Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurhalizah ( 0310191007 )

Kelas : T.Bio 1
Matkul : Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pembimbing : Drs. KAMARUDDIN HARUN, MA.

RESUME PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


“ DEMOKRASI INDONESIA ”

A. PENGERTIAN DEMOKRASI
Secara etimologis “demokrasi’’ berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata
“demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan “cratein’’ atau “cratos’’
yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara etimologi demos-cratos (demo-krasi)
adalah keadaan Negara dimana dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada
ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat
berkuasa, pemerintah rakyat dan kekuasaan oleh rakyat dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat.
Adapun secara terminologi, menurut para ahli, antara lain:
a) Jo-seph A. Schmeter, mengatakan bahwa demokrasi merupakan suatu perencanaan
institusional untuk mencapai keputusan politik di mana individu-individu memperoleh
kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakvat;
b) Sidney Hook berpendapat demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-
keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasar kan
pada kesepakatan mavoritas vang diberikan secara bebas dari rakvat biasa.

B. MANFAAT DEMOKRASI
Manfaat demokrasi sebagaimana yang dikatakan srijanti A. Rahman, diantaranya
sebagai berikut.
1. Kesetaraan Sebagai Warga Negara
2. Memenuhi Kebutuhan-Kebutuhan Umum
3. Pluralisme dan Kompromi
4. Menjamin Hak-Hak Dasar
5. Pembaruan Kehidupan Sosial
C. PRINSIP DAN NILAI-NILAI DEMOKRASI
1. Prinsip Demokrasi
Secara historis fungsi dan peranan Pancasila, mengalami tahapan-tahapan dan
setiap tahapan mencerminkan lingkup permasalahan yang berbeda, sehingga menurut
visi yang khas pula.
Tahapan pertama, Pancasila sebagai ideologi pemersatu, dan telah
menunjukan kekuatannya dalam dua dasawarsa sejak permulaan kehidupan serta
penyelenggaraan RI, Pancasila merupakan filsafat politik.
Tahan kedua, Pancasila sebagai ideologi pembangunan, namun bukan berarti
menegasikan tahap sebelumnya, sehingga pada tahap ke dua ini, rasa persatuan tetap
harus dilestarikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tahapan ketiga, Pancasila sebagai ideologi terbuka (tanpa menghilangkan
tahapan sebelumnya), tahapan ini memberikan orientasi kedepan mengharuskan
bangsa Indonesia selalu menyadari situasi kehidupan yang sedang dihadapi.
Mengingat nilai-nilai tersebut masih bersifat umum, maka agar lebih mudah
dilaksanakan langkah pertama adalah konkretitasi nilai-nilai diatas, dengan mengacu
pada tiga pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan teleologis, yakni pendekatan yang diarahkan pada apa tujuan
kehidupan berbangsa, bernegara, artinya tujuan yang kita sepakati ( tercermin
dalam pembukaan UUD 1945).
2. Pendekatan etis, yakni pendekatan yang diarahkan pada ukuran baik buruk, apa
yang dianggap baik dan yang dianggap buruk menurut nilai-nilai yang dimaksud.
3. Pendekatan integratif yakni bagaimana seharusnya kita bersikap sebagai bagian
dari sistem bangsa maupun negara.
2. Nilai-Nilai Demokrasi
Menurut Srijanti, A. Rahman bahwa nilai-nilai demokrasi membutuhkan hal-
hal sebagai berikut :
a. Kesadaran akan pluralisme.
b. Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat.
c. Demokrasi membutuhkan kerja sama antarwarga masyarakat dan sikap serta
iktikad baik.
d. Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan.
D. DEMOKRASI INDONESIA DI ANTARA BERBAGAI JENIS DEMOKRASI
Demokrasi merupakan suatu konsep yang dapat dikaji secara luas dari berbagai sudut
pandang dan sisi kehidupan. Ada beberapa jenis demokrasi, antara lain:
Pertama, demokrasi langsung. Dalam demokrasi langsung rakyat diikutsertakan dalam
proses pengambilan keputusam untuk menjalankan kebajikan pemerintahan
Kedua, demokrasi perwakilan, demokrasi ini dijalankan oleh rakyat melalui wakil rakyat
yanh dipilihnya melalui pemilihan umum.
Ketiga,demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat.
Demokrasi berdasarkan wewenang da hubungan antar-kelengkapan alat negara,
berbagi menjadi demokrasi parlemen dan presindensial. Demokrasi parlementer memiliki
ciri pemerintahan parlementer sebagai berikut :
1. DPR lebih kuat dari pemerintah
2. Menteri bertanggung jawab pada DPR
3. Program kebijaksanaan kabinet disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen
4. Kedudukan kepala negara sebabai simbol
5. Tidak dapat diganggu gugat
Adaapun demokrasi sistem pemisahan/ pembagian kekuasaan ( presidensial )
memiliki ciri pemerintahannya sebagai berikut :
1. Negara dikepalai presiden
2. Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan yang dipilih dari dan
oleh rakyat melalui badan perwakilan
3. Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan menteri
4. Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR, melainkan kepada presiden
5. Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama sebagai lembaga negara
6. Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR, melainkan kepada presiden.

