Anda di halaman 1dari 22

RESUME

ENTERPRENEURSHIP
KEWIRAUSAHAAN (TEORI DAN PRAKTEK)
Dosen Pengampu:
Dr. H. Fachrurazi, S.Ag., MM
Yulida, SE, MM

Disusun Oleh:
Sherina Eprinanda : 11823137
Kelas 7B

PRODI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................i

BAB I SEJARAH KEWIRAUSAHAAN.............................................................1

BAB II MENJADI WIRAUSAHA.......................................................................3

BAB III MINDSET BERPIKIR PERUBAHAN.................................................6

BAB IV INSPIRASI DAN PELUANG USAHA..................................................9

BAB V KREATIVITAS DAN INOVASI...........................................................10

BAB VI ETIKA DALAM BERWIRAUSAHA................................................12

BAB VII MANAJEMEN DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN................14

BAB VIII TREND KEWIRAUSAHAAN SEKARANG DAN DI MASA


DATANG..............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

i
BAB I
SEJARAH KEWIRAUSAHAAN
Perilaku kewirausahaan dimulai ketika manusia telah mengenal konsep ekonomi,
sejarah kewirausahaan sangat erat kaitannya dengan sejarah perkembangan ilmu
ekonomi di dunia. Semua itu berawal dari perilaku-perilaku manusia untuk
memenuhi kebutuhannya, mulai dari kebutuhan yang sifatnya dasar yang biasa
disebut kebutuhan primer (kebutuhan pokok) contohnya pakaian, makanan-
minuman, dan tempat tinggal. Selanjutnya adalah kebutuhan yang sifatnya
pendukung yang disebut sebagai kebutuhan sekunder. Dan yang terakhir adalah
kebutuhan yang sifatnya mewah, yang disebut sebagai kebutuhan tersier,
kebutuhan ini dipenuhi karena adanya kepuasan lain berupa gengsi yang akan
didapat saat kebutuhan ini terpenuhi. Manusia berusaha memenuhi kebutuhan-
kebutuhan itu dengan berbagai cara dan manusia dalam memenuhi kebutuhan
pokok (primer) dengan menggarap tanah bisa Bertani dan berkebun, membuat
tambak dann lain sebagainya. Namun tidak semua manusia dapat memenuhi
kebutuhannya dikarenakan perbedaan skill dan geografis, sehingga muncullah
perilaku manusia dengan melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia lainnya yaitu dengan melakukan kegiatan perdagangan.

Kewirausahaan di Indonesia

Menurut fakta sejarah bahwa sejak ratusan yang lalu mayoritas masyarakat
Indonesia hidup dari pertanian. Dan mereka yang hidup di daerah pantai terlibat
dengan perdagangan kecil-kecilan dan belum pernah memasuki tingkat
perdagangan internasional dengan ukuran skala yang ekonomis. Pada zaman
dahulu para pedagang Indonesia aktif berdagang rempahrempah sampai ke
Gujarat, Teluk Arab, dan Madagaskar. Di Indonesia kewirausahaan baru
dikenalkan pada akhir abad ke 20, namun prakteknya sudah ada sejak dahulu
bahkan sejak jaman kolonial karena kegiatan perniagaan dan bisnis sudah ada di
Indonesia. Kewirausahaan di Indonesia baru dipelajari terbatas pada sekolah-
sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Dengan perkembangan dan tantangan

1
seperti adanya krisis ekonom, pemahaman kewirausahaan baik melalui
Pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat
menjadikan kewirausahaan itu berkembang. Selanjutnya perkembangan
kewirausahaan di Indonesia ditandai dengan kemajuan internet dan terbentuknya
komunitas-komunitas wirausaha. Komunitas seperti Tangan di Atas (TDA),
Indonesia Young Entrepreneur (IYE) atau komunitas yang terbentuk dari Forum
Internet seperti Kaskus Entrepreneur Corner (EC) serta komunitas wirausaha
dengan industry spesifik misalnya Forum Web Anak Bandung (FOWAB) yang
merupakan wadah kumpulkumpul pelaku IT.

