Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODE PENELITIAN

a. KERANGKA KONSEP

Input Proses Output

Kualitas Tidur
Kualitas Tidur Terapi Mahasiswa
Mahasiswa Murottal
Post-test
Pre-test

Dibandingkan

Kualitas Tidur
Kualitas Tidur Terapi Mahasiswa
Mahasiswa Murottal
Post-test
Pre-test

Bagan 1.2 Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

: Area yang diteliti

b. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah pernyataan sementara yang akan diuji kebenarannya.

Hipotesis ini merupakan jawaban sementara berdasarkan pada teori yang


belum dibuktikan dengan data atau fakta.Pembuktian dilakukan dengan

pengujian hipotesis melalui uji statistik. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Hipotesis Nol

a. Tidak terdapat pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur

mahasiswa S1 keperawatan tingkat akhir dalam menghadapi skripsi

b. Tidak terdapat pengaruh terapi dzikir terhadap kualitas tidur mahasiswa

S1 keperawatan tingkat akhir dalam menghadapi skripsi

2. Hipotesis Alternatif

a. Terdapat pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur mahasiswa S1

keperawatan tingkat akhir dalam menghadapi skripsi

b. Terdapat pengaruh terapi dzikir terhadap kualitas tidur mahasiswa S1

keperawatan tingkat akhir dalam menghadapi skripsi

c. VARIABLE PENELITIAN

Menurut Hatch dan Farhady (1981) dalam Sugiyono (2015), variabel

adalah seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan

yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain. Variabel mengandung

pengertian ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki seseorang atau sesuatu yang

dapat menjadi pembeda atau penciri antara yang satu dengan yang lainnya.

Dalam penelitian ini terdapat :

1. Variabel Independen (variabel bebas)

Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi

variabel lain, apabila variabel independen berubah maka dapat


menyebabkan variabel lain berubah. Nama lain dari variabel independen

atau variabel bebas adalah prediktor, risiko, determinan, kausa. Variable

bebas dalam penelitian ini adalah terapi murottal dengan terapi dzikir.

2. Variabel Dependen (variabel terikat/variabel tergantung)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen, artinya variabel dependen berubah karena disebabkan oleh

perubahan pada variabel independen. Variabel terikat dalam penelitian ini

adalah kualitas tidur mahasiswa S1 keperawatan tingkat akhir dalam

menghadapi skripsi.

3. Variabel Perancu

Variabel perancu (confounding variable) adalah variabel yang

berhubungan dengan variabel independen dan variabel dependen, tapi

bukan merupakan variabel antara. Keberadaan variabel penelitian ini dapat

mempengaruhi validitas penelitian karena dapat menyebabkan bias pada

hasil penelitian. Variable perancu dalam penelitian ini adalah status

kesehatan, lingkungan, obat-obatan, dan stress psikologi.

d. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.

Definisi operasional digunakan agar variabel dapat diukur dengan

menggunakan instrumen atau alat ukur (Notoatmodjo, 2018). Definisi

operasinal dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


Tabel 1.3 Identifikasi Variabel, definisi Operasional, dan Skala

Pengukuran

No Variabel Definisi Operasional Cara Hasil Ukur Skala


Pengukuran
1. Variabel
Independent :
a. Terapi Terapi murotal Al
Murottal Quran adalah terapi
bacaan Al Quran yang
merupakan terapi
religi dimana
mahasiswa dibacakan
ayat-ayat Al Quran
yang disusun dimulai
dari Al-Fatihah, Ayat
Kursi, Al-Kafirun, Al-
Ikhlas, Al-Falaq, An-
Nas, dan terakhir Doa
untuk orang sakit
selama beberapa menit
atau jam sehingga
memberikan dampak
yang positif bagi
tubuh.

b. Terapi Dzikri sebelum tidur SOP terapi


Dzikir adalah semua kegiatan dzikir
yang dilakukan dengan menjelang
tjuan mengingat Allah tidur
SWT dalam bentuk
ucapan lisa, Gerakan
hati,dan Gerakan
anggota badan. Terapi
dzikir terdiri dari
Berwudhu, mengibas
tempat tidur, meniup
telapak tangan lalu
membaca Al-Ikhlas,
Al-Falaq, An-
Nas,Berdzikir
membaca tasbih 33x,
tahmid 33x, dan takbir
34x, beristighfar,
membaca doa hendak
tidur

