A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien : Ny S
2) Tempat Tgl Lahir : Gunungidul, 6 Januari 1954
3) Umur : 67 Th. 3 bl. 18 hr
4) Jenis Kelamin : Perempuan
5) Agama : Islam
6) Pendidikan : D3 Kebidanan
7) Pekerjaan : Pensiun PNS
8) Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
9) Alamat : Purwosari, Rt 10 Rw 01 Baleharjo, Wonosari GK
10) Diagnosa Medis : Dispnea dd CHF
11) No. RM : 412 XXX
12) Tanggal Masuk RS : 25 April 2021
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama saat Pengkajian
Pasien mengatakan nyeri ulu hati, mual, muntah. Pasien mengeluh sesa napas, badan lemas dan
merasa lelah
e) Riwayat Hospitalisasi
Pasien mengatakan belum pernah mdirawat di rumah sakit sebelumnya
f) Riwaya Injury
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami cidera.
g) Riwaya Imunisasi
-
Keterangan :
Laki-
Tinggal Pasien
laki
2) Eliminasi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sait bab 1 kali sehari setiap pagi hari dan bak 5-6 ali sehari
Setelah sakit :
Pasien mengatakan selama sakit susah BAB dan BAK. Saat hari peraatan ke 1 pasien kesaitan
dan urin tidak bisa keluar sehingga dipasang DC. Selama sakit pasien belum BAB
3) Aktivitas /latihan
a) Keadaan aktivitas sehari – hari
Pasien mengatakan sehari-hari hanya melakuan aktivitas dirumah seperti memasak, menyapu,
dll
b) Keadaan pernafasan
Pasien mengatakan merasa sesak napas
c) Keadaan Kardiovaskuler
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit jantung
(1) Skala ketergantungan
KETERANGAN
AKTIFITAS 0 1 2 3 4
Bathing ✓
Toileting ✓
Eating ✓
Moving ✓
Ambulasi ✓
Walking ✓
Keterangan :
0 = Mandiri/ tidak tergantung apapun
1 = dibantu dengan alat
2 = dibantu orang lain
3 = Dibantu alat dan orang lain
4 = Tergantung total
4) Istirahat – tidur
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur 8- 9 jam. Selama sakit pasien mengatakan suit tidur
karena merasa nyeri dan hanya tidur 3-4 jam
5) Persepsi, pemeliharaan dan pengetahuan terhadap kesehatan
Pasien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit selalu berobat ke dokter atau rumah
sakit
b) Harga Diri
Pasien tidak mengalami masalah dengan harga dirinya
c) Peran Diri
Pasien tidak mengalami masalah dengan peran dirinya
d) Ideal Diri
Pasien berharap dapat segera sembuh dan pulang kerumah.
e) Identitas Diri
Status pasien dalam eluarga adalah sebagai istri dan ibu
10)Reproduksi dan kesehatan
Pasien tidak memiliki masalah reproduksi
Alasan Masuk RS : pasien mengeluhkan nyeri ulu hati sejak 3 hari sebelum masuk Rumah
sakit. Pasien juga mengeluhkan mual, muntah, dan sesak napas
Pasien diharapkan membaik selama perawatan 3 hari (pulang tanggal 28 April 2021)
Jika nyeri atau rasa sakit tidak berkurang segera pergi ke RS
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : CM
2) Status Gizi :TB = 156 cm
BB = 65 Kg
IMT : 65 = 26,70
(1,56) 2
(Gizi baik/Kurang/Lebih)
3) Tanda Vital : TD = 140/90 mmHg Nadi =87 x/mnt
Suhu = 36,7 °C RR = 24 x/mnt
4) Skala Nyeri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
b. Pemeriksaan Secara Sistematik (Cephalo – Caudal)
1) Kulit
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit lembab
2) Kepala
Kepala mesocepal, rambut hitam, kulit kepala bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan,
tidak ada nyeri tekan
3) Leher
Leher simetris, bersih, tida ada benjolan, dan tidak ada nyeri tekan
4) Tengkuk
Tengkuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada elainan dan nyeri tekan
5) Dada
a) Inspeksi
Kulit dada bersih, dada simetris, warna kulit sawo matang, tidak ada lesi dan benjolan
b) Palpasi
Tida ada nyeri tekan
c) Perkusi
suara perkusi jantung sonor, pekak pada jantung dan hepar
d) Auskultasi
suara napas vesikuler, suara jantung lup dup
6) Payudara
Payudara simetris, tidak ada lesi dan benjolan
7) Punggung
Bentuk punggung simetris, tidak ada kelainan tulang belakang, tidak terdapat lesi dan neri
tekan
8) Abdomen
a) Inspeksi
Bentuk abdomen simetris, tidak ada benjolan, warna kulit sawo matang
b) Auskultasi
Suara peristaltik usus 15 kali per menit
c) Perkusi
Terdengar suara timpani
d) Palpasi
Terdapat nyeri tekan
9) Anus dan Rectum
-
10) Genetalia
-
11) Ekstremitas
a) Atas
Tidak ada kelainan pada ekstermitas atas, tidak ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada
nyeri tekan, terpasang infus pada tangan kanan
b) Bawah
Tidak ada kelainan pada estermitas bawah, ada lesi, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan.
