Makalah Etika Umum Widya Agni Anggraeni
Makalah Etika Umum Widya Agni Anggraeni
Disusun oleh :
10121084
D-III KEPERAWATAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Prinsip-Prinsip
Etik Dalam Lingkup Keperawatan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
Bapak Asep Robby, S.Kep.,Ners.,M.Kep pada mata kuliah Etika Umum.Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Prinsip-Prinsip Etik
Keperawatan” bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritikan dan saran yang membangun Penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
2.1 Pengertian Prinsip-Prinsip Etik dalam Keperawatan..........................................6
2.2 Prinsip-Prinsip Etik dalam Lingkup Keperawatan Beserta Contohnya..............6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................10
3.2 Saran.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
Etik berasal dari bahasa Yunani yaitu Ethos yang menurut Araskar dan
David (1978) berarti “Kebiasaan”,”model perilaku”.Singkatnya,etik berhubungan
dengan bagaimana seseorang melakukan hubungan dengan orang lain.Etik tidak
hanya menggambarkan sesuatu,tetapi lebih kepada perhatian dengan penepatan
norma atau standar kehidupan seseorang dan yang seharusnya dilakukan
(Mandle,Boyle dan O’Donohoe,1994).
4
3. Apa saja prinsip-prinsip etik dalam keperawatan?
4. Bagaimana contoh aplikasi prinsip-prinsip etik dalam keperawatan?
1.3 Tujuan
1. Untuk menambah wawasan
2. Untuk mengetahui tentang prinsip-prinsip etik dalam keperawatan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Prinsip etik yang didefinisikan oleh pembukaan Code for Nurses with
Interpetive Statement (ANN,1985) adalah sebagai berikut :
1. Otonomi (Autonomy)
Autonomy berarti mengatur dirinya sendiri,prinsip moral ini sebagai dasar
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan cara menghargai
pasien,bahwa pasien adalah seorang yang mampu menentukan sesuatu bagi
dirinya.Perawat harus melibatkan pasien dalam membuat keputusan tentang
asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien.
Contoh aplikasi prinsip moral otonomi dalam asuhan keperawatan : Seorang
perawat apabila akan menyuntik harus memberitahu untuk apa obat
tersebut,prinsip otonomi ini dilanggar ketika seorang perawat tidak menjelaskan
suatu tindakan keperawatan yang akan dilakukannya,tidak menawarkan pilihan
misalnya memungkinkan suntikan atau injeksi bisa dilakukan di pantat kanan
atau kiri dan sebagainya.Perawat dalam hal ini telah bertindak sewenang-
wenang pada orang yang lemah.
2. Berbuat Baik (Beneficience)
Prinsip beneficience ini oleh Chiun dan Jacobs (1997) didefinisikan dengan kata
lain doing good yaitu melakukan yang terbaik.
Beneficience adalah melakukan yang terbaik dan tidak merugikan orang
lain,tidak membahayakan pasien.Apabila membahayakan,tetapi menurut pasien
hal itu yang terbaik maka perawat harus menghargai keputusan pasien
6
tersebut,sehingga keputusan yang diambil perawat pun yang terbaik bagi pasien
dan keluarga.
Contoh aplikasi prinsip beneficience dalam asuhan keperawatan : Seorang
pasien mengalami pendarahan setelah melahirkan,menurut program terapi pasien
tersebut harus diberikan tranfusi darah,tetapi pasien mempunyai kepercayaan
bahwa pemberian tranfusi bertentangan dengan keyakinannya,dengan demikian
perawat memgambil tindakan yang terbaik dalam rangka penerapan prinsip
moral ini yaitu tidak memberikan tranfusi setelah pasien memberikan pernyataan
tertulis tentang penolakannya.Perawat tidak memberikan tranfusi,padahal hal
tersebut membahayakan pasien,dalam hal ini perawat berusaha berbuat yang
terbaik dan menghargai pasien.