2
BAB II
MENJADI WIRAUSAHA

Wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun dalam


mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa
jumlah wirausahawan Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan
hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha Indonesia merupakan
persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan. (Buchari Alma ; 2011).

Impian Menjadi Wirausaha

Dalam modul kewirausahaan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan


kemahasiswaan Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (2013), dijelaskan tentang Impian wirausaha. Kemana Anda setelah
kuliah?? Pertanyaan ini sekilas singkat, namun berdasarkan riset yang dilakukan
oleh Asnadi (2005) terhadap 5 perguruan tinggi negeri di Indonesia ditemukan
bahwa hampir 75 persen responden (mahasiswa) tidak memiliki rencana yang
jelas setelah lulus. Impian adalah ambisi dari dalam diri manusia yang menjadi
penggerak untuk maju. Impian merupakan hasrat yang akan menggerakkan
manusia untuk mewujudkannya. Dunia ini bertumbuh dengan peradaban yang
lebih tinggi dan teknologi yang lebih hebat itu berkat impian orang-orang besar.
Orangorang besar itu adalah pemimpi. Berikut adalah beberapa motivasi yang
dapat diberikan kepada mahasiswa mengenai impian, yaitu :

1. Impian Merupakan Sumber Motivasi. Impian akan mempengaruhi pikiran


bawah sadar seseorang. pian akan mempengaruhi pikiran bawah sadar
seseorang. Bahkan impian dapat menjamin keberhasilan, karena senantiasa
menjadi sumber motivasi hingga mencapai tujuan atau menggapai tujuan
selanjutnya. Dorongan motivasi itulah yang akan menggerakkan tubuh dan

3
mengatur strategi yang harus ditempuh, misalnya bagaimana mencari
informasi dan menjalin komunikasi maupun bekerjasama dengan orang
lain.
2. Impian Menciptakan Energi Besar untuk Berprestasi. Impian menjadikan
manusia penuh vitalitas dalam bekerja. Impian itu sendiri sebenarnya
merupakan sumber energi menghadapi tantangan yang tidak mudah.
3. Impian Menjadikan Kehidupan Manusia Lebih Mudah Dijalani. Impian
menjadikan manusia lebih kuat menghadapi segala rintangan dan
tantangan. Sebab impian dapat menimbulkan kemauan keras untuk
merealisasikannya.
4. Konsep Be-do-have Be do Have adalah suatu konsep yang terdapat dalam
buku One Minute Millionaire oleh Mark Victor Hansen dan Robert G.
Allen. Makna be-do have menunjukkan sikap perspektif jangka Panjang.
Sikap ini berarti bahwa seseorang yang sukses dalam berencana dan
bertindak selalu memiliki perspektif jangka Panjang. Segala keputusan
yang dibuat selalu memperhatikan akibatnya bagi masa depan dalam
jangka Panjang

Manfaat adanya wirausaha banyak sekali, manfaatnya sebagai berikut :

1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga mengurangi pengangguran.

2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi,


pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya.

3. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang
patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji,
jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain.

4
4. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu
menjaga dan membangun lingkungan.

5. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan social, sesuai
dengan kemampuannya.

6. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun


dalam menghadapi pekerjaan.

7. Memberi contoh bagaimana harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan


perintah-perintah agama, dekat kepada Allah Swt.

8. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.

9. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan


lingkungan.

Ruang Lingkup Kewirausahaan. Ruang lingkup dalam kewirausahaan ada dua,


yaitu ruang lingkup internal dan ruang lingkup eksternal, berikut ini akan
dijelaskan :

1. Ruang lingkup internal • Untuk kehidupan sehari-hari: keluar dari


kesulitan, untuk tetap bertahan hidup dan mengatasi keterbatasan. • Untuk
bekerja: meraih kesuksesan dalam karir. • Untuk keluarga: menjadi
lokomotif ekonomi keluarga.
2. Ruang lingkup eksternal • Dalam dunia usaha: menjadi wirausahawan
yang sukses. • Dalam dunia masyarakat: menjadi contoh orang yang
sukses dan menajdi teladan bagi lingkungan, RT, RW, dan juga membantu
orang lain mendapatkan nafkah