c. Kualitas Kemampuan untuk Pengukuran Untuk Ordina


Tidur tetap dalam keadaan dilakukan keperluan l
tertidur dan dengan data,
mendapatkan sejumlah menggunakan disajikan
tidur REM dan NREM kuosioner menjadi 2
yang pantas pada (kuosioner kategori
mahasiswa PSQI yang yaitu :
telah 1. Kualitas
dimodifikasi tidur
yang terdiri buruk
dari 10 jika skor
pertanyaan. >5
Penilaian 2. Kualitas
jawaban tidur
berdasarkan baik jika
skala likert skor ≤ 5
dari 0-3,
dimana skor
3
menggambar
kan hal
negatif

e. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen (Quasy Eksperimental

Design). Sedangkan rancangan penelitian menggunakan Static Group

Comparison, dalam rancangan ini perlakuan atau intervensi dilakukan (X),

kemudian dilakukan pengukuran (observasi) atau posttest (Notoatmodjo,

2010). Bentuk rancangan penelitian ini menurut Notoatmodjo (2010) adalah :

Pre test Perlakuan Post test

Kelompok Terapi Murottal 01 X1 03

Kelompok Terapi Dzikir 02 X2 04


Bagan 1.4 Rancangan Penelitian

Keterangan :

1 : Kualitas tidur mahasiswa sebelum diberikan terapi murottal melalui

media

audio

2 : Kualitas tidur mahasiswa sebelum diberikan terapi dzikir

3 : Kualitas tidur mahasiswa setelah diberikan terapi murottal melalui media

audio

4 : Kualitas tidur mahasiswa setelah diberikan terapi dzikir

X1 : Perlakuan berupa pemberian teknik terapi murottal

X2 : Perlakuan berupa pemberian terapi dzikir

f. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2014).

Sedangkan menurut (Sugiyono, 2011) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karateristik-karateristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh mahasiswa S1 keperawatan tingkat akhir di STIKES Al-

Irsyad Al-Isslamiyyah Cilacap yang berjumlah 73 orang

2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2018). Sampel adalah bagian dari populasi yang

menjadi pusat perhatian penelitian kita, dalam ruang lingkup dan waktu

yang kita tentukan. Sampel yang representatif, adalah sampel yang benar-

benar mencerminkan populasi (Winarno, 2013). Menurut (Iii, 2018) ukuran

sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. Sampel

yang diambil dalam penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria inklusi

a. Besar sampel

Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa S1 keperawatan tingkat

akhir. Menurut Nursalam (2014) besar sample dapat dirumuskan

sebagai berikut:

N
n=
1+ N (d) ²

Keterangan :

n = Perkiraan besar sampel

N = Besar populasi (73)

d = Derajat kesalahan yang diinginkan (5%)

73
n=
1+73 ( 0,05 )2

73
n=
1+0,1825

73
n=
1 , 1825

n=40
Menurut perhitungan dengan rumus di atas yaitu hasilnya 40

responden

b. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling, yaitu didasarkan pada suatu pertimbangana

tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-

sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2010).

Pengambilan sampel ini dilakukan pada saat pengambilan data ke

mahasiswa dan dari data yang ada di akademik.

c. Kriteria sampel

1) Kriteria inklusi

a) Beragama islam

b) Mahasiswa S1 keperawatan tingkat akhir

c) Laki laki dan perempuan

d) Berusia 18-25 tahun

e) Tidak memiliki gangguan pendengaran atau tuli

f) Mengalami gangguan tidur atau kualitas tidur buruk

g) Bersedia menjadi responden

2) Kriteria eksklusi

a) Non islam

b) Buta huruf

c) Usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 23 tahun

d) Tidak bersedia menjadi responden


g. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap. Waktu

penyusunan proposal sampai penyusunan hasil penelitian dilakukan pada bulan

maret sampai dengan bulan Agustus 2021.

h. ETIKA PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian, sebaiknya peneliti dalam menjalankan tugas

meneliti atau melakukan penelitian hendaknya memegang teguh sikap ilmiah

serta berpegang teguh pada etika penelitian, meskipun mungkin penelitian yang

dilakukan tidak akan merugikan atau membahayakan yang dilakukan tidak

akan merugikan atau membahayakan bagi subjek penelitian (Sani, 2019). Etika

penelitian dilakukan dengan tujuan melindungi hak dan kewajiban responden

maupun peneliti. Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus

menerapkan etika penelitian sebagai berikut:

