Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
(Lengkap)
Petugas Ruang Sidang : Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon
berdiri. (setelah hakim duduk, hadirin dipersilahkan duduk kembali panitera
menyerahkan berita acara kepada majelis hakim).
Hakim Ketua : Sidang Perkara Pidana PN Denpasar yang memeriksa dan
mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2021/PN LPG, atas nama
Terdakwa CHANDRA ARIFIN dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum, (Ketuk palu 3
kali).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap? kepada penuntut umum dipersilahkan untuk
menghadirkan terdakwa ke ruang sidang.
JPU : Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang
persidangan (terdakwa dalam keadaan bebas dan didampingi kuasa hukumnya)
Hakim Ketua : Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas
Saudara sebagaimana yang telah terdapat didalam BAP:
Nama Saudara : Chandra Arifin Bin Abdul Manah
Tempat Lahir/Umur : Padang Ratu/41 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl padat karya Lk.II Lingsuh Kel. Raja Basa Jaya Kec.Raja
Basa Kota Bandar Lampung
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik
jasmani maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?
Terdakwa : Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan
saya siap mengikuti persidangan hari ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, saudara oleh penunutut umum di dakwa
melakukan tindak pidana pencurian dengan Pemberatan pasal 363 ayat (1) ke-3,ke-4,ke-5
KUHP , apakah saat ini saudara di dampingi oleh penasehat hukum saudara?
Terdakwa : Ya, saat ini saya didampingi oleh penasehat hukum saya. Yaitu
saudara (RONALDO S.H.)
Hakim Ketua : Betul mereka penasehat hukum saudara ?
Terdakwa : Betul Pak Hakim
Hakim Ketua : Saudara penasehat hukum, apakah saudara membawa surat
kuasa khusus dari terdakwa dan kartu Advokat saudara? Jika ada mohon ditunjukkan.
PH Terdakwa : Ya, Majelis Hakim yang terhormat, kami membawanya (PH
menunjukkan surat kuasa dan surat tugas pada Majelis Hakim / serta surat kuasa dan
kartu Advokatnya di tinggalkan di meja Hakim)
Hakim Ketua : (Setelah hakim ketua menerima kedua surat tersebut,
kemudian menunjukkkan pada Hakim 1 dan 2 dan menunjukan kepada Penuntut
Umum Untuk memeriksa)
Hakim Ketua : Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah
siap membacakan dakwaannya?
JPU : Sudah siap Majelis Hakim yang terhormat.
Hakim Ketua : Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum.
JPU : (membacakan dakwaannya sambil berdiri)
Hakim Ketua : Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti
dengan dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?
Terdakwa : Saya mengerti Pak Hakim.
Hakim Ketua : Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan
Jaksa penuntut umum?
Terdakwa : Untuk eksepsi saya serahkan sepenuhnya kepada Penasehat
Hukum saya Pak Hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa akan mengajukan eksepsi?
Terdakwa : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan eksepsi, yang akan
disampaikan oleh penasehat huum saya.
Penasehat Hukum : (membacakan eksepsi)
Hakim Ketua : Baik, karena Penasehat Hukum telah mengajukan eksepsi maka
sidang kita lanjutkan dengan pemeriksaan barang bukti dan saksi – saksi kepada jaksa
penuntut umum apakah telah siap dengan barang bukti dan saksi – saksinya?
JPU : Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat
bukti dan saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu kami mohon
agar persidangan ini bisa ditunda Pak Hakim.
Hakim Ketua : Apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang ini untuk
ditunda.
PH Terdkwa : Kami setuju Majelis hakim.
Hakim Ketua : (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim
Ang.2) Baiklah, sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada hari Senin tanggal 07 Nov
2021, pukul 12.30 WIB dengan agenda Acara pemeriksaan alat bukti dan saksi-saksi kepada
Jaksa penuntut umum agar menghadapkan kembali terdakwa dan menghadirkan alat bukti
dan saksi-saksi pada persidangan berikut. Dengan demikian maka sidang dinyatakan ditunda
dan ditutup (Ketua mengetuk palu 3 kali).
Sidang II Senin, 07 Nov 2021 (Pemeriksaan Alat Bukti dan Keterangan Saksi – Saksi)
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Bandar
Lampung yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 1777 Pid.B/2021/PN
LPG, atas nama Terdakwa CHANDRA ARIFIN dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi – saksi, saudara JPU, apakah alat bukti dan saksi –
saksi sudah siap dihadirkan di persidangan ini?
JPU : Sudah siap Pak Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping
penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat hukumnya)
Hakim Ketua : Baik selanjutnya ada berapa orang saksi yang akan dihadirkan
di persidangan ini Jaksa Penuntut Umum?
