PEMBAHASAN
a. Pengertian Fisika
Fisika yaitu berasal dari kata ‘’Phisic’’ yang artinya yaitu Alam. Sedangkan dalam
artian umum fisika adalah sebuah ilmu pengetahuan dimana didalamnya mempelajari
tentang sifat dan fenomena alam atau gejala alam dan seluruh interaksi yang terjadi
didalamnya.1
Selanjutnya setelah kita melihat beberapa pengertian dari fisika itu sendiri dimana
fisika merupakan suatu cabang keilmuan tersendiri, sungguh pun begitu fisika merupakan
bagian dari ilmu Sains atau IPA (ilmu pengetahuan alam). Maka disini kita akan melihat
sejarah dan perkembangan dari fisika dari masa ke masa, sejarah perkembangan fisika itu
terdiri dari beberapa masa perkembangan untuk itu ada 2 pendapat yang menjelaskan
tentang bagaimana sejarah perkembangan fisika.
1
. http://elearning.teknik.univpancasila.ac.id
2
. Druxes, 1986 : 3, Buku Kompendium Didaktik Fisika. Dikutip dari artikel http://digilib.unimed.ac.id
3
. Gerthsen (1958) dalam (Druxes, 1986 : 3)
4
. Mundilarto (2010 : 4), lihat http://eprints.uny.ac.id
5
. dalam Artikel ‘’asal usul perkembangan fisika yang tercatat sejarah’’ oleh Agus Sudarmanto.
http://fst.walisongo.ac.id
2400000 SM-599 SM, di masa ini dalam bidang astronomi orang mesir sudah
punya kalender dengan perhitungan 365 hari per tahun. Bukan hanya
kalender saja, orang mesir bahkan sudah bisa memprediksi gerhana,
membuat jam matahari dan juga katalog bintang. Sedangkan dalam segi
teknologi lain, orang mesir sudah bisa mengenal peleburan logam,
pembuatan roda, piramid sebagai teknologi bangunan, standar berat, alat
ukur mengukur maupun mata uang (koin).
600 SM-530 M, dalam era ini matematika menjadi ilmu pengetahuan yang
yang sangat berkembang, seperti dalam bidang astronomi pengamatan
tentang gerak-gerak benda langit termasuk juga bumi sudah mulai mereka
ketahui begitu juga dengan jarak dan ukuran-ukuran benda langit. Kemudian
jika dilihat dari segi sains fisik, sudah ditemukan bahwa ada yang namanya
hipotesis democritus yang terdiri dari atom. Hal semacam inipun kian
berkembang hingga sekarang.
530 M-1450 M, pada era ini perkembangan sains di eropa menurun
sedangkan sebaliknya di timur tengah malah makin maju dan berkembang
dari segi teknologinya. Hal bisa dilihat dengan munculnya para tokoh
fisikawan muslim, seperti : Ibnu Al-Haitham (965 M-1039 M) dalam sebuah
karyanya kitab Al-Manazir (tentang optik).
1450 M-1550 M, di era ini sudah ada publikasi mengenai sebuah teori
Heliosentris dari Copernicus yang terdapat dalam karyanya ‘’De
Revolutionibus Orbium Caelestium. Dalam hal ini beliau berpendapat yang
disebut dengan ‘’Heliosentris’’ dimana dia mengganti posisi bumi menjadi
pusat dari alam semesta dengan matahari. Kemudian dia juga
menggambarkan sebuah gerakan benda-benda langit. Maka keilmuan yang
disumbangkan oleh Copernicus ini menjadi sebuah titik yang sangat penting
dalam revolusi saintifik.
b. Periode kedua, masa ini di mulai dari tahun 1550 an-1800 an. Di era ini sudah
mulai dikembangkan metode penelitian yang sistematis menggunakan galileo
sebagai pencetus metoda saintifik dalam hal penelitian. Galileo ini memperbaiki
teori sebelumnya agar bisa menghasilkan mekanika. Kemudian Newton
melanjutkan rumusan teori dari galileo ini dalam hal hukum-hukum gerak di
bidang mekanika. Dalam bidang lain diera ini juga sudah menemukan aberasi dan
juga pengukuran cahaya. Dalam segi kelistrikan juga sudah ditemukan klasifikasi
konduktor dan nonkonduktor.
c. Periode ketiga, masa ini di mulai dari tahun 1800 an hingga 1890 an. Konsep
fisika dasar itu mulai rumuskan di era ini atau biasa disebut saat sekarang dengan
fisika klasik. Perkembangan fisika begitu cepat dalam hal rumusan umum dari
segi mekanika, fisika panas, listrik maupun magnet.
d. Periode keempat, masa ini dimulai tahun 1890 an sampai dengan sekarang ini. Di
akhir waktu abad ke 19 muncul sebuah fenomena yang itu tidak terseleseikan
oleh fisika klasik, sehingganya dalam hal ini fisika modernlah yang digunakan.
