)
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP
JARING INSANG DASAR (Bottom gill net)
DI PERAIRAN KAMPUNG KUNEF DISTRIK SUPIORI SELATAN
KABUPATEN SUPIORI
Disusun Oleh:
HENOK KURNI
NPM. 14455444618007
Disusun Oleh:
HENOK KURNI
NPM. 14455444618007
Pembimbing I Pembimbing II
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa atas segala rahmat dan lindungan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan Proposal Praktek Kerja Lapangan pada waktunya.
Proposal praktek kerja lapangan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi akhir pada Akademi Perikanan Kamasan Biak. Adapun judul
yang diajukan adalah “Teknik Penangkapan Ikan Baronang (Siganus sp.)
dengan Menggunakan Alat Tangkap Jaring Insang Dasar (Bottom gill net) di
Perairan Kampung Kunef Distrik Supiori Selatan Kabupaten Supiori”.
Atas terselesaikannya penyusunan proposal ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Pdt J.M. Leunufna, S.Th.,M.M.Pd selaku Ketua Yayasan Kamasan Biak.
2. Selfinus Patiassina, S.Pi.,M.Si selaku Direktur Akademi Perikanan
Kamasan Biak.
3. Desener Ongge, SPi.,M.Si selaku Wakil Direktur I bidang Akademik.
4. Bernhard Katiandagho, S.Pi.,M.Si selaku Wakil Direktur II bidang
Administrasi dan Keuangan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I.
5. Fatmawati Marasabessy, S.Pi.,M.Si Ketua Program Studi Pemanfatan
Sumberdaya Perairan.
6. Dusye Rutumalessy, S.Tr.Pi selaku Dosen Pembimbing II
7. Bapak/Ibu Dosen dan Staf Akademik Akademi Perikanan Kamasan Biak
8. Bapa dan mama terkasih, keluarga serta teman-teman se-angkatan yang
sangat membantu..
Kritik dan saran atas penulisan proposal ini sangat penulis harapkan dan
semoga proposal ini bermanfaat bagi para pembacanya.
B i a k, 12 April
2021
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................5
DAFTAR TABEL....................................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Jaring insang (Gill net) jaring yang berbentuk empat persegi panjang,
mempunyai mata jaring sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar jaring lebih
pendek jika dibandingkan dengan panjangnya dengan perkataan lain. Jumlah
mesh depth lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah mesh size pada arah
panjang jaring. Pada bagian atas lembaran jaring dilekatkan pelampung (float) dan
pada bagian bawah dilekatkan pemberat (sinker). Dengan menggunakan dua gaya
yang berlawanan arah, yaitu daya apung dari pelampung yang bergerak keatas dan
pemberat serta berat jaring yang bergerak kebawah, maka jaring akan terentang.
Kelompok jenis alat penangkapan ikan jaring insang adalah kelompok jaring yang
berbentuk empat persegi panjang dilengkapi dengan pelampung, pemberat, tali ris
atas dan tali ris bawah atau tanpa tali ris bawah untuk menghadang ikan sehingga
ikan tertangkap dengan cara terjerat dan/atau terpuntal dioperasikan di
permukaan, pertengahan dan dasar secara menetap, hanyut dan melingkar dengan
tujuan menangkap ikan pelagis dan demersal (Sudirman dan Mallawa, 2014).
Jaring insang ada beberapa jenis yaitu jaring insang tetap, jaring insang
dasar, jaring insang hanyut. sesuai namanya jaring insang permukaan dioperasikan
di bagian atas permukaan laut, sedangkan jaring insang dasar dioperasikan pada
bagian bawah permukaan laut (Sudirman dan Mallawa, 2014).
Cara pengoperasian jaring insang dilakukan dengan cara menghadang arah
renang gerombolan ikan pelagis atau demersal yang menjadi sasaran tangkap
sehingga terjerat pada jaring. Pengoperasiannya dilakukan pada permukaan,
pertengahan maupun pada dasar perairan, umumnya untuk menangkap ikan
pelagis maupun ikan demersal tergantung jenis jaring insang.Jaring insang
dioperasikan secara menetap, dihanyutkan, melingkar maupun terpancang pada
permukaan, pertengahan maupun dasar perairan.Jaring insang ada yang satu lkapis
maupun berlapis. Jaring insang berlapis umumnya dioperasikan pada dasar
perairan umumnya menangkap ikan demersal (Sudirman dan Mallawa, 2014).
