Anda di halaman 1dari 3

Anggota Kelompok 8:

1. Novita Anggraeni
2. Anna Fadhilatul Qulub
3. Muhammad Syaikhul Lubib Agustian

Nama/NIM/No. absen : Anna Fadhilatul Qulub/ 126201202166/ 20

A. Memahami Makna Menuntut Ilmu dan Keutamaanya


1. Kewajiban Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu atau belajar adalah kewajiban setiap orang islam.
Banyak sekali ayat al-Qur’an atau hadits Rasulullah yang menjelaskan tentang
kewajiba belajar, baik kewajiban tersebut ditujukan kepada laki-laki maupun
perempuan. Bahkan wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhamma
adalah perintah untuk membaca atau belajar yaitu Q.S. Al- Alaq ayat 1-5.
Kewajiban menuntut ilmu bagi laki laki dan perempuan menandakan
bahwa agama islam tidak membeda bedakan antara hak dan kewajiban
manusia karena jenis kelaminya. Walau memang ada kewajiban yang
diperintahkan Allah SWT. dan rasulnya yang membedakan antara laki laki dan
perempuan, namun dalam menuntut ilmu semua memiliki kewajiban dan hak
yang sama antara laki laki dan perempuan.
2. Hokum Menuntut Ilmu
Istilah ilmu mencakup seluruh pengetahuan yang tidak diketahui manusia, baik
yang bermanfaat maupun yang tidak bermanfaat. Untuk ilmu yang tidak
bermanfaat, haram dan berdosa bagi orang yang mempelajarinya baik sukses
maupun gagal. Adapun untk ilu yang bermanfaat, maka wajib dituntut dan
dipelajari. Hokum menuntut ilmu wajib dikategorikan menjadi 2 bagian yaitu:
a. fardu kifayah
hokum menuntut ilmu fardu kifayah berlaku untuk ilmu ilmu yang
harus ada di kalangan umat islam sebagaimana juga dimiliki oleh
golongan kafir. Seperti ilmu kedokteran, ilmu falaq, perindustrian dan
ilmu ilmu lain.
b. fardu ‘ain
hokum mencaru ilmu menjadi fardu ain jika ilmu itu tidak boleh
ditinggalkan oleh setiap muslim dan muslimah dalam setiap kondisi
dan situasi. Seperti ilmu mengenal Allah dan segala sifat sifatnya, ilmu
tentang tata cara beribadah dll.
3. Keutamaan orang yang menuntut ilmu
Diantara keutamaan orang orang yang menuntut ilmu dan mengajarkanya
adalah sebagai berikut:
a. Diberikan derajat yangtnggi oleh Allah
b. Diberikan pahala uang besar di hari kiamat
c. Merupakan sedekah yang paling utama
d. Lebih utama daripada seorang yang ahli ibadah
e. Lebih utama dari sholat 1000 rakaat
f. Diberikan pahala seperti orang yang berjihad di jalan Allah
g. Dinaungi oleh malaikat pembawa rahmat dan di mudahkan menuju
surga

B. Ayat Al-Qur’an Tentang Ilmu Pengetahuan


1. Q.S. At-Taubah/9:122

ٌ‫ان ۡال ُم ۡؤ ِمنُ ۡو َن لِيَ ۡنفِر ُۡوا َكٓافَّ ‌ةً ؕ فَلَ ۡواَل نَفَ َر ِم ۡن ُك ِّل فِ ۡرقَ ٍة ِّم ۡنهُمۡ طَٓا ِٕٕٮ>=فَة‬
َ ‫َو َما َك‬
‫لِّيَـتَفَقَّه ُۡوا فِى الد ِّۡي ِن َو لِي ُۡن ِذر ُۡوا قَ ۡو َمهُمۡ اِ َذا َر َجع ُۡۤوا اِلَ ۡي ِهمۡ لَ َعلَّهُمۡ يَ ۡح َذر ُۡو َن‬

Artinya: “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke
medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak
pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi
peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat
menjaga dirinya.” (Q.S. At-Taubah/9:122)

Sumber: 2017.Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: kementrian


pendidikan dan kebudayaan

Nama: Muhammad syaikhul lubib agustian/126201203276/absen 33

1. Al qur an adalah sumber hukum islam yang pertama, yang juga menjadi kalam
allah yang di turunkan kepada nabi untuk di sebar luaskan. Sebagai sumber hukum
yang kedua setelah al qur an. Hadist juga sebagai penguat hukum yang sudah di
sebutkan dalam al qur an. Sebagai penafsir dan penjels hukum dalam al qur an. Dan
menetapkan hukum hukum yang tidak terdapat dalam al qur an.
2. a. Al qur an: adalah kalam allah yang bernilai mukjizat yang di turunkan kepda
nabi Muhammad saw. Dengan perantara malaikat jibril yang tertulis dengan mushaf. 1
b. Hadist: adalah semua yang bersumber dari nabi. Baik berupa ucapan perbuatan.
Maupun taqrir nabi. 2
c. Ijmak: adalah kesepakatan bulat para mujtahid muslimdari suatu priode setelah
wafatmya nabi Muhammad SAW.3
d. Qiyas: adalah perluasan dari hukum yang ada. Atau wadah bagi akal dalam peran
pengambilan hukum.4

Nama/NIM/No.Absen : Novita Anggraeni/126201201070/08


1
Muhammad ali ash shabuni, at tibyon fi ulum al qur an, terj Muhammad qadirun nur, ikhtisar ulumul qur an
praktis (Jakarta: pustaka Amani, 2001), h, 3
2
Hasyim kamali, prinsip dan teori teori hukum islam, h, 55
3
Ahmad an naim, dekontruksi syari ah, h 47.
4
Hasyim kamali, prinsip dan teori teori hukum islam, h, 256
1. Rasulullah dalam mengembangkan dakwahnya di Makkah menggunakan beberapa
strategi pertama yang dilakukan adalah berdakwah secara personal dan tertutup serta
tersembunyi khususnya kepada keluarga terdekat. Strategi selanjutnya adalah dakwah
secara terang terangan di bukit Shafa, mencari suaka politik untuk perlindugan,
melakuakan pawai, menawarkan islam kepada kabilah dan individu, melakukan
dakwah pada musim haji, mengadakan pertemuan pada musim haji secara sembunyi ,
serta Kmengikat komitmen dengan melakukan pembaiatan.5
2. Penekanan dengan penyampaian dan penyebaran dakwah baik secara rahasia
maupun terang terangan,penekanan dengan melakukan tarbiyah kepada kepada orang
orang yang menerima dakwah,untuk tidak memeberikan perlawanan secara fiscal
terhadap gangguan dan rintangan dakwah, terus bergerak dengan dakwah.6

5
Mubasyaroh. “Karakteristik Dan Strategi Dakwah Rasulullah Muhammad Pada Periode Makkah.” AT-TABSYIR:
Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam 3 (Desember 2015):384
6
6 Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri,Ar-Rahiq Al-Makhtum,(Ummul Qura : Jakarta Timur, 2017, cet. 15)
hal.124.

Anda mungkin juga menyukai