Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Photon Vol. 5 No.

2, Mei 2015

KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS TAHUN 2011-2012


DI PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Tri Siwi KN, Wiwik Norlita, Novita R

Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau

Email: trisiwiningrum@yahoo.com

ABSTRAK
Penderita Tubekulosis pada saat ini sangat banyak terjadi pada usia dewasa khususnya pada usia 21-
45 tahun. Penderita tuberkulosis di Asia Tenggara dilaporkan sebanyak 35 persen. Tuberkulosis
merupakan penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Myobacterium tuberculosis,yang dapat
ditularkan melalui percikan dahak (droplet) dari penderita TBC kepada individu lain yang rentan.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk melihat karakteristik Penderita Tuberkulosis Di Puskesmas
Harapan Raya Tahun 2011-2012 Pekanbaru. Jenis Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
dengan teknik pengambilan sampel total sampling berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah
diketahui sebelumnya dengan jumlah 60 sampel. Teknik pengumpulan data adalah lembaran Check
List dan analisa data yang digunakan adalah univariate. Hasil penelitian secara umum yaitu
karakteristik penderita tuberkulosis di Puskesmas Harapan Raya tahun 2011-2012 Pekanbaru
menunjukan bahwa karakteristik penderita tuberkulosis berdasarkan usia tahun 2011-2012 adalah
mayoritas berada pada usia dewasa (21-45 tahun) sebanyak 34 responden (56,67%). Berdasarkan jenis
kelamin tahun 2011-2012 adalah mayoritas laki-laki sebanyak 44 responden (73,33%). Berdasarkan
hasil pemeriksaan BTA mayoritas adalah positif 3+ sebanyak 22 responden (36,67%).

Kata kunci: Karakteristik, Penderita Tuberkulosis

1. PENDAHULUAN penyakit yang masuk dalam daftar Global


Tuberkulosis merupakan penyakit Emergency. Penyakit infeksi ini pun
gangguan pernapasan yang disebabkan oleh diperkirakan telah merenggut nyawa 1,8 juta
bakteri tuberkulosis yang mengakibatkan paru- jiwa di seluruh dunia pada tahun 2000.
paru mengalami infeksi (Mujiatun, 2009). Laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO)
Gejala penyakit tuberkulosis ditandai tahun 2001 mengungkapkan terdapat sekitar
dengan batuk yang lebih dari 2 minggu dan 3,8 juta kasus baru TBC di seluruh dunia, dan
batuknya tesebut kadang bercampur darah 90 persen diantaranya berada di negara
(Admin, 2012). Selain itu yang menjadi berkembang. Sedangkan pada tahun 2004,
karakteristik penderita TBC antara lain usia, WHO melaporkan bahwa ada 8,8 juta kasus
yang mayoritas pada balita dan lansia, penyakit TBC yang baru pada tahun 2002
pekerjaan yang terpapar dengan sumber polusi, (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2006).
ventilasi rumah yang tidak memenuhi standar Dalam distribusi beban TBC secara global,
kesehatan, jenis kelamin, faktor sosial pada tahun 2003 wilayah Asia Tenggara
ekonomi dan hasil pemeriksaan BTA yang menyumbang kasus TBC sebesar 35 persen,
biasanya ditemukan hasil uji positif pada wilayah Afrika sebesar 22 persen, dan Pasifik
penderita TBC. Jika faktor-faktor tersebut Timur sebesar 22 persen. Dua puluh dua
diabaikan, penderita TBC dapat mengalami negara dengan beban TBC tinggi menyumbang
berbagai komplikasi yang bisa mengakibatkan 80 persen dari penambahan kasus baru setiap
kematian (Sarwadji, 2001 & Setiowati, 2007). tahunnya, dengan India dan Cina sebagai
WHO pada tahun 1992 sudah penyumbang sebanyak 35 persen. Indonesia
mencanangkan penyakit tuberkulosis sebagai kini menempati urutan ketiga penderita

