Anda di halaman 1dari 11

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015

ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP


DALAM PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013
TEMA 9 (MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI)
Ni Wyn. Meliawati1, Md. Suarjana2, Luh Pt. Putrini Mahadewi3
1
Jurusan PGSD, 2Jurusan PGSD, 3Jurusan TP, FIP
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: watimelia86@gmail.com1, pgsd_undiksha@yahoo.com2,


LPP-mahadewi@undiksha.ac.id3

Abstrak

Perubahan kurikulum mengakibatkan perubahan pada pelaksanaan pembelajaran. Guru


wajib melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum. Penelitian ini bertujuan
untuk untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013 tema 9 (makananku sehat dan bergizi) kelas IV semester
genap SD No. 4 Banyuasri tahun pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian ini termasuk
penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru kelas dan siswa kelas IV
di SD No. 4 Banyuasri. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara,
kuesioner, dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul diolah secara induktif melalui
reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan
penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 tema
9 (makananku sehat dan bergizi) kelas IV semester genap SD No. 4 Banyuasri sudah
berlangsung dengan sangat efektif. Tinjauan tersebut didasarkan pada hasil obeservasi
menggunakan check list. Hasil observasi menunjukkan kemampuan guru kelas IV di SD
No 4 Banyuasri dalam mengajar berada pada persentase 90.41% yang menunjukkan
guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan sangat efektif. Kuesioner diberikan
kepada siswa kelas IV di SD No. 4 Banyuasri. Berdasarkan pandangan siswa terhadap
penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 hasil
yang diperoleh adalah sebesar 71.77%, yang menunjukan pembelajaran pendekatan
saintifik cukup efektif. Dalam hal ini penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
berdasarkan kurikulim 2013 sudah berhasil diterapkan di Sekolah Dasar. Penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 di kelas IV SD No.
4 Banyuasri juga mengalami kendala, yakni dalam menyesuaikan ketersediaan materi
dan alokasi waktu yang ada, namun hal tersebut bisa diatasi oleh guru dengan upaya
mencari atau menambah informasi dari berbagai sumber.

Kata Kunci: analisis, pendekatan saintifik, tema 9

Abstract

The shift of curriculum affects the changes on the instruction. The teachers are required
to the instruction based on the curriculum. This research aims to describe the application
of scientific approach in the classroom instruction based on curriculum 2013 theme 9 (my
th
healthy food) for 4 grade in the even semester SD No.4 Banyuasri in academic year
2014/2015. This research is categorized as a descriptive qualitative research. The subject
th
of the study are the classroom teacher and the 4 grade students in SD No. 4 Banyuasri.
The data is collected by conducting observation, interview, questionnaire, and
documentation. Data already collected processed inductively through data reduction, data
display and conclusions. The results showed the application of a scientific approach to
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015

th
learning based on curriculum 2013 theme 9 (my food is healthy and nutritious) for 4
grade in the even semester SD No.4 Banyuasri already underway with very effectively.
The review is based on the observation results using a check list. Observations indicate
th
the ability of 4 grade teacher in SD No. 4 Banyuasri in teaching is at 90.41% which
shows the percentage of teachers already implementing learning very effectively. The
th
questionnaire was given to 4 grade students in SD No. 4 Banyuasri. Based on the
students' views on the application of a scientific approach to learning based curriculum
results obtained in 2013 amounted to 71.77%, which shows the scientific approach is
quite effective learning. In this case the application of a scientific approach to learning
based curriculum 2013 has been successfully implemented in primary school. The
th
application of scientific approach to learning based curriculum on 2013 in 4 grade No. 4
Banyuasri also experienced problems, namely the availability of the material and adjust
the allocation of time there, but it can be overcome by the teacher with the searched or
add to the information from various sources.