5
6
BAB III
MINDSET BERPIKIR PERUBAHAN

Dalam menghadapi perubahan, diperlukan mindset untuk mengetahui apakah kita


akan berhasil atau tidak. Banyak sekali manfaat yang dapat kita rasakan dari
berpikir perubahan, misalnya: 1. Mengubah kebiasaan lama yang kurang
produktif menjadi lebih produktif lagi 2. Mengembangkan diri untuk mencoba hal
baru yang lebih bermanfaat 3. Meningkatkan kekereativitasan seseorang dalam
berkreasi 4. Menghasilkan dan meningkatkan income 5. Membuat semakin
percaya diri dalam melangkah 6. Membuat seseorang mampu menyelesaikan
masalah. Mindset seorang entrepreneur bisa kita lihat dari cara pandangnya
terhadap sesuatu. Mereka dapat memanfaatkan segala hal menjadi lebih produktif
lagi terutama dalam hal konsumsi. Seorang entrepreneur selalu berusaha untuk
berinovasi guna meningkatkan utilitas sumber daya secara efisien. Pola pikir
kreatif bisa ditumbuhkan apabila kita menghargai dan memahami keberlimpahan
maupun keterbatasan yang ada. Sebagai contoh, masyarakat yang hidup pada
daerah yang melimpah airnya (subur) secara alamiah akan lebih boros
menggunakan air dibandingkan masyarakat yang tinggal di daerah tandus.

Berikut ini macam-macam perilaku entrepreneur menurut Hendro (2011)

1. Perilaku entrepreneur secara individu : a. Teguh pendiriannya b. Optimis


dalam segala perilaku yang ia lakukan c. Selalu yakin dengan apa yang ia
kerjakan dan lakukan, sehingga terkadang cenderung keras kepala tetapi
sebenarnya memiliki konsep dan alasan yang kuat dalam melakukan
sesuatu d. Dalam mendengar serta menanggapi suatu saran atau cercaan,
bahkan ejekan dari keluarga dan temannya ia selalu berpikiran positif dan
menganggap semuanya sebagai tantangan serta motivasi untuk
mewujudkan impiannya e. Berperilaku profesional dalam artian

7
mempunyai tanggung jawab, disiplin, komitmen tinggi, jujur, terbuka serta
berusaha tetap konsisten pada pendiriannya f. Tidak gegabah serta penuh
perencanaan dalam setiap langkahnya g. Selalu berorientasi “pasti ada
jalan keluarnya” sehingg ia selalu berpikir kreatif dan inovatif untuk
mendapatkan solusinya
2. . Perilaku entrepreneur secara sosial dan lingkungan a. Selalu
berpenampilan rapi dan ingin disukai oleh semua orang b. Perilakunya
baik sehingga banyak orang yang menyukainya c. Senang memotivasi
orang lain dengan tujuan yang baik d. Menjadi teladan bagi rekan bisnis,
karyawan serta pelanggannya e. Senang bergaul dan cakap berkomunikasi
sehingga banyak orang yang senang terhadapnya f. Perilaku entrepreneur
dalam pekerjaan g. Berkeinginan kuat dan berorientasi pada hasil yang
sempurna h. Workaholic (gila kerja) dan bekerja dengan baik sehingga
tidak menyukai kelemahan (perfectionist) i. Selalu ingin menyelesaikan
pekerjaan dengan cepat dan tidak suka menunda pekerjaan j. Haus akan
perestasi sempurna (excellence) k. Selalu tuntas dalam mengerjakan
pekerjaan l. Penuh semangat dan energik dalam bekerja maupun
mengerjakan tugas m. Paling senang dengan pekerjaan yang baru dan
menantang n. Kreatif dan inovatif sehingga selalu memiliki ide-ide
cemerlang dan bisa keluar dari tekanan
3. Perilaku entrepreneur dalam menghadapi risiko a. Terlebih dahulu
mengevaluasi risiko dan dampaknya b. Selalu mencari keputusan yang
tepat dan optimal c. Kuat dalam hal intuisi sehingga ia tidak takut terhadap
risiko d. Antisipatif dan waspada sehingga selalu berperilaku proaktif.