FMIPA-UMRI 111
Vol. 5 No.2, Mei 2015 Jurnal Photon

penyakit TBC terbanyak di dunia, setelah Cina perkembangan pengobatan dan program
dan India. Di perkirakan terdapat 582.000 dengan mekanisme pendataan yang mengacu
kasus baru TBC pertahun di Indonesia, yang ke arah faktor-faktor penyebab terjadinya
hampir separuhnya adalah TBC paru dengan penyakit TBC (Effendi, 2012).
hasil pemeriksaan BTA positif (Wahyu, 2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi
Menurut Ditjen PP&PL Kementrian terjadinya penyakit TBC atau karakteristik
Kesehatan RI 2011, data laporan situasi yang ada pada penderita TBC sangat perlu
perkembangan TBC di Indonesia, total seluruh diperhatikan sebagai salah satu indikator
kasus TB tahun 2009 sebanyak 294.731 kasus, evaluasi dan monitoring keberhasilan program
dimana 57,4 persen adalah kasus TB BTA baru pemberantasan penyakit TBC, yaitu dengan
Basil Tahan Asam (BTA) positif, 36,8 persen cara mengevaluasi perkembangan karakteristik
adalah kasus TB BTA negative, 3,8 persen setelah diberikan pengobatan TBC sehingga
adalah kasus TB Ekstra Paru 1,3 persen adalah program pemberantasan penyakit TBC yang
kasus TB kambuh, dan 0,7 persen adalah kasus dilaksanakan pemerintah berhasil secara
pengobatan ulang diluar kasus kambuh. maksimal.
Laporan Global Tuberculosis Control tahun Berdasarkan data Medical Record Dinas
2011 menyebutkan bahwa India, Cina, South Kesehatan Kota Pekanbaru yang di peroleh
Afrika dan Indonesia berada pada urutan ke-4 peneliti pada tanggal 3 Desember 2012
dengan jumlah pasien TB sebesar 450 ribu menunjukkan bahwa angka penderita penyakit
kasus. tuberkulosis yang tertinggi di wilayah kerja
Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga Puskesmas Pekanbaru adalah Puskesmas
(SKRT) tahun 1985 dan Survei Kesehatan Harapan Raya. Data tersebut menunjukkan
Nasional (Suksesnas) tahun 2001, penyakit terjadinya penurunan angka prevalensi yang
TBC merupakan penyebab kematian ketiga di bervariasi yaitu di dapati data bahwa tahun
Indonesia, setelah penyakit jantung dan 2009 sebesar 71 persen, tahun 2010 sebesar 69
pembuluh darah (Kardiovaskuler), dan persen, tahun 2011 sebesar 61 persen, dan
penyakit infeksi saluran pernafasan pada tahun 2012 sebesar 31 persen yang pernah
semua kelompok usia. Sedangkan, dari mengalami penyakit tuberkulosis.
golongan penyakit infeksi, TBC merupakan Berdasarkan hal tersebut maka peneliti
penyebab kematian utama (Wahyu, 2008). tertarik untuk melakukan penelitian yang
Program pemberantasan TBC mulai berjudul “Karakteristik Penderita
diperkenalkan pada tahun 1952 di Amerika Tuberkulosis Tahun 2011-2012 Di
yaitu dengan menggunakan obat Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru”.
antituberkulosis, sehingga angka kasus TB
yang dilaporkan di Amerika Serikat menurun 2. METODOLOGI PENELITIAN
rata-rata 6 persen setiap tahun antara 1953 dan Dalam penelitian ini peneliti
1985 (Smeltzer dan Brenda, 2002). mengguankan jenis penelitian deskriptif.
Sedangkan sejak tahun 1995, pemerintah Menurut Notoatmodjo (2010), deskriptif yaitu
Indonesia memprogramkan pemberantasan TB dilakukan terhadap sekumpulan objek yang
dengan strategi DOTS (directly observed biasanya bertujuan untuk melihat gambaran
treatment shortcourse). Meliputi komitmen fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di
pemerintah untuk mempertahankan kontrol dalam suatu populasi tertentu. Dalam
terhadap TB, deteksi kasus TB di antara orang- penelitian ini peneliti ingin mengemukakan
orang yang memiliki gejala-gejala melalui karakteristik penderita tuberkulosis
pemeriksaan dahak, pengobatan teratur selama berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan,
6-8 bulan yang diawasi, ketersediaan obat TB hasil pemeriksaan BTA, dan Status Sosial
yang rutin dan tidak terputus, dan sistem Ekonomi.
laporan untuk monitoring dan evaluasi