Keywords: analytical, scientific approach, theme 9

PENDAHULUAN kelulusan yang mencakup sikap,


Pendidikan sangat berperan dalam pengetahuan, dan keterampilan (Ridwan
perkembangan diri peserta didik, karena Abdullah Sani). Dalam pengembangan
pendidikan pada dasarnya bertujuan kurikulum 2013, pelaksanaan pembelajaran
membangun dan mengembangkan potensi berbasis kompetensi dan karakter
peserta didik menjadi manusia yang dianjurkan untuk menggunakan pendekatan
memiliki kemampuan, keterampilan, dan ilmiah atau disebut pendekatan santifik.
kreativitas sehingga menjadi manusia Menurut Daryanto (2014) Pembelajaran
dengan sumber daya yang tinggi. dengan pendekatan saintifik adalah proses
Pendidikan sebagai proses belajar pembelajaran yang dirancang sedemikian
mengajar bertujuan untuk mengembangkan rupa agar peserta didik secara aktif
seluruh potensi yang ada pada diri siswa menkonstruksi konsep, hukum atau prinsip
secara optimal baik kognitif, afektif maupun melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
psikomotor. Pendidikan menjadi faktor mengidentifikasi atau menemukan
utama dalam meningkatkan kualitas masalah), merumuskan masalah,
sumber daya manusia yang lebih baik. mengajukan atau merumuskan hipotesis,
Dalam upaya peningkatan kualitas mengumpulkan data dengan berbagai
pendidikan di Indonesia ditandai dengan teknik, menganalisis data, menarik
adanya penyempurnaan-penyempurnaan kesimpulan dan mengkomunikasikan
yang dilaksanakan oleh pemerintah pada konsep, hukum atau prinsip yang
setiap aspek pendidikan. Salah satu aspek ditemukan. Nurul (dalam Johari, 2014)
pendidikan yang mengalami perkembangan mengemukakan pendekatan pembelajaran
terus menerus guna peningkatan kualitas saintifik adalah salah satu pendekatan yang
pendidikan adalah kurikulum pendidikan dalam pelaksanaan pembelajarannya
nasional. Kurikulum dirancang untuk menggunakan pendekatan ilmiah dan
memberikan pengalaman belajar seluas- inkuiri.
luasnya bagi peserta didik untuk Namun kenyataan yang terjadi di
mengembangkan sikap, keterampilan dan lapangan dari hasil observasi di kelas IV SD
pengetahuan yang diperlukan untuk No. 4 Banyuasri, ternyata pembelajaran
membangun kemampuan tersebut. Hasil masih berpusat pada guru. Metode yang
dari pengalaman belajar tersebut adalah digunakan juga masih menggunakan
hasil belajar peserta didik yang metode ceramah. Hal tersebut
menggambarkan manusia dengan kualitas menyebabkan siswa menjadi pasif di dalam
yang dinyatakan dalam SKL. kelas, karena guru tidak memberikan
Kurikulum 2013 mendefinisikan kesempatan kepada peserta didik untuk
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sesuai bertanya atau menanggapi pertanyaan
dengan yang seharusnya, yakni sebagai teman.
kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015

Mengingat masalah yang dihadapi cara agar seseorang dapat mempelajari


dalam proses pembelajaran maka solusi teknik-teknik dalam melakukan penemuan
yang diambil yakni dengan menerapkan adalah ia memiliki kesempatan untuk
pendekatan saintifik dalam proses melakukan penemuan. Keempat, dengan
pembelajaran. Pendekatan ilmiah atau melakukan penemuan maka akan
saintifik dianggap sebagai titian emas memperkuat retensi ingatan. Empat hal di
perkembangan dan pengembangan sikap, atas adalah bersesuain dengan proses
keterampilan dan pengetahuan. Melalui kognitif yang diperlukan dalam
penguatan sikap, keterampilan, dan pemebelajaran menggunakan metode
pengetahuan yang terintegasi diharapkan saintifik.
melahirkan peserta didik yang produktif, Teori Piaget, menyatakan bahwa
afektif, inovatif, dan kreatif. Pembelajaran belajar berkaitan dengan pembentukan dan
berbasis pendekatan ilmiah lebih efektif perkembangan skema (jamak skemata).
hasilnya dibandingkan dengan Skema adalah suatu struktur mental atau
pembelajaran tradisional. struktur kognitif yang dengannya seseorang
Dalam proses pembelajaran berbasis secara intelektual beradaptasi dan
pendekatan saintifik diantaranya menggali mengkoordinasi lingkungan sekitarnya.
informasi melalui observasing Balwin (dalam Daryanto, 2014). Skema
/pengamatan, questioning /bertanya, tidak pernah berhenti berubah, skemata
experimenting /percobaan, kemudian seorang anak akan berkembang menjadi
mengolah data atau informasi, menyajikan schemata orang dewasa. Proses yang
data atau informasi, dilanjutkan dengan menyebabkan terjadinya perubahan
menganalisis, associating /menalar, schemata disebut dengan adaptasi.
kemudian menyimpulkan, dan menciptakan Vygotsky (dalam Daryanto, 2014)
dan serta membentuk jaringan /networking. menyatakan bahwa pembelajaran terjadi
Untuk mata pelajaran, materi atau situasi apabila peserta didik bekerja atau belajar
tertentu, sangat mungkin pendekatan menangani tugas-tugas yang belum
saintifik ini tidak selalu tepat diaplikasikan dipelajari namun tugas-tugas itu masih
secara procedural. Pada kondisi seperti ini, berada dalam jangkauan kemampuan atau
tentu saja proses pembelajaran harus tetap tugas itu berada dalam zone of proximal
menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah development daerah terletak antara tingkat
dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat perkembangan anak saat ini yang
nonilmiah. Pendekatan saintifik dalam didefinisikan sebagai kemampuan
pembelajaran disajikan sebagai pemecahan masalah di bawah bimbingan
berikut.Pendekatan saintifik terdiri dari lima orang dewasa atau teman sebaya yang
tahap yaitu mengamati, menanya, lebih mampu.
mencoba, menalar, dan membentuk jejaring Pendekatan scientific bercirikan
Daryanto (2014). penonjolan dimensi pengamatan,
Metode saintifik sangat relevan penemuan, pengabsahan, dan penjelasan
dengan tiga teori belajar yaitu teori Bruner, tentang suatu kebenaran. Dengan
teori Piaget, dan teori Vygotsky. Teori demikian, proses pembelajaran harus
belajar Bruner disebut juga teori belajar dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai,
penemuan. Menurut Bruner, Carin & Sund prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah.
(dalam Daryanto, 2014) ada empat hal Pendekatan pembelajaran ilmiah
pokok berkaitan dengan teori belajar. menekankan pada pentingnya kolaborasi
Pertama, individu hanya belajar dan dan kerja sama di antara peserta didik
mengembangkan pikirannya apabila ia dalam menyelesaikan setiap permasalahan
menggunakan pikirannya. Kedua, dengan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru
melakukan proses-proses kognitif dalam mungkin menciptakan pembelajaran selain
proses penemuannya siswa akan dengan tetap mengacu pada Standar
memperoleh sensasi dan kepeuasan Proses di mana pembelajarannya
intelektual yang merupakan suatu diciptakan suasana yang memuat
penghargaan intrinsik. Ketiga, satu-satunya Ekplorasi, Elaborasi dan Komfirmasi.
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015