Dengan komitmen keberanian, kerja keras, ketekunan, keuletan dan semangat


yang kuat akhirnya mereka sekarang menjadi seorang entrepreneur sukses.
Contohnya entrepreneur skala nasional seperti Cak Eko (Bakso Malang Kota Cak
Eko), Hendy Setiono (Kebab Baba Rafy), Sunaryo Suhadi (pengusaha energi),
dan lain-lain. Ketika kita menganggap diri kita terlalu muda untuk memulai usaha,
lihatlah Yasa Singgih si pemilik Men’s Republic. Ia memulai usaha fashionnya

8
sebelum usia 20 tahun dan meraih sukses berkat kerja kerasnya. Dan ketika kita
menganggap diri kita terlalu tua, ingatlah kisah sukses Colonel Sanders, siapa
yang tidak kenal dengan pemilik waralaba KFC yang mendunia ini. Ia memulai
usahanya pada saat usia 70 tahun dan mengalami banyak kegagalan selama 10
tahun sebelum menggapai kesuksesan hingga saat ini.

Untuk melakukan perubahan, gunakan otak bawah sadar anda dengan


menggunakan dua cara, yaitu: 1. Teknik visualisasi, misalkan: imajinasikan ketika
kita menjadi pengusaha sukses, kita pasti bisa keliling dunia. 2. Teknik affirmasi,
misalkan: saat bangun pagi kondisi relaks, katakan pada diri kita “Saya pasti
sukses”.

9
BAB IV
INSPIRASI DAN PELUANG USAHA

Usaha yang sukses dimulai dengan adanya inspirasi. Inspirasi adalah kondisi yang
mendatangkan berbagai bentuk karya kreatif manusia. Munculnya inspirasi adalah
sebuah proses pemilihan dari banyaknya ide atau gagasan yang ada. Bila ide atau
gagasan itu bernilai jual tinggi, maka akan menghasilkan sebuah inspirasi yang
akan menciptakan peluang.

Ada beberapa hal yang bisa merangsang dan memunculkan inspirasi bagi
seseorang, antara lain: • Santai • Cari tempat yang tepat • Jelajahi Pikiran Anda
(Berimajinasi) • Banyak Belajar • Berbicara dengan Diri Sendiri • Berkomunikasi
atau Bersosialisai • Mencatat • Berdoa • Biarkan Datang Sendiri (Jangan dipaksa,
karena kalau dipaksa, kita sendiri yang bakal pusing dan stress.) • Improvisasi
(gambaran ide dan inspirasi itu anda kembangkan terus hingga tidak bisa lagi
dikembangkan).

Peluang akan menjadi peluang yang prospektif jika mengandung unsur-unsur di


bawah ini: 1. Sedang dibutuhkan oleh pasar 2. Benar-benar beda dan memiliki
nilai tambah 3. Memecahkan masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi oleh
pasar 4. Memberi keuntungan yang nyata 5. Temuan yang orisinil (inovatif) 6.
Menyempurnakan yang sebelumnya 7. Dapat diwujudkan 8. Ada unsur yang
dibanggakan oleh pembeli

Sumber Peluang : 1. Diri Sendiri, 2. Lingkungan, 3. Perubahan yang terjadi,

Ciri-ciri usaha yang potensial itu adalah: • Usaha yang dibangun adalah usaha
yang memiliki nilai jual yang tinggi atau potensial. • Tidak menjadikan usaha itu
sebagai ambisi pribadi saja namun sifatnya haruslah nyata. • Usaha yang memiliki

10
daya tahan yang lama di pasar. • Tidak akan menghabiskan modal (uang) karena
besarnya investasi. • Tidak bersifat musiman (seasonal) atau bersifat momentum
(kejadian sesaat). • Skalanya bisa ditingkatkan menjadi skala industri.