112 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 5 No. 2, Mei 2015

Dalam analisa peneliti menggunakan 3. Faktor Jenis Kelamin


analisa univariate yaitu analisa yang Jenis kelamin adalah suatu konsep yang
digabungkan untuk melihat menggambarkan digunakan untuk mengidentifikasikan
frekuensi dan persentase menurut Hasan perbedaan pria dan wanita yang dilihat dari
(2004), dengan melihat persentase data yang anatomi atau biologis (Ida, 2007).
terkumpul disajikan dalam bentuk tabel Di benua Afrika banyak tuberkulosis
frekuensi dan tiap variabel dengan rumus: terutama menyerang laki-laki. Pada tahun 1996
jumlah penderita TB Paru laki-laki hampir dua
P = F x 100% kali lipat dibandingkan jumlah penderita TB
Paru pada wanita, yaitu 42,3 persen pada laki-
N
Keterangan: laki dan 28,9 persen pada wanita. Antara tahun
P: Persentase 1985-1987 penderita TB paru laki-laki
F: Frekuensi karakteristik penderita TBC cenderung meningkat sebanyak 2,5 persen,
berdasarkan usia, jenis kelamin dan hasil sedangkan penderita TB Paru pada wanita
pemeriksaan BTA menurun 0,7 persen. TB paru Iebih banyak
N: Jumlah penderita TBC terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan
wanita karena laki-laki sebagian besar
1. Defenisi Karakteristik mempunyai kebiasaan merokok sehingga
Karakter merupakan Sifat-sifat kejiwaan, memudahkan terjangkitnya TB paru
akhlak atau budi pekerti yang membedakan (Achmadi, 2005).
seseorang dari yang lain (Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 2002). 4. Pekerjaan
Karakteristik adalah ciri khas seseorang Jenis pekerjaan menentukan faktor risiko
dalam meyakini, bertindak ataupun merasakan apa yang harus dihadapi setiap individu. Bila
(Richard, 2009). pekerja bekerja di lingkungan yang berdebu,
paparan partikel debu di daerah terpapar akan
2. Faktor Usia mempengaruhi terjadinya gangguan pada
Beberapa faktor resiko penularan penyakit saluran pernafasan. Paparan kronis udara yang
tuberkulosis di Amerika selain faktor jenis tercemar dapat meningkatkan morbiditas,
kelamin, ras, asal negara, salah satunya adalah terutama terjadinya gejala penyakit saluran
faktor usia. Insiden tertinggi tuberkulosis paru pernafasan dan umumnya TB Paru. Jenis
biasanya mengenai usia dewasa muda. Di pekerjaan seseorang juga mempengaruhi
Indonesia diperkirakan 75% penderita TB Paru terhadap pendapatan keluarga yang akan
adalah kelompok usia produktif yaitu 15-50 mempunyai dampak terhadap pola hidup
tahun (Achmadi, 2005). Sedangkan menurut sehari-hari diantara konsumsi makanan,
Smeltzer dan Bare brenda (2002), anak-anak pemeliharaan kesehatan selain itu juga akan
dibawah usia 15 tahun dan dewasa antara yang mempengaruhi terhadap kepemilikan rumah
berusia 15 sampai 35 tahun). (kontruksi rumah).
Menurut Depkes RI (2009),
penggolongan usia terdiri dari masa balita (0-5 5. Pemeriksaan Hasil BTA (basil tahan
tahun), masa kanak-kanak (>5-12 tahun), masa asam)
remaja awal (13-17 tahun), masa remaja akhir Pembacaan hasil pemeriksaan sediaan
(17-20 tahun), masa dewasa awal (21- dahak dilakukan dengan menggunakan skala
35 tahun), masa dewasa akhir (36-45 tahun), International Union Against Tuberculosis
masa (IUAT). Pemeriksaan sputum untuk Basil
lansia awal (46-55 tahun), masa lansia Tahan Asam biasanya dilakukan pemeriksaan
akhir (56-64 tahun), dan masa manula (65- terhadap sputum sewaktu, sputum pagi dan
sampai atas) (Hardiwinoto, 2011). sputum sewaktu (SPS). Hasil yang positif

