PENELITIAN PROPOSAL
Disusun
OLEH :
NUR FADILLAH
1940606068
TARAKAN
2020
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………
A. Latar Belakang…………………………………………………...
B. Rumusan Masalah………………………………………………..
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………
D. Manfaat Penelitian………………………………………………..
A. Penelitian Relavan……………………………………………….
B. Teori……………………………………………………………..
C. Kerangka Berfikir ……………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang didalamnya tidak hanya bagaimana
mengarahkan, membimbing dan menjadikan peserta didik pintar, jauh dari itu semua
akan tetapi pendidikan merupakan proses untuk membantu peserta didik untuk dapat
menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, baik itu yang terjadi akibat dari dalam
dirinya ataupun dari lingkungan peserta didik tinggal, bisa yang berasal dari keluarga
atau juga perkembangan lingkungan yang dinamis yang menjadikan peserta didik tidak
dapat menghadapinya sendiri Perkembangan jaman dewasa ini banyak menimbulkan
perubahan dan kemajuan dalam berbagai lingkup kehidupan dalam masyarakat. Keadaan
seperti inilah yang akan menantang setiap individu dalam hal ini khususnya peserta didik
untuk dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan- kemajuan itu. Kemajuan yang bersifat
dinamis tersebut yang kemudian berdampak pada meningkatnya problematika yang harus
segera ditangani sebelum bertambah dan berdampak pada kehidupannya nanti. Dalam
proses penanganan permasalahan tersebut tentu tidak semuanya dapat diselesaikan
sendiri.
Pelayanan bimbingan dan konseling mengembangkan sejumlah fungsi yang
hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, fungsi- fungsi
tersebut adalah fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengentasan, fungsi
pemeliharaan dan pengembangan. Sasaran bimbingan dan konseling secara umum adalah
mengembangkan apa yang terdapat pada diri tiap-tiap individu secara optimal agar
individu bisa berguna bagi dirinya sendiri, lingkungan, dan masyarakat pada umumnya.
Secara lebih khusus sasaran pembinaan siswa melalui layanan bimbingan mencakup
tahapan-tahapan pengembangan kemampuan-kemampuan: pengenalan, pengungkapan
dan penerimaan diri serta peserta didik diajarkan untuk lebih bijak mengambil suatu
keputusan .
Pelaksanaan bimbingan dan konseling pada layanan kelompok memegang
peranan penting dalam menunjang kependidikan di sekolah. Pelaksanaan bimbingan dan
konseling di sekolah menjadi pengarah terhadap minat siswa di sekolah dalam
menghadapi masalah di zaman modern yang sangat penuh dengan tantangan. Akan tetapi,
keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah ini tidak hanya bergantung
pada kemampuan konselor atau guru BKnya saja, melainkan juga tergantung pada
kerjasama yang baik dari semua pihak terkait seperti kepala sekolah, guru kelas, guru
bidang studi di sekolah. Dan hal ini diharapkan bisa tercapainya pelaksaan bombingan
dan konseling di sekolah demi kelancaran proses belajar mengajar dan tercapainya tujuan
pendidikan.
Ada siswa dengan kecerdasan intelektual diatas rata-rata tinggi namun tidak
menunjukkan prestasi yang memuaskan yang sesuai dengan kemampuannya yang
diharapkan dalam belajar. Kemudian ada siswa yang mendapatkan kesempatan yang baik
dalam belajar, dengan kemampuan yang cukup baik, namun tidak menunjukkan prestasi
yang cukup baik dalam belajar. Dan ada pula siswa yang sangat bersungguh -sungguh
dalam belajar dengan kemampuan yang kurang dan prestasi belajarnya tetap saja kurang.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hambatan dan masalah dalam proses belajar siswa
itu sendiri, baik dalam prosesnya di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu, guru
selaku pendidik terutama guru BK dituntut untuk selalu dapat memberikan dorongan atau
motivasi kepada siswanya yang kurang bersemangat dalam belajar dan memberikan
solusi terhadap permasalahan belajar yang dihadapi siswanya. Permasalahan tersebut
disebabkan oleh kurang minat terhadap pelajaran,kekurangan sarana belajar, kekurangan
kesempatan atau waktu untuk belajar, suasana sosio-emosional di rumah kurang
memungkinkan untuk belajar dengan baik, dan suasana sosial-emosional sekolah yang
kurang memungkinkan siswa belajar dengan baik
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam layanan Konseling Kelompok
ini. Guru dapat membentuk kelompok yang biasanya terdiri atas 7-10 siswa secara acak
dalam satu kelas. Dalam kelompok yang sudah dibentuk ini, diberikan berbagai usulan
untuk dipecahkan secara berkelompok. Siswa secara bergantian mengemukakan
masalah–masalah belajar yang dialaminya. Masalah yang telah disepakati, kemudian
diangkat sebagai tema dalam kelompok tersebut. Yakni, tema “Kesulitan Belajar”. Tema
tersebut paling pas dengan kondisi siswa dalam belajar.
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hambatan dan masalah dalam proses belajar
siswa itu sendiri, baik dalam prosesnya di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu,
guru selaku pendidik terutama guru BK dituntut untuk selalu dapat memberikan
dorongan/motivasi kepada siswanya yang kurang bersemangat dalam belajar dan
memberikan solusi terhadap permasalahan belajar yang dihadapi siswanya.Hal inilah
yang membuat penulis ingin meningkatkan prestasi belajar di Madrasah Aliyah Negri
Tarakan .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah maka rumusan masalah yang
akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Negri Tarakan ?