BAB V
KREATIVITAS DAN INOVASI

Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk


menemukan cara-cara baru dalam melihat masalah dan peluang (Wycoff, 1991).
Ada dua hambatan yang sering terjadi pada diri kita, antara lain:

1. Hambatan Persepsi
• Pola pikir stereotip • Membatasi masalah secara berlebihan • Terlalu
banyak atau terlalu sedikit informasi
2. Hambatan Emosi
• Takut mengambil resiko • Tidak menyukai ketidak pastian • Lebih suka
menilai dari pada menghasilkan gagasan

Kegunaan pola pikir kreatif itu adalah: 1. Menemukan ide, gagasan, inspirasi dna
peluang baru 2. Mengubah kesulitan atau masalah dan kegagalan menjadi sebuah
pemikiran yang cemerlang untuk langkah berikutnya 3. Menemukan solusi yang
inovatif 4. Menemukan suatu kejadian yang pernah ada atau belum pernah dialami
menjadi sebuah penemuan baru 5. Menemukan teknologi baru 6. Mengubah
keterbatasan yang ada sebelumnya menjadi keunggulan atau kekuatan

Inovasi memegang peran yang sangat penting dalam pertumbuhan perusahaan dan
menguasai persaingan. Perusahaan seperti Google dan Apple merupakan contoh
perusahaan yang selalu berinovasi.

11
Jenis inovasi : Penemuan, Pengembangan, Duplikasi, Sintesis,

Sumber inovasi:

1. Kreativitas Eksternal Dapat dirangsang dengan memanfaatkan secara


sistematis rasa keingintahuan tentang perkembangan, ide dan kekuatan
baru yang sedang berlangsung di sekitar seseorang.
2. Kreativitas Internal Muncul secara tiba-tiba ketika seseorang sedang sibuk
dengan kreativitas eksternal. Dalam upaya ini menggunakan pengalaman
sebagai sumber karena pengetahuan dapat diperoleh melalui belajar.
I. Hubungan Kreativitas dengan Inovasi
1. Menurut Ted Levitt kreativitas memikirkan hal-hal baru,
sedangkan inovasi mengerjakan hal-hal baru.
2. Kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru, inovatif
adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. 3. Inovasi tercipta
karena adanya kreativitas yang tinggi. Kreativitas adalah
kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru ke dalam
kehidupan.

12
BAB VI
ETIKA DALAM BERWIRAUSAHA

Dalam bidang usaha atau dunia bisnis, seorang wirausaha tidaklah berdiam diri
namun mereka memerlukan bantuan para wirausahaan yang lainnya, bantuan
pihak pemerintah atau badan usaha terkait lainnya. Seorang wirausaha harus dapat
menunjukkan tingkah laku yang baik, sopan santun, tolong menolong, hormat
menghormati satu dengan lainnya. Dan sebagai makhluk sosial, tentunya tidak
bisa hidup sendiri dan perlu menjalin hubungan dengan sesama. Untuk menjalin
hubungan

Etika bisnis itu mencakup hubungan antara suatu perusahaan dengan orang yang
menginvestasikan uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai,
kreditur, pesaing dan sebagainya. Etika adalah hal penting yang sangat diperlukan
untuk membantu mengelola serta menjalankannya (bisnis). Menjaga etika adalah
suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah
etika selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan bisnisnya,
namun hal tersebut harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi perusahaan
yang etis tidak dibentuk dalam waktu yang pendek (singkat), tapi akan terbentuk
dalam waktu jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai sebagai
goodwill bagi sebuah perusahaan.

Ada beberapa hal yang perlu dicermati dalam upaya menciptakan etika bisnis,
yaitu :

• Pengendalian diri (self control) adalah bagaimana perusahaan dapat


mengendalikan dirinya dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat
saat ini.

13
• Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan (social responsibility), di
samping perusahaan mencari profit, tetapi memiliki tanggung jawab sosial yang
harus diberikan kepada masyarakat dan lingkungannya, agar eksistensinya dapat
memberikan manfaat yang baik bagi semua stakeholder perusahaan.

• Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang ambing oleh
pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.

• Menciptakan persaingan yang sehat.

• Menciptakan konsep pembangunan yang berkelanjutan.

• Menghindari sifat KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) yang dapat merusak
tatanan moral.

• Mampu untuk menyatakan hal benar itu adalah benar.

• Membentuk sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah.

• Dapat konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati


Bersama.

• Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah


disepakati (sense of belonging).

• Perlu adanya Sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif
yang berupa peraturan maupun perundang-undangan.

14
Prinsip-Prinsip Etika Kewirausahaan

a. Prinsip Etika dan Norma Kewirausahaan Pada prinsip ini terdapat prinsip
tanggung jawab. Prinsip tanggung jawab terdiri dari (1) tanggung jawab terhadap
pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya. (2) tanggung jawab atas dampak profesinya
terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain.

b. Prinsip keadilan Prinsip otonomi yang artinya kebebasan sepenuhnya dalam


menjalankan profesinya. Pada prinsip otonomi terdapat dua prinsip yang harus
diperhatikan, yaitu : (1) prinsip otonomi dibatasi oleh tanggung jawab dan
komitmen profesi, dan (2) pemerintah boleh campur tangan untuk keselamatan
umum.

15
BAB VII
MANAJEMEN DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN

Sebagai wirausahawan melaksanakan manajemen. Manajemen kewirausahaan itu


menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-
betul akan eksis. Bila wirausahawan ingin usaha baru berhasil, maka wirausaha
harus memiliki empat kompetensi, yaitu : 1. Fokus pada pasar. 2. Buat ramalan
pendanaan untuk menghindari tidak terbiayanya perusahaan. 3. Bangun tim
manajemen, bukan menonjolkan perorangan (not a “one person” show). 4. Beri
peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.

 Fungsi Manajemen
Adapun fungsi-fungsi manajemen yang perlu diketahui oleh wirausahawan
adalah : a. Perencanaan (planning), b. Pengorganisasian (organizing), c.
Pengarahan (directing)

Menurut Henry Fayol, prinsip-prinsip umum manajemen terdiri dari a. Pembagian


kerja (devision of work); b. Wewenang dan tanggung jawab (authority and
responsibility); c. Disiplin (discipline); d. Kesatuan perintah (unity of command);
e. Kesatuan pengarahan (unity of direction); f. Mengutamakan kepentingan
organisasi; g. Penggajian pegawai; h. Pemusatan (centralization); i. Hierarki
(tingkatan); j. Ketertiban (order); k. Keadilan dan kejujuran; l. Stabilitas kondisi
karyawan; m. Prakarsa (inisiative); n. Semangat kesatuan, semangat korps

Berikut ini beberapa aturan sederhana dalam melakukan pengaturan waktu yang
lebih baik.

16
a. Jangan menunda pekerjaan Lakukanlah pekerjaan secepatnya, jangan tunda.
Jika seseorang menunda sesuatu, itu berarti membunuh daya gerak mencapaian
pada tujuan.

b. Melacak aktivitas sehari-hari Cara terbaik untuk merekam aktivitas sepanjang


hari adalah dengan mendata apa yang hendak dilakukan.

Menurut Thomas W. Zimmerer Dkk. dalam berbisnis berwirausaha memerlukan


Sembilan langkah proses perencanaan strategis, yaitu

a. Mengembangkan visi yang jelas dan menerjemahkannya menjadi


pernyataan misi yang bermakna
b. Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
c. Mengamati lingkungan sekitar untuk mengetahui peluang dan ancaman
yang dihadapi perusahaan.
d. Mengidentifikasi faktor-faktor kesuksesan utama perusahaan
e. Menganalisis persaingan.
f. Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan
g. Merumuskan opsi-opsi strategis dan memilih strategi yang tepat
h. Menerjemahkan rencana strategis ke dalam rencana aksi.