FMIPA-UMRI 113
Vol. 5 No.2, Mei 2015 Jurnal Photon

ditandai dengan sekurang – kurangnya 2 dari 3 sejenis bakteri berbentuk batang yang tahan
spesimen sputum sewaktu, pagi, sewaktu asam (BTA) dengan ukuran panjang 1-4/Um
adalah positif ditemukannya Basil Tahan dan ketebalan 0,3-0,6/Um, yang ditularkan
Asam (BTA).Pemeriksaan mikrokopis BTA melalui percikan dahak (droplet) dari penderita
ini digunakan untuk menbantu diagnosis TBC kepada individu lain yang rentan
penyakit tuberculosis. Penulisan gradasi hasil (Wahyu, 2008).
bacaan penting, untuk menunjuk keparahan
penyakit dan tingkat penularan penderita 8. Penularan
menurut Departemen Kesehatan RI, (2001) Tuberkulosis ditularkan dari orang ke
yaitu: orang oleh transmisi melalui udara. Individu
1. 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang, terinfeksi, melalui berbicara, batuk, bersin,
ditulis jumlah kuman yang ditemukan. tertawa, atau bernyanyi, melepaskan droplet
2. 10-99 BTA dalam 100 lapang besar dan kecil. Droplet yang besar menetap,
pandang disebut + atau (1+). sementara droplet yang kecil tertahan diudara
3. 1-10 BTA dalam 1 lapang pandang, dan terhirup oleh individu yang rentan
disebut ++ atau (2+). (Smeltzer dan Brenda, 2002).
4. > 10 BTA dalam 1 lapang pandang, Penyakit ini mudah menular, yaitu melalui
disebut +++ atau (3+) (Faud, 2011). udara yang dihembuskan oleh penderita pada
saat bernapas atau batuk serta lendir atau dahak
6. Status Sosial Ekonomi (Mujiatun, 2009).
Keadaan sosial ekonomi berkaitan erat Berdasarkan hasil pengamatan pada
dengan pendidikan, keadaan sanitasi penelitian Helper Manalu dkk, penderita TB
lingkungan, gizi dan akses terhadap pelayanan paru mempunyai kebiasaan sering tidak
kesehatan. Apabila status gizi buruk maka menutup mulut saat batuk, hal ini tentunya
akan menyebabkan kekebalan tubuh menurun dapat membuat penularan TB pada orang-
sehingga memudahkan terkena infeksi TB paru orang yang sehat di sekitarnya. Sedangkan
(Chaesarani, 2013) Menurut Tjandra Yoga (2007), TB juga mudah
WHO tahun 2007 menyebutkan 90 persen menular pada mereka yang tinggal di
penderita TB di dunia menyerang kelompok perumahan padat, kurang sinar matahari dan
sosial ekonomi lemah atau miskin dan menurut sirkulasi udaranya buruk/pengap, namun jika
Enarson TB merupakan penyakit terbanyak ada cukup cahaya dan sirkulasi, maka kuman
yang menyerang negara dengan penduduk TB hanya bisa bertahan selama 1-2 jam
berpenghasilan rendah. Sosial ekonomi yang (Manalu, 2010).
rendah akan menyebabkan kondisi kepadatan
hunian yang tinggi dan buruknya lingkungan, 9. Tanda dan Gejala
selain itu masalah kurang gizi dan rendahnya Keluhan yang terbanyak adalah:
kemampuan untuk mendapatkan pelayanan 1) Berat badan turun tanpa sebab yang
kesehatan yang layak juga menjadi problem jelas atau tidak naik dalam 1 bulan dengan
bagi golongan sosial ekonomi rendah (Gilarso, penangan gizi
2004). 2) Anoreksia dengan gagal tumbuh dan
berat badan tidak naik secara adekuat (failure
7. Pengertian Tuberkulosis to thrive)
Tuberkulosis adalah penyakit gangguan 3) Demam lama dan berulang tanpa
pernapasan yang disebabkan oleh bakteri sebab yang jelas, kadang-kadang panas badan
tuberkulosis. Penyakit ini disebut juga TBC mencapai 40-41 derajat celcius (bukan tifus,
(tuberculosis) (Mujiatun, 2009). malaria, atau infeksi saluran pernapasan akut),
TBC adalah penyakit infeksi kronis yang dapat disertai keringat malam
disebabkan oleh Myobacterium tuberculosis,

