Pengagungan Kepada Allah
Pengagungan Kepada Allah
Kaum muslimin dan muslimat, Jamaah Shalat Idul Adha yang saya hormati dan saya
muliakan,
Marilah, pada hari yang agung ini, kita merenungi keagungan dan kebesaran
Allah ‘Azza wa Jalla yang telah mensyariatkan sejumlah ibadah agung pada hari yang
berbahagia ini.
Allah menyebutkan dua kaidah agung dalam dua ayatAl-Qur`an yang patut kita renungi
dan menjadi pijakan kehidupan kita.
ِّ اس َم هَّللا ِ َعلَى َما َر َز َق ُه ْم مِنْ َب ِهي َم ِة اأْل َ ْن َع ِام َفإِلَ ُه ُك ْم إِلَ ٌه َوا ِح ٌد َفلَ ُه أَ ْسلِ ُموا َو َب
َش ِر ا ْل ُم ْخبِتِين َ َولِ ُكل ِّ أ ُ َّم ٍة َج َع ْل َنا َم ْن
ْ س ًكا لِ َي ْذ ُك ُروا
“Dan bagi tiap-tiap umat, telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka
menyebut nama Allah pada binatang ternak yang telah Allah direzekikan kepada
mereka maka sembahan kalian ialah Sembahan Yang Maha Satu. Oleh karena itu,
berserah-dirilah kalian kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang
yang tunduk patuh (kepada Allah).” [Al-Hajj: 34]
Memurnikan ibadah kepada Allah adalah kewajiban terbesar yang merupakan misi
dakwah setiap nabi dan rasul. Allah mengingatkan,
َش ِري َك َل ُه َو ِب َذلِ َك أُم ِْرتُ َوأَ َنا أَ َّول ُ ا ْل ُم ْسلِمِين ِّ اي َو َم َماتِي هَّلِل ِ َر
َ اَل . َب ا ْل َعا َلمِين َ َُّقلْ إِن
ُ صاَل تِي َو ُن
َ سكِي َو َم ْح َي
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, serta hidup dan matiku hanyalah untuk
Allah, Rabb alam semesta, tiada sekutu bagi-Nya.Demikian itulah yang diperintahkan
kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada
Allah).”“ [Al-An’âm: 162-163]
Agungkanlah peribadahan hanya kepada Allah agar kita semua meraih kebahagian
hidup yang hakiki,
َ صال ًِحا مِنْ َذ َك ٍر َأ ْو أ ُ ْن َثى َوه َُو ُم ْؤمِنٌ َفلَ ُن ْح ِي َي َّن ُه َح َيا ًة َط ِّي َب ًة َولَ َن ْج ِز َي َّن ُه ْم أَ ْج َر ُه ْم ِبأ َ ْح
َس ِن َما َكا ُنوا َي ْع َملُون َ َ َمنْ َع ِمل
“Barangsiapa yang beramal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman (bertauhid), sesungguhnya Kami akan memberi kehidupan yang baik (indah,
bahagia) kepadanya dan sesungguhnya Kami akan membalas mereka dengan pahala
yang lebih baik daripada apa-apa yang telah mereka kerjakan.” [An-Nahl: 97]
Agungkanlah Allah dalam segala ibadah jika kalian menghendaki kesejahteraan dan
kebaikan di negeri ini,
Suatu hal yang sangat mengherankan bahwa kita melihat pada seorang, apabila
mendapatkan kepastian akan datangnya gelombang tsunami, letusan gunung berapi,
gempa bumi, banjir bandang, lonsor, dan selainnya, akan terlihat padanya ketakutan
yang luar biasa dan berbagai persiapan untuk menyelamatkan diri, keluarga dan harta
benda. Merupakan pengagungan yang sangat besar kepada harta dan jiwa mereka.