Daryanto (2014) menjelaskan Guru dalam mengajar di kelas


langkah-langkah pendekatan ilmiah tentunya harus memiliki kemampuan dalam
(scientific approach) dalam proses memilih metode, strategi dan model
pembelajaran meliputi menggali informasi pembelajaran yang menarik bagi siswa.
melalui pengamatan, bertanya, percobaan, Joyce (dalam Trianto, 2007) model
kemudian mengolah data atau informasi, pembelajaran adalah suatu perencanaan
menyajikan data atau informasi, dilanjutkan yang digunakan sebagai acuan untuk
dengan menganilisis, menalar, kemudian merencanakan pembelajaran di kelas.
menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata Sedangkan Diknas (dalam Suyanto dan
pelajaran, materi, atau situasi tertentu, Djihad, 2012) model pembelajaran bisa
sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak juga berarti suatu rencana mengajar
selalu tepat diaplikasikan secara prosedural dimana guru, siswa dan bahan ajar
namun proses pembelajaran harus tetap tersusun secara sistematis mengenai
menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah rentetan kegiatan pembelajaran. Sejalan
dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat dengan itu Winaputra (dalam Suyanto dan
non ilmiah. Djihad, 2012) model pembelajaran sebagai
Agar tujuan pembelajaran dapat kerangka konseptual yang menggambarkan
dicapi dengan baik, perencanaan prosedur yang sistematis dalam
pembelajaran hal penting yang harus mengorganisasikan pengalaman belajar
dilakukan oleh guru sebelum kegiatan untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan
pembelajaran dilaksanakan. Oleh karena berfungsi sebagai pedoman bagi perancang
itu, hal ini harus dipersiapkan dengan pembelajaran dan para guru dalam
sungguh, secara cermat dan matang, merencanakan dan melaksanakan aktivitas
bukanlah sekedar pemenuhan administrasi belajar mengajar.
akademik belaka. Dari beberapa pendapat tersebut
Hamalik (2012) menyatakan dapat diintisarikan bahwa model
pembelajaran adalah suatu kombinasi yang pembelajaran itu sendiri merupakan
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, skenario yang dirancang secara sistematis
material, fasilitas, perlengkapan, dan dan terukur langkah-langkahnya termasuk
prosedur yang saling mempengaruhi tujuan yang diharapkan berdasarkan
mencapai tujuan pembelajaran. pengalaman belajar anak didik itu sendiri
Perencanaan pembelajaran merupakan dan mengintetgrasikan berbagai faktor
tahapan paling dalam proses pembelajaran. pendukung capaian belajar anak didik
Perencanaan pembelajaran merupakan sesuai dengan yang diamanatkan dalam
proses memehami berbagai dokumen tujuan pendidikan Nasional dan kurikulum
normative (Permen 22, 23, 24, lainnya), yang digunakan sebagai pedoman dalam
serta alternative buku teks dan sumber pencapaian tujuan pembelajaran.
lainnya, begitu pila realitas kontekstual Berkaiatan dengan hal tersebut maka
(peserta didik dan kebutuhannya). Hasil model pembelajaran yang ada untuk
pemahaman guru itu akhirnya dijadikan mendukung capaian tujuan pembelajaran
dokumen aplikatif berupa silabus dan RPP bermacam-macam sesuai dengan
yang dijadikan pedoman dalam ketepatan model pembelajaran yang
pembelajaran di dalam kelas. disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Setiap guru di satuan pendidikan Dalam mengembangkan kurikulum 2013
berkewajiban menyusun RPP secara dapat digunakan sebagai perbandingan
lengkap dan sistematis agar pembelajarn dalam mengembangkan model
berlangsung secara interaktif, inspiratif, pembelajaran. Ada beberapa model
menarik, menyenangkan, menatang pembelajaran yang dapat digunakan
motivasi peserta didik untuk berpatisifasi sebagai pedoman dalam pelaksanaan
aktif serta memberikan ruang yang cukup kurikulum 2013 yang kiranya bisa
bagi prakarsa, kreatifitas, kemandirian mendukung pelaksanaan kurikulum 2013
sesuai bakat, minat, dan perkembangan dengan pendekatan saintifik tersebut antara
fisik serta psikologi peserta didik. lain adalah Model Pembelajaran Inkuiri
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015