114 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 5 No. 2, Mei 2015

4) Batuk lama lebih dari 30 hari biasanya pengobatan dimulai dengan


(Mansjoer, 2000). kombinasi 4-5 obat selama 2 bulan (ditambah
EMB dan streptomisin, dilanjutkan dengan
10. Penatalaksanaan Medis INH dan RIF selama 4-10 bulan sesuai
Tuberkulosis paru diobati terutama dengan perkembangan klinis.
agens kemoterapi (agnes antituberkulosis)
selama periode 6 sampai 12 bulan. Lima 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
medikasi garis depan digunakan: isoniasid Berdasarkan hasil penelitian yang telah
(INH), rifampin (RIF), streptomisin (SM), dilakukan peneliti tentang “Karakteristik
etambutol (EMB), dan pirasinamid (PZA) Penderita Tuberkulosis di Puskesmas
(Smeltzer dan Brenda, 2002). Harapan Raya Tahun 2011-2012 Pekanbaru”.
Menurut Mansjoer (2000), regimen dasar Di ruang Medical Record (MR) pada tanggal
pengobatan TB adalah kombinasi INH dan RIF 27 Juli s/d 1 Agustus 2013, pada data
selama 6 bulan dengan PZA pada 2 bulan sekunder penderita Tuberkulosis tahun 2011-
pertama. Pada TB berat dan ekstrapulmonal 2012 adalah sebagai berikut:

Tabel. 1. Distribusi Frekuensi Usia Penderita Tuberkulosis Tahun 2011-2012 Di Puskesmas Harapan Raya
Pekanbaru
2011 2012 Total
No Usia
f % f % f %
1. Balita (0-5 tahun) - - - - - -
2. Kanak-kanak (>5-12 tahun) - - 1 3,23 1 1,67
3. Remaja (13-20 tahun)
4. Dewasa (21-45 tahun) 4 13,79 1 3,23 5 8,33
5. Lansia (46-64 tahun) 14 48,28 20 64,52 34 56,67
6. Manula (65 tahun keatas) 11 37,93 8 25,81 19 31,67
- - 1 3,23 1 1,67
Jumlah 29 100 31 100 60 100

Tabel. 2. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Penderita Tuberkulosis Tahun 2011-2012 Di Puskesmas Harapan
Raya Pekanbaru
2011 2012 Total
No Jenis Kelamin F % f % f %
1. Laki-laki 21 72,41 23 74,19 44 73,33
2. Perempuan 8 27,59 8 25,81 16 26,67
Jumlah 29 100 31 100 60 100

Tabel. 3. Distribusi Frekuensi Hasil Pemeriksaan BTA Penderita Tuberkulosis Tahun 2011-2012 Di Puskesmas
Harapan Raya
2011 2012 Total
No Hasil Pemeriksaan BTA f % f % f %
1. Positif 1+ 4 13,79 5 16,13 9 15
2. Positif 2+ 2 6,90 4 12,90 6 10
3. Positif 3+ 11 37,93 11 35,48 22 36,67
4. Negatif 10 34,48 5 16,13 15 25
5. Tanpa Keterangan - - 4 12,90 4 6,67
6. TBC Kelenjar 2 6,90 - - 2 3,33
7. 1-9 Lapang Pandang - - 2 6,45 2 3,33
Jumlah 29 100 31 100 60 100

Berdasarkan hasil penelitian yang telah Di Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru yang
dilakukan pada tanggal 27 Juli s/d 01 Agustus berjudul “Karakteristik Penderita Tuberkulosis
2013 bertempat di Ruang Medical Record (MR)

