Anda di halaman 1dari 4

METODOLOGI PERUMUSAN

TEORI AKUNTANSI

Nama : Septia Tri Wahyuni


NBI : 1221800071
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Ø Pengertian
Metodologi diartikan sebagai perumusan dan penentuan metode yang digunakan
dalam penelitian ilmiah. Metode adalah cara yang sistematik dalam rangka
menemukan kebenaran ilmiah.

Ø Pendekatan perumusan teori akuntansi (Belkaoui)


1. Pendekatan nonteoretis, meliputi pendekatan pragmatik dan otoritas.
2. Pendekatan teoretis, meliputi pendekatan deduktif, induktif, etik, sosiologis,
ekonomi dan eklektik.
3. Pendekatan lainnya, meliputi pendekatan peristiwa, pendekatan perilaku,
pendekatan prediktif dan positif, dan pendekatan regulatori.

Ø Pendekatan Pragmatik Menekankan pada kepentingan praktik yang berusaha


merumuskan teori dan pengembangan prinsip akuntansi sesuai kegunaannya untuk
memecahkan masalah praktik. Pernyataan dianggap benar apabila mempunyai
kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
Ø Pendekatan Otoritas Digunakan oleh badan-2 yang memiliki otoritas dalam
merumuskan teori-2 yang sesuai dengan bidang kewenangannya. Keunggulannya
adalah jika standar yang dihasilkan dapat diterima secara umum, maka standar tsb
telah teruji validitasnya. Kelemahannya adalah belum memenuhi kaidah-2 ilmiah,
dianut karena sederhana, mudah diterapkan, dan tidak universal.

Ø Pendekatan deduktif dalam akuntansi menurut Belkaoui dimulai dari:

1. Merumuskan dan menetapkan tujuan pelaporan keuangan.


2. Memilih dan menetapkan postulat-2 atau konsep-2 teoretis akuntansi.
3. Menetapkan prinsip-2 logis akuntansi.
4. Menurunkan dan mengembangkan teknik-teknik akuntansi.

Ø Tujuh langkah penalaran deduktif dalam penetapan standar akuntansi (Hendriksen,


1986):

1. Perumusan tujuan umum atau khusus dari laporan keuangan.


2. Pernyataan tentang postulat akuntansi yang berkaitan dengan faktor lingkungan
akuntansi berupa sosial, politik, ekonomi, hukum dimana akuntansi akan
beroperasi.
3. Mengidentifikasikan seperangkat kendala-2 yang digunakan sebagai pedoman
dalam proses penalaran.
4. Menetapkan simbol-2 atau framework untuk mengekspresikan ide-ide.
5. Menetapkan definisi simbol-2 yang merepresentasikan ide-ide tersebut.
6. Perumusan prinsip-prinsip.
7. Penerapan prinsip, standar dan teknik pada situasi tertentu dan menciptakan
aturan tentang prinsip dan metode yang sesuai.

Ø Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pendekatan induktif (Belkaoui):

1. Melakukan pengamatan dan pencatatan atas hasil amatan.


2. Menganalisis dan mengklasifikasikan hasil amatan untuk mendeteksi hubungan
peristiwa yang telah terjadi secara berulang-ulang.
3. Menarik kesimpulan yang menunjukkan adanya hubungan peristiwa yang
berulang tersebut.
4. Melakukan pengujian atas kesimpulan yang dibuat tersebut untuk mencari
kebenarannya.

Ø Pendekatan Etik Dalam perumusan teori akuntansi pendekatan ini menekankan pada
konsep kewajaran, kejujuran, keadilan dan kebenaran. Indikator kewajaran dalam
akuntansi menekankan bahwa hendaknya informasi akuntansi yang disajikan harus
benar, adil dari pendistribusian dan pengungkapannya.
Ø Pendekatan Sosiologis Menekankan pada aspek kesejahteraan masyarakat.
Perumusan teori akuntansi, penerapan prinsip dan standar-2 akuntansi yang dipilih
harus dapat mengungkapkan dampak sosial dalam kehidupan masyarakat.
Masyarakat harus memperoleh manfaat atas pengungkapan laporan keuangan
ditinjau dari aspek-2 sosialnya. Munculnya akuntansi sosial sebagai
pertanggungjawaban sosial perusahaan terhadap lingkungannya.
Ø Pendekatan Ekonomi Perumusan teori akuntansi dng menekankan indikator-2 makro
ekonomi. Prinsip, standar dan teknik akuntansi yang disusun dikaitkan dengan tujuan
ekonomi. Munculnya akuntansi inflasi akuntansi perubahan tingkat harga.
Ø Pendekatan Eklektik Eklektik artinya memilih di antara berbagai macam kombinasi
pendekatan yang cocok dan sesuai dengan standar yang bersangkutan. Merupakan
hasil dari usaha-2 yang dilakukan oleh kalangan profesi dan pemerintah sebagai
bentuk partisipasinya terhadap perkembangan prinsip akuntansi (Rosyidi, 1999).
Ø Pendekatan Peristiwa Menekankan agar akuntansi dapat menyediakan informasi
tentang peristiwaperistiwa ekonomi yang berguna untuk berbagai kepentingan. Sbg
wujud misalnya: Neraca dipandang sbg peristiwa-2 yang menggambarkan posisi
keuangan perusahaan.
Ø Pendekatan Perilaku Menekankan pada perilaku atau kriteria ilmu perilaku.
Sasarannya adalah menjelaskan memahami dan meramalkan tentang perilaku
manusia untuk dijadikan acuan umum bagi observasi selanjutnya Wujudnya muncul
akuntansi keperilakuan (behavioural accounting)
Ø Pendekatan Prediktif dan Positif Data atau informasi akuntansi dapat menjelaskan dan
meramalkan peristiwa-2 ekonomi dan investasi Salah satu hasilnya adalah bahwa
informasi current cost lebih memiliki daya ramal yang lebih baik dibandingkan
informasi historical cost (J.K. Simmons, 1979).
Ø Pendekatan Regulatori Regulasi adalah sejumlah perangkat peraturan perundang-
undangan yang dirancang dan diberlakukan terutama untuk kepentingan operasi atau
kegiatan industri tertentu. Ada dua kelompok kepentingan yang berkaitan dgn teori
regulasi, yaitu A public interest theories dan Interest group (teori kelompok) Teori
kepentingan kelompok, ada 2 versi: The political rulling elite theory of regulation dan
The economic theory of regulation.

Anda mungkin juga menyukai