Maka di masa ini teori realitivitas dan teori kuantum itu dikembangkan. Einsten
menjadi pelopor teori relitivitas, ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa tidak
mungkin dapat dibedahkan sesuatu yang keduanya bergerak dengan kecepatan
tetap. Maka hasil dari teori ini adalah masa dan energi E=mc2 merupakan prinsip
dasar perubahan partikel. Sedangkan teori kuantum dipelopori oleh Plank dan
Born, kemudian dilanjutkan oleh Schcroedinger, Pauli, Heisenberg dan kawan-
kawannya. Maka teori atom, partikel, molekul dan lainnya lahir dari teori
kuantum.
2. Jacoub membagi 5 periode (boer jacoub, 1968 )
a. Periode pertama yaitu antara zaman purbakala- tahun 1500. Di era ini
eksperimen yang sistematis itu belum banyak dilakukan, karena itu di era ini hasil
dari pengetahuan fisika bisa dikatakan belum memuaskan dan sifat fisika itu
sendiri masih seperti sebuah metafisik dan spekulasi.
b. Periode kedua ( sekitar tahun 1550-1800). Pada masa ini sebuah eksperimen
yang dilakukan oleh orang-orang dimasa itu sudah mulai bisa di pertanggung
jawabkan dan bisa diterima oleh akal. Ada beberapa karakter fisika di masa ini :
Pertumbuhan penyelidikan berkembang pesat karena percobaan yang
dilakukan oleh Galileo.
Galileo meletakkan pandangan modern dimana sains harus berdasarkan
pengamatan dan percobaan. Hampir 2 tahun galileo ini menghadapi dogma
dan intoleransi agama.
Ada juga tokoh-tokoh lain yang ikut serta berperan penting bersama galileo
ini, diantaranya ada Newton, Huygens dan lain-lain.
Di era ini juga ada prinsip yang berkembang yaitu ‘’berkembang dan majunya
sebuah ilmu itu harus berdasarkan kesesuain antara teori dan praktek
ilmunya, maka dengan dapat dilihat hasil dari teori tersebut antara ditolak
atau diterima setelah dilakukan pengujian.
c. Periode ketiga (1800-1890). Masa ini bisa dikatakan masa perkembangan yang
singkat, namun di era ini fisika klasik berkembang dengan menggunakan dasar
dari fisika kuantum. Adapun karakteristik di era ini yaitu :
Hukum-hukum fisika yang ditemukan oleh para fisikawan itu sudah bisa
dipercayai, sehingganya penelitian itu dilanjutkan dengan tujuan untuk
mencari kevalidan alat ukur dan memperbaiki metode ukurannya. Maka
walaupun dalam masa yang singkat tetapi fisika berkembang dengan pesat di
akhir abad 19 ini.
Ada beberapa fenomena yang tercatat sejarah di era ini diantaranya adalah
pengamatan dan percobaan Young yang dapat membuktikan interferensi dua
berkas cahaya, sehingganya ini dapat menguatkan sebuah teori gelombang
Huygens dari teori Cospuscular Newton.
Hasil dari riset Faraday yang memberikan dasar kebenaran teori
electromagnetik maxwell. Dan pada masa ini teknologi dari hasil fisika banyak
dipakai dalam dunia industri.
d. Periode keempat (1890-1925). Di era ini terjadi fenomena mikroskopis
revolusioner sehingga dibuat teori baru yang tidak berhubungan dengan fisika
klasik. karakteristik pada masa ini anataranya lainnya :
Perkembangan teori baru yang terjadi itu tidak membaguskan mekanika
klasik
Munculnnya teori baru ini atas dasar uraian-uraian dari Broglie, Heissenbergh
dan Schcrodinger. Kemudian juga ada percobaan dari Davisson, Germer dan
Thompson.
Dirac pada masa ini mengemukakan teori kuantum namun bersifat abstrak
dan sulit dimengerti yang di namakan dengan Simbolie method, atau saat
sekarang ini lebih dikenal dengan ‘’Relativistic Quantum Mechanics’’