1) Menghormati harkat dan martabat manusia

Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitilain untuk

mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian

tersebut. Disamping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada

subjek untuk memberikan informasi atau tidak memberikan informasi

(berpartisipasi). Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan

martabat subjek penelitian, peneliti seyogianya mmempersiapkan formulir

persetujuan subjek (informed concent) yang meliputi :

a. Penjelasan manfaat penelitian


b. Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang

ditimbulkan

c. Penjelasan manfaat yang didapatkan

d. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan

subjek berkaitan dengan prosedur penelitian

e. Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri sebagai objek penelitian

kapan saja

f. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan informasi

yang diberikan oleh responden

2) Menjaga privasi dan rahasia subjek penelitian (Privacy and

Confidentiality)

Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan

kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang 50 berhak

untuk tidak memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh

sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas

dan kerahasiaan identitas subjek. Peneliti seharusnya cukup menggunakan

coding sabagai pengganti identitas responden.

3) Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran

keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan penelitian perlu

dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa


semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang

sama, tanpa membedakan jender, agama, etnis, dan sebagainya.

4) Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin bagi masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada

khususnya. Peneliti hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang

merugikan bagi subjek. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat

mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres, maupun

kematian subjek penelitian.

a. Memenuhi kaidah keilmuan dan dilakukan berdasarkan hati nurani,

moral, kejujuran, kebebasan, dan tanggung jawab

b. Merupakan upaya untuk mewujudkan ilmu pengetahuan,

kesejahteraan, martabat, dan peradaban manusia, serta terhindar dari

segala sesuatu yang menimbulkan kerugian atau membahayakan

subjek penelitian atau masyarakat pada umumnya.

i. ALAT PENGUMPULAN DATA

1. Jenis Data

a. Data primer

Data primer merupakan yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut

juga sebagai data asli atau data baru yang up to date. Untuk

mendapatkan data primer, peneliti dapat mengumpulkannya dengan


menggunakan teknik wawancara, observasi, diskusi kelompok terarah,

dan penyebaran kuesioner. Pada penelitian ini data primer didapat dari

hasil pengukuran kualitas tidur mahasiswa yang mengalami kualitas

tidur buruk menggunakan kuosioner PSQI yang telah dimodifikasi.

b. Data sekunder

Data yang diperoleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada.

Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal, lembaga, laporan, dan lain-

lain. Menurut Saryono (2010) data sekunder adalah data yang

didapatkan melalui pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti

dari subyek penelitiannya, biasanya berupa data dokumentasi atau

data laporan yang tersedia. Data sekunder dari penelitian ini

didapatkan dari Akademik Kemahasiswaan STIKES Al-Irsyad Al-

Islamiyyah Cilacap.

2. Instrument Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk melakukan

pengumpulan data dengan cara apapun (Notoatmodjo, 2018) :

a. Instrumen Kualitas Tidur

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah lembar

kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang berisi

pertanyaan untuk mengetahui kualitas tidur pada lansia yang

mengalami gangguan tidur dimana terdiri dari tujuh komponen,

dimana 1, 3, dan 6 masing-masing terdiri 1 pertanyaan, sedangkan


komponen 2 terdiri dari 2 pertanyaan, komponen 4 terdiri dari 3

pertanyaan, komponen 5 terdiri dari 8 pertanyaan, dan komponen 7

terdiri dari 2 pertanyaan. Penilaian jawaban berdasarkan skala likert

dari 0-3, dimana skor 3 menggambarkan hal negative. Untuk

keperluan analisis disajikan menjadi 2 kategori yaitu kualitas tidur

baik jika skor <5 dan kualitas tidur buruk jika skor >5.

b. Media Audio

Media audio yang digunakan untuk melakukan terapi bacaan Al-

Qur’an (murottal) adalah MP3nplayer dengan Hand Phone dan

headset. Peneliti menggunakan terapi bacaan Al-Qur’an yang telah

dimodifikasi sesuai dengan hadits dan sunnah Rosululloh responden

menerima terapi bacaan Al-Qur’an selama kurang lebih 15 menit atau

sampai dengan selesai.

3. Uji instrument penelitian

Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa agar instrument valid dan realibel

maka sebelum digunakan perlu di uji coba (pre test) terlebih dahulu.