Namun, dia tidak pernah berpikir untuk mengagungkan Allah, bahkan mereka
mengundang datangnya petaka dan kehancuran dengan berbagai praktik kesyirikan
yang mereka lakukan. Adakah yang mengetahui bahwa sebab kebinasaan dan
kehancuran alam semesta adalah dengan adanya kesyirikan? Bukankah Allah ‘Azza wa
Jalla telah mengingatkan,
َّ أَنْ دَ َع ْوا ل .ض َو َتخ ُِّر ا ْل ِج َبال ُ هَدًّ ا
ِلر ْح َم ِن ُ الس َم َاواتُ َي َت َف َّط ْرنَ ِم ْن ُه َو َت ْنشَقُّ اأْل َ ْر
َّ َت َكا ُد .ش ْي ًئا إِدًّ ا
َ لَ َقدْ ِج ْئ ُت ْم .الر ْح َمنُ َولَدًا
َّ َو َقالُوا ا َّت َخ َذ
َ َ َّ َ
ِلر ْح َم ِن أنْ َيتخِذ َولدًا ْ
َّ َو َما َين َبغِي ل .َولدًا َ
“Dan mereka berkata, ‘Ar-Rahmân (Allah Yang Maha Pemurah) mengambil
(mempunyai) anak.’Sesungguhnya kalian telah mendatangkan suatu perkara yang
sangat mungkar. Hampir-hampir langit pecah, karena ucapan itu, serta bumi terbelah
dan gunung-gunung runtuh, sebab mereka menyerukan bahwa Ar-Rahmân mempunyai
anak. Padahal, Ar-Rahmân tidaklah layak mengambil (mempunyai) anak.” [Maryam: 88-
92]
Wahai Umat Islam,
Allah mengingatkan,
سد ُْواَ اس َت َخ ُّفوا بهذين أَ ْف ْ َوإِ َذا،صلَ َح هَّللا ُ ُد ْن َيا ُه ْم َوأ ُ ْخ َرا ُه ْم ْ َ َفإِ َذا َع َّظ ُموا ه ََذ ْينَ أ،اء َ س ْل َطانَ َوا ْل ُعلَ َم
ُّ اس بِ َخ ْي ٍر َما َع َّظ ُموا ال
ُ اَل َي َزال ُ ال َّن
ُ
دَ ْن َياه ُْم َوأ ْخ َرا ُه ْم
“Manusia akan terus menerus berada di atas kebaikan selama mereka masih
mengagungkan sulthan dan ulama. Tatkala mereka mengagungkan keduanya, Allah
akan memperbaiki dunia dan akhirat mereka. Apabila mereka menghinakan keduanya,
mereka telah merusak dunia dan akhirat mereka sendiri.” [Tafsîr Al-Qurthuby 5/260-261]
Adanya pemimpin di tengah manusia adalah sebuah hikmah dan anugerah dari Allah.
Allah Subhânahu mengingatkan,
َض ٍل َعلَى ا ْل َعالَمِين ْ ض َولَكِنَّ هَّللا َ ُذو َف ُ ت اأْل َ ْرِ َسد َ ض لَ َف ٍ ض ُه ْم ِب َب ْع
َ اس َب ْعَ َولَ ْواَل دَ ْف ُع هَّللا ِ ال َّن
“Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian umat manusia terhadap
sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini, tetapi Allah mempunyai karunia (yang
dicurahkan) atas alam semesta.” [Al-Baqarah: 251]
Oleh karena itu, hargailah pemimpin dan pemerintah kalian sebagaimana wejangan
Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam,
أَهَا َن ُه هللاُ َي ْو َم ا ْلقِ َيا َم ِة،س ْل َطانَ هللاِ فِي ال ُّد ْن َياُ َ َو َمنْ أَهَان،ِ أَ ْك َر َم ُه هللاُ َي ْو َم ا ْلقِ َيا َمة،س ْل َطانَ هللاِ فِي ال ُّد ْن َيا ُ َمنْ أَ ْك َر َم
“Barangsiapa yang memuliakan sulthan Allah di dunia, Allah akan memuliakannya pada
hari kiamat. (Namun), barangsiapa yang menghinakan sulthan Allah di dunia, Allah akan
menghinakannya pada hari kiamat.” [Diriwayatkan oleh Ahmad dan selainnya.