merupakan rentetan rangkaian kegiatan & Hernacki, M, 2007) telah menemukan


belajar yang melibatkan seluruh banyak variable yang mempengaruhi cara
kemampuan siswa untuk mencari dan belajar orang, mencangkup factor-faktor
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, fisik, emosional, sosiologis, dan lingkungan.
analisis, sehingga peserta didik dapat Cara menyerap informasi disebut sebagai
menemukan masalah sendiri Gulo (dalam modalitas belajar. Pada awal pembelajaran,
Trianto, 2007) salah satu langkah utamanya adalah
Model Pembelajaran Berbasis Masalah mengenali modalitas siswa. Menurut
Dewey (dalam Trianto, 2007) belajar DePoter, B & Hernacki, M (2007) ada tiga
berdasarkan masalah merupakan interaksi modalitas belajar seseorang yaitu; visual,
antara stimulis dengan respon merupakan auditorial, kinestetik yang lebih dikenal
hubungan antara dua arah belajar dan dengan istilah VAK. Menurut DePoter,
lingkungan. Model pembelajaran ini, dkk (dalam Ariastini, 2013) pembelajaran
pendidik memberikan bekal kepada peserta dengan model ini mementingkan
didik tentang kemampuan untuk pengalaman belajar secara langsung dan
memecahkan masalah tentang langkah- menyenangkan bagi siswa. Pengalaman
langkah berpikir kritis dan rasional. belajar secara langsung dengan cara belajar
Model Pembelajaran Heuristik Vee. dengan melihat (Visual), belajar dengan
Kata Heuristik Vee Berasal dari bahasa mendengarkan (Auditorial), dan belajar
Yunani yaitu heuriskein yang berarti “saya dengan gerak dan emosi (Kinestetik).
menemukan”. Pengertian ini menurut Model Pembelajaran Brain-Based
Rusman (dalam Suryantini, 2010:24) adalah Learning (BBL). Davis (dalam Astawan,
fakta psikologis yang muncul sebagai kodrat 2010) Brain-based learning merupakan
manusia yang memiliki nafsu menyelidiki pendekatan yang bermula dari penelitian
dari sejak bayi. Keinginan memperoleh neurophysiology tentang bagaimana otak
pengetahuan dan informasi dari orang lain bekerja, selanjutnya dibahas bahwa Brain-
adalah dorongan yang terdapat pada setiap Based Learning (BBL) merupakan
manusia. Sejalan dengan pendapat di atas pendidikan yang menggunakan sistem
Salim (dalam Suastra, 2009:127) pembelajaran yang mengutamakan
menyatakan bahwa “Heuristik merupakan kemajuan otak. Sedangkan Astawan (2010)
suatu cara yang dipakai untuk memecahkan BBL adalah model pengajaran yang
masalah dengan menggunakan prosedur- mempertimbangkan bagaimana otak bekerja
prosedur penemuan dalam ilmu saat mengambil, mengolah, dan
pengetahuan”. Sedangkan Vee dalam menginterpretasikan informasi yang telah
Heuristik Vee merupakan diagram yang diserap, serta bagaimana otak bekerja dalam
berbentuk “V”. Jadi Heuristik Vee dapat mempertahankan pesan atau informasi yang
diartikan sebagai cara memecahakan didapat.
masalah dengan menggunakan prosedur-
prosedur penemuan dalam ilmu IPA yang METODE
dituangkan dalam diagram “V”. Penelitian yang digunakan adalah
Model Pembelajaran VAK (Visual, metode penelitian kualitatif. Menurut Denzin
Aditorial, Kinestetik). Gaya belajar (dalam Satori, 2011: 23) penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang menggunakan
merupakan kunci untuk mengembangkan
latar alamiah, dengan maksud menafsirkan
kinerja dalam pekerjaan, di sekolah, dan fenomena yang terjadi dan dilakukan
dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika dengan jalan melibatkan berbagai metode
menyerap dan mengolah informasi, anda yang ada.
dapat menjadikan belajar dan Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian
berkomunikasi lebih mudah dengan gaya deskriptif. Menurut Whitney dalam Moh.
belajar anda. Rita Dunn (dalam DePoter, B Nazir bahwa metode deskriptif adalah
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015