JPU : 1 orang saksi Pak Hakim
Hakim Ketua : Silahkan dihadirkan saksi pertamanya
JPU : Baik Yang Mulia
Petugas mohon hadirkan Saksi I atas nama JHON KENEDI ke
persidangan
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama NOVEL
ANGGRAINI di persilahkan memasuki ruang sidang.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penuntut Umum Saksi di sini sebagai apa?
JPU : Saksi di sini, merupakan Saksi Aparat Pak Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudara dalam keadaan sehat
jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan hari ini ?
Saksi Korban : Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap
memberikan keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas
Saudara, sebagaimana terdapat didalam BAP dan saya minta saudara menjawabnya dengan
jelas.
N a m a : JHON KENEDI
Tempat/Tanggal Lahir : 23 November 1995
Jenis Kelamin : Laki-laki
U m u r : 25 Tahun
A g a m a : Islam
A l a m a t : Natar
Pekerjaan : Pegawai di perusahaan Swasta
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahkan KTP kepada Panitera
pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini, menurut
Undang-Undang saudara harus bersumpah atau berjanji terlebih dahulu untuk itu saudara
bersedia disumpah atau berjanji ?
Saksi Korban : Saya bersedia disumpah Bapak Hakim
Hakim Ketua : Kepada Petugas Rohaniawan agar mengambil tempat.
Hakim Ang. I : (Silakan berdiri) Saudara ikut kata-kata saya, ”Saya berjanji
bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan
tidak lain dari yang sebenarnya” (silahkan duduk, kepada Rohaniawan silahkan kembali
ketempat)
Hakim Ketua : Saudara Saksi telah berjanji menurut Agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat memberikan keterangan yang benar, karena
apabila terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara selama-lamanya 7 tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah
saudara saksi mengerti?
Saksi Korban : Saya mengerti Bapak Hakim
Hakim Ketua : Saudara kenal dengan Terdakwa ?
Saksi Korban : Tidak pak hakim
Hakim Ketua : Saudara Saksi apakah mengetahui terkait perkara apa saudara
diperiksa dalam persidangan ini?
Saksi Korban : Saya mengetahuinya pak hakim , terkait pencurian accu mobil
yang terjadi di bengkel saya.
Hakim Ketua : Saudara Saksi tahu dari mana bahwa telah hilang accu mobil ?
Saksi Korban : Saya mengetahuinya dan menyadari setelah diberi tahu oleh
saudara nanto martono pak hakim.
Hakim Ketua : Bagaimana reaksi saudara setelah mengetahui hilangnya accu
mobil saudara?
Saksi Korban : Saya bingung, dan marah dan mau mencari siapa yang
mengambil accu mobil saya
Hakim Ketua : Baik Coba sudara jelaskan, saat saudara mengetahui hilangnya
accu mobil saudara apakah ada benda lain yang hilang ataupun rusak?
Saksi Korban : ada pak hakim, yaitu gembok bengkel saya rusak dan bagian
atas pagar bengkel saya rusak akibat dipanjat.
Hakim Ketua : Baik saudara Jaksa Penuntut Umum silahkan serahkan barang
bukti ke Majelis Hakim.
JPU : Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa
BB ke meja Hakim)
Hakim Ketua : Apakah benar barang ini adalah barang bagian dari spm milik
saudara? (sambil menunjukan barang bukti ke korban )
Berupa : Satu Plat BE 8458 CA
Saksi Korban : Iya benar Bapak Hakim, barang tersebut plat sepeda motor yang
digunakan untuk membawa accu mobil saya.
Hakim Ketua : (Baik) Saudara Jaksa Penuntut Umum, Silahkan untuk
mengajukan pertanyaan.
JPU I : Baik Terimakasih Yang Mulia, Saudara saksi, Apakah benar
pada saat itu bengkel saudara sudah dikunci?
Saksi Korban : Benar Pak, saya selalu mengunci bengkel saya setelah bengkel
tutup.
JPU II : Saudara saksi, Apakah benar anda menemukan kunci gembok
pagar bengkel anda rusak dan accu mobil yang ada di dalam bengkel telah hilang?
Saksi Korban : Iya Pak, Saat itu saya menemukan gembok pagar bengkel saya
sudah rusak dan accu mobil saya di bengkel sudah hilang.
JPU : Baik pak hakim, pertanyaan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan
yang ingin di tanyakan kepada saksi?
PH.Terdakwa : Ada pak hakim. Terimakasih
PH.Terdakwa : Kepada Saudara saksi, ingin saya tanyakan, kapan anda
menyadari accu mobil anda sudah hilang atau dicuri?
Saksi Korban : Pada saat itu sekitar pukul 04.30 pagi saya hendak pergi untuk
sembahyang dan saya dihampiri saudara nanto yang memberitahukan bahwa bengkel saya
sudah terbuka lalu saya melihat bahwa accu mobil milik saya hilang.
