Anda di halaman 1dari 12

------------------------

FILSAFAT ILMU
MENURUT KONSEP ISLAM

}fc6:IIuu{ clisms Z.6o:ir


StdfPengajar Fak. Filsafat UGM

Di jaman ini, keberhasilan ~nusia~ b!1ik seca:ra pribadi..'


maupun selaku ummat, diukur aan keberhasilannya
menguasai ilmu pe~etahuan danteknologi serta
rekayasanya. Manusia selcarang juga tidak mungkin melepas-
kan diri dan hiduptanpa ilmu pengetahuan Qan teknolo~
serta rekayasanya. Balikan dalam banyak hal teknologi
seolah-.o.lan sudah "mencampuri" urusan yang di masa Ialu
dianggap sebagai hak Allah dalam penciptaan. Ilmu
pengetahuan (eksakta) dan teknologi berfUngsi selaku "sang
penebus dan sang pembebas".

Di dalam konsep Islam manusia yang memiliki awal dan akhir menjacli
dituntut untuk mencari ilmu yang ber- mustahil, dan ini juga akan membuat
manfaat dan menghindarkan diri dari ilmu itu sendiri menjadi· tidak ber-
mencari ilmu yang tidak bermanfaat. makna. IImu mengenai kebenaran-ke;.
Ukuran .kemanfaatan terletak se- benaran dunia lahiriah memang· dapat
jauhmana suatu ilmu mendekatkan diri dicapai dan bertambah melalui peneh-
kepada kebenaran Allah dan se- tian yang dilakukan oleh beberapa ge-
jauhmana ia tidak bersifat merusak nerasi ummat manusia. Tetapi ilmu
kehidupan manusia itu sendiri secara yang henar, ilmu sejati, harns mem-
luas. Naquib AJ-Attas menulis bahwa: punyai pengaruh langsung terhadap
IImu bersifat tidak teroatas karena ob- individu manusia karena ini men yang-
jek ilmu memang tidak ada batasnya. kut identitas dan nasibnya, dan
Tetapi, ada suatu batas kebenaran da- manusia tidak dapat memikul akibat
lam setiap objek ilmu, sehingga pen- penundaan keputusan yang menyang-
carlan ilmu yang benar bukanlah suatu kut kebenaran ilmu itu, karena ia bu-
pencarian yang tanpa akhir. Jika pen- kanlah sesuatu yang dapat ditunda
carlan ilmu adalah tanpa akhir, maka dengan harapan generasi-generasi
mencapai ilmu dalam rentang masa yang uan datang akan dapat mene-
mukannya. Itulah sebabnya krisis ke- konsep Islam dikatakan bahwa sesuatu
benaran yang terjadi pada setiap ge~ hal dapat dikatakan mengandung ke-
nerasi adalah yang menyangkut ilmu benaran apabila ia mengandung man·
sejati ini, dan barangkali krisis kebe- faat dalam arti luas. Kebenaran juga
naranbelum pemah terjadi separah merupakan sifat dasar dari hakikat
pada jamankita sekarang ini (Naquib sesuatu sejauh yang sesuai dengan tun-
.A.l-Attas, 1995: 63-64). tutan-tuntutan kearifan dan keadilan,
Kebenaran suatu ilmu pengeta- dan ini tidak berarti bahwa kebenaran
huan, menurut Islam, adalah seban- hanyaJah korespondensi antara per-
ding dengan kemanfaatan s'Patu ilmu nyataan dengan fakta, sebagaimana
pengetahuan. konsep dari kaum rasionalis-positivis-
Secara rinci ilmu pengetahuan tik. Karena kalau begitu fakta akan
yang bermanfaat adalah apabila: (1) sama dengan kebenaran, argumentasi
mendekatkan pada kebenaran Allah semacam ini sangat sederhana dan
dan hukan menjauhkannya 1 (2) dapat terkesan kekanak·kanakan. Kebenaran
membantu ummat merealisasikan tu- bukanlah sekedar kesesuaian dengan
juan-tujuannya2 (3) dapat memberikan Cakta, karena fakta dapat saja dicip-
pedoman bagi sesama3 (4) dapat menye- takan oleh manusia dan karena itu
lesman persoalan ummat4 • Menurut fakta dapat berada di tempat yang
salah. Realitas dan kebenaran manusia
1 Nabi saw bersabda: Sesungguhnya Allah ditaati
harus mencakup wilayah ruhani dan
dan. disembah dengan ilmu. Begitu juga kebaikan jasmani sekaligus, sehingga per-
dunia dan akhirat bersama ilmu, sebagairnana nyataan-pemyataan keilmuan yang
kejahatan dunia dan akhiratkarena kebodohan. berkaitan dengan manusia, seperti
2 Dan kalimat Allahlah yang tertinggi (At Taubah: yang muneul dari pemyataan-per-
40)
Nabi saw bersabda: Barangsiapa mati ketika
nyataan dan kesimpulan-kesimpulan
sedang mencari ilmu Wittik menghidupkan Islam umum rekayasa genetika, misalnya,
maka di surga. ia sederajat di bawab para nabi. walaupun didukung oleh bukti·bukti
3 Nabi saw bersabda: Allah ak:an menyayangi empiris, tetap saja salah karena diba-
penerus-penerusku. Beliau ditanya: 'Siapakah para ngun di atas premis-premis yang di-
peneros itu?" Beliau menjawab: "Mereta yang dasarkan pada penafsiran yang salah
menghidupkan sunnah-sunnablro dan
m.engajarkannya kepada bamba-bamba Allah" teittang hakikat manusia, yang pada
4· Demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dia- gilirannya bergantung pada sistem
lab yang hak, dan sesungguhnya apa saja yang yang salah, meskipun dianggap telah
mereka sem selain dari Allah itu batil (Luqman: menggambarkan tatanan realitas yang
30) benar5 (Naquib Al·Attas, 1995: 53·55).