Pengkajian VIP score (Visual Infusion Phlebithis) Skor visual flebitis pada luka tusukan
infus :
Tanda yang ditemukan Sko Rencana Tindakan
r
Tempat suntikan tampak sehat 0 Tidak ada tanda flebitis
- Observasi kanula
Salah satu dari berikut jelas: 1 Mungkin tanda dini flebitis
Nyeri tempat suntikan - Observasi kanula
Eritema tempat suntikan
Dua dari berikut jelas : 2 Stadium dini flebitis
Nyeri sepanjang kanula - Ganti tempat kanula
Eritema
Pembengkakan
Semua dari berikut jelas : 3 Stadium moderat flebitis
Nyeri sepanjang kanula Ganti kanula
Eritema Pikirkan terapi
Indurasi
Semua dari berikut jelas : 4 Stadium lanjut atau awal
Nyeri sepanjang kanula tromboflebitis
Eritema Ganti kanula
Indurasi Pikirkan terapi
Venous cord teraba
Semua dari berikut jelas : 5 Stadium lanjut tromboflebitis
Nyeri sepanjang kanula Ganti kanula
Eritema Lakukan terapi
Indurasi
Venous cord teraba
Demam
*)Lingkari pada skor yang sesuai tanda yang muncul
Pengkajian risiko jatuh
Tingkat Risiko :
Tidak berisiko bila skor 0-24 → lakukan perawatan yang baik
Risiko rendah bila skor 25-50 → lakukan intervensi jatuh standar (lanjutkan formulir pencegahan)
Risiko Tinggi bila skor ≥ 51 lakukan intervensi jatuh resiko tinggi (lanjutkan dengan pencegahan
jatuh pasien dewasa)
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Patologi Klinik
Tabel 3.4 Pemeriksaan laboratorium Ny S di Ruang Wijaya Kusuma di RSUD Wonosari Yogyakarta
Tanggal 26 April 2021
- - -
6. Terapi
Tabel 3.6 Pemberian Terapi Pasien Ny. S di Ruang Wijaya Kusuma Rumah Sakit RSUD
Wonosari
Sprironolakton 1 × 25 IV
Ondanseton IV
Ioseprasol P.O
DO ;
- Pasien terlihat meringis
kesaitan
- Pasien terlihat memegangi
perutnya yang sakit
- Pasien terlihat gelisah
DO :
TTV
]TD : 190/100 mmHg
N : 122 ×/ menit
Rr : 24 ×/ menit
S : 36,8 ˚C
SPO2 : 98 %
- Pasien terpasang O2
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASAR PRIORITAS
Subjektif:
- Mengeluh Nyeri
Objektif :
- Tampak meringis
- Frekuensi nadi meningkat
- Sulit tidur
2. Gangguan Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Hambatan upaya napas (Kelemahan otot
pernapasan) ditandai dengan:
- Dispnea
- Penggunaan otot bantu pernapasan.
28
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nama Pasien / NO CM : Ny. S /412 XXX Ruang: Wijaya Kusuma RSUD Wonosari
Hari/ Tgl/ PERENCANAAN
Jam DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN RENCANA TINDAKAN
26 - 28 April 2021Nyeri Akut berhubungan Setelah dilakukan asuhan keperawatan
dengan agen pencedera - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi frekuensi.