pencarian fakta dengan interpretasi yang tiga tahapan penelitian kualitatif secara
tepat. Penelitian deskriptif mempelajari umum. Tahapan tersebut meliputi tahap
masalah-masalah dalam masyarakat, serta persiapan, tahap pelaksanaan di lapangan,
tata cara yang berlaku dalam masyarakat dan tahap pasca lapangan. Penelitian ini
serta situasi-situasi tertentu, termasuk dilakukan di salah satu SD No. 4 Banyuasri.
tentang hubungan-hubungan, kegiatan- Dipilihnya SD No. 4 Banyuasri sebagai
kegiatan, sikap-sikap, pandangan- tempat penelitian didasari atas
pandangan, serta proses-proses yang pertimbangan terdapat permasalahan yang
sedang berlangsung dan pengaruh- ingin diteliti yaitu penerapan pendekatan
pengaruh dari suatu fenomena. Rancangan saintifik dalam pembelajaran berdasarkan
pada penelitian ini mengikuti tahapan kurikulum 2013 dan SD No. 4 Banyuasri
penelitian kualitatif secara umum. Terdapat merupakan sekolah yang masih
menerapkan kurikulum 2013. Penelitian ini Teknik analisis data yang dilakukan
direncanakan akan dilaksanakan selama dibagi menjadi tiga tahap. Analisis data
satu minggu dari bulan April 2015 hingga yang dilakukan selama proses yaitu analisis
diperoleh data yang jenuh atau tidak ada sebelum memasuki lapangan, analisis
data yang dianggap baru kemudian dapat selama peneliti masih berada di lapangan,
diuji kredibilitas datanya. Subjek dalam dan analisis setelah pengumpulan data
penelitian ini adalah guru kelas IV dan berakhir. Penelitian kualitatif telah
siswa kelas IV SD No. 4 Banyuasri. melakukan analisis data sebelum peneliti
Sedangkan yang menjadi objek penelitian memasuki lapangan. Analisis dilakukan
ini adalah pendekatan saintifik dalam terhadap data hasil studi pendahuluan, atau
pelaksanaan kurikulum 2013. Pelaksanaan data sekunder yang akan digunakan untuk
penelitian ini menggunakan beberapa menentukan fokus penelitian.
instrumen. Pertama, pedoman wawancara Fokus penelitian ini masih bersifat
yang digunakan untuk menggali informasi sementara dan akan berkembang setelah
secara langsung dari pihak terkait seperti peneliti masuk dan selama dilapangan
guru, siswa, dan informan terkait lainnya. (Sugiyono, 2014). Miles dan Huberman
Kedua, daftar ceklist dokumen yang (dalam Sugiyono, 2014) menyatakan
digunakan untuk mengetahui secara utuh bahwa aktivitas analisis data kualitatif
dan menyeluruh dokumen-dokumen yang dilakukan secara interaktif dilakukan secara
digunakan dalam pengelolaan interaktif dan berlangsung secara terus
pembelajaran. Ketiga, kuesioner yang menerus sampai tuntas, sehingga datanya
digunakan untuk mengetahui tanggapan sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data
atau respon siswa terhadap pengelolaan meliputi reduksi data, penyajian data, dan
pembelajaran. Keempat, pedoman verifikasi. Sebelum ke tahap analisis
observasi yang digunakan untuk terlebih dahulu dilakukan kegiatan
memperoleh data berdasarkan pengamatan mereduksi data. Mereduksi data berarti
di lapangan secara langsung. Teknik merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
pengumpulan data dilakukan dengan memfokuskan pada hal-hal yang penting
menggunakan teknik observasi, dan menghilangkan hal yang tidak
wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. diperlukan (Sugiyono, 2014). Data yang
Observasi dilakukan terhadap kegiatan direduksi dapat berupa data yang diperoleh
pembelajaran di kelas IV. Wawancara dari observasi awal atau pun selama proses
dilakukan terhadap guru kelaas IV. Teknik dilapangan. Data yang telah direduksi akan
kuesioner diberikan kepada siswa untuk memberikan gambaran yang lebih jelas,
mengetahui sejauh mana siswa memahami dan memudahkan peneliti untuk melakukan
pembelajaran dengan penerapan pengumpulan data selanjutnya, dan
pendekatan saintifik. Dokumentasi mencarinya bila diperlukan. Penyajian data
dilakukan terhadap Rencana Pelaksanaan yang dilakukan akan mempermudah
Pembelajaran yang telah dibuat oleh guru memahami apa yang terjadi dan
dan kegiatan pembelajaran yang merencanakan kerja selanjutnya
berlangsung. berdasarkan apa yang telah dipahami.
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015

Selanjutnya penyajian data bisa jika data kesimpulan yang dikemukakan


dilakukan dalam bentuk uraian singkat, pada tahap awal tersebut didukung oleh
bagan, hubungan antar kategori, flowchart bukti yang valid dan konsisten saat
dan teks yang bersifat naratif (dalam pengumpulan data, sehingga kesimpulan
Sugiyono, 2014). langkah ke tiga dalam yang dikemukakan merupakan kesimpulan
analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan yang kredibel. Data-data yang
kesimpulan. Kesimpulan awal yang bersifat telah diperoleh selama masa pengumpulan
sementara akan berubah jika ditemukan data kemudian dianalisis dari data awal
bukti-bukti yang kuat yang mendukung hingga akhir untuk penyusunan laporan
pada tahap pengumpulan data. Akan tetapi, sehingga diperoleh kesimpulan akhir.
kesimpulan awal akan tetap tidak berubah

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran, didapatkan


hasil seperti yang disajikan pada Tabel 1 berikut ini.