Nabi saw bersabda: Setiap manusia itu keluarga
Allah, dan manusia yang paling dicintai-Nya "Saling mengingatkan ilmu di antara bamba-
adalah yang paling bennanfaat bagi keluarga-Nya bambaKu itu dapat menghidupkan hati mereka
yang mati, jib mereka mengarahkannya kepada
Barangsiapa menuntut ilmu tidak kareDa Allah dan ~tah-perintahKu.
menghendald selain Allah, maka bersiap-siaplah Salah satu perbedaan mendasar di antara posisi
untuk berada dalam neraka konsep Islam dengan konsep ftlsafat modern
(tilsafat barat yang sekularistik. pen.), sehubungan
Barangsiapa bertambah ilmunya, tapi tidak dengan perumusan kebenaran ilmu pengetab.uan
bertambah hidayahnya, maka ia semakin jauh dari adalah berkisar pada pemabaman makna realitas
Nya dan kebenaran, dan hub1.mgan keduanya dengan
fakta Pemahaman terbadap 8pa yang diaa1 oleh
Sestmggubnya Allah Y8D8 MahamuJia berfirman: dua kata iDi mempunyai peogaruh &mat besar pada
Dr. Mahdi Ghulsyani membagi ayat- manusia memikirkan alam semesta
ayat dalam AI Qur'an6 yang berisi agar dengan ilmu pengetahuan1 jU8tru un·
tuk mengenal kebenaran Allah
(Ghulsyani, 1995: 62-65) sebagai
pemabarnan makna ilmu dan proses epistemologis,
pemabaman nilai-nilai, dan akhimya pada berikut: (1) Ayat-ayat yang menggam-
pemabaman akan hakikat manusia ito sendiri. barkan elemen-elemen pokok objek
Konsep Islam menggunakan satu kata untuk atau menyuruh manusia untuk me-
mengartikan sekaligus realitas dan kebenaran nyingkapkannya8 (2) Ayat-ayat yang
secara umum.. Fakta ini sendiri memiliki arti mencakup masalah cara penciptaan
penting dalam ll1engantar kita memabami
kebenaran, tidak hanya sebagai sifat dari suato
objek-objek material maupun yang
pemyataan, kepercayaan, dan penilaian, tetapi juga menyuruh manusia untuk menyingkap
sebagai sifat dati hakikat realitas. Kata haqq asal-usuJnya9 (3) Ayat-ayat yang
sek.aligus berarti realitas dan kebenaran.
Lawannya adaIah bathiL yang artinya bukan
realitas atau kepalsuan. Haqq berarti suatu didasarkan atas penafsiran yang jelas dan pasti
tesesuaian dengan syarat-syarat kebijaksao 88D, atau tafsir. I>emikian juga penjelasan.aspek-aspek
keadilan, kebenaran, k.etepatan, realitas, dan slam empiris yang S8lIl8I'-samar barus didasarkan
kepantasan .moral. Ia mempakan -suatu "keadaan, pada apa yang telah diketahui dengan pasti (lihat
kualitas, atau sifat yang dapat ditemukan da1am Naquib Al-Attas, 1995: 66).
kebijakan, keadilan, ketepatan, kebeDaran, 7. Salah satu em yang membedakan Islam dengan
realitas, dan kepantasan. Ia mempakan suatu yang lainnya adalah penekanannya terhadap
k.eadaan keniscayaan, sesuatu yang tak masalab ilmu. AI Qur'an dan As Sunnahmengajak
terhindarkan, wajib, hak yang mesti diberikan. Ia bum muslimin untuk mencari dan mendapatkan
mempakan keadaan eksistensi dan mencakup ilmu, hikmah atau k.earifan, serta menempatkan
~ya (Naquib AI-Attas, 1995: 47-48). orang-orang yang. berpengetahuan pads derajat
, AI Qur'an sendiri mengkomtmikasikan ·a~ yang tinggi.
tanda, atau lambang-lambangnya terdiri atas
sebagaian yang jelas dan pasti (al-mubkamat). dan Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
sebagian yang samar dan bennakna banyak (al- hamba-hamba Nya hanyalah ulama (orang yang
mutasyabihat). berilmu) (Faathir: 28).
8 Maka hendaklah manusis. memperhatikan, dati
Dia lab yang menunmkan AI Kitab (AI Qur'an) apa ia diciptakan (Ath Thaariq: 5)
kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat
mllbkamat, itulah pokok-pok.ok isi AI Qur'an dan Sesungguhnya K.ami telah menciptakan manusia
yang lain (ayat-ayat) mutasyabihatAdaptm orang dari setetes mani yang bercampur, yang ·hendak
yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, K.ami uji dan Kami jadikan dia mendengar dan
maka mereka mengikuti ayat-ayat yang melihat (AI Insaan: 2)
mutasyabibat lUltuk menimbulkan fitnah dan untuk 9 Dan Dia-Iab yang menciptakan langit dan bumi
mencari takwilnya, padahal tidak ada yang dalam enam periode, dan adalah singgasana Nya di
mengetahuinya melainkan Allah. Dan orang-orang atas air ( lIuud: 7)
yang mendalam ilmtmya berkata: Kami beriman
kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya Dan sesunggubnya Kami telah menciptakan
dari sisi Tuhan kami, dan tidak dapat mengambil manusia dari sesuatu saripati tanah. Kemudian
pelajaran (darinya) melainkan orang-orang yang Kami menjadikannya nuthfah yang disimpan
beraka1 (Ali 'Imran: 7). dalam tempat yang tokOO. Kemudian Kami
menjadikannya segumpal darah, dansegumpal
Donia gejala yang ada dalam alam semesta ini pun darah itu Kami jadikan suatu jaringan, kemudian