Seorang wirausaha harus mengetahui seluk beluk atau konsep-konsep pemasaran


dan segala informasi telah dikumpulkan maka dapatlah wirausaha menulis
marketing plannya. Marketing Plan merupakan bagian dari business plan, yaitu
analisis situasi perusahaan dan lingkungannya, dan penilaian peluang, kekuatan,
kelemahan, kendala yang dihadapi di pasar, serta bagaimana sasarana konsumen
dan strategi pemasaran yang digunakan semua harus digambarkan. Inti dari
kegiatan marketing plan adalah: 1). Analisis situasi lingkungan dan peluang pasar
2). Mengembangkan sasaran pemasaran 3). Menetapkan strategi pemasaran 4).
Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan.

17
Suatu marketing plan yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu : • Harus
didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar tentang siapa target market, di mana
lokasi mereka, berapa besar kemungkinan daya serapnya. • Bagaimana Teknik
promosi yang efektif. • Bagaimana perubahan harga di pasar. • Bagaimana saluran
distribusi. • Bagaimana keadaan saingan. • Bagaimana SWOT dari perusahaan

18
BAB VIII
TREND KEWIRAUSAHAAN SEKARANG DAN DI MASA DATANG

Dahulu orang memulai suatu usaha penuh dengan tantangan, kerja keras,
ketekunan, keuletan dan tak jarang mengarungi jatuh bangun dari bangkrut dulu
baru bisa meraih kesuksesannya. Hal inilah yang membuat orang enggan menjadi
entrepreneur. Dengan perubahan dan perkembangan zaman, saat ini orang sudah
mulai tertarik untuk berwirausaha dan sekarang berwirausaha sudah menjadi gaya
hidup, berkelas, pilihan karir yang cepat untuk mencapai kesuksesan dan kaya di
usia muda. Untuk itulah kewirausahaan telah berubah dari dulu hungga saat ini
dan mengalami kecendrungan yang mengarah pada technology based. Sekarang
orang-orang muda yang bergelut pada dunia teknologi informasi dan digital
mengalami fenomena yang sangat luar biasa sehingga pada saat usia mereka
belum menginjak 30 tahun, mereka sudah memiliki kekayaan jutaan dolar.
Contohnya adalah: 1. Jeff Bezos dengan Amazon.com 2. Bill Gates mendapatkan
kontrak 1 juta USD di usia 24 tahun 3. Saat usia 20 – 22 tahun, Chad Meredith
Hurley, Steve Shih Chen dan Jawed Karim mereka mendirikan youtube dan dibeli
oleh google seharga 15,6 triliun USD 4. Mark Elliot Zuckerberg dengan
facebooknya yang membuat ia kaya raya karena penawaran Yahoo dengan harga
1 miliar USD di tahun 2006 Masih banyak lagi entrepreneur lain yang sukses di
usia muda dengan kekayaan jutaan dolar. Tren-tren kewirausahaan begitu
cepatnya berubah dan kita perlu menarik garis lurus (proyeksinya) agar bisa
melihat arahnya. Ada beberapa macam tren entrepreneurship yang saat ini muncul
karena mengikuti perubahan dan perkembangan yang ada, muncul karena untuk
perubahan, antara lain :

1. Entrepreneurship based on digital technology (Digitalpreneur)


2. Entreprenurship based on community and social concept (socialpreneur)
3. Entreprenurship based on creativity (Creativepreneur)

19
4. Entreprenurship based on economics (Ecopreneur)
5. Entreprenurship based on technology (Technopreneur)

DAFTAR PUSTAKA

Fachrurazi. Nurcholimah, Ita. 2021. Kewirausahaan (Teori dan Praktek).


Pontianak : IAIN Pontianak Press.

Effendy, Mochtar.2010.Kewirausahaan (Entrepreneurship) Tuntunan Untuk


Praktisi. Yayasan Penerbit Al-Mukhtar : Palembang.

Handoko T. Hani. 2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Kasmir. 2010. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sudrajat, Akhmad. 2011. Konsep Kewirausahaan dan Pendidikan Kewirausahaan


di Sekolah.

20

Anda mungkin juga menyukai