3. Keadilan (Justice)
Justice adalah keadilan,prinsip justice ini adalah dasar dari tindakan keperawatan
bagi seorang perawat untuk berlaku adil pada setiap pasien,artinya setiap pasien
berhak mendapatkan tindakan yang sama.Prinsip keadilan dibutuhkan untuk
tercapai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menunjang prinsip-prinsip
moral,legal dan kemanusiaan.Nilai ini direflesikan dalam praktik profesional
ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum,standar praktik dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
Contoh aplikasi prinsip justice dalam asuhan keperawatan : Klien yang
dimasukkan dalam unit neurologi setelah mengalami trauma kepala
membutuhkan pengkajian segera dan perhatian untuk mencegah kerusakan otak
yang berhubungan dengan edema atau hemoragi.Klien lainnya dalam unit yang
sama dalam kondisi yang lebih stabil secara moral dirawat dalam waktu yang
berbeda dan dalam tingkat intensitas yang berbeda.Kriteria kebutuhan,ditambah
dengan prognosis klien adalah dasar dari triase,yang digunakan oleh perawat.
4. Tidak Merugikan (Nonmalefucience) atau Avoid Killing
Prinsip avoiding killing menekankan perawat untuk menghargai kehidupan
manusia (pasien),tidak membunuh atau mengakhiri kehidupan. Prinsip ini
berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien.Kewajiban perawat untuk tidaj dengan sengaja menimbulkan kerugian atau
7
cidera.Prinsipnya itu adalah : Jangan membunuh,menghilangkan nyawa orang
lain,jamgan menyebabkan nyeri atau penderitaan pada orang lain,jangan
membuat orang lain berdaya atau melukai perasaan orang lain.
Contoh aplikasi prinsip nonmaleficience dalam asuhan keperawatan : Seorang
perawat tidak akan dengan sengaja menggunakan jarum terkontaminasi untuk
mengambil darah dari klien di bawag prinsip nonmaleficience.
5. Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran.Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebeneran pada setiap klien
dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran
kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya
selama menjalani perawatan.
Contoh aplikasi prinsip kejujuran atau veracity dalam asuhan keperawatan :
Seorang perawat harus memberitahu tentang kondisi pasien yang sebenarnya
dengan berkata apa adanya sesuai kenyataan dengan menggunakan komunikasi
yang baik.
6. Menepati Janji (Fidelity)
Sebuah profesi mempunyai sumpah dan janji,saat seseorang menjadi perawat
berarti siap memikul sumpah dan janji.Hudak dan Gallo (1997 :
108),menjelaskan bahwa membuat suatu janji atau sumpah merupakan prinsip
dari fidelity atau kesetiaan.Dengan demikian fidelity dapat diartikan dengan
setia pada sumpah dan janji.
Contoh aplikasi prinsip fidelity dalam asuhan keperawatan : Seorang perawat
tidak menceritakan penyakit pasien pada orang yang tidak berkepentingan,atau
media lain baik diagnosa medianya maupun diagnosa keperawatannya.Selain
itu,perawat juga harus bisa menjaga rahasia pasien tentang hasil
laboratorium,kondisi ketika mau meninggal dan sebagainya.
7. Kerahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien.Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
8
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.Tidak ada seorangpun
yaang dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien
dengan bukti persetujuan.
Contoh aplikasi prinsip Confidentiality dalam asuhan keperawatan : Seoraang
klien AIDS memilih untuk tidak memberitahu anggota keluarganya mengenai
kondisi penyakit yang dideritanya.Jika anggota keluarganya menanggung
perawatan klien,perawar mungkin merasa bahwa mereka memiliki hak untuk
diberi tahu.
8. Akuntabilitas (Accountability
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
Contoh aplikasi prinsi Accountability dalam asuhan keperawatan : Perawat
bertanggunjawab terhadap diri sendiri, profesi, klien, sesama karyawan dan
masyarakat Jika salah satu memberi dosis obat kepada klien,perawat tersbeut
dapat digugat oleh klien yang menerima obat, oleh dokter yang memberi tugas
delegatif, dan masyarakatvyang menuntut kemamapuan profesional.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
11