juga terdiri dati taDda, ayat, atau lamban& yang Kami menjadikannya tulang belulang, laIu· tulang
maknanya jelas dan pasti, dan yang maknanya belulang itu Kami bungkus dengan daging.
samar-samar dan tidak pasti. Secara metodologis Kemudian Kami menjadikannya ciptaan yang lain.
AI Qur'an deogan ayat di atas menegaskan bahwa Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
penauian, penemuan makDa-makDa yang Bait (Al Mu'minmm: 12-14)
tersembunyi dari ~ tanda, Jambmgyang samar-
samar da1am At Qur'an diJatnkan ta~~ d8D ini Dan apakah onmg-orang kafir tidat melihat
menyuruh manusia untuk menyingkap (5) Ayat-ayat yang menunjukkan
bagaimana alam semesta ini berwujud lO bahwa Allah bersumpah atas berbagai
(4) Ayat-ayat yang menyuruh manusia objek alam 12 (6) Ayat-ayat yang dengan
untuk mempelajari gejala-gejala alam l ! merujuk beberapa gejala alam,
menjelaskan kemungkinan terjadinya
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya itu hari Kebangkitan 13 (7) Ayat-ayat yang
dahulu bersatu, kemudian Kami pisabkan antara menekankan kelangsungan dan
keduanya (AI Anbiyaa: 30) keteraturan penciptaan Allah 14 (8)
Dia menciptakan langit tanpa liang yang dapat
kamu lihat, dan' Dia meletakkan gunung-gunung (AI Baqarah: 164)
(di pennukaan bumi) supaya bumi itu tidak: t2 Demi matabari dan cahayanya di pagi bari. Dan
menggoyahkan kamu (Luqman: 10) bulan apabila mengirinya, dan siang apabila
menampakkannya, dan malam apabila
Maka apakah mereka tidak memperbatikan menutupinya, dan langir serta pembinaannya, dan
bagaimana Wlta diciptakan. Dan langit, bagairnana bumi serta peogbamparannya (Asy Syams: 1-6)
ia ditinggikan. Dan gwnmg-gunung, bagairnana ia
ditegakk.an. Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan Maka Aku bersumpah demi jatuhnya bintang-
(AI Ghaasiyah: 17-20). bintan&. SesuDaguhnya sumpah itll adalah dabsyat
to Katakanlah: "Berjalanlah di bumi, laIu kaIau kamu mengetahui (AI Waaqi'ah:75-76)
perhatikanlah bagairnaoa Allah memulai
penciptaann (AI Ankabuut: 20) Demi langit dan bintang malamhari. Tahukah
kamu apakah bintang maJam bari itu? Yaitu
Dan apakah mereka tidak memperbatikan bintang yang cahayanya terang menembus (Ath
bagairnana Allah memulai penciptaan, kemudian Thaariq: 1-3)
mengulanginya kembali (AI Ankabuut 19). 13 Hai manusia, jika kalian dalam k.eraguan
11 Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa tentang kebangkitan, maka (ketahuilah)
sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, sesungguhnya Kami telah m.enjadikan kalian dari
maka diatur Nya menjadi sumber-smnber di bumi, tanah, kem.udian dari setetes mani, kem.udian dari
kemudian di tumbuhkan Nya dengan air itu segumpal darah yang sempuma kejadiannya dan
tanaman-tanaman yang bermacam-macam yang tidak sempuma... Dan kalian lihat bumi ini
wamanya, laIu ia menjadi kering, laIu kami kering, kemudian apabila telah Kami tunmkan air
melibatnya kekuning-kuningan, kemudian atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
dijadikan Nya bancur berdera-derai. Sesungguhnya menmnbuhkan berbagai macam nunput-mmputan
pada yang demikian itu benar-benar terdapat yang indah (AI Hajj: 5)
pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal
(Az Zumar: 21) Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan
bumi itu berkuasa untuk menciptakan yaDg serupa
Allah, Dia lab yang mengirim angin, lalu angin itu dengan itu? Bellar, Dis berkuasa. Dan Dis 1ah
menggerakkan awan, dan Allah Maba Pencipta lagi Malta Mengetahui (Yaa Siin:
membentangkannya di langit menutut yang 81)
ditehendaki NY' dan menjadikannya bergumpal-
gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah- Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
celahnya (Ar Rnum: 48) mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan
menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti
Sesunggubnya dalam penciptaan langit dan bumi, itulah kalian akan dikeluarkan (Ar Ruum: 19).
silih bergantinya maJam dan siang, bahtera yang
berlayar di 1ant membawa apa yang berguna bagi
manusia, dan apa yang Allah tunmkan dati langit 14 Dan kamu lihat gunung-gunung ito., kamu
berupa air, lalu denga air itu Dia hidupkan bumi sangka dia tetap <Ii tempatnya, padabal ia berjalan
sesudah mati (kering), dan Dia sebarkan di bumi sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan
itu segala jenis bewan, dan pengisaran angin dan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap
awan yang bisa dikendaHkan di antara langit dan sesuatu (An Naml: 88)
bumi; suugguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan
dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan Yaug te1ah menciptakan langit berlapis-lapis.