Instrument Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) tidak lagi di uji cobakan

lagi karena sudah diketahui tingkat validitas dan reliabilitasnya secara

internasional. PSQI memiliki konsistensi internal dan koefisien reliabilitas

(Alpha Cronbach) sebesar 0,83) (Buysee et al. 1989 dalam Hasim, 2013).
j. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan di STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap,

Adapun tahap pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Tahap Pra Persiapan

Mengajukan surat permohonan izin kepada Ketua STIKES Al-Irsyad

Al-Islamiyyah Cilacap untuk pengambilan data penelitian dan sebagai

tempat penelitian

2. Tahap Persiapan

Mengajukan surat permohonan izin penelitian ke pihak kampus

STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap

Menentukan responden yang memenuhi kriteria inklusi dan

menentukan mahasiswa yang memiliki kualitas tidur buruk.

k. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

Kegiatan pengambilan data dilakukan pada seluruh mahasiswa S1

keperawatan tingkat akhir yang mengalami kualitas tidur buruk yang menjadi

sampel penelitian dan yang sesuai dengan kriteria inklusi. Sampel dibagi

menjadi 2 yaitu sampel yang diberikan terapi murottal dan sampel yang

diberikan terapi dzikir. Kegiatan terapi ini dilaksanakan oleh masing-masing

responden ketika hendak tidur. Sebelum diberikan terapi murottal dan terapi

dzikir responden terlebih dahulu diukur kualitas tidur menggunakan Pittsburgh

Sleep Quality (PSQI). Sebelum responden melakukan terapi, peneliti

menjelaskan mekanisme pelaksanaan terapi dan memberikan catatan terapi


dzikir supaya responden mengetahui terapi dzikir yang digunakan, setelah itu

kemudian dipraktekan oleh masing-masing responden.

1. Pelaksanaan terapi murottal

Pada sampel yang diberikan terapi murottal, sebelum diberikan terapi

murottal melalui media MP3, pada hari pertama masing-masing responden

diukur kualitas tidur menggunakan Pittsburgh Sleep Quality (PSQI),

sebelum responden melaksanakan terapi. Selanjutnya, responden diberikan

terapi Murottal yaitu surah Al-fatihah,Ayat Kursi, Al-Kafirun, Al-Ikhlas,

Al-Falaq, dan An-Nas dan Doa untuk orang sakit

Adapun Langkah-langkah dalam melakukan terapi murottaal adalah

sebagai berikut :

a. Responden sudah menyetujui pelaksanaan terapi murottal

b. Responden berwudhu terlebih dahulu

c. Responden menyiapkan tempat tidurnya supaya lebih nyaman

d. Responden berbaring miring ke kanan menghadap kiblat

e. Responden mulai mendengarkan terapi murottal yang sudah

ditentukan

f. Pada hari ke-7 peneliti kembali memberikan kuosioner Pittsburgh

Sleep Quality (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur mahasiswa yang

mengalami kualitas tidur buruk. Kemudian hasilnya akan

dibandingkan dengan hasil sebelum responden diberikan terapi

murottal.

2. Pelaksanaan pemberian terapi dzikir


Pada sampel yang diberikan terapi dzikir, sebelum melakukan terapi

dzikir, pada hari pertama masing-masing responden diukur kualitas tidur

menggunakan Pittsburgh Sleep Quality (PSQI), sebelum responden

melaksanakan terapi. Adapun Langkah-langkah dalam melakukan dzikir

adalah sebagai berikut :

a. Niat

b. Berwudhu seperti wudhunya orang hendak sholat

c. Mengibas tempat tidur sebanyak 3x

d. Meniup tangan kemudian membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan

An-Nas

e. Berdzikir dengan membaca tasbih 33x, tahmid 33x, dan takbir 34x.

