Anda di halaman 1dari 6

Jetting

Alat dan Bahan

Alat Bahan
APD (helm, sarung Bensin
tangan, sepatu boot)
Swivel head Oli / gomok
Stang bor Air
Selang hantar
Disel
Selang hisap
Kunci Trimo
Ragum

Cara Kerja

1. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap seperti : helm, sarung tangan, dan
sepatu boot).
2. Menentukan lokasi pengeboran.
3. Menyiapkan alat dan bahan pengeboran sistim jetting.
4. Menggali tanah sedalam 50 cm dengan lebar ± 30 cm.
5. Merangkai alat pengeboran :
a. Memasang swivel head ke stang bor
b. Menyambungkan swivel head yang sudah terpasang stang bor ke selang hantar
c. Menyambungkan selang hantar ke output disel
d. Menyambungkan selang hisap ke input disel

6. Pelaksanaan pengeboran tanah :

a. Metakkan slang penghisap air ke bak sirkulasi air.


b. Memasukkan mata bor yang sudah terangkai kedalam tanah galian.
c. Memeriksa mesin pompa, isi air pada pompanya, dan perikda bahan bakar dan solar.
d. Menghidupkan mesin pompa sehingga terjadi proses pengisapan dan penyemburan air
melalui ujung mata bor.
e. Memutar stang bor pelan-pelan sambil ditekan ke bawah searah jarum jam dengan
menggunakan kunci trimo dan dibantu dengan tekanan air maka stang bor sedikit demi
sedikit akan turun.
f. Setelah stang bor tinggal 15 cm dari permukaan tanah swivel head di buka dan pompa
dimatikan.
g. Stang bor di sambung dengan stang bor berikutnya dan pada ujung stang bor dipasang
kembali swivel head.
h. Menghidupkan mesin pompa dan pengeboran dilanjutkan lagi sampai mencapai
kedalaman yang diinginkan. Selama pemboran perhatikan jenis-jenis tanah yang keluar
untuk mengetahui lapisan-lapisan tanah yang mengandung air yang baik yaitu lapisan
berpasir, kerikil ataupun pasir dan kerikil.
i. Saat pengeboran diakhiri, pemompaan tetap diteruskan untuk membersihkan lubang
sumur sampai air kurasan yang keluar tidak mengandung lumpur lagi.
j. Membuka swivel head dan cabut stang bor dengan ragum dan diputar searah jarum jam
sambil di angkat dengan kunci trimo dan lubang sumur siap untuk dilakukan
penyelesaian selanjutnya (kontruksi sumur bor) dengan cara pemasangan pipa pelindung
(casing), pemasangan saringan pada pipa casing (sreen), pengisian kerikil pada pipa
casing (gravel pack), pengembangan / penyempurnaan sumur, dan terakhir perlindungan
sumur untuk kesehatan (sanitary protection)

Pemboran Tanah Sistim CTM 10.000


A. Alat dan Bahan

Alat
Mesin bor CTM 10.000 1 set
Selang penghantar air 2 inchi 1 buah
Accu 1 buah
3
Selang inchi 1 buah
4
Selang hisap dan saringan 1 buah
Tripot (kaki penyangga) mesin bor dan alasnya 3 buah
Stang bor minimal 12 buah
Pengait stang bor 1 buah
Mata bor 1 buah
Mesin pompa air 5 pk 2 buah
Pompa air submersible 1 buah
3
Pipa PVC inchi untuk penyemburan air 1 buah
4
Klem pengikar selang (karet ban bekas) 4 buah
Ember 4 buah
Cetok 2 buah
Pacul 1 buah
Gergaji besi 3 buah
Kunci trimo besar dan kecil 2 buah
Water pass 2 buah
Seperangkat peralatan bengkel lengkap 1 box
APD per orang

Bahan
Bahan bakar (pertalite) 25 liter
Oli mesin (jika diperlukan)
Pipa PVC 4 inchi (sesuai kedalaman sumur)
Dop 4 inchi (1 buah)
Lem pipa
Pasir dan kerikil (secukupnya)
Air untuk pengeboran (secukupnya)

B. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan;
2. Memakai APD yang memadahi;
3. Menentukan titik yang akan dilakukan pengeboran dengan melakukan pendugaan air
tanah
4. Memindahkan CTM 10.000 pada posisi yang tepat untuk mengebor di titik yang sudah
ditentukan, pasang 3 buah tripot dan alatnya, dan memastikan posisinya datar diukur
dengan menggunakan water pass dan mengukur ketinggian tripot;
5. Pasang accu pada mesin, jangan salah posisi (+) dan (-). Isi bahan bakar pertalite ke
tangki hingga penuh;
6. Hidupkan mesin, diamkan sebentar hingga mesin panas;
7. Posisikan rel swivel head tegak lurus dengan menggerakkan tuas II ke atas secara
perlahan, kunci dengan baut pengunci. Lumasi rel dengan vaseline (oli) supaya licin;
8. Merangkai selang hantar dengan selang hisap pada pompa air, isi bahan bakar ke dalam
tangki pompa air hingga penuh;
9. Merangkai stang bor dan mata bor pada swivel head, serta pastikan pengait stang bor
sudah terpasang;
10. Membuat galian tanah (bak sirkulasi) sebagai tempat sirkulasi air dengan ukuran ± 1×1×1
m dan bak endapan dengan ukuran 50×50×50 cm;
11. Membuat saluran air dari titik pengeboran menuju bak endapan dan bak sirkulasi
12. Melaksanakan proses pengeboran :
a) Isi bak sirkulasi dengan air hingga penuh;
b) Tempatkan selang pengisap air pada bak sirkulasi;
c) Tempatkan mata bor yang sudah terangkai pada titik pemboran, gali sedikit tanah
pada titik yang akan dibor;
d) Hidupkan (ON) mesin Hydrolich untuk pengatur putaran pipa bor dan pengatur naik
turunnya (Lief) mesin pemutar pemboran;
e) Hidupkan (ON) mesin air 5 PK sehingga terjadi pengisapan dan penyemburan air
pada ujung mata bor;
f) Pengeboran tidak boleh dijalankan jika tidak terjadi semburan air.
13. Mulai mengatur tuas pada CTM 10.000 untuk memulai pengeboran, tekan tuas I ke
bawah hingga stang bor berputar searah jarum jam;
14. Tekan tuas III ke bawah dengan pelan-pelan dan hati-hati sehingga stang bor bergerak
turun secara perlahan dan konstan. Perhatikan putaran gird an rantai untuk mengukur
kecepatan turunnya stang bor;
15. Jika diperlukan, naikkan kembali tuas III ke atas untuk mengangkat tanah (cutting) keluar
dari sumur bor, supaya sumur bor tidak mampet tertutup (cutting) yang menempel pada
dinding sumur bor;
16. Menambah stang bor setelah stang bor pertama mendapat kedalaman maksimal dengan
cara :
a) Stop putaran stang bor dengan mengangkat tuas I pada posisi netral;
b) Jepit stang bor dengan pengait stang bor, matikan/stop semburan air dari mesin
pompa;
c) Angkat tuas I ke atas supaya stang bor berputar balik berlawanan arah jarum jam,
sehingga stang bor terlepas dari swivel head, angkat swivel head ke atas supaya stang
bor dapat tersambung;
d) Sambung stang bor, lepaskan pengait stang bor, sambungkan kembali swivel head
dan stang bor dengan menekan tuas I dan tuas III secara perlahan;
e) Lanjutkan proses pemboran dengan menghidupkan kembali mesin pompa air sampai
terjadi semburan air, lanjutkan proses pengeboran seperti cara di atas hingga
mencapai kedalaman air tanah yang diinginkan.
17. Jika sudah mencapai lapisan tanah (ditandai dengan keluarnya pasir) selanjutnya melepas
kembali stang bor dari dalam sumur bor satu demi satu. Seperti pada saat penyambungan
stang bor. Untuk melepas sambungan antar stang bor menggunakan kunci trimo yang
disambungkan dengan pipa besi;
18. Sambil menunggu selesai mengebor, membuat casing dari PVC 4 inchi :
a) Sediakan pipa PVC 4 m dengan diameter 4 inchi;
b) Menggergaji 1 buah pipa (tergantung kedalaman sumur) dengan jarak 5 cm dan
panjang gergajian 10 cm, pada ujung pipa digergaji miring supaya pipa runcing.
19. Setelah selesai pengeboran dan pelepasan stang bor, pasang casing pada sumur bor yang
telah terbentuk;
20. Masukkan terlebih dahulu pipa PVC 4 inchi yang telah digergaji, kemudian sambung lagi
dengan pipa PVC 4 inchi selanjutnya sampai pada kedalam sumur bor. Setiap sambungan
pipa direkatkan dengan lem supaya tidak dapat terlepas;
21. Masukkan pasir dan kerikil di antara dinding tanah dan chasing, supaya chasing dapat
terkunci dengan kencang dan tidak terdapat rongga;
22. Lakukan penyemburan air ke dalam chasing (sumur bor) dengan tujuan mengeluarkan
sisa-sisa pasir yang berada di dalam chasing;
23. Pembuatan sumur bor selesai;
24. Lakukan pembersihan peralatan dan disusun rapi untuk disimpan kembali;
25. Air sumur bor dapat dimanfaatkan setelah air menjadi jernih, dapat dilakukan pengurasan
dengan menggunakan pompa air untuk mempercepat penjernihan air sumur;
26. Pasang perpipaan dan pompa air yang sesuai dengan kedalaman sumur dan ketinggian
penampungan air.

Anda mungkin juga menyukai