selama 3 x 8 jam diharapkan Nyeri
fisiologir Kualitas,intensitas nyeri
Akut Menurun dengan kriteria :
- Identifikasi skala nyeri
- Keluhan Nyeri sedang skala 3
- Monitor keberhasilan terapi komplementer terapi yang sudah
- Meringis sedang skala 3 diberikan
( SLKI L.08066 HAL. 145) - Berikan teknik nonfarmakologis untuk meredakan nyeri
(missal kompres air hangat/dingin )
- Anjurkan strategi meredakan nyeri
- ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri\
- Kolaborasi pemberian analgetik bila perlu
Nama Pasien / NO CM : Ny. S /412 XXX Ruang: Wijaya Kusuma RSUD Wonosari
Hari/ DIAGNOSA
Waktu PELAKSANAAN EVALUASI
Tgl/ Jam KEPERAWATAN
Rabu, 26 Nyeri Akut berhubungan 09.00
April 2021 dengan agen pencedera Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi frekuensi. S:
fisiologi Kualitas,intensitas nyeri - Pasien mengatakan nyeri uu hati
- Pasien mengatakan mual dan muntah
09.10 1×\
Identifikasi skala nyeri - Pasien mengataan sesak napas
- Pasien mengeluh lemas dan lelah
11.00 P : nyeri ulu hati
Pemberian Obat Injeksi IV Furosemid 1 A Q : seperti diremas – remas
R : ulu hati
Pola Napas Tidak Efektif 09.20 S: skala nyeri 5
berhubungan dengan Monitor bunyi napas tambahan ( mis. Gurgling, T : secara terus menerus
Hambatan upaya napas mengi, wheezing, ronkhi kering ) -
09.25 O:
Memasang Oksigen Nasal Canul 3 L/menit - Pasien terlihat meringis kesaitan
- Pasien terlihat memegangi perutnya
09.30
Posisikan semi fowller atau fowler yang sakit
- Pasien terlihat gelisah
10.00 Monitoring Tanda-tanda Vital - TD : 190/100 mmHg
- N : 122 ×/ menit
- Rr : 24 ×/ menit
- S : 36,8 ˚C
- SPO2 : 98 %
- Pasien terpasang O2
A:
- Dx : CHF
- Nyeri Akut
- Pola Napas Tidak Efektif
P:
- Monitor Tanda- tanda vital\
- Berikan Kompres Hnagat untuk
meredakan nyeri
Kamis, 27 Nyeri Akut berhubungan 21.00 Memberikan Kompres Hangat untuk meredakan S:
April 2021 dengan agen pencedera nyeri pada perut - Pasien mengatakan nyeri ulu hati
fisiologi 21.10 Monitor keberhasilan terapi kompres air hangat berkurang
yang sudah diberikan - Pasien mengatakan mual berkurang
- Pasien mengatakan nyeri sedikit
22.00 Memberikan Obat Injeksi IV Furosemid 1 A berkurang saat di kompres air hangat
- Pasien mengataan sesak napas
- Pasien mengeluh lemas dan lelah
Pola Napas Tidak Efektif 21.20 P : nyeri ulu hati
berhubungan dengan Posisikan semi fowller 30o Q : seperti diremas – remas
Hambatan upaya napas R : ulu hati
21.15 S: skala nyeri 4
Memasang Oksigen Nasal Canul 3 L/menit T : secara terus menerus
22.05 Monitoring Tanda-tanda Vital -
O:
- Pasien terlihat meringis kesaitan
- Pasien terlihat memegangi perutnya
yang sakit
- TD : 170/100 mmHg
- N : 110 ×/ menit
- Rr : 24 ×/ menit
- S : 36,5 ˚C
- SPO2 : 98 %
- Pasien terpasang O2
A:
- Dx : CHF
- Nyeri Akut
- Pola Napas Tidak Efektif
P:
- Monitor Tanda- tanda vital
- Berikan Kompres Hangat kembali
untuk meredakan nyeri
Jum’at, 28 Nyeri Akut berhubungan 15.00 S:
April 2021 dengan agen pencedera Memberikan Kompres Hangat untuk meredakan - Pasien mengatakan nyeri ulu hati
fisiologi nyeri pada perut berkurang
- Pasien mengatakan sudah tidak mual
15.30 - Pasien mengatakan nyeri sedikit
Anjurkan strategi meredakan nyeri berkurang saat di kompres air hangat
- Pasien mengataan sesak napas
- Pasien mengatakan bersedia untuk
15.40 ajarkan teknikkompres hangat untuk mengurangi
diajari teknik kompres air hangat
rasa nyeri
P : nyeri ulu hati
16.20 Q : seperti diremas – remas
Memberikan Obat Injeksi IV Furosemid R : ulu hati
S: skala nyeri 3
Pola Napas Tidak Efektif 15.10 T : secara terus menerus
berhubungan dengan Monitor bunyi napas tambahan ( mis. Gurgling, -
Hambatan upaya napas mengi, wheezing, ronkhi kering )
O:
15.15 - Pasien tampak lemah dan pucat
Memasang Oksigen Nasal Canul 3 L/menit - Pasien tampak nafas tersengal – sengal,
15.20 bicara terbata - bata
Posisikan semi fowller atau fowler - TD : 160/100 mmHg
- N : 112 ×/ menit
16.00 Monitoring Tanda-tanda Vital - Rr : 22 ×/ menit
- S : 36,9 ˚C
- SPO2 : 96 %
- Pasien terpasang O2
A:
- Dx : CHF
- Nyeri Akut
- Pola Napas Tidak Efektif
P:
- Masalah teratasi sebagian
- Intervensi dihentikan pasien dirujuk ke
ICU
30