Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Hukum Kesehatan Masyarakt
DI SUSUN OLEH :
Kelompok 5
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Yang senantiasa
melimpahkan berkah, rahmat, taufiq, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Etika dan
Hukum Kesehatan Masyarakat.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Dwi Noerjoedianto,
SKM., M.Kes. CIQaR (KOORD/DN) selaku dosen pengampu mata kuliah Etika dan
Hukum Kesehatan Masyarakat yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas
makalah ini.
Kami menyadari akan kekukarangan dalam pembuatan makalah ini yang harus
dibenahi, oleh karena itu kami mengharapkan masukan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini di masa mendatang. Akhir kata kami
mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi regulasi menurut Stewart and Walshe (1992) adalah : " the process of
ensuring that standars and legal requirements are met for spesific service or public
activies, in order to ensure that policies are fulfilled." Berdasarkan definisi tersebut,
pengertian regulasi adalah suatu aktivitas publik yang akan dilaksanakan oleh
masyarakat harus memenuhi standar dan aturan sesual kebijakan yang telah
ditetapkan untuk suatu aktivitas pelayanan.
Secara umum aktifitas regulasi bertujuan untuk mencapai perbaikan mutu yang
berkelanjutan sehingga dapat memberikan pelayanan yang aman kepada masyarakat
(patient/community safety). Aktifitas regulasi mutu secara umum terdiri dari lisensi,
sertifikasi dan akreditasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
D. Manfaat
1. Secara Teoritis Dapat memberikan wawasan baru yang berkaitan dengan teori dan
konsep hukum kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Secara Praktis Dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi
mahasiswai, dosen, tenaga pengajar, pengelola lembaga pendidikan selanjutnya
yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang gambaran teori etika dan moral.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
atau kebijakan dalam hal pemantapan pelayanan kesehatan ibu dan anak (Walt,
1994).
2. PENGERTIAN REGULASI
Regulasi adalah aturan yang dibuat oleh pemerintah atau otoritas lain untuk
mengontrol cara sesuatu yang dilakukan atau cara orang berperilaku.
4
3. PERBEDAAN KEBIJAKAN PUBLIK DAN REGULASI
Jadi perbedaan keduanya terletak di cara kerja nya. Kebijakan kesehatan adalah
faktor penentu di sektor kesehatan dan regulasi kesehatan adalan bagian pengelolaan
nya, pengelolaan di berbagai upaya kesehatan.
Sumber daya manusia kesehatan (SDMK) merupakan salah satu sub sistem
dalam sistem kesehatan nasional yang mempunyai peranan penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya dan pelayanan
kesehatan. Upaya Dan pelayanan kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang bertanggung Jawab, memiliki etik dan moral tinggi, keahlian dan berwenang
undang – undang nomor 36 tahun 2014 pasal 4 menyatakan bahwa pemerintah dan
pemerintah daerah bertanggung jawab terhadap pengaturan, pembinaan,
pengawasan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan memiliki
peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal
kepada masyarakat. Agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, Dan kemampuan hidup sehingga terwujudnya derajat kesehatan yang
setinggi tingginya Motivasi merupakan hal yang menyebabkan, menyalurkan dan
mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan mencapai hasil yang
optimal. Motivasi dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia
umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
5
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Berdasarkan Word Health Organization (WHO), SDM adalah semua orang yang
kegiatan pokoknya ditujukan untuk meningkatkan kesehatan. Mereka terdiri atas
orang-orang yang memberikan pelayanan kesehatan seperti dokter, perawat,
apoteker, teknisi laboratorium, manajemen, serta tenaga pendukung seperti bagian
keuangan, sopir, dan lain sebagainya. Secara kasar, WHO memperkirakan terdapat
59,8 juta tenaga kesehatan di dunia dan dari jumlah tersebut di perkirakan dua pertiga
(39,5 juta) dari jumlah keseluruhan tenaga kesehatan memberikan tenaga kesehatan
dan sepertiganya (19,8 juta) merupakan tenaga pendukung dan manajemen (WHO,
2006). Menurut sistem kesehatan nasional (SKN) yang dikutip oleh adisasmito (2007),
SDM kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya perencanaan,
pendidikan, dan pelatihan serta terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya. Sementara itu,
SDM kesehatan menurut PP No. 32/1996 yang juga dikutip oleh Adisasmito (2007),
adalah semua orang yang bekerja secara aktif dibidang kesehatan, baik yang memiliki
pendidikan formal kesehatan, maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan dalam melaksanakan upaya kesehatan.
SDM kesehatan menurut SKN 2009 adalah tenaga kesehatan profesi termasuk
tenaga kesehatan strategis, tenaga kesehatan non profesi, serta tenaga
pendukung/penunjang kesehatan, yang terlibat dan bekerja secara mengabdikan
dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan. Tenaga kesehatan strategis di sini
merupakan tenaga kesehatan yang tidak diproduksi secara merata di provinsi, tidak
dapat disubstitusi oleh tenaga kesehatan lain dan mempunyai daya ungkit yang besar
bagi pelayan kesehatan. Unsur-unsur dalam SDM kesehatan meliputi SDM kesehatan
itu sendiri, sumber daya pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan, serta
penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan SDM (Kemkes, 2009).Tenaga
kesehatan menurut SKN yang dikutip oleh adisasmito (2007), adalah semua orang
yang bekerja secara aktif dan profesional dibidang kesehatan, baik yang memiliki
pendidikan formal kesehatan, maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan
upaya kesehatan. Sedangkan menurut PP No. 32/1999 yang juga dikutip oleh
adisasmito (2007), tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
6
pendidikan formal dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan dalam upaya kesehatan. Berdasarkan dari beberapa definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun nonformal yang mendedikasikan diri dalam berbagai
upaya yang bertujuan mencegah, mempertahankan, serta meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
a) Perkembangan penduduk, baik jumlah, pola penyakit, daya beli, maupun keadaan
sosiobudaya dan keadaan darurat/bencana.
b) Pertumbuhan ekonomi
c) Berbagai kebijakan di bidang pelayanan kesehatan.
7
b) Permintaan (demand) akibat beban pelayanan kesehatan a
c) Sarana upaya kesehatan yang ditetapkan
d) Standar atau rasio terhadap nilai tertentu.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Regulasi adalah aturan yang dibuat oleh pemerintah atau otoritas lain untuk
mengontrol cara sesuatu yang dilakukan atau cara orang berperilaku. Tujuan regulasi
kesehatan adalah terwujudnya kebijakan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan,
berbasis bukti dan operasional, terselenggaranya fungsi administrasi kesehatan yang
berhasil guna, berdaya guna, dan akuntabel, serta didukung oleh hukum kesehatan
dan system informasi kesehatan untuk menjamin terselenggaranya pembangunan
kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
B. Saran
1. Secara Teoritis
Diharapkan dapat memberikan wawasan baru yang berkaitan dengan teori dan
konsep kebijakan publik dan regulasi.
2. Secara Praktis
Diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi
mahasiswa/i, dosen, tenaga pengajar, pengelola lembaga pendidikan selanjutnya
yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang gambaran teori dan konsep pemberdayaan
SDM kesehatan.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/21293-ID-kebijakan-kesehatan-
prosesimplementasi-analisis-dan-penelitian.pdf
https://www.merdeka.com/sumut/regulasi-adalah-seperangkat-peraturan-untuk-
mengendalikan-berikut-selengkapnya-kln.html
http://manajemen-pelayanankesehatan.net/overview-skp-riau/manajemen-informasi-
dan-regulasi-kesehatan/