f. Lalu membaca ayat kursi

g. Beristighfar atas dosa-dosa yang telah dilakukan

h. Terakhir membaca doa penutup yaitu doa ketika hendak tidur

i. Pada hari ke-7 peneliti kembali memberikan kuosioner Pittsburgh

Sleep Quality (PSQI) untuk mengukur kualitas tidur mahasiswa yang

mengalami kualitas tidur buruk. Kemudian hasilnya akan

dibandingkan dengan hasil sebelum responden diberikan terapi dzikir

Mahasiswa yang mengalami kualitas


tidur buruk

Responden sesuai kriteria inklusi

Kelompok diberi terapi murottal Kelompok diberi terapi dzikir


Intervensi hari ke I : Intervensi hari ke I :
a. Sebelumnya memberikan kuosioner a. Responden mengisi kuosioner Pittsburgh
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) Sleep Quality Index (PSQI) untuk
untuk mengukur kualitas tidur mengukur kualitas tidur sebelum
b. Responden mendengarkan terapi murottal melakukan terapi dzikir
kurang lebih 15 menit sebelum hendak tidur b. Responden melakukan terapi dzikir sesuai
Intervensi hari ke II – hari ke IV ; dengan dzikir yangtelah diinstruksikan
a. Responden mendengarkan terapi murottal Intervensi hari ke II – hari ke IV ;
kurang lebih 15 menit sebelum hendak tidur a. Responden melakukan terapi dzikir sesuai
Intervensi hari VII : dengan dzikir yangtelah diinstruksikan
a. Peneliti memberikan kuosioner Pittsburgh Intervensi hari VII :
Sleep Quality Index (PSQI) untuk a. Peneliti memberikan kuosioner Pittsburgh
mengukur kualitas tidur setelah diberikan Sleep Quality Index (PSQI) untuk
terapi murottal ANALISIS DATA
l. TEKNIK mengukur kualitas tidur setelah diberikan
terapi dzikir
1. Pengolahan Data

a. Editing

Peneliti melakukan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuisioner yang dikumpulkan oleh responden yang

meliputi :

1) Lengkap

Semua soal sudah terisi jawaban

2) Jelas

Apakah jawaban biasa terbaca dengan jelas

3) Relevan

Apakah jawaban dengan pertanyaan sudah relevan

4) Konsisten

Apakah pertanyaan yang berkaaitan dengaan isi jawaban

konsisten
b. Scoring

Peneliti melakukan penilaian terhadap pola tidur dengan

menjumlahkan keseluruhan dari pernyataan. Skoring PSQI

menggunakan skala likert dari 0-3, dimana skor 3 menggambarkan hal

negative. Data disajikan menjadi 2 kategori, yaitu kualitas tidur baik

jika skor ≤ 5 dan kualitas tidur buruk jika skor ≥ 5.

c. Coding

Peneliti melakukan pengubahan data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan (Hastono, 2016). Coding pada

variable ini antara lain :

1) Variable terikat

Kualitas tidur buruk = 0

Kualitas tidur baik =1

2) Variable bebas

a) Terapi murottal

Sebelum diberi terapi =0

Sesudah diberi terapi =1

b) Terapi dzikir

Sebelum diberi terapi =0

Sesudah diberi terapi =1

d. Processing

Peneliti memasukkan data-data hasil dari penelitian pada program

komuterisasi, dan data-data hasil penelitian yang dibuat dalam bentuk


pengelompokan data. Pemrosesan data dapat dilakukan dengan cara

memasukkan data dari kuosioner ke paket program computer

(Hastono, 2016)

e. Cleaning

Tahapan yang terakhir, peneliti melakukan pengecekan kembali data

yang telah dimasukkan untuk melihat kemungkinan adanya keslahan-

kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya untuk dilakukan

koreksi kembali. Setelah dilakukan celaning selanjutnya dilakukan

proses analisis data.

f. Tabulating

Tabulasi adalah membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan

penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2010).

Pada penelitian ini data akan dikelompokkan sesuai dengan kategori

yang telah ditentukan.

2. Anallisa Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sitematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi

dengan mengorganisasian data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam

unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam suatu pola, kemudian

memilih mana yang penting dan yang dipelajari dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun oleh orang lain.

Analisa data ini menggunakan komputerisasi (SPSS). Analisa penelitian ini

sebagai berikut :
a. Analisa Univariat

Analisa univariat bertujuan untuk mendeskripsikan karateristik setiap

variable penelitian. Hasil analisis menghasilkan distribusi presentase

dari tiapp variable (Notoatmodjo, 2010). Untuk membuat table

distribusi frekuensi ini, peneliti menggunakan komputerisasi (SPSS).

b. Analisa Bivariat

Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang sesuatu gejala

atau fenomena dalam penelitian. Ada dua bentuk pentanyaan maupun pernyataan

menggunakan skala likert, yaitu favorable (positif) dan unfavorabele (negatif).

Iii, B. A. B. (2018). 3 . 1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian

deskriptif , Menurut Notoatmodjo ( 2018 ) penelitian deskriptif adalah

penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu

keadaan didalam suatu komunitas atau masyarakat . Peneli. 39–53.

Metodologi Penelitian Kesehatan Notoatmodjo Pdf Download 1 / 3. (n.d.). 3–5.

Sani, N. M. (2019). Pengaruh Pemberian Massage pada Titik Akupresur Ht 7

Terhadap Gangguan Pola Tidur Pasien post Operasi. 41–53.


Winarno, M. E. (2013). Buku Metodologi Penelitian Bisnis. January, 143.

http://www.bukukita.com/Non-Fiksi-Lainnya/Non-Fiksi-Umum/95766-

METODOLOGI-PENELITIAN-BISNIS.html

Anda mungkin juga menyukai