Bab Ii Bendungan Asi
Bab Ii Bendungan Asi
LANDASAN TEORI
I. NIFAS
A. Pengertian
Masa nifas adalah post partum disebut juga puerperium yang berasal dari bahasa latin
yaitu dari kata ”Puer” yang artinya bayi dan ”Parous” berarti melahirkan. Masa nifas
(puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil, biasanya berlangsung selama 6 minggu atau 42
hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan.
Menurut bennet, V.R dan Brown. L.K (1996) menuliskan bahwa puerperium adalah
waktu mengenai perubahan besar yang berjangka pada periode transisi dari puncak
pengalaman melahirkan untuk menerima kebahagian dan tanggung jawab dalam keluarga.
Sedangkan menurut Williams masa nifas secara harfiah didefinisikan sebagai masa
persalinan selama dan segera setelah melahirkan, meliputi minggu-minggu berikutnya pada
waktu alat-alat reproduksi kembali kekeadaan tidak hamil atau kembali normal.
Menurut Vervney, H. Dalam buku mengatakan bahwa periode pasca persalinan (post
partum) ialah masa waktu antara kelahiran plasenta dan membran yang menandai
berakhirnya periode intrapartum sampai waktu menuju kembalinya sistem reproduksi
wanita tersebut kekondisi tidak hamil.
Pada The Midwife’s Rule (UKSC, 1993) menuliskan postnatal artinya suatu periode
yang tidak kurang dari 10 dan tidak lebih dari 28 hari setelah akhir persalinan, dimana
selama waktu itu kehadiran yang kontinue dari bidan kepada ibu dan bayi sedang
diperlukan. Sedangkan menurut Christina.S. Ibrahim menyatakan bahwa masa nifas adalah
masa seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya
kembali.
A. Pengertian
Bendungan ASI adalah terjadinya pembengkakan pada payudara karena
peningkatan aliran vena dan limfe sehingga menyebabkan bendungan ASI dan rasa nyeri
disertai kenaikan suhu badan (Rukiyah dan Yulianti, 2010; h.345).
Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 ketika payudara telah
memproduksi air susu. Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak
lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusui, produksi meningkat, terlambat
menyusukan, hubungan dengan bayi yang kurang baik, dan dapat pula terjadi akibat
pembatasan waktu menyusui. Menurut Prawirohardjo (2011; h.652) Bendungan ASI
dapat terjadi karena adanya penyempitan duktus latiferus pada payudara ibu dan dapat
terjadi pula bila ibu memiliki kelainan putting susu.
A. Pengertian
Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa
nifas (masa menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI.
B. Tujuan
1. Memelihara kebersihan payudara,
2. Melenturkan dan menguatkan putting susu,
3. Memperlancar produksi ASI.
Manajemen Varney
a. Pengumpulan data dasar
b. Interpretasi data dasar SOAP
c. Identifikasi
diagnosis/ masalah potensial S : Subjektif
e. Perencanaan asuhan yang P : Planning
menyeluruh
f. P e l a k s a n a a n
g. Evaluasi