-J,u;.IffiG(Jfar., Maret I9!1J


Ayat-ayat yang menjelaskan kehar- material maupun formalnya, Dewasa
monisan keberadaan manusia dengan ini, nampak bahwa ilmu pengetahuan
alam semesta 16 yang bercorak empiris dengan metode
Ilmu pengetahuan merupakan kuantitatif cenderung menduduki
upaya menyingkap realitas yang di- "peran utama" serta dipercaya kebe-
hadapi dunia manusia, dituntut untuk narannya. Hal ini sedikit banyaknya
dapat seeara tepat merumuskan objek dipengaruhi oleh perkembangan posi-
tivisme Auguste Comte yang mengaju-
kan tiga tahapan· pembebasan ilmu
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan
Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak
pengetahuan. Pertama, ilmu pengeta-
seimbang. Maka lihatlab berulang-ulang, adakah huan melepaskan d.iri dari lingkungan
sesuatu yang kamu liMt yang tidak seimbang? teologik yang bersifat mitis. Kedu8..
Kemudian pandanglah sekali lagi" niscaya
penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan
ilmu pengetahuan melepaskan diri dan
lingkungan metaflSik yang bersifat ab-
tidak menemukan suatu C8eat dan penglihatanmu strak. Ketiga, ilmu pengetahuan me-
i~ dalam keadaan payah (AI MuJk: 3-4)
nemukan otonominya dalam lingkung-
Dan Kami telah mengbamparkan bumi dan telah an positivistik. Pada gilirannya
menjadikan padanya gunung-gunung dan K.ami berkembang metode ilmiah yang mem-
tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut batasi pada objek yang dihasilkan ob-
ukuran (AI Hijr: 19) servasi empirik. Kebenaran hanya da-
Dan Dia telab menciptakan segala sesuatu, dan
pat dipahami dalam batas perhitungan
Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi- kuantitatif dan matematik.
rapinya (AI Fmqaan: 2) Harus diakui untuk jamao
sekarang ini, keberhasilan manusia,
Dan Dia menciptakan langit dan bumi dengan baik seeara pribadi maupun selaku
(tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas ummat, diukur dari keberhasilannya
siang dan menutupakan siang atas Malam dan
menundukkan matabari dan bulan, masing-masing menguasai ilmu pengetahuan dan tek
berjalan menurut waktu yang ditentukan (Az nologi serta rekayasanya. Manusia
Zumar: 5) sekarang juga tidak mungkin melepas-
kan d.iri dan hidup tanpa ilmu pengeta-
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan huan dan teknologi serta rekayasanya.
segala yang ada di antara keduanya dengan
bennain-main (AI An biyaa: 16) Bahkan dalam banyak hal teknologi
15 Dia lab Allah, yang menjadikan segala yang ada seolah-olah sudah "mencampuri"
di bumi Wltuk kamu (AI Baqarah: 29) urusan yang di masa lalu dianggap se-
bagai hak Allah dalam penciptaan.
Dan Dia telah menciptakan binatang temak untuk Ilmu pengetahuan (eksakta) dan tek-
kamU; padanya ada pakaian yang mengbangatkan
dan berbagai macam manfaat, dan sebagiannya
nologi berfungsi selaku "sang penebus
kamu makan (An Nahl: 5) dan sang pembebas". Ia rnenebus dan
membebaskan manusia dari kebodoh-
Dan Kami tunmkan besi, padanya terdapat an, keterbelakangan, dan kemiskinan.
kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi Kendatipun kenyataan dapat saja
manusia (AI Hadiid: 25) menunjukkan lain, bagaimana jarak
Dan Dia lab yang menjadikan bintang-bintang antara si kaya dan si rniskin semakin
bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam tajam. Namun yang pasti, ilmu penge-
kegelapan di darat dan di 1aut. Sesungguhnya tahuan dan teknologi serta reka-
Kami telah menjelaskan tanda-tanda k.ebesaran yasanya dewasa ini, merupakan lam-
(Kami) kepada orang-orang yang mengetahui (AI bang paling jew dari otonomi manusia.
An'aam: 97).
--belaka, tetapi sebagai sikap menyelu-
Persoalan yang- harus dijawab ruh terhadap dunia hidup manusia.
adalah penyimpangan ilmu pengeta- Sikap tersebut dalam era modern ter-
huan dan teknologi serta rekayasanya manifestasi seeara teoretis dalam ilmu
ke arah pemahamankebenaran semu pengetahuan yang dikembangkan dan
dan bukan kebenaran hakiki. Padahal teknologi yang diciptakan. Dengan kata
nampaknya itulah yang menjadi eiri lain iImu pengetahuan dan teknologi
modemisme, yakni lebih menonjol ke- serta rekayasanya adalah kebudayaan
benaran materi dan bukan non-materi, manusia itu sendiri dalam arti luas.
mementingkan kepentingan-kepenting- Diperlukan pernikiran sungguh-
an jasmaniah dan bahkan "merusak" sungguh untuk mengembangkan ilmu
ruhani. Bukan berarti hendak men- pengetahuan eksakta-empirik dan
dramatisasi situasi peradaban, tetapi teknologi di satu pihak dan penegasan
harns pula disadari bah\va ilmu penge- kedudukan filsafat ilmu pengetahuan
tahuan dan teknologi serta reka- di pihak lain sebagai sarana untuk
yasanya semula dikembangkan justru mengutuhkan pemahaman kebenarall
demi upaya pembebasan manusia, me- yang hendak dieapai manusia. Se-
mudahkan manusia dalam menghadapi hingga pads gilirannya dikukuhkan
dan menyelesaikan masalah hidupnya. kedudukan dan fungsi agama hukan
Dalam kenyataannya, apabila tidak sekedar ritualitas-formal, tetapi sung-
terkontrol akan menghadirkan kerumi· guh-sungguh merupakan puneak
tan hidup yang salah satunya mem- terakhir dari penemuan manusia atas
bawa bentuk keterasingan dan kehi· kebenaran. Itu berarti rekayasa menu-
langan kepekaan atas matra ruhani rut konsep Islam tidaklah mengem-
manusia. l\lanusia kehilangan kontak bangkan hasil karya teknologi yang
ruhaniahnya dengan manusia lain, semata-mata berrlasarkan rasionalisme
dengan alam lingkungan, dan dengan dan saintisme. sebab keduanya terlalu
sesuatu yang bersifat transenden. mengajarkan materialisme yang tidak
Ilmu pengetahuan dan tek· dapat mengakui tingkat kebenaran di
nologi serta rekayasanya de\\·asa ini luar matra ruang dan \vaktu duniawi,
sekali lagi, tidak lagi menjadi fenomena Hal ini berakibat, manusia seakan-
yang berdiri 'sendiri sebagai salah satu akan harus memilih antara rasionalitas
hasil kebuda:raan. Ia telah menjadi atau keyakinan terhadap agama. pe-
ideologi,mempengaruhi dan merubah mahaman ilmiah atau pemahamanre-
gaya hidup manusia. Secara khusus. ligius. padahal sesungguhnya persoalan
teknologi· tidak bisa lagi diartikan se- "dilematis" ini tidak perlu terjadi.
bagai semata-mata benda-benda ter- Tetapi ada pula perkembangan
tentu seperti mesin-mesin, alat-alat barn yang patut diperhatikan dalam
elektronika atau produk lain yang di- kehidupan intelektual dewasa ini.
konsumsi . masyarakat luas, sebagai- yakni di beberapa pihak ada semacam
mana banyak orang banyak orang ber- kehausan spiritual barn. Manusia mu-
pendapat. Tetapi juga berarti pengeta- lai menyadari bahwa apa yang dipela-
huan dan kesadaran manusia, sebab jari dengan teliti melalui ilmu pengeta-
teknologi itu sendiri hanya mungkin huan dan teknologi serta rekayasanya
ada dan berkembang oleh daya ab- hanya merupakan satu aspek dari re~
il4trllkHi dan kesadaran manusia. l'ek- alita~ hidup sesunggtlhnya yang jauh
nologi ti~k dimengerti sebagai objek lebih kaya. Terdapat perkembangan

