Pondasi Sumuran JG Segeram
Pondasi Sumuran JG Segeram
JEMBATAN GANTUNG
KEPULAUAN RIAU
Jembatan yang merupakan bagian dari sistem jaringan transportasi darat mempunyai
peranan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan menunjang pembangunan
nasional di masa yang akan datang. Oleh sebab itu perencanaan, pembangunan dan
rehablillasi serta fabrikasi konstruksi jembatan perlu diupayakan seefektif dan seefisien
mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat mencapai sasaran mutu jembatan
yang direncanakan. Manajemen dan strategi pencapaian mutu jembatan harus dilakukan
untuk menghindari terjadinya rekonstruksi yang harus dilakukan apabila ada bagian yang
tidak memenuhi stándar mutu yang diharapkan.
Maksud kegiatan manajemen dan strategi pencapaian mutu jembatan adalah untuk dapat
memberikan arahan dan pedoman terhadap pembangunan prasarana transportasi yang
berupa jembatan yang memenuhi stándar mutu dan berdaya guna sehingga dapat
menunjang strategi Pembangunan Wilayah di Pemerintah Daerah Kabupaten maupun
Propinsi.
Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mendapatkan cara penanganan yang efisien
dan efektif dalam pencapaian mutu jembatan yang memenuhi stándar.
A. PENGERTIAN JEMBATAN
Jembatan adalah suatu struktur kontruksi yang memungkinkan route transportasi melalui
sungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain. Jembatan adalah suatu
struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus
oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi
dan pembuang . Jalan ini yang melintang yang tidak sebidang dan lain-lain.
Sejarah jembatan sudah cukup tua bersamaan dengan terjadinya hubungan komunikasi
dan transportasi antara sesama manusia dan antara manusia dengan alam
lingkungannya. Macam dan bentuk serta bahan yang digunakan mengalami perubahan
sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sekali sampai
pada konstruksi yang mutakhir.
Mengingat fungsi dari jembatan yaitu sebagai penghubung dua ruas jalan yang dilalui
rintangan, maka jembatan dapat dikatakan merupakan bagian dari suatu jalan, baik jalan
raya atau jalan kereta api.
Berikut beberapa jenis jembatan :
1. Jembatan diatas sungai
2. Jembatan diatas saluran irigasi/ drainase
3. Jembatan diatas lembah
4. Jembatan diatas jalan yang ada (fly over)
5. Jembatan Suspensi Sederhana
Bagian-bagian Konstruksi Jembatan terdiri dari :
Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures)
Sesuai dengan istilahnya, bangunan atas berada pada bagian atas suatu jembatan,
berfungsi menampung beban-beban yang ditimbulkan oleh suatu lintasan orang,
kendaraan, dll, kemudian menyalurkan pada bangunan bawah.
Konstruksi bagian atas jembatan meliputi :
Dalam perencanaan teknis jembatan perlu dilakukan survei dan investigasi yang
meliputi:
1. Survei tata guna lahan,
2. Survei lalu-lintas,
3. Survei topografi,
4. Survei hidrologi,
5. Penyelidikan tanah,
6. Penyelidikan geologi,
7. Survei bahan dan tenaga kerja setempat.
Hasil survei dan investigasi digunakan sebagai dasar untuk membuat rancangan teknis
yang menyangkut beberapa hal antara lain :
1. Kondisi tata guna lahan, baik yang ada pada jalan pendukung maupun lokasi
jembatan berkaitan dengan ketersediaan lahan yang ada.
2. Ketersediaan material, anggaran dan sumberdaya manusia.
3. Kelas jembatan yang disesuaikan dengan kelas jalan dan volume lalu lintas.
4. Pemilihan jenis konstruksi jembatan yang sesuai dengan kondisi topografi, struktur
tanah, geologi, hidrologi serta kondisi sungai dan perilakunya.
2. Analisis Data
Sebelum membuat rancangan teknis jembatan perlu dilakukan analisis data hasil survei
dan investigasi yang meliputi, antara lain :
1. Analisis data tanah.
Pondasi berfungsi menyalurkan beban-beban terpusat dari bangunan bawah kedalam tanah
pendukung dengan cara demikian sehingga hasil tegangan dan gerakan tanah dapat dipikul oleh
struktur secara keseluruhan. Daya dukung pondasi harus lebih besar dari pada beban yang
dipikul oleh pondasi tersebut dan penurunan yang terjadi harussesuai batas yang diizinkan
(toleransi) yaitu 1” (2,54cm), daya dukung pondasi sumuran dapat ditentukan berdasarkan data-
data hasil penyelidikan tanah di laboratorium dan data hasil pelaksanaan Standard Penetration
Test.