Dihasankan oleh Syaikh Al-Albâny dalam Ash-Shahîhah]
Terhadap pemimpin, hendaklah dia berlaku lembut kepada rakyatnya dan menjaga
segala kebaikan dan kemashlahatan mereka. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa
sallam mengingatkan,
ارفُقْ ِب ِه َ َو َمنْ َول َِي مِنْ أَ ْم ِر أ ُ َّمتِي،ِشقُ ْق َعلَ ْيه
ْ َف،ش ْي ًئا َف َر َفقَ ِب ِه ْم ْ َفا،ش ْي ًئا َفشَقَّ َعلَ ْي ِه ْم َ َمنْ َول َِي مِنْ أَ ْم ِر أ ُ َّمتِي،الل ُه َّم
“Ya Allah, siapa saja yang memimpin suatu perkara dari umatku, tetapi kemudian dia
memberatkan mereka, beratkanlah terhadapnya. Namun, siapa saja yang memimpin
suatu perkara dari umatku, lalu dia berlemah lembut kepada mereka, berlemah-
lembutlah kepadanya.” [Diriwayatkan oleh Muslim dari Aisyah radhiyallâhu ‘anhâ]
Kaum muslimin dan muslimat,
Juga ketahuilah kedudukan para ulama yang merupakan pewaris para nabi dan
penegak kebaikan di tengah umat. Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ف ل َِعالِ ِم َنا
ْ َو َي ْع ِر،ِير َنا
َ صغ َ س مِنْ أ ُ َّمتِي َمنْ لَ ْم ُي ِجل َّ َك ِب
َ َو َي ْر َح ْم،ير َنا َ َل ْي
“Bukanlah dari umatku, orang yang tidak menghormati orang tuanya, (tidak) merahmati
orang mudanya, dan (tidak) mengenal hak orang berilmu di kalangan
kami.” [Diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Hâkim]
Juga beliau bersabda,
Allahu Akbar, Dialah Allah Yang Maha Besar dalam penciptaan dan kekuasaannya.
Allahu Akbar, Dialah Allah Yang Maha Besar dalam kemurnian ibada kepada-Nya.
Allahu Akbar, Dialah Allah Yang Maha Besar dalam seluruh nama dan sifat-Nya.
Allahu Akbar, Dialah Allah Yang Maha Besardalam agama dan syari’at-Nya.
Allahu Akbar, Dialah Allah Yang Maha Besar dalam ketentuan dan takdir-Nya.
Tataplah kehidupan ini dengan tatapan seorang hamba yang memahami keagungan
Rabb-Nya, pandangan seorang yang hatinya makmur dengan rasa takut kepada-Nya,
dan penghayatan seorang yang sangat menyadari bahwa dirinya akan kembali kepada
Allah.
َس َبتْ َو ُه ْم اَل ُي ْظلَ ُمون ٍ َوا َّتقُوا َي ْو ًما ُت ْر َج ُعونَ فِي ِه إِلَى هَّللا ِ ُث َّم ُت َو َّفى ُكل ُّ َن ْف
َ س َما َك
“Dan peliharalah diri kalian dari (adzab yang terjadi pada) hari yang, pada waktu itu,
kalian semua dikembalikan kepada Allah.Kemudian masing-masing diri diberi balasan
sempurna terhadap segala sesuatu yang telah mereka kerjakan, sedang sedikitpun
mereka tidak dianiaya (dirugikan).” [Al-Baqarah: 281]
Agungkan Allah yang telah memberi nikmat kehidupan agar engkau menggunakannya
sebagai jalan keselamatan yang mengantar kepada sorga.