• JMma~Gafat, Maret 1997 43


baru dari para ahli ilmu pengetahuan merupakan "benang merah" dari pema-
eksakta yang cenderung menjauhkan hamannya terhadap kebenaran Allah
diri secara radikal dari materialisme.. Ta'ala. Tanda-tanda kebenaran yang
Muneul sikap yang menunjukkan berada di alam semesta harus dipahami
keterbukaan terhadap masalah prinsip sebagai tanda-tanda kebenaran Illahi-
yang melampaui batas-batas metodolo- yah. Di manapan dalam AI Qur'an ter-
gis dari ilmu pengetahuan sendiri. dapat rujukan akan bukti-bukti Illahi
Tentu saja batas-batas metodologis dalam dunia alam semesta yang bersi-
tetap ada dan tak terbantah, karena fat fisik 16
ibaratnya setiap pintu memerlukan
kunci sendiri-sendiri untuk membu- 16 DiaIah yang telah menurunkan air hujan dari
kanya. Tetapi batas itu hukan sesuatu langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman,
yang membatasi pikiran sehingga dan sebagiannya (menyubmkan) tumbuh-
membuat Urnu pengetahuan harns ter- tumbuhan, yang pada (tempat tumbulmya) kamu
tutup satu sarna lain. Ini berarti, suatu menggembalakan temakmu. Dan menumbuhkan
bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman:
dialog inter dan multi disipliner ilmu zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-
pengetahuan harus ditingkatkan inten- buahan. Sesunggulmya pada yang demikian itu ada
sitasnya. tanda bagi kaum yang merenungkan (Yunus: lO-
Seeara lebih luas mulai II ).
sekarang harus diupayakan jawaban
Dan Dia mentmdukkan malam dan siang, matahari
secara keilmuan tema sentral hubun- dan bulan tultukmu, Dan bintang-bintang itu
gan antar manusia, diri sendiri, mau- ditundukkan (untukmu) dengan perintah Nya.
pun dengan orang lain, antara manusia sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
dengan alam semesta, dan hubungan terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
antara manusia sebagai makhluk de- yang berakal (An Nahl: 12)
ngan Allah sebagai Khalik. Bagi pakar Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bwni,
ilmu pengetahuan eksakta, pakar ilmu pergantian siang dan malam, ada tanda-tandabagi
kemanusiaan, pakar ilmu filsafat dan orang yang memahami (Ali 'Imran: 180)
pakar (ilmu) agama hal ini merupakan
suatu kesempatan untuk duduk ber- Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar
terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah untuk orang-
sarna, berdialog untuk mencapai kebe· orang yang beriman (AI Jaatsiyah: 3).
naran utuh. Seharusnya penemuan-
penemuan dalam ilmu pengetahuan Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa
tidak saling menutup diri, melainkan sesungguhnya Kami telah menjadikan malam
saling membuka, sehingga iImu penge- supaya mereka beristirabat padanya dan siang yang
Sestmgguhnya pada yang demikian itu
tahuan yang dikembangkan manusia menerangi?terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
pada dasarnya merupakan upaya ber- orang-orang yang beriman (An Naml: 86)
kesinambungan, tetap dalam kerangka
maknawiyah ibadat. Sehingga dengan Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang
ilmu pengetahuannya, manusia sebagai itu dan pada yang diciptakan Allah di langit dan di
bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
hamba akan menemukan kebenaran orang-orang yang bertaqwa (Yunus: 6)
realitas tertinggi Rabbi Dzat Wajibul
Wujud, menuju 'azhamu darajatan Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan
'indallah. .kepadamu dan ingatlah selalu yang ada di
Dalam konsep Islam dijelaskan dalamnya, agar kamu bertaqwa (Al Baqarah: 63)
bahwa kemampuan manusia untuk Dan di antara tanda·tanda kelruasaan Nya ialah
memahami kebenaran alam semesta menciptakan" langit dan bumi, dan berlainan