PH.Terdakwa : Pada saat anda mendapati accu mobil anda tidak ada pada
tempatnya anda juga mendapati gembok anda terbuka apakah pada malam sebelumya pintu
gerbang anda sudah benar-benar terkunci?
Saksi Korban : Benar, sebelum kerumah saya selalu mengunci pintu bengkel
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
PH.Terdakwa : Saudara saksi Saya tanyakan lagi, disaat penangkapan diketahui
bahwa accu mobil yang hilang sejumlah 7 buah, apakah accu mobil yang hilang sebanyak 7
buah?
Saksi Korban : Benar Pak, accu mobil yang hilang sebanyak 7 buah dan semua
itu milik pelanggan saya yang sedang di servis.
PH.Terdakwa : Apa benar gembok rusak dan rantai terbuka pada saat anda
menyadari accu mobil anda hilang?
Saksi Korban : Benar, gembok gerbang rusak dan rantai pada gembok terbuka
pada saat saya menyadari accumobil saya telah hilang.
PH.Terdakwa : Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis
Hakim.
Hakim Ketua : (Baik) Silahkan Hakim Anggota I, pertanyaan untuk Saudara
Saksi?
Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua,
Saudara saksi apakah saudara sempat mencari keterangan atau
informasi kepada kerabat atau tetangga saudara terkait hilangnya accu mobil saudara?
Saksi Korban : tidak pak hakim, saya langsung melaporkannya ke pihak
kepolisian.
Hakim Anggota I : Baik Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan untuk
Saudara Saksi?
Hakim Anggota II : Tidak, Saya Rasa Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Kepada Jaksa Penuntut Umum apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?
JPU : Tidak ada Pak Hakim
Hakim Ketua : saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara
saksi ?
Terdakwa : Benar Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Saudara Jaksa Penutut Umum silahkan hadirkan Saksi berikut.
JPU : Baik Yang Mulia
Petugas Mohon Hadirkan Saksi II atas nama JHON KENEDI ke
Persidangan !
Petugas Sidang : (Memanggil Saksi) Saksi atas nama KADEK ADI
ERAWAN di persilahkan memasuki ruang Sidang.
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
Saksi II : Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini
Hakim Ketua : Baiklah, bisa lihat kartu identitas saudara berupa(KTP)?
Saksi III : (maju dan memberikan kartu identitasnya ke Pak Hakim)
Hakim Ketua : Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari
saudara dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.
N a m a : JHON KENEDI
Tempat tanggal lahir : WAY KANAN / 07 September 1995
Jenis Kelamin : Laki-Laki
U m u r : 25 Tahun
A g a m a : ISLAM
A l a m a t : NATAR
Pekerjaan : Polri
Kebangsaan : Indonesia
Hakim Ketua : (Hakim Anggota I menyerahka KTP kepada Panitera
pengganti) Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini menurut
UU, saudara harus disumpah atau berjanji, untuk itu saudara bersedia disumpah atau berjanji?
Saksi : Saya Bersumpah Bapak Hakim
Hakim Ketua : Kepada Rohaniawan dipersilahkan untuk mengambil tempat
Hakim Ang. I : (Silahkan Berdiri) Saudara ikuti kata-kata saya, “Saya
bersumpah bahwa saya sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya”, (silahkan duduk, kepada Rohaniawan
silahkan kembali ketempat)
Hakim Ketua : Saudara saksi telah bersumpah menurut agama yang saudara
anut, untuk itu kami berharap saudara dapat meberikan keterangan yang benar, karena apabila
terbukti saudara memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan pidana
penjara selama-lamanya 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah
saudara saksi mengerti ?
Saksi II : Saya mengerti Bapak Hakim
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?
Saksi II : Ya Pak Hakim,
Hakim Ketua : Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan
Terdakwa?
Saksi II : Tidak, Pak Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai
keterangan sebagai saksi dipersidangan ini?
Saksi II : Mengerti Yang Mulia, Terkait penangkapan yang saya lakukan
pada tanggal 27 September 2015.
Hakim Ketua : Baik. Silahkan Penuntut Umum apakah ada pertanyaan yang
akan diajukan kepada saksi?
JPU : Ada Pak Hakim, Apakah benar anda yang melakukan
penangkapan terhadap saudara terdakwa?
Saksi II : Iya Pak, saya bersama rekan saya satu regu piket yang
melakukan penangkapan terhadap terdakwa.
JPU : Kapan saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?
Saksi II : Saya melakukan penangkapan bersama rekan saya tepatnya
pada hari hari rabu 27 September 2015.
JPU : Dimana saudara melakukan penangkapan terhadap terdakwa?