FMIPA-UMRI 115
Vol. 5 No.2, Mei 2015 Jurnal Photon

Di Puskesmas Harapan Raya Tahun 2011-2012 Asumsi peneliti bahwa jenis kelamin dapat
Pekanbaru” adalah sebagai berikut: mempengaruhi untuk terjadinya penyakit TBC,
Pembahasan pertama membahas karena laki-laki suka mengkonsumsi rokok dan
karakteristik berdasarkan usia, dimana penderita pekerjaan yang mudah terpapar dengan sumber
Tuberkulosis dalam penelitian ini adalah polusi. Hal ini sesuai dengan pendapat Achmadi
mayoritas berada pada usia dewasa (21–45) (2005), bahwa laki-laki mudah terkena penyakit
tahun, yang ditunjukkan bahwa pada tahun 2011 TB Paru karena pola gaya hidupnya yang tidak
sebanyak 14 orang (48,28%) dan pada tahun 2012 sehat. Seperti, mempunyai kebiasaan merokok,
sebanyak 20 orang (64,52 %). Disini peneliti kurangnya olah raga dan istirahat yang cukup
menemukan terjadi peningkatan dari tahun 2011- sehingga memudahkan terjangkitnya TB paru.
2012. Pembahasan ketiga membahas karakteristik
Hal di atas sesuai dengan hasil penelitian berdasarkan pemeriksaan BTA yang
Firdaus, dkk (2005), dengan judul “Faktor-Faktor menunjukkan bahwa karakteristik Penderita
Yang Berhubungan Dengan Kesembuhan Tuberkulosis dalam penelitian ini mayoritas BTA
Penderita TB Paru Di Poli Paru Rumah Sakit positif 3+, yang ditunjukkan bahwa pada tahun
Persahabatan Jakarta Februari – Desember 2011 sebanyak 11 orang (37,93%) dan pada tahun
2005”. Hasil penelitian karakteristik penderita Tb 2012 sebanyak 11 orang (35,48%).
di RS Persahabatan di Poli Paru mayoritas usia Menurut Ditjen PP & PL Kementerian
produktif atau usia dewasa sebanyak 80 0rang Kesehatan RI (2011), pemeriksaan dahak
(90,91%). mikroskopik merupakan salah satu strategi untuk
Menurut asumsi peneliti, usia produktif dapat mengidentifikasi penyakit TBC, agar dapat
mempengaruhi terjadinya penyakit TBC, karena dilakukan penatalaksanaan yang tepat sesuai
orang yang berusia produktif biasanya akan dengan hasil pemeriksaan tersebut. Jika hasil
bekerja dan melakukan aktivitas di luar rumah. pemeriksaan diperoleh hasil positif, baik positif
Sehingga mudah terpapar dengan sumber polusi. 1, positif 2 dan positif 3, maka penderita TBC
Selain itu dengan aktivitas yang tinggi dan dianggap sebagai penderita TBC aktif. Dengan
kurang istirahat dapat menyebabkan penurunan demikian penderita TBC tersebut dikhawatirkan
sistim imun, sehingga rentan terjadinya infeksi akan menularkan penyakit kepada orang lain,
termasuk infeksi tuberkulosis. Hal ini sesuai terutama kepada anggota keluarga. Sebagai
dengan pendapat Achmadi (2005), dan Laban langkah pengobatan pada tahap ini, maka
Yoannes (2008 ), bahwa di Indonesia 75 persen penderita diberikan pengobatan pada tahap
penderita TB Paru adalah kelompok usia tenaga intensif secara tepat, sehingga biasanya penderita
kerja produktif. menular menjadi tidak menular dalam kurun
Pembahasan kedua membahas karakteristik waktu 2 minggu.
berdasarkan jenis kelamin. Peneliti menemukan Selain itu, berdasarkan data proporsi pasien
bahwa kecenderungan penderita Tuberkulosis TB Paru BTA positif diantara suspek yang
pada jenis kelamin laki-laki, yang ditunjukkan diperiksa dahak tahun 2005-2011 masih dalam
pada tahun 2011 sebanyak 21 orang (72,41%) dan range target yang diharapkan (5-15%). Sesuai
pada tahun 2012 sebanyak 23 orang (74,19%). dengan target tersebut, angka proporsi pasien TB
Menurut hasil penelitian Firdaus, dkk (2005), Paru BTA positif diantara suspek yang diperiksa
dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan ini sekitar 5-15%. Apabila angka ini bila terlalu
Dengan Kesembuhan Penderita TB Paru Di Poli kecil (<5%) kemungkinan disebabkan antara lain
Paru Rumah Sakit Persahabatan Jakarta Februari penjaringan suspek terlalu longgar, banyak orang
– Desember 2005”. Hasil penelitian karakteristik yang tidak memenuhi kriteria suspek, atau ada
penderita Tb di RS Persahabatan di Poli Paru masalah dalam pemeriksaan laboratorium
berdasarkan jenis kelamin mayoritas laki-laki (negatif palsu). Sedangkan bila angka ini terlalu
sebanyak 53 orang (60,23%). besar (>15%) kemungkinan disebabkan antara

