Anda di halaman 1dari 3

Tinjauan Kompetensi Informatika Klinis Keperawatan untuk

Menginformasikan Praktik Terbaik dalam Pendidikan dan


Pengembangan Fakultas Perawat

Dosen pengampu
Mahmud Ady Yuwanto, S. Kep., Ns., M. M., M. Kep.

Disusun Oleh :
Faizatul Hasanah
20010156

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS dr. SOEBANDI
JEMBER
2021
A. ABSTRAK
Perawat profesional saat ini dan masa depan harus dapat menggunakan informatika dan
teknologi untuk memfasilitasi pengambilan keputusan kritis untuk hasil pasien yang optimal.
Tujuan : Tujuan dari tinjauan literatur ini adalah untuk menentukan keadaan ilmu yang terkait
dengan kompetensi informatika klinis perawat terdaftar dan untuk menentukan praktik terbaik
dalam strategi pendidikan untuk mahasiswa keperawatan dan fakultas. Latar Belakang :
Penekanan berkelanjutan pada penyediaan perawatan pasien berbasis bukti memiliki implikasi
untuk kompetensi yang berfokus pada informatika yang diperlukan untuk diterapkan di semua
tingkat program pendidikan keperawatan. Metode : Proses tinjauan integratif lima langkah
Whittemore dan Knalf memandu penelitian ini. Pencarian ekstensif menghasilkan 69 publikasi
untuk penilaian kritis. Hasil : Hasil menunjukkan program pendidikan keperawatan tidak mematuhi
kriteria standar untuk mengajar kompetensi informatika keperawatan. Kesenjangan literatur lain
yang diidentifikasi adalah kelangkaan penelitian terkait dengan persyaratan pelatihan informatika
untuk pendidik perawat. Kesimpulan : Temuan mendukung perlunya penelitian lanjutan untuk
memberikan arahan yang jelas tentang kompetensi informatika klinis yang diharapkan dari perawat
lulusan dan pelatihan apa yang dibutuhkan fakultas untuk memfasilitasi pembelajaran siswa.

B. PENDAHULUAN
Keterampilan informatika yang dibutuhkan perawat terdaftar telah meningkat secara
substansial dalam kompleksitas selama dekade terakhir. Tingkat keterampilan yang lebih tinggi ini
menunjukkan perlunya klarifikasi mengenai kompetensi informatika keperawatan masa kini.
Untuk mempersiapkan lulusan terbaik, pendidik perawat harus siap untuk mengajarkan
pengetahuan informatika terkini. Keputusan perawatan pasien harus didukung oleh informasi klinis
yang tepat waktu, yang mencerminkan bukti terbaik. Perawat profesional saat ini dan masa depan
harus dapat menggunakan informatika dan teknologi untuk memfasilitasi pengambilan keputusan
kritis untuk hasil pasien yang optimal

C. BAHAN DAN METODE


Metodologi penelitian tinjauan integratif Whittemore dan Knafl (2005) digunakan dalam
penilaian penelitian kualitatif dan kuantitatif ini. Sebuah sintesis temuan dari beberapa studi harus
menghasilkan pemahaman yang lebih baik dari sebuah fenomena dan dengan demikian
meningkatkan kontribusi untuk ilmu keperawatan. Proses lima langkah metode ini meliputi
identifikasi masalah, penelusuran literatur, evaluasi data, analisis data, dan penyajian. Proses
peninjauan menargetkan dua pertanyaan penelitian: 1) Apa kompetensi dan strategi informatika
klinis pendidikan yang mempersiapkan mahasiswa keperawatan terdaftar untuk praktik di
lingkungan rumah sakit?

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil menunjukkan program pendidikan keperawatan tidak mematuhi kriteria standar untuk
mengajar kompetensi informatika keperawatan. Ada kesepakatan universal tentang
dimasukkannya kompetensi informatika sebagai hal yang sangat penting untuk kurikulum
keperawatan, tetapi tidak ada kesepakatan yang jelas tentang bagaimana pendidikan kompetensi
disampaikan dengan baik. Kecenderungan lain adalah kurangnya varians dalam identifikasi
kelemahan kompetensi informatika. Sebagian besar alat kompetensi adalah penilaian diri siswa
daripada evaluasi siswa yang sebenarnya, berkontribusi pada masalah kualitas penelitian.
Kurangnya penilaian kompetensi informatika yang valid mungkin telah meningkatkan bias karena
interpretasi siswa yang berbeda dari tingkat kompetensi mereka sendiri, dibuktikan oleh beberapa
studi analisis psikometri yang ditemukan dalam literatur
E. KESIMPULAN
Meskipun ada kesepakatan universal tentang kebutuhan untuk mengajarkan kompetensi
klinis informatika keperawatan, penelitian menunjukkan tidak ada praktik terbaik untuk mengajar
informatika klinis yang secara jelas diidentifikasi sebagai standar. Alat tersedia untuk membantu
pelatihan bagi mahasiswa keperawatan dan pendidik perawat, dan sumber daya tersedia melalui
berbagai organisasi profesional, termasuk NLN dan Masyarakat Sistem Informasi dan Manajemen
Kesehatan (HIMSS). Situs web NLN menawarkan informasi yang luas kepada fakultas untuk
memasukkan teknologi informasi kesehatan ke dalam kursus (NLN, nd). Selain itu, situs web
HIMSS menawarkan tautan ke berbagai sumber pelatihan yang dapat digunakan dengan
mahasiswa keperawatan dan fakultas keperawatan (HIMSS, 2017).

F. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


1. Kelebihan :
Penulisan dan pembahasan dalam jurnal cukup bagus karena penjelasannya
Jelas dengan disertai sumber literasi yang sangat lengkap. Kelebihan yang lain adalah
dilihat dari metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif menyajikan sebuah data
dengan sangat valid dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Kekurangan :
Peneliti tidak memberikan penjelasan mengenai apa itu pendekatan kuantitatif dan
kualitatif.

G. SARAN DAN SOLUSI


Penelitian ini menunjukkan diperlukan lebih banyak penelitian dengan populasi sampel
yang beragam. Penelitian lebih lanjut sangat penting untuk menentukan kebutuhan pendidikan dari
berbagai tingkat mahasiswa keperawatan dan fakultas.

Anda mungkin juga menyukai