No Aspek yang dinilai Skor


tgl: tgl: tgl: tgl: tgl: tgl:
7/ 8/ 9/ 11/ 14/ 15
4- 4- 4- 4- 4- 4-
15 15 15 15 15 15
1 Guru mengarahkan siswa untuk 4 4 3 4 4 3
menyimak penjelasan guru
2 Guru mengarahkan siswa melaksanakan 4 4 4 4 4 4
kegiatan membaca buku
3 Guru mengarahkan siswa melaksanakan 2 3 4 3 4 3
kegiatan melihat suatu objek secara
langsung
4 Siswa aktif bertanya mengenai materi 4 3 3 4 4 4
yang sedang dibahas atau objek yang
sedang diteliti
5 Siswa melakukan eksperimen atau 4 4 3 4 3 3
percobaan
6 Siswa aktif mencari informasi di berbagai 3 4 3 4 3 4
sumber (internet, buku pelajaran, televisi,
radio, majalah, dan lain sebagainya)
7 Siswa aktif berdiskusi menghubungkan 4 4 4 3 4 3
informasi-informasi yang didapat
8 Siswa dapat membuat kesimpulan yang 4 3 3 4 3 4
tepat berdasarkan hasil temuan yang
didapat
9 Siswa menyampaikan hasil simpulannya 4 4 4 4 4 4
baik secara lisan atau tulisan
10 Siswa aktif menanggapi penyajian 3 4 4 3 4 3
temannya di depan kelas
Total skor 36 37 35 37 37 35
Nilai = jumlah skor/SMI x 100 90 92. 87. 92. 92. 87.
% 5% 5% 5% 5% 5%

Hasil penelitian menunjukkan hasil sangat efektif. Berdasarkan hasil wawancara


cek list sebesar 90.41% guru sudah yang peneliti lakukan terhadap guru kelas
melaksanakan pembelajaran dengan
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015

IV Sekolah Dasar No.4 Banyuasri tersebut melalui proses menalar tersebut


memperkuat penelitian saya dimana secara maka perlu dikomunikasikan pada orang
terinci dan pasti guru kelas merancang lain apakah melalui presentasi maupun
proses pembelajaran denga menggunakan bentuk jejaring yang lain sehingga proses
pendekatan saintifik dalam pelaksanaan pembelajaran dan konsep yang harus
kurikulum 2013 dari proses pengamatan dikuwasai benar-benar bermakna. Hal ini
yang bertujuan untuk melihat secara peneliti dapatkan dari hasil wawancara
langsung apa yang diamati, apa yang dibaca peneliti dengan guru kelas IV Sekolah Dasar
dan menyimak fakta-fakta yang dilihat dan No.4 Banyuasri. Dengn demikian secara
diamati sehingga siswa dapat utuh guru kelas dapat menerapkan
menghubungkan dalil-dalil yang nantinya pendekatan saintifik dalam pelaksanaan
dapat merekuntruksi konsep-konsep yang kurikulum 2013.
harus dikuwasai pada suatu tema dan sub Berbagai model yang dapat
tema yang diberikan oleh guru kelas. mendukung proses pendekatan saintifik ini
Dilanjutkan dengan proses menanya misalnya inkuiri, diskaveri, berbasis proyek
bertujuan untuk menggali materi-materi dan berbasis masalah juga diterapkan
yang disesuaikan dengan tema dengan sehingga semakin sempurna penerapan
memberikan kesempatan secara luas pada pendekatan saintifik dalam pelaksanaan
siswa untuk membuka keingintahuannya kurikulum 2013. Guru kelas juga merancang
terhadap tema yang diberikan. Untuk lebih proses dengan merancang dalam skenario
mengarahkan pandangan, argumentasi siswa pembelajaran dengan menentukan
untuk mengkrucutkan konsep-konsep yang Kompotensi Inti (KI) yang disesuaikan
harus dikuwasai sesuai dengan tema dan sub dengan Kompetensi Dasar yang harus
tema yang diberikan. Hal ini peneliti berani dikuwasai. Walaupun menurut guru kelas
memberikan argument seperti ini masih ada beberapa kendala yang dihadapi
berdasarkan hasil wawancara dengan guru seperti tersedianya materi yang belum
kelas. Selanjutnya siswa termotivasi untuk memadai secara sempurna dan proses
mengumpulkan informasi dan data melalui seperti ini kendalanya adalah memerlukan
beberapa kegiatan seperti eksperimen waktu yang lebih sehingga harus
maupun dengan cara yang lain sehingga terkordinasi dengan sabaik-baiknya. Dari
suasana akan lebih aktif dan kreatif. Dengan beberapa permasalahan yang muncul, guru
demikian suasana kelas akan lebih hidup kelas bisa mencari solusi dengan sebaik-
dan semua siswa akan dapat berperanan baiknya karena pada dasarnya gurulah yang
aktif dalam proses bembelajaran. Sehingga mengatur skenario pembelajaran.
untuk mencapai tujuan proses pembelajaran Berdasarkan kuesioner yang diberikan
untuk menguwasai konsep-konsep sesuai kepada siswa hasil yang diperoleh sebesar
dengan tema yang harus dikuwasai oleh 71.77%, hal ini menunjukan pembelajaran
siswa. Hal ini sesuai dengan argumentasi pendekatan saintifik cukup efektif.
yang disampaikan oleh guru kelas IV Sedangkan berdasarkan hasil dokumentasi,
pembelajaran yang dilaksanakan dengan
Sekolah Dasar No.4 Banyuasri dalam
RPP yang dibuat oleh guru kelas sudah
wawancara yang dilakukan. Selanjutnya sesuai dengan pembelajaran yang
proses menalar adalah mengitisarikan dilakukan oleh guru dan berdasarkan hasil
terhadap apa yang diamati, dikumpulkan dokumentasi, pembelajaran yang
melalui informasi dan data yang didapatkan dilaksanakan dengan RPP yang dibuat oleh
kemudian dikaji secara mendalam sehingga guru kelas sudah sesuai.
dalil-dalil dan konsep yang telas didapatkan Berdasarkan hasil yang di peroleh dari
ditelaah lagi. Sehingga konsep yang didapat observasi, wawancara, dan cek list guru
benar-benar valid sesuai dengan tema yang sudah bisa melaksanakn pembelajaran
dibahas. Dalam menyebarkan hasil analisis berdasarkan kurikulum 2013 sangat efektif.
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015