44
Rekayasa ilmupengetahuan
bahasamu dan wama kulitmu. Sesongguhnya pacta dan teknologi serta rekayasanya yang
yang demikiao ita beDar-benar terdapat tanda- mengembangkan saintisme dan positiv-
tanda bagi orang yang berilmu (AI'Ruum: 22)
isme merupakan reaksi terhadap peno-;
Dialah yang menjadikan matabari· bersinar dan lakan hegemoni akal budi oleh agamil
bulan bercabaya dan ditetapkanNya manzilab.. dalam hal ini lembaga gereja pada ahad
manzilab (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan tengah di Eropa. Sehingga argumentasi
itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan yang mendukung upaya rekayasa
perhittmgan (waktu). Allah tidak menciptakan
yang demikian ito melainkan dengan bake Die manusia meletakkan dasar-dasar ilmu-
menjelaskan tanda-tanda kepada onmg-orang yang ilmu positif menjadi lebih domiJlan dari
berilmu (Yunus: S). paradigma yang lain dan nilai-nilai
agama yang dianggap tidak "masu·k
Dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia akaf justru semakin diabman.
ciptakan lUltuk kamu di bumi ini dengan berlain-
lainan macamnya; sesunggubnya pacta yang
Diperlukan keberanian moral
demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan untuk menggerakkan upaya pengem-
Allah bagi kamn yang sadar (An Nahl: 13). bangan rekayasa ilmu pengetahu an,
dan teknologi serta rekayasanya tanpa
Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang- mengabaikan nilai-nilai agama dewasa
pasangan supaya kamu mengingat (Adz Dzaariyat: ini. Agama harns diletakkan kembali
49).
sebagai pedoman keputusan tindakan
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Nya ia1all dalam rekayasa ilmu pengetahuandan
tidunnu di waktu malam, dan siang ~ dan teknologi serta. rekayasanya, karena
usahamu mencari sebagian dati kanmia Nya. justru agama lab yang mengantarkan
sesungguhnya pada yang demikian itu beDar-benar kita pada kebenaran Illahiyah, sebagai
terdapat tanda-tanda bagi kamn yans
mendengarkan (Ar Ruum: 23)
Makanlah dan gembalakanlah binatang~
Dan Allah menunmkan air dari langit (hujan) dan binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian
dengannya ito dihidupkan Nya bumi sesudah itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang
matinya. 8esungguhnya pada yang demikian itu yang dianugerahi pemabaman (Thaabaa: 54).
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
yang mendengarkan (An Nahl: 65). Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi,
dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
Dan pads penciptaan kamu dan pacta binatang- tanda-tanda bagi orang-orang yang memahami (ulu
binatang .yang melatayang bertebaran. (di muka al- albab), (yaitu) orang-orang yang mengingat
bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
untuk kawn yang meyakini (AI Jaatsiyah: 4) keadaan berbaring dan memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya. berkata): Ya
Dan Dia lab yang menciptakan kamu seorang diD, Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
maka (bagimu) ada tempat simpanan. dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka
Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda peliharalah kami dati silcsa neraka (Ali 'Imran:
kebesaran Kami kepada orang-orang yang 190-191).
memahami (AI An~aam: 98).
(Apakah kamu, bai orang musyrik, yang lebih
Maka mereka dibinasakan oleh suara keras. yang benmtung) ataukah orang yang beribadat <Ii waktu-
mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka waktu malam dengan sujnd dan berdiri, sedang is
Kami jadikan bagian atas kota.itu terba1ik ke takut kepada azab akbirat dan mengbarapkan
bawah dan Kami hujani mereta dengan batu dati rahmat Tuhannya? Katakanlah: Adakah sarna
tanah yang keras. ~ya pada yang orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
demikian itu beDar-beDar tCrdaPat taDda-tanda tidak mengetahui? Sesunggubnya orang-onmg yang
bagi orang-orang yang menguji ( AI Hijr: 13-75). memabamiJah YaDS dapat menyadari (Az Zumar:
9).