Untuk pondasi yang berbentuk sumuran, Bowles menyarankan persamaan daya dukung dengan
nilai faktor - faktor daya dukung yang sama. Persamaan daya dukung Pondasi Sumuran
(Hardiyatmo, 2014) Persamaan daya dukungnya dinyatakan oleh :
3.1
3.2
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.10
φ
2 2
KEPADATAN TANAH C (kg/m ) CA (kg/m )
0
Lunak sekali/ sangat lunak <30 0 - 1.25 0 - 1.25
0 0
Lunak/ lepas 30 - 35 1.25 - 2.4 1.25 - 2.30
0 0
Agak kenyal/ agak padat 35 - 40 2.40 - 4.80 2.30 - 3.60
0 0
Kenyal/ padat 40 -45 4.80 - 9.60 3.60 - 4.60
0 0
Keras/ sangat keras 45 - 50 9.60 - 19.20 4.60 - 6.20
Data Nilai c
Sondir (qc) qc/20
N Spt N/10
DATA SONDIR
2
Tanggal Pengujian No Titik Kedalaman (m) Nilai qc (kg/cm )
07 Agustus 2021 1 Titik 1 (S1) 2.00 70.00
07 Agustus 2021 2 Titik 1 (S1) 2.00 70.00
07 Agustus 2021 3 Titik 2 (S2) 2.00 80.00
07 Agustus 2021 4 Titik 2 (S2) 2.00 80.00
08 Agustus 2021 5 Titik 3 (S3) 2.00 40.00
08 Agustus 2021 6 Titik 3 (S3) 2.00 40.00
08 Agustus 2021 7 Titik 4 (S4) 2.00 15.00
08 Agustus 2021 8 Titik 4 (S4) 2.00 15.00
08 Agustus 2021 9 Titik 5 (S5) 2.00 25.00
08 Agustus 2021 10 Titik 5 (S5) 2.00 25.00
08 Agustus 2021 11 Titik 6 (S6) 2.00 10.00
08 Agustus 2021 12 Titik 6 (S6) 2.00 10.00
Rata-rata 40.00
Kd = 1.4125
Dengan D= 2.5
Kd = Faktor Kedalaman Pondasi B= 2
Kd = ( 1 + 0,33*ܦ/) ܤ Qall = 0
= 1,55 > Kdmaks = 1,33
Maka digunakan Kdmaks = 1,33
A B C
3 3
2 2
1 1
A B C
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PEKERJAAN : NAMA RUAS KONTRAKTOR
PEMBANGUNAN JEMBATAN GANTUNG DI
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
NO. RUAS/LINK
BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL KEPULAUAN RIAU
SATKER PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN NASIONAL PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Jl. Adi Sucipto KM 10. No 11 Tanjung Pinang, Kepulauan Riau PROVINSI KAB.
LAMPIRAN
DATA TANAH
Kedalaman fondasi, Df = 2.00 m
Berat volume tanah, g= 18.00 kN/m3
Sudut gesek dalam, f= 34.00
Kohesi, c= 0.00 kPa
Tahanan konus rata-rata (hasil pengujian sondir), qc = 40.00 kg/cm2
DIMENSI FONDASI
Lebar fondasi arah x, Bx = 4.40 m
Lebar fondasi arah y, By = 4.20 m
Tebal fondasi, h= 2.50 m
Lebar kolom arah x, bx = 2.00 m
Lebar kolom arah y, by = 2.00 m
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) as = 40
BAHAN KONSTRUKSI
Kuat tekan beton, f c' = 20.0 MPa
Kuat leleh baja tulangan, fy = 420 MPa
Berat beton bertulang, gc = 24 kN/m3
BEBAN RENCANA FONDASI
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 671.000 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor, Mux = 99.542 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor, Muy = 108.645 kNm
B. KAPASITAS DUKUNG TANAH
2
qc = tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi ( kg/cm )
B = lebar fondasi (m) B = By = 4.20 m
Df = Kedalaman fondasi (m) Df = 2.00 m
Kd = 1 + 0.33 * Df / B = 1.15714286 < 1.33
diambil, Kd = 1.15714286
Tahanan konus rata-rata hasil sondir pada dasar fondasi, qc = 40.00 kg/cm2
2
qa = qc / 33 * [ ( B + 0.3 ) / B ] * Kd = 1.610 kg/cm2
2
Kapasitas dukung ijin tanah, qa = 161.01 kN/m
3. TULANGAN SUSUT