Pada saat melakukan setting, kapal diarahkan ke tengah kemudian
dilakukan pemasangan jaring. Jaring insang dipasang tegak lurus terhadap arus
sehingga nantinya akan dapat menghadang gerombolan ikan. Ikan tertangkap
karena terjerat pada bagian operculum (penutup insang) atau dengan cara
terpuntal. Setelah dilakukan setting dan ikan yang telah terkumpul dirasa sudah
cukup banyak, maka dilakukan haulling dengan menarik jaring bottom gill net
dari dasar perairan ke permukaan jaring ditarik ke atas kapal (Sudirman dan
Mallawa, 2014).
Baronang (siganus sp.) adalah sekelompok ikan laut yang masuk dalam
keluarga siginidae. Ikan ini di kenal oleh masyarakat dengan nama yang berbeda-
beda satu sama lain sesuai spesiesnya, seperti di Perairan Kunef dinamakan ikan
samandar atau insarek.
Klasifikasi ikan baronang menurut Kuiter (1992) adalah :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Perciformes
Famili : Siganidae
Genus : Siganus
Spesies: S. canaliculatus (Park, 1797)
Nama Lokal : Samadar, Muria
Ikan baronang termasuk herbivora, panjang tubuh ikan baronang dewasa
mencapai 20-45cm, tubuhnya membujur dan memipih lateral, dilindungi sisik-
sisik yang kecil, mulut kecil posisi terminal. Rahangnya di lengkapi dengan gigi-
gigi kecil. punggungnya dilengkapi oleh sebuah duri yang tajam mengarah
kedepan antara neural pertama dan biasa tertanam di bawah kulit. Duri duri ini di
lengkapi dengan kelenjar bisa pada umumnya. Racun bisa ini tidak mematikan
untuk manusia dewasa, tetapi dapat menyebabkan sakit parah. Meskipun duri ikan
baronang beracun namun daging hewan ini aman untuk di konsumsi. Ikan ini juga
memakan tinja/kotoran apabila hidup dekat pesisir/laut dangkal.
Di Indonesia secara umum dikenal Baronang susu (Siganus canaliculatus)
Baronang lada (Siganus guttatus) dan Baronang angin (Siganus javus), dari ketiga
jenis itu yang paling banyak ditemui adalah baronang susu. Selain itu terdapat
baronang tompel (siganus stellatus).
METODE PRAKTEK
Kegiatan praktek kerja lapangan (PKL) dilaksanakan pada bulan April s/d
Mei tahun 2021 dan berlokasi di Wilayah Perairan Kampung Kunef Distrik
Supiori Selatan Kabupaten Supiori.
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang akan digunakan selama kegiatan praktik kerja lapangan adalah
sebagai berikut :
1. 1 (satu) unit perahu
2. 1 (satu) unit jaring Insang dasar (bottom gill net)
3. Jam
4. Kamera
5. Coldbox
6. Timbangan
7. Ember
8. Mistar Pengukur panjang karapas
3.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan,
maka terdapat beberapa metode pengumpulan data yaitu:
a. Wawancara yaitu; Melakukan tanya jawab secara langsung dengan
nelayan
b. Observasiyaitu;Mengamati dan turut serta langsung dalam proses
pengoperasian alat tangkap
c. Studi literatur; Melakukan studi terhadap referensi yang berhubungan
dengan praktek.
Jenis data yang dikumpulkan dalam kegiatan praktek kerja lapangan ini
meliputi:
a. Data primer yaitu; data yang diperoleh secara langsung pada saat
melakukan kegiatan praktik.
b. Data sekunder yaitu; data penunjang yang diperoleh dari lembaga yang
berkaitan dengan praktek.
3.4 Jadwal Praktek Kerja Lapangan
Seminar
2.
Proposal
3. PKL
Penulisan
4.
Hasil PKL
Seminar Hasil
5.
PKL
Ujian Karya
6.
Ilmiah
DAFTAR PUSTAKA