45
8uatu kaidah yang membuka pemeca- antara ilmuwan dan agama. Kini tek-
han altematif yang mengatasi semua nologi berkembang dengan pesat teru-
konsep rasional semata-mata. tama dengan diketemukan dan tum-
Marwah Daud Ibrahim, menu- buhnya teknologi informasi, transpor-
liskan tiga hal yang sepatutnya men· tasi, komunikasi dan rekayasa ge-
dapatkan perhatian sebagai strategi netika. Teknologi dapat mengurangi
pengembangan ilmu pengetahuan dan kesenjangan kaya dengan miskin tetapi
teknologi, sebagai berikut: (l)Pertama, dapat pula memperlebamya. Hanya
pengembangan ilmu pengetahuan dan dengan etika pengembangan yang tepat
teknologi serta rekayasanya m'emerlu- ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kan kerendahan hati, ilmu pengeta- rekayasanya dapat bermanfaat bagi
'huan. dan teknologi. serta rekayasanya manusia. Hanya dengan kerjasama
adalah common heritage of maD- antara ilmuwan danagamawan ilmu
kind (warisan bersama ummat pengetahuan dan teknologi serta
manusia). Tidak satupun ilmu atau rekayasanya dapat memberikan makna
teknologi yang dapat dikalim oleh satu bagi kehidupan manusia, karena iptek
ras, bangsa atau agama sebagai milik- dapat memberikan tuntunan pemaha-
nya atau hasil pikir atall kerjanya se- man pada agama. Tantangan kita lebih
mata-mata. Bahkan Issac Newton strategis sebenamya adalah mengh i-
sendiri, ilmuwan terbesar dianggap langkan dualisme antara ilmuwan dan
paling berpengaruh, menyadari itu agama\\·an sehingga akan hadir cende-
ketika mengatakan bahwa ia dapat kiawan yang beriman atau agamawan
melihat lebih tinggi karena .berdiridi yang berilmu.. Seperti.. yang diingatkan
atas punggung raksasa; Galileo, Coper- oleh Albert Einstein: "Agama tanpa
nicus dan Kepler. Dengan ··kesadaran ilmu buta. IImu tanpa agama lumpuh"
seperti ini, manusia tak akan merasa (Ibrahim, 1995: 57-59).
lebih tinggi dari yang lain. (2) Kedua, . Peluang sebenamya telah ter-
pengembangan ilmu pengetahuan dan buka, tugas kita semua untuk
teknologi serta rekayasanya memerlu- mengembangkan etika rekayasa yang
kan solidaritas. Berbicara tentang masa dapat mengantarkan manusiakepada
depan pada dasamya berbicara tentang pemahaman bahwa ilmu pengetahuan
masa depan manusia yang ada <Ii dan teknologi serta rekayasanya ha-
planet ini. Soalnya dunia kita semakin nyalah salah satu upaya manusia me-
tergantung satu sarna lain yang nemukan kebenaran hakiki yang mem-
semakin lama tingkat ketergantungan pertinggi martabat manusia. Etika
itu semakin tinggi. Lingkup solidaritas rekayasa seharusnya mampu berlaku
inisemakin meluas, dari tingkat sebagai pedoman perilaku dalam men-
marga, laIu ke tingkat suku bangsa, capai kebenaran hakiki. Secara propor-
kemudian ke tingkat nasional, dan kini sional Etika rekayas8 tersebut mem-
dihimbau ke tingkat dunia. Bukan bantu manusia mempertinggi eksis-
mustahil kelak manusia harus solider tensi kehidupannya, menangkap dan
pula dengan makhluk hidup di planet memahami kebenaran total. Etika
lain. Selain manusia harus solider pula rekayasa seharusnya mampu men-
dengan generasi yang akan datang se- jawab tantangan yang menuntut per-
sudah kita. (3) Ketiga, pengembangan tautan metafisik, dan keterbukaan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta yang menembus keterbatasan ilmu
rekayasanya memerlukan kerjasama pengetahuan dan teknologi sena
rekayasanya. Bone, Edouard, "Bioetika Dalam
Seeara moral, manusia dengan Masyarakat Majemuk", dalam K
ilmu pengetahuan dan teknologi serta Bertens dkk, '1990, Bioetika Re-
rekayasanyanya harns mengembang- f1eksi Atas Masalah Etika Bio-
kan sikap tawaddu', bahwa ukuran medis, Gramedia, Jakarta
Budiman, Arief, "Agama, Demokrasi dan
kualitas manusia tidak semata-mata
Keadilan", dalam M. Imam Aziz dkk
diperhitungkan atas dasar kesanggu- (ed.), 1993, Agama Demokrasi dan
panoya mengendalikan alam, tetapi Keadilan, Gramedia Pustaka
juga dalam hal mengendalikan ~ya. Utams, Jakarta
Sehingga disadari pula bahwa ilmu Childress, James F., 1989, Prioritas-
pengetahuan dan teknologi serta Prioritas dalam Etika Biomedis,
rekayasanya yang dimiliki oleh Kanisius, Yogyakarta
manusia hanyalah setitik air eli lautan Effendi, Djohan, 1984, "Keterbatasan Ke-
maha luas ilmu .Allah. bebasan dan Tanggung Jawab
Manusia, Prisma, No ekstra,
DAFTAR PUSTAKA LP3ES, Jakarta
Geertz, Clifford, 1973, The Interpreta-
tion of Culture, Basic Book Inc.,
Abdul Hakim, Khalifah, 1986, Hidup
New York
Yang Islami, Rajawali, Jakarta
Ghazali, Imam AI, 1986, 'MisykatCa-
Adisusilo, Soetarjo J.R, 1983, Prob-
haya-Cabaya, Mizan, Bandung'· a.b
lematika Perkembangan lImu,
Muhammad Bagir
Kanisius, Yogyakarta.
Ghazali, Imam AI, Ihy. Ulumudcliu;
Al-Faruqi, Ismail and, Lois Lamya AI
Kitab Adab Tillawatil-Qur-an.
Faruqi, 1986, The Cultural Atlas, of
Ghulsyani, Mahdi, 1995, Filsafat-Sains
Islam, Mac. Millan Publishing. Com-
menurut Al-Quran, Mizan, Ban-
pany, New York.
dung. a.b?
Al-Faruqi, Ismail, 1982, Tawhid: Its
HuseinAl Munawar, Said Agil, 1996,
Implications for Thought and
"Perkembangan Dmu Pengetahuan
Life, The International Institute of
dan Teknologi serta Rekayasa Ge-
Islamic Thought, Kuala Lumpur.
netika Dalam Perspektif Islam",
Al-Faruqi, Ismail, 1984, Islamisasi
Makalab pada Seminar Pengem-
Pengetahuan, Penerbit Pustaka,.
Bandung a.b. Anas Mahjuddin bangan Pemikiran Keislaman ~ala~
Muhammadiyah: Antara Purifikasl
Ali Ghufron Mukti danAdi Heru Sutomo,
dan Dinamisasi, LPPI-UMY dan Ms-
1993, Abortus, Bayi Tabung,
jells Tarjih dan Pengembang~
Euthanasia, Transplantasi Ginjal
Pemikiran Islam PP Muhammadi-
dan Operasi Kelamin dalam tin-
yah, 22-23 Juni 1996 .
jauan Medis, Hukum dan Agama
Ibrahim, Marwah Daud, 1995, Teknolo~
Islam, Aditya Media, Yogyakarta.
Emansipasi dan Transendensl.1.
Anees, I\-funawar Ahmad, 1994, Islam
Mizan, Bandung
dan Masa Depan Biologis Ummat
Iqbal, Muhammad, 1982, Membangun
Manusia, Mizan, Bandllng
Kembali Pemikiran Agama Da-
Asy'arie, Musa, 1992, Manusia Mem-
lam Islam, Tinta Mas, Jakarta .
bentuk Kebudayaan dalam AI Jacob, Teuku, 1995, "Fungsi Etika bagI
Qur'an LESFI, Yogyakarta. Dunia llmu", Jamal ,Filsafat,
Bakker, ~ton dan Achmad Ch~s Nopember, 1995, Fak. Filsafat UGM,
Zubair, 1994, Metodologi Peneli-
Yogyakarta
tian Filsafat, Kanisi\ls, Yogyakarta. Jenie, Umar Anggoro, 1996,
Bertens, K, 1993, Etika, Gramedia, Ja- "Perkembangan Teknologi Rekayasa
karta.