Dimana bisa dilihat sesuai dengan fakta- melalui pengamatan, bertanya, percobaan,
fakta yang ada dilapangan, dimana kemudian mengolah data atau informasi,
kegiatan pembelajaran sudah sesuai menyajikan data atau informasi, dilanjutkan
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menganilisis, menalar, kemudian
(RPP) yang telah di buat oleh guru. RPP menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata
yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan pelajaran, materi, atau situasi tertentu,
prinsip-prinsip pengembangan RPP dan sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak
langkah-langkah pengembangan RPP. Di selalu tepat diaplikasikan secara prosedural
dalam kegiatan pembelajaran guru juga namun proses pembelajaran harus tetap
telah menerapkan pembelajaran menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah
berdasarkan kurikulum 2013. Dimana dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh non ilmiah.
guru sudah sesuai dengan pendekatan Pembelajaran berpendekatan saintifik yang
saintifik yakni sudah melaksanakn lima dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan
komponen yang harus dilaksanakan, lima teori yang ada. Sehingga pendekatan
komponen tersebut meliputi mengamti, saintifik cocok diterapkan dalam
menanya, mengumpulkan data, menalar/ pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013.
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan/ Hal ini sejalan dengan penelitian yang
membentuk jejaring dan didalam dilakukan oleh Johari Marjan (2014) dengan
pembelajaran guru juga sudah menerapkan judul “Pengaruh Pembelajaran Pendekatan
model pembelajaran yang berpendakatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi Dan
saintifik. Hal ini sesuai dengan pendapat Keterampilan Proses Sains Siswa MA. Mu
Daryanto. allimat NW Pancor Selong Kabupaten
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik Lombok Timur Nusa Tenggara Barat”.
adalah proses pembelajaran yang Penelitian ini merupakan penelitian Quasi
dirancang sedemikian rupa agar peserta Eksperimen dengan desain penelitian Post
didik secara aktif menkonstruksi konsep, Test Only Control Group Disigen.
hukum atau prinsip melalui tahapan- Penelitian yang dilakukan oleh Dewa Made
tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi Tirta (2014) dengan judul “Motivasi dan
atau menemukan masalah), merumuskan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Berbasis
masalah, mengajukan atau merumuskan Teks dengan Pendekatan Saintifik dalam
hipotesis, mengumpulkan data dengan Implementasi Kurikulum 2013 di SMA
berbagai teknik, menganalisis data, menarik Negeri 2 Semarapura Tahun Pelajaran
kesimpulan dan mengkomunikasikan 2014/2015”. Penelitian ini merupakan
konsep, hukum atau prinsip yang penelitian deskriptif. Pengumpulan data
ditemukan. dilakukan dengan kuesioner motivasi
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan belajar dan hasil penilaian (tes).
saintifik didasarkan pada keunggulan Instrumentasi yang disusun dikolaborasikan
pendekatan tersebut. Pembelajaran dalam untuk mengetahui validitas dan
pendekatan saintifik bertujuan untuk realibilitasnya, dan pengolahan data
meningkatkan kemampuan siswa, dilakukan dengan analisis regresi
khususnya kemampuan berpikir tingkat sederhana.
tinggi, membentuk keterampilan siswa
menyelesaikan suatu permasalahan SIMPULAN DAN SARAN
dengan menggunakan langkah-langkah Berdasarkan hasil penelitian dan
ilmiah, meningkatkan keinginan siswa untuk pembahasan, diperoleh simpulan bahwa
belajar, miningkatkan hasil belajar siswa, penerapan pendekatan saintifik dalam
melatih siswa mengomunikasikan ide serta pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013
pendapatnya secara lisan maupun tulisan tema 9 (makananku sehat dan bergizi)
dan mengembangkan karakter siswa. kelas IV semester genap SD No. 4
Langkah-langkah pendekatan ilmiah Banyuasri sudah berlangsung dengan
(scientific approach) dalam proses sangat efektif. Tinjauan tersebut didasarkan
pembelajaran meliputi menggali informasi pada hasil obeservasi menggunakan check
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015