َ سوا هَّللا ُ َواَل َت ُكو ُنوا َكالَّذِينَ َن . َس َما َقدَّ َمتْ ل َِغ ٍد َوا َّتقُوا هَّللا َ إِنَّ هَّللا َ َخبِي ٌر بِ َما َت ْع َملُون
ٌ َيا أَ ُّي َها الَّذِينَ آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َو ْل َت ْن ُظ ْر َن ْف
ُ َ ُ
َس ُه ْم أولَئِ َك ُه ُم ا ْلفاسِ قون ُ َ
َ سا ُه ْم أ ْنف َ
َ فأ ْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan
janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan
mereka lupa kepada mereka sendiri.Mereka itulah orang-orang yang fasik.Tidaklah
sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-
penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung.” [Al-Hasyr: 18-19]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َ َو َعنْ َمالِ ِه مِنْ أَ ْين،ِ َو َعنْ عِ ْل ِم ِه َم َاذا َع ِمل َ بِه،ُ َعنْ ُع ْم ِر ِه فِي َما أَ ْف َناه:اَل َت ُزول ُ َقدَ َما َع ْب ٍد ْيو َم ا ْلقِ َيا َم ِة َح َّتى ُي ْسأَل َ َعنْ أَ ْر َب ٍع
ُ َو َعنْ ِج ْس ِم ِه َف َيا أَ ْباَل ه،ُس َب ُه َوفِي َما أ ُ ْن َف َقه
َ ْاك َت
“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga dia ditanya
tentang empat perkara: (1) tentang umurnya, pada hal apa dia habiskan, (2) tentang
ilmunya, bagimana dia beramal dengannya, (3) tentang hartanya, dari mana dia
dapatkan dan pada hal apa dia belanjakan (4) dan tentang jasadnya pada hal apa dia
usangkan.”[Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Ad-Darimy, Abu Ya’lâ, Al-Baihaqy dalam Al-
Madkhal dan selainnya dari Abu Barzah Al-Aslamy radhiyallahu ‘anhu.Lafazh hadits
milik Al-Baihaqy. Baca penshahihannya dalam Ash-Shahîhah no. 946 karya Syaikh Al-
Albâny]
Kaum muslimin dan muslimat!
Dari pengagungan kepada Allah pada hari ini dan hari-hari Tasyrîq dan simbol Islam
yang sangat agung adalah menyembelih hewan qurban sebagaimana dalam perintah
Allah,
– Untuk sapi, yang telah mencukupi umur dua tahun dan mulai memasuki tahun
ketiga.
– Untuk kambing yang bukan domba, yang telah mencukupi umur setahun dan
mulai memasuki tahun kedua.
– Untuk domba jadza’, yang telah mencukupi umur enam bulan dan mulai
memasuki bulan ketujuh.
Berbuat baiklah kepada sesama kaum muslimin pada hari yang agung ini, karena
seorang mukmin adalah raga mukmin yang lainnya,
Bagi mereka yang tidak menghadiri shalat Jum’at, boleh untuk shalat Zhuhur di
rumahnya.Kalau dia menghadiri Jum’at tentu lebih afdhal dan lebih selamat dari silang
pendapat ulama dalam masalah ini.
Semoga Allah selalu mencurahkan rahmat dan kebaikan-Nya kepada kita semua dan
mengukuhkan kita di atas keislaman dan Sunnah Rasulullah di kehidupan dunia, di alam
kubur dan saat kita berdiri di depan-Nya mempertanggungjawabkan seluruh amalan.
سلَّ َم َت ْسلِي ًما َم ِزيدًا َ ار َك َعلَى َنبِ ِّي َنا ُم َح َّم ٍد َوآلِ ِه َو
َ ص ْحبِ ِه َو َ صلَّى هللاُ َو َب ِ صال َِح اأْل َ ْع َم
َ َو،ال َ َت َق َّبل َ هللاُ ِم َّنا َو ِم ْن ُك ْم