116 FMIPA-UMRI
Jurnal Photon Vol. 5 No. 2, Mei 2015

lain penjaringan terlalu ketat atau ada masalah DAFTAR PUSTAKA


dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Achmadi. (2005). Karakteristik Penderita
Sesuai dengan data di atas peneliti Penyakit TBC. http://karakteristik
berpendapat bahwa hasil pemeriksaan dahak penderitaTbc.com. Diperoleh pada tanggal
sangat diperlukan, karena dengan hasil 26 Oktober 2013
pemeriksaan tersebut penderita TBC akan Admin. (2012). Penyakit TBC.
memperoleh pengobatan secara tepat, dan jika http://macammacampenyakit.com.
setelah dilakukan pengobatan penderita tidak Diperoleh pada tanggal 26 Oktober 2012
mengalami perubahan, maka sebagai seorang Asih Niluh Gede Yasmin & Effendi Christanty.
perawat harus melakukan evaluasi apa yang (2003). Keperawatan Medikal Bedah:
menjadi penyebab ketidaksembuhan pasien. Dengan Klien Gangguan Sistem
Dengan demikian pendidikan kesehatan sangat Pernapasan. Jakarta: EGC
perlu dilakukan oleh perawat kepada penderita -----. (2012). Pengertian Pekerjaan.
TBC yang sedang menjalani pengobatan. http://id.wikipedia.org. Diperoleh pada
Selain hal di atas, ada beberapa hal yang tanggal 27 Oktober 2012
ingin peneliti bahas, diantaranya adalah tentang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
data pekerjaan dan status sosial ekonomi. Pada (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia
awal penelitian , peneliti merencanakan akan (edisi kedua). Jakarta: Balai Pustaka.
mengumpulkan data tentang pekerjaan dan status http://books.google.co.id. Diperoleh pada
sosial ekonomi penderita responden. tanggal 11 Februari 2013
Karena menurut peneliti pekerjaan dan status Ditjen PPL&PL Kementerian Kesehatan RI.
ekonomi sangat mempengaruhi karakteristik (2011). Laporan Situasi Terkini
penderita TBC. Sesuai dengan teori yang peneliti Perkembangan Tuberkulosis Di Indonesia
peroleh Jenis pekerjaan menentukan faktor risiko Januari-Juni 2011.
apa yang harus dihadapi setiap individu. Bila http://www.tbindonesia.or.id/pdf/2011/Ind
pekerja bekerja di lingkungan yang berdebu, onesiaReport2011.pdf. Diperoleh pada
paparan partikel debu di daerah terpapar akan tanggal 27 Oktober 2012
mempengaruhi terjadinya gangguan pada saluran Effendi. (2012). Penanganan Paripurna, Solusi
pernafasan. Paparan kronis udara yang tercemar Penanggulangan TB.
dapat meningkatkan morbiditas, terutama http://hariansinggalang.co.id. Diperoleh
terjadinya gejala penyakit saluran pernafasan dan pada tanggal 30 November 2012
umumnya TB Paru. Sedangkan menurut WHO Faud Aried. (2011). Pemeriksaan Sputum.
tahun 2007 menyebutkan 90 persen penderita TB http://ariedfaud.blogspot.com/2011/10/pe
di dunia menyerang kelompok sosial ekonomi meriksaan-sputum.html. Diperoleh pada
lemah atau miskin dan menurut Enarson TB tanggal 26 Oktober 2012
merupakan penyakit terbanyak yang menyerang Firdaus, dkk (2005). Faktor-faktor Yang
negara dengan penduduk berpenghasilan rendah. Berhubungan Dengan Kesembuhan
Dengan demikian peneliti berharap adanya Penderita TB Paru di Poli Paru Rumah Sakit
penambahan data pendokumentasian pada data Persahabat Jakarta Februari – Desember
register penderita TBC, karena data tersebut juga 2005. Media litbang kesehatan XVI Nomor
dapat dijadikan sebagai acuan evaluasi tingkat 4 tahun 2006. Diperoleh pada tanggal 26
keberhasilan pengobatan penderita TBC, Agustus 2013
sehingga angka penyakit TBC menjadi menurun Gilarso T. (2004). Pengantar Ilmu Ekonomi
dan masyarakat tumbuh sehat sejahtera sesuai Makro. Kanisius (Anggota IKAPI)
dengan visi kesehatan Indonesia 2014. http://books.google.co.id. Diperoleh pada
tanggal 11 Februari 2013
Hasan. (2004). Analisa Data Penelitian Statistik.
Jakarta: Bumi Aksara

