya. Adapun tujuan tingkah laku lekat adalah mendapatkan
kenyamanan dari pengasuh (Bowlby dalam Durkin 1995).
B. Bentuk-bentuk Perilaku atau Tingkah Laku hewan
C. Macam-macam dan contoh perilaku hewan
Makhluk hidup melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan di sekitar
habitat tempat hidupnya tidak terkecuali manusia. Adaptasi yang dilakukan makhluk
hidup bertujuan untuk dapat bertahan hidup dari kondisi lingkungan yang mungkin
kurang menguntungkan. Di bawah ini adalah merupakan beberapa bentuk adaptasi
tingkah laku (behavioral adaptation) pada binatang / hewan di sekitar kita disertai
pengertian dan arti definisi :
1. Mimikri
Mimikri adalah teknik manipulasi warna kulit pada binatang seperti misalnya
bunglon yang dapat berubah-ubah sesuai warna benda di sekitarnya agar dapat
mengelabuhi binatang predator / pemangsa sehingga sulit mendeteksi keberadaan
bunglon untuk dimangsa. Jika bunglon dekat dengan dedaunan hijau maka dia akan
berubah warna kulit menjadi hijau, jika dekat batang pohon warna coklat, dia juga
ikut ganti warna menjadi coklat, dan lain sebagainya.

2. Hibernasi
Hibernasi adalah teknik bertahan hidup pada lingkungan yang keras dengan
cara tidur menonaktifkan dirinya (dorman). Hibernasi bisa berlangsung lama secara
berbulan-bulan seperti beruang pada musim dingin. Hibernasi biasanya membutuhkan
energi yang sedikit, karena selama masa itu biantang yang berhibernasi akan
memiliki suhu tubuh yang rendah, detak jantung yang lambat, pernapasan yang
lambat, dan lain-lain. Binatang tersebut akan kembali aktif atau bangun setelah masa
sulit terlewati. Contoh hewan yang berhibernasi yaitu seperti ular, ikan, beruang,
kura-kura, bengkarung, dan lain-lain.
3. Autotomi
Autotomi adalah teknik bertahan hidup dengan cara mengorbankan salah satu
bagian tubuh. Contoh autotomi yaitu pada cicak / cecak yang biasa hidup di dinding
rumah, pohon, dll. Cicak jika merasa terancam ia akan tega memutuskan ekornya
sendiri untuk kabur dari sergapan musuh. Ekor yang putus akan melakukan gerakan-
gerakan yang cukup menarik perhatian sehingga perhatian pemangsa akan fokus ke
ekor yang putus, sehingga cicak pun bisa kabur dengan lebih leluasa.

4. Estivasi
Estivasi adalah menonaktivkan diri (dorman) pada saat kondisi lingkungan
tidak bersahabat. Bedanya dengan hibernasi adalah di mana pada estivasi dilakukan
pada musim panas dengan suhu udara yang panas dan kering. Hewan-hewan seperti
kelelawar, tupai, lemur kerdil, dll akan mengestivasi diri di tempat yang aman dan
terlindung. Pada tumbuhan estivasi juga dilakukan oleh oleh pohon jati dengna
meranggas atau menggugurkan daun.

5. Simbiosis Rayap dan Flagellata


Rayap membutuhkan bantuan makhluk hidup lainnya yaitu flagelata untuk
mencerna kayu yang ada di dalam usus rayap. Tanpa flagellata rayap tidak akan
mampu mencerna kayu yang masuk ke dalam tubuhnya. Rayap-rayap kecil yang baru
menetas mendapatkan flagellata dengan jalan menjilat dubur rayap dewasa. Rayap
secara periodik melakukan aktivitas ganti kulit dan meninggalkan bagian usus lama,
sehingga rayap akan memakan kulit yang mengelupas untuk memasukkan kembali
flagellata ke dalam usus pencernaannya.

6. Pernapasan Ikan Paus


Ikan paus adalah mamalia yang mirip ikan dan hidup di air. Paus memiliki
paru-paru yang harus diisi dengan oksigen dari permukaan laut minimal setiap
setangah jam sekali. Ikan paus ketika muncuk ke permukaan akan membuang udara
kotor lewat hidung mirip seperti air mancur yang berisi karbon dioksida bercampur
uap air jenuh yang terkondensasi.

SOAL ESSAY
1. Apa yang dimaksud dengan mimikri?
Jawab: Mimikri adalah teknik manipulasi warna kulit pada binatang seperti
misalnya bunglon yang dapat berubah-ubah sesuai warna benda di sekitarnya
agar dapat mengelabuhi binatang predator / pemangsa sehingga sulit
mendeteksi keberadaan bunglon untuk dimangsa.
2. Apa yang dimaksud dengan hibernasi?
Jawab: Hibernasi adalah teknik bertahan hidup pada lingkungan yang keras
dengan cara tidur menonaktifkan dirinya (dorman).
3. Apa yang dimaksud dengan autotomi?
Jawab: Autotomi adalah teknik bertahan hidup dengan cara mengorbankan
salah satu bagian tubuh.
4. Apa perbedaan antara estivasi dan hibernasi?
Jawab: Bedanya dengan hibernasi adalah di mana pada estivasi dilakukan
pada musim panas dengan suhu udara yang panas dan kering.
5. Berikan contoh hewan apa saja yang melakukan hibernasi!
Jawab: Contoh hewan yang berhibernasi yaitu seperti ular, ikan, beruang,
kura-kura, bengkarung, dan lain-lain.
6. Mengapa hibernasi membutuhkan energi sedikit?
Jawab: Hibernasi biasanya membutuhkan energi yang sedikit, karena selama
masa itu biantang yang berhibernasi akan memiliki suhu tubuh yang rendah,
detak jantung yang lambat, pernapasan yang lambat, dan lain-lain.
7. Apa yang dimaksud dengan tingkah laku Instingtif?
Jawab: Tingkah laku Instingtif adalah tingkah laku yang tidak pernah
dipelajari dan muncul karena stimulus eksternal tertentu.
8. Berikan contoh tingkah laku instingsif!
Jawab: Contohnya : tindakan penyelamatan diri anak ayam oleh induknya
karena dapat merespon kapan pun jika anak-anaknya berada dalam bahaya
dan dicontohkan pada hasil percobaan Lorenz terhadap dua butir telur angsa.
Telur pertama dierami oleh induknya sedangkan telur kedua dihangatkan di
dalam inkubator. Setelah telur angsa menetas, angsa yang dierami induknya
akan mengikuti tingkah laku induknya dan angsa yang dihangatkan di dalam
inkubator selama belum menetas mengikuti tingkah laku Lorenz
9. Sebutkan 2 stimulus yang memberi rasa terancam!
Jawab: Dua stimulus yang membuat merasa terancam, yaitu : 1) stimulus
yang berbentuk besar, suaranya keras, datang secara tiba-tiba dan berubah
dengan cepat; 2) objek yang bagi anak merupakan sesuatu yang asing.
10. Berikan contoh autotomi!
Jawab: Contoh autotomi yaitu pada cicak / cecak yang biasa hidup di dinding
rumah, pohon, dll. Cicak jika merasa terancam ia akan tega memutuskan
ekornya sendiri untuk kabur dari sergapan musuh. Ekor yang putus akan
melakukan gerakan-gerakan yang cukup menarik perhatian sehingga perhatian
pemangsa akan fokus ke ekor yang putus, sehingga cicak pun bisa kabur
dengan lebih leluasa.

Anda mungkin juga menyukai