2. Bagaimana peran guru BK dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Madrasah
Aliyah Negri Tarakan ?
3. Apa saja hambatan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan
prestasi siswa di Madrasah Aliyah Negri Tarakan
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Untuk menggambarkan dan menganalisis prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah
Negri Tarakan
b) Untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan layanan bimbingan kelompok
c) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah Negri Tarakan.
D. Manfaat Penelitian
a) Untuk menggambarkan dan menganalisis prestasi belajar siswa di Madrasah Aliyah
Negri Tarakan
b) Untuk peneliti, diharapkan penelitian ini dapat menungkatkan prestasi belajar siswa di
Madrasah Aliyah Negri Tarakan
BAB ll
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Relavan
1. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui secara medalam tentang pelaksanaan
layanan bimbingan kelompok, faktor-faktor kesulitan belajar dan upaya bimbingan
kelompok dalam mengatasi kesulitan belajar siswa kelas XI 1 SMA Negeri 1 Tanjung
Tiram Batu Bara. Penelitian adalah penelitian deskriptif kualititatif. Data yang
dikumpulkan adalah data observasi, wawancara dan dokumentasi yang diperoleh
peneliti di SMA Negeri 1 Tanjung Tiram Batu Bara. Adapun yang menjadi informan
dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru bimbingan konseling dan siswa-
siswi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan kelompok
sudah berjalan cukup baik. Upaya bimbingan kelompok dalam mengatasi kesulitan
belajar dengan meningkatkan motivasi belajar siswa, guru harus menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan melalui pendekatan terhadap siswa dengan layanan
bimbingan kelompok.
2. Skripsi karya Oki Luqman Hakim Fakultas Dakwah yang berjudul “Efektifitas
Bimbingan Kelompok oleh Guru BK dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di
Kelas XI SMAN 1 Cangkringan Sleman Yogyakarta”. Dalam skripsi ini
menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui
pelaksanaan, efektivitas dan indikator- indikator dari efektivitas pelaksanaan kegiatan
Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas
XI SMAN 1 Cangkringan Sleman Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa
pelaksanaan layanan bimbingan kelompok sebagai upaya peningkatan motivasi
belajar siswa kelas XI SMA N 1 Cangkringan dilakukan dengan sistematis dan
terstruktur. Dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program layanan
bimbingan kelompok. Adapun perubahan yang dialami siswa adalah siswa memiliki
hasrat untuk belajar, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, siswa memiliki
harapan dan cita- cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya
kegiatan yang menarik saat belajar, dan terwujudnya lingkungan yang kondusif untuk
proses belajar.Persamaan pada penelitian ini adalah menggunakan layanan bimbingan
kelompok, sedangkan perbedaannya adalah penelitian di atas bertujuan untuk
mengetahui pelaksanaan, efektivitas dan indikator- indikator dari efektivitas
pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan kelompok sedangkan pada penelitian ini
hanya bertujuan untuk mengetahui tahap-tahap bimbingan kelompok.
B. Kajian Teori
1. Prestasi belajar siswa SMA
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan.
prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan intelektual,
strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. hasil belajar dibedakan
menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi merupakan
skill atau hasil kongkrit yang dapat dicapai. Berdasarkan pendapat tersebut,
prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses
pembelajaran. Sedangkan prestasi belajar itu sendiri diperoleh melalui proses
pendidikan. Potensi pendidikan seseorang akan berbeda dengan potensi
pendidikan orang lain.
4. Prestasi Belajar
a. Prestasi belajar
Menurut kamus besar Bahasa prestasi adalah sebagai hasil usaha yang dicapai
dari apa yang dikerjakan atau yang diusahakan. Prestasi dan belajar adalah dua
hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara
relatife permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau
penguatan yang dilandasi dengan tujuan untuk mencapai tujuan tetentu. Prestasi
belajar adalah apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan
belajar. Tentang apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan
belajar, ada juga yang menyebutnya dengan istilah hasil belajar. Menurut Nana
Sudjana sebagaimana dikutip oleh Tohirin, pencapaian prestasi belajar atau hasil
belajar siswa merujuk kepada aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Oleh
karena itu, ketiga aspek tesebut juga menjadi indikator belajar. Artinya prestasi
belajar harus mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotor. Karena ketiga
aspek tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan, bahkan membentuk hubungan hierarki.
1. Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu aspek penting dan sangat menentukan
berhasil atau tidaknya studi seseorang. Kalau seseorang siswa mempunyai
tingkat kecerdasan normal, maka secara potensial ia dapat mencapai prestasi
yang tinggi.
c. Cara Belajar
Keseberhasilan studi seseorang siswa dapat juga dipengaruhi oleh cara belajar.
Seorang siswa yang mempunyai cara belajar yang efisien memungkinkan untuk
mecapai prestasi yang lebih tinggi dari pada siswa yang cara belajarnya tidak
efisien.
C. Kerangka Berfikir
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan suatu bentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara
bertingkah laku baru yang diperoleh dari pengalaman atau latihan. Tingkah laku yang
baru ini misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian-pengertian baru,
perubahan sikap, kebiasaan- kebiasaan,
keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sifat-sifat sosial, emosional
dan pertumbuhan jasmaniah.Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil atau batas
kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam
waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan
kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau
pernyataan. Belajar adalah inti dari kegiatan sekolah, maka guru berkewajiban untuk
membantu mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa yang bersangkutan.
Gambar Kerangka Berfikir
Prestasi belajar pada siswa