list. Hasil observasi menunjukkan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah


kemampuan guru kelas IV di SD No 4 Dasar, FIP UNDIKSHA.
Banyuasri dalam mengajar berada pada
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran
persentase 90.41% yang menunjukkan
Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta:
guru sudah melaksanakan pembelajaran
Gava Media
dengan sangat efektif. Kuesioner diberikan
kepada siswa kelas IV di SD No. 4 DePorter, B & Hernacki, M. 2007. Quantum
Banyuasri. Berdasarkan pandangan siswa Learning: Membiasakan Belajar
terhadap penerapan pendekatan saintifik Nyaman dan Menyenangkan.
dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum Terjemahan Abdurrahman, A.
2013 hasil yang diperoleh adalah sebesar Quantum Learning: Unleashing the
71.77%, yang menunjukan pembelajaran Genius In You. 1992. Cetakan ke-24.
pendekatan saintifik cukup efektif. Dalam Bandung: Kaifan.
hal ini penerapan pendekatan saintifik Hamalik, Oemar. 2012. Kurikulum dan
dalam pembelajaran berdasarkan kurikulim Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
2013 sudah berhasil diterapkan di Sekolah Aksara
Dasar. Penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum Johari, Marjan. 2014. Pengaruh
2013 di kelas IV SD No. 4 Banyuasri juga Pembelajaran Pendekatan Saintifik
mengalami kendala, yakni dalam Terhadap Hasil Belajar Biologi dan
menyesuaikan ketersediaan materi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA
alokasi waktu yang ada, namun hal tersebut Mu’allimat NW Pancor Selong
bisa diatasi oleh guru dengan upaya Kabupaten Lombok Timur Nusa
mencari atau menambah informasi dari Tenggara Barat. Tesis (tidak
berbagai sumber. diterbitkan). Pasca Sarjana Undiksha.
Saran yang dapat disampaikan Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Terpadu. Bandung: PT Remaja
adalah, pertama bagi guru Sekolah Dasar Rosdakarya
No.4 Banyuasri agar menerapkan
pendekatan saintifik secara berkelanjutan Sani, Ridwan Abdullah. 2014.
sehingga diharapkan dapat menciptakan Pembelajaran Saintifik untuk
suasana yang menyenangkan pada saat Implementasi Kurikulum 2013.
pembelajaran berlangsung. Jakarta. Bumi Aksara.
Kedua bagi siswa kelas IV di Sekolah Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. 2011.
Dasar No.4 Banyuasri agar saat mengikuti Metodologi Penelitian Kualitatif.
proses pembelajaran dapat menyiapkan diri Bandung: Alfabeta
dengan baik, sehingga cepat memahami
penjelasan dari guru. Suastra, I W. 2009.Pembelajaran Sains
Ketiga bagi sekolah dapat dijadikan Terkini. Singaraja: Undiksha
masukan dalam meningkatkan mutu Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
pendidikan dalam pembelajaran dengan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
penerapan pendekatan saintifik dalam Kualitatif, dan R&D. Bandung:
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Alfabeta
Keempat bagi peneliti mampu
melaksanakan penelitian lebih lanjut Suryantini, Ni Luh Gede. 2010. “Pengeruh
sehingga diperoleh hasil yang relevan Model Pembelajaran Heuristik Vee
tentang penerapan pendekatan saintifik dengan Peta Konsep Terhadap
pada kurikulum 2013. pemahaman konsep Fisiska Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 4 Kediri”.
DAFTAR RUJUKAN Skripsi (tidak diterbitkan):
Universitas Pendidikan Ganesha..
Astawan, I G. 2010. Model-model
Pembelajaran Inovatif. Buku Ajar.
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan PGSD Volume: 3 No: 1 Tahun 2015

Suyanto dan Djihad, Asep. 2012. Calon di SMA Negeri 2 Semarapura Tahun
Guru dan Guru Profesional. Pelajaran 2014/2015. Tesis (tidak
Yogyakarta: Multi Pressindo. diterbitkan). Pasca Sarjana Undiksha.
Tirta, Dewa Made. 2014. Motivasi dan Hasil Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran
Belajar Bahasa Indonesia Berbasis Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Teks dengan Pendekatan Saintifik Jakarta: Indonesia.
dalam Implementasi Kurikulum 2013

Anda mungkin juga menyukai