FMIPA-UMRI 117
Vol. 5 No.2, Mei 2015 Jurnal Photon

Hasugion Fredo. (2010). Karakteristik Pasien Penatalaksanaan Di Indonesia.


HIV dengan Tuberkulosis di RSUP HAM, http://www.klikpdpi.com. Diperoleh pada
Medan tahun 2008 – 2010. tanggal 27 Januari 2013
http://repository.usu.ac.id. Diperoleh pada Prabu. (2008). Klasifikasi dan Gejala TBC.
tanggal 26 Agustus 2013 http://putraprabu.wordpress.com.
Hidayat, A. (2007). Riset Keperawatan dan Diperoleh pada tanggal 27 Oktober 2012
Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Prabu. (2008). Faktor Resiko TBC.
Medika http://putraprabu.wordpress.com.
Hamidanah. (2010). Proposal Penelitian Diperoleh pada tanggal 27 Oktober 2012
Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Richard. (2009). Karakteristik kepribadian.
Keluarga. http://www.scribd.com. http://charlerichardin.blogspot.com
Diperoleh pada tanggal 27 Oktober 2012 Diperoleh pada tanggal 27 Oktober 2012
Hardiwinoto. (2011). Ilmu Kesehatan Rahardiyanti Widhi dkk. (2012). Gambaran
Masyarakat. http://ilmu-kesehatan- Karakteristik Penderita Tuberkulosis Pada
masyarakat.blogspot.com. Diperoleh pada Anak Umur 1 – 5 Tahun Yang Berobat Di
tanggal 27 Oktober 2012 Balai Kesehatan Paru Masyarakat Kota
Ida Andini. (2007). Perbedaan Sikap Terhadap Semarang.
Seks Berdasarkan Jenis Kelamin. http://www.ejournals1.undip.ac.id/index.p
http://repositorigunadarma.ac.id. hp/jkm/. Diperoleh pada tanggal 27 Januari
Diperoleh pada tanggal 27 Oktober 2012 2013
Laban Yoannes. (2008 ). Penyakit TBC dan cara Setiowati Tetty, dkk. (2007). Biologi Interaktif
pencegahannya. PT. Kanisius Kelas XI IPA. Jakarta: Azka Press.
Mansjoer Arif. (2000). Kapita Selekta http://books.google.co.id. Diperoleh pada
Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 2. Media tanggal 23 Februari 3013
Aesculapius Smeltzer C Suzanne dan Bare G Brenda. (2002).
Mujiatun. (2009). Sistem Pernapasan Makhluk Keperawatan Medikal Bedah Vol 1.
Hidup. PT. Aneka Ilmu Jakarta:EGC
Manalu P Sahat Helper. (2010). Faktor-Faktor Soedarsono Soemarno. (2006). Membangun
Yang Mempengaruhi Kejadian TB Paru Kembali Jati Diri Bangsa. Penerbit: PT
Dan Upaya Penanggulangannya. Elex Media Computindo.
http://ejournal.litbang.depkes.go.id. http://books.google.co.id. Diperoleh pada
Diperoleh pada tanggal 27 Januari 2013 tanggal 11 Februari 2013
Martina Devi Adinda. (2012). Hubungan Usia, Sutrisno. (2005). Karakteristik PJK.
Jenis Kelamin, Dan Status Nutrisi Dengan http://google.com. Diperoleh pada tanggal
Kejadian Anemia Pada Pasien 27 Oktober 2012
Tuberkulosis. http://ejournal- Wahyu Ginanjar Genis DR. (2008). Mencegah
s1.undip.ac.id. Diperoleh pada tanggal 27 dan Menangkal TBC pada Anak. Dian
Januari 2013 Rakyat
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. (2006).
Tuberkulosis Pedoman Diagnosis &

118 FMIPA-UMRI

Anda mungkin juga menyukai