Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO 1

Imunitas dan SARS-CoV-2

WHO terus mengkaji bukti respons antibodi terhadap infeksi SARS-CoV-2.Sebagian besar
penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang sudah sembuh dari infeksi memiliki antibodi
terhadap virus tersebut, tetapi beberapa di antaranya hanya memiliki neutralizing antibody dalam
jumlah yang sangat sedikit di dalam darah sehingga menunjukan pentingnya peran imunitas
seluler untuk kesembuhan. Hingga bulan April 2020, belum ada penelitian yang mengevaluasi
apakah keberadaan antibodi terhadap SARS-CoV-2 dapat memberikan imunitas setelah
terjadinya infeksi virus ini pada manusia. Hingga saat ini, WHO dan negara-negara didunia
masih berjuang dalam mengembangkan vaksin untuk kekebalan manusia terhadap SARS-CoV-2.

STEP 1

1. Antibody : Glikoprotein dengan struktur tertentu yang disekresikan oleh sel


B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon dari antigen tertentu dan
reaktif terhadap antigen tersebut.
2. SARS-CoV-2 : severe acute respiratory syndrome-related coronavirus 2. Virus
yang menyerang sistem pernafasan.
3. Infeksi : Masalah kesehatan yang disebabkan oleh organisme seperti virus,
bakteri, jamur, dan parasite.
4. Neutralizing antibody : antibodi yang melindungi sel dari patogen atau partikel infeksius
dengan menetralkan efek apa pun yang dimilikinya secara biologis.
5. Imunitas : Imunitas adalah kemampuan tubuh untuk melindungi dirinya
sendiri dengan menahan atau menghilangkan benda asing (seperti bakteri atau virus) atau
sel abnormal (sel kanker) yang berpotensi merugikan.
6. Imunitas seluler : Imunitas diperantarai-sel, yang melibatkan pembentukan limfosit
T aktif, yang secara langsung menyerang sel yang tidak diinginkan.
7. Vaksin : Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk
menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit.

STEP 2

1. Apa saja jenis imunitas dan komponennya ?


2. Bagaimana peran imunitas seluler pada sistem imun dan Bagaimana terbentuknya
antibody dalam tubuh ?

STEP 3

1. lmunitas protektif dihasilkan oleh kerja sama dua komponen sistem imun yang terpisah
tetapi saling bergantung :
A. sistem imun bawaan
Imunitas bawaan (nonspesifik) meliputi sawar fisik dan kimiawi eksternal yang
dibentuk oleh kulit dan membran mukosa. Itu juga mencakup berbagai pertahanan
internal, seperti zat antimikroba, sel natural killer, fagosit, peradangan, dan demam.
- Lini pertahanan pertama
- Lini pertahanan kedua
Ketika patogen menembus sawar fisik dan kimiawi kulit dan selaput lendir,
mereka bertemu dengan baris kedua pertahanan :
1. Zat antimikroba internal
Ada empat jenis utama zat antimikroba yang menghambat pertumbuhan
mikroba :
a. Interferon
 Limfosit, makrofag dan fibroblast yang terinfeksi virus
menghasilkan segolongan protein yaitu interferon (IFN).
 Interferon dapat menghentikan replikasi namun tidak mencegah
virus melekat dan menembus sel pejamu.
 Tiga jenis interferon yaitu IFN alfa, beta dan gama
b. Komplemen
 Merupakan sekelompok protein yang normalnya inaktif dalam
plasma darah dan membrane plasma membentuk sistem
komplemen.
 Sistem komplemen menyebabkan sitolisis (pecah) mikroba,
mendorong fagositosis dan peradangan.
c. Protein pengikat besi
 Menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengurangi jumlah
ketersediaan besi. Contohnya yaitu :
1. Transferrin
2. Laktoferin
3. Ferritin
4. Hemoglobin
d. Protein antimikroba (AMP)
 Merupakan peptide peptide pendek yang memiliki aktivitas
antimikroba spectrum luas.
2. Fagosit
Menelan benda asing yang berbentuk partikel. Fagositosis berlangusng dalam
lima fase yaitu :
a. Kemotaksis
b. Perlekatan
c. Ingesti
d. Pencernaan
e. Pemusnahan
3. Sel natural killer
Mematikan sel sasaran yang terinfeksi dengan mengeluarkan granula yang
mengandung perforin dan granzim. Memfagosit dan mematikan mikroba.
4. Peradangan/inflamasi
Tiga stadium peradangan yaitu :
a. Vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas pembuluh darah
b. Emigrasi fagosit
c. Perbaikan jaringan
5. Demam.
Peningkatan abnormal pada suhu tubuh yang terjadi karena thermostat,
hipotalamus mengalami penyetelan ulang. Menguatkan efek interferon dan
mempercepat reaksi tubuh yang membantu perbaikan.

B. Sistem imun adaptif atau didapat.


Kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap agen invasif spesifik seperti
bakteri, racun, virus, dan jaringan asing disebut imunitas adaptif (spesifik). Zat yang
diakui sebagai bahan asing dan memicu respons imun disebut antigen (Ag) antibody
generator.
Terdapat 2 jenis imunitas adaptif :
1. Imunitas seluler.
Kedua jenis imunitas adaptif dipicu oleh antigen. Dalam imunitas seluler, sel T
sitotoksik langsung menyerang antigen invasif.
2. Imunitas yang diperantarai oleh antibodi (humoral).
Dalam imunitas humoral, sel B berubah menjadi sel plasma, yang mensintesis dan
mengeluarkan protein spesifik yang disebut antibodi (Abs) atau immunoglobulin.
2. Bagaimana peran imunitas seluler pada sistem imun ?

Anda mungkin juga menyukai