47
Genetik", Makalah pada Seminar Dick Hartoko
Pengembangan Pemikiran Keislam.. Pemsen, C.•-\. van, 1983, Orientasi eli
an Dalam Muhammadiyah: Antara Alam Filsafat; Sebuah Pengantar
Purifikasi dan Dinamisasi, LPPI.. dalam Permasalahan Filsafat,
UMY dan Majelis Tarjih dan Gramedia, Jakarta, a.b. Dick Har-
Pengemhangan Pemikiran Islam PP toko.
Muhammadiyah, 22..23 Juni 1996 Peursen, C.A. van, 1985, SusUDan Dmu
Joesoef, Daoed, 1986, Pancasila Kebu- Pengetahuain, Gramedia, Jakarta
dayaan & Dmu dalam seminar a.b. Dick Hartoko
"Pancasila sebagai Orientasi Poespoprojo, M., 1986, Filsafat Moral,
Pengembangan nmu", Forum Remaja Karya, Bandung
Diskusi Filsafat UGM, Yogyakarta, Poespowardojo, Soerjanto, 1993, Stratep
Stensilan. Kebudayaan, Suatu Pendekatan
Kleden, Ignas, 1987, Sikap Ilmiah dan Filoso&s, Gramedia, Jakarta.
Kritik Kebudayaan, LP:JES, Ja.. PP Muhammadiyah, 1994, Pokok-Pokok
karta Pikiran Majelis Tarjih Tentang
Koentjaraningrat, 1974, Kebudayaan Kebudayaan dan Kesenian.
Mentalitet dan Pembangunan, Prisma (pilihan Artikel 1975.. 1984), 1985,
Gramedia, Jakarta Agama dan Tantangan Zaman,
Leahy S.J., Louis, 1987, "Sains dan LP3ES, Jakarta.
Masalah Transendensf', Buletin Rahman, Fazlur, 1983, Tema Pokok AI
Dialogika, Fakultas Filsafat UGM, Qur'aDJ.-Pustaka, Bandung
Yogyakarta. Russel, Betrand, 1992, Dampak Dmu
Mangunwijaya, Y.B., " Kosmologi Baru, Pengetahuan Atas Masyarakat,
Agama dan Demokratisasi BaDgsa", Gramedia, Jakarta.
dalam M. Imam ..\ ziz dkk (ed.), 1993, Salam, Abdus, 1983, Sains dan Dania
Agama Demokrasi dan Keadilan, Islam, Pustaka, Bandung a.b. Ah..
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta mad Baiquni
Martin. Mike W dan Roland Schinzinger, Sastrapratedja, M, 1980, "Teknologi dan
1994, Etika RekayasaJ, Gramedia, Akibatnya Pada Manusia", Ce-
"Jakarta. A.b. Mc Prihminto Widodo ramah Pembukaan Tahun Kuliah
Melsen, 4~GM van, 1985, Ilmu Pengeta- Jurusan FUsafat Fakultas Sastra
huan dan Tnggung Jawab Kita, Universitas Indonesia, 1980
Gramedia, Jakarta a.b. Dick Hartoko Setiawan, Budi, 1993, "Agama dan Pem..
Naquib AI.. Attas, Syed Muhammad, 1995, bangunan : Suatu Orientasi Awal
Islam. dan Filsafat Sains, Mizan, Filsafat Kebudayaan", Jurnal Fil-
Bandung safat UGMJ, Agustus, 1993, Fakultas
Nashr, Syed Hussein, 1983, Islam dalam Filsafat UGM, Yogyakarta
Cita dan Fakta, LEPPENAS, Ja.. Shannon, Thomas .~., 1995, Pengantar
karta.a.b.? Bioetika, Gramedia, Jakarta, a.b.:
Nasution, Harun, 1986, Akal dan Wah- K Bertens.
. yu Dalam. Islam,_Tinta Mas, Ja.. Soedjatmoko, 1984, Etika Pembebasan,
karta LP3ES, Jakarta
Nataatmadja, Hidayat, 1986, Sofoewan, Sulchan, 1996, "Perkembangan
"Membangun Keilmuan Semesta", nmu Pengetahuan dan Teknologi da-
Makalah KlPN.t\S IV, 1986, Jakarta lam Rekayasa Reproduksi dan Ge-
Pardoyo, 1993, Sekularisasi dalam Po- netik", Makalah pada Seminar
lemik, Grafiti, Jakarta Pengembangan Pemikiran Keislam-
Peursen, C.A. van, 1976, Strategi Ke- an Dalam Muhammadiyah: Antara
hudayaan, Kanisius dan BPK Purifikasi dan Dinamisasi, LPPI..
Gunung Mulla, Yogyakarta. Ab. UMY dan Majelis Tarjih dan
Pengembangan Pemikiran Is~m PP
Muhammadiyah, 22-23 JUDi 1996
Sunoto, 1981, Mengenal Filaafat Pan-
casila, BPFE 00, Yogyakarta
Suparlan, Parsudi., 1986, "Kebudayaan
dalam Pembangunan", Majalah
Dialog, September 1986 no. 21,
BalitbaDg Dep. Ag. HI, Jakarta.
Suriasumantri, Jujun (ed), 1978, lima
Dalam Perspektif, Oramedia, Ja-
karta
Sutrisno, Slamet, 1994, "Kebudayaan
Peradaban dan Pendidikan", Jurnal
Filsa fat, Agustus 1994, Fak.Filsafat
UGM, Yogyakarta
Syariati, Ali, 1992, Humanisme Antara
Islam dan Mazhab Barai, Pustaka
Hidayah, Jakarta
Zen, M.T. (ed.), 1981, Sains Telmologi~
dan Hari Depan. Manwda, Grame-
dia, Jakarta
Zubair, Achmad Charris, 1987,
"Pemikiran Ke Arah Konsep Etika
dalam Sai.nsdan Teknologi",
Buletin Dialogika, Fak. Filsafat
UGM, Yogyakarta.
Zubair, Achmad Charris, 1987, Xuliah
Etika, Rajawali, Jakarta
Zubair, Achmad Charris, 1992,
"Aktualisasi Filsafat Islam di Masa
Kini dan Masa Depan", Irma Fati-
mah (ed.), FUsafat Islam, LESFI,
Yogyakarta
Zubair, Achmad Charris, 1993,IIRetleksi",
Jurnal Filsafat, Agustus, 1993,
Fakultas Filsafat UGM, Yogyakarta
Zubair, Achmad Charris, 1994,
"Kebebasan Manuma Menurut Kon-
sep Islam", Jurnal. Filsafat, De-
sember, 1994, Fakultas Filsafat
UGM, Yogyakarta
Zubair, Achmad Charris, 1995,
"Kebudayaan dan Keseman dalam
Perspektif Islam", Makalah pada
Musyawarah Nasional Majelis Tar-
jib PPMuhammadiyah, di Banda
Aceh 4-5 Juli 1995

49

Anda mungkin juga menyukai