E. NILAI-NILAI PANCASILA DALAM SISTEM DEMOKRASI DI INDONESIA


Sebagai ideologi atau gagasan maupun pemikiran utama bagi Indonesia merdeka,
pancasila yang mengandung nilai kebangsaan, ketuhanan, mufakat, kesejahteraan, dan
internasionalisme seperti yang dikemukakan oleh Ir.Soekarno,tentu bertujuan untuk
menyatukan seluruh bangsa Indonesia sehingga mampu menciptakan negeri yang damai
dan tanpa perpecahan antarsesama.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan hal pokok dan pedoman bagi
hidup seluruh rakyat Indonesia karena semua sila tersebut sudah mencakup segala aspek
kehidupan. Selain menjadi ideologi bangsa, Pancasila juga merupakan sistem filsafat
bangsa.
Demokrasi yang diterapkan di Indonesia berbeda dengan demokrasi yang
dipraktikkan di negara lain. Demokrasi yang berlaku di negara kita (misalnya demokrasi
Pancasila) berlainan prosedur pelaksanaannya dengan demokrasi Barat yang liberalistik,
itu bukanlah pengingkaran terhadap demokrasi, sepanjang hakikat demokrasi tercermin
dalam konsep dan pelaksanaannya. Dalam perjalanannya sejarah politik bangsa kita,
negara kesatuan RI pernah melaksanakan demokrasi Parlementer, demokrasi terpimpin,
dan demokrasi Pancasila.
Beberapa perumusan tentang demokrasi Pancasila sebagai berikut :
1. Demokrasi dalam bidang politik pada hakikatnya adalah menegakkan kembali asas-
asas negara hukum dan kepastian hukum.
2. Demokrasi dalam bidang ekonomi pada hakikatnya adalah kehidupan yang layak bagi
semua warga negara.
3. Demokrasi dalam bidang hukum pada hakikatnya bahwa pengakuan dan perlindungan
HAM, peradilan yang bebas yang tidak memihak.

F. RELASI AGAMA DAN NEGARA


Agama adalah kepercayaan kepada yang hidup abadi, dimana diakui bahwa dengan
pikiran dan kemauan tuhan, alam ini diatur dan kelakuan manusia diperkuat. Menurut
Zakiyah Darajat: “Agama adalah proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap
sesuatu yang diyakininya, bahwa sesuatu itu lebih tinggi daripada manusia”. Dengan
demikian agama adalah: “Kesatuan sistem kepercayaan dan praktik yang menyatu dalam
sebuah komunitas moral tunggal, semua melekat padanya.”
Menurut Aristoteles, politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk
mewujudkan kebaikan bersama. Dengan demikian, politik adalah proses pembentukan
dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan , khususnya dalam negara dan pemerintahan.
Ada tiga kemungkinan skenario politik keagamaan:
 Pertama, agama dan negara terpisah satu sama lain
 Kedua, agama dan negara terkait satu sama lain ( integralistik )
 Ketiga, agama ditempatkan dalam suatu sistem negara yang mengutamakan harmoni
dan keseimbangan.

Anda mungkin juga menyukai