Saksi II : Penangkapan dilakukan dikediaman terdakwa.
JPU : Apakah saat melakukan penangkapan terdakwa melakukan
perlawanan atau mencoba melarikan diri?
Saksi II : Tidak, pada saat itu karena terdakwa sudah kami kepung maka
tidak dapat melarikan diri.
JPU : Baik cukup Pak Hakim pertanyaan dari kami
Hakim Ketua : Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat
Hukum Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?
Penasehat Hukum : Ada, Pak Hakim, baik Saudara Saksi, Darimana anda
mengetahui bahwa Chandra Arifin yang melakukan pencurian?
Saksi II : Kami bersama rekan mendapatkan informasi dari masyarakat
Bahwa para terdakwa atau yang terkait sering bertindak meresahkan tepatnya pada malam
hari.
Penasehat Hukum : Apakah ada barang bukti yang saudara temukan di TKP?
Saksi II : Iya Pak, kami mengamakan anak kunci untuk membobol
gembok bengkel korban.
Penasehat Hukum : Darimana anda tahu bahwa anak kunci tersebut merupakan
barang bukti yang digunakan untuk melakukan pencurian?
Saksi II : Saya bersama rekan mengetahui dari pengakuan terdakwa pada
saat melakukan penangkapan.
Penasehat Hukum : Apakah benar saudara terdakwa telah mengaku yang
melakukan pencurian tersebut?
Saksi II : Benar Pak, Pada saat penangkapan saudara terdakwa sudah
mengakui perbuatanya.
Penasihat Hukum : Apa saja yang saudara terdakwa akui kepada saudara?
Saksi II : Saudara terdakwa mengakui sudah mencuri accu mobil
sebanyak 7 buah di bengkel milik korban.
Penasehat Hukum : Baik Pak Hakim, pertanyaan dari saya cukup.
Hakim Ketua : Selanjutnya pada Hakim Anggota I, apakah ada pertanyaan?
Hakim Anggota I : Tidak, Pak Ketua.
Hakim Ketua : Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan?
Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara saksi, apakah saat
melakukan penangkapan terdakwa hanya seorang diri di lokasi ?
Saksi Korban : tidak, terdakwa mendapat bantuan dari rekannya.
Hakim Anggota II : Baik Cukup Yang Mulia.
Hakim Ketua : Kepada Jaksa penuntut umum, apakah ada yang ingin di
tanyakan lagi kepada Saksi?
JPU : Tidak ada Pak Hakim
Hakim Ketua : Baik Saudara saksi, apakah saudara saksi akan menambahkan
keterangan yang saudara ketahui lagi?
Saksi II : Baik, untuk sementara cukup Pak Hakim keterangan dari saya.
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara
saksi?
Terdakwa : Benar Pak Hakim
Hakim Ketua : Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan
terima kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami berharap
saudara saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di persidangan ini, silahkan saudara
saksi dapat menuju tempat yang telah disediakan dan jangan bercakap-cakap dengan saksi
atau ahli lainnya.
Hakim Ketua : Selanjutnya kepada PH.Terdakwa apakah ada saksi yang di
hadirkan untuk meringankan terdakwa?
PH.Terdakwa : tidak pak hakim.
Hakim Ketua : (BEREMBUK dengan Hakim Ang. I dan Hakim Ang.
2) Dengan demikian, sidang hari ini kami tunda selama 1 (satu) minggu, dan dilanjutkan
pada hari Senin tanggal 7 November 2021, jam 12.30 WIB dengan Agenda Acara
pemeriksaan Terdakwa. Kepada JPU agar dapat menghadirkan kembali Terdakwa dan barang
Bukti pada persidangan yang akan datang. Maka dengan demikian Sidang hari ini dinyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
SIDANG III Senin, 7 November 2021 (Pemeriksaan Keterangan Terdakawa)
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Bandar
Lampung yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2021/PN LPG,
atas nama Terdakwa CHANDRA ARIFIN dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil tempat kembali
didepan.
Hakim Ketua : (Baik kepada Saudara terdakwa silahkan kembali
mengambil tempat duduk saudara di depan) Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara
sehat jasmani dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada
hari ini?
Terdakwa : Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim.
Hakim Ketua : Baiklah sebagaimana identitas saudara sudah jelas di dalam
BAP. Maka kita lanjutkan saja persidangan ini.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?
Terdakwa : Kenal pak Hakim,
Hakim Ketua : Saudara terdakwa, apa benar barang ini adalah bagian dari
barang yang saudara curi? (sambil menunjukkan barang bukti kepada terdakwa)
Berupa :
7 BUAH ACCU MOBIL
Terdakwa : Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan kepala)
Hakim Ketua : Baik. kepada Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang ingin
ditanyakan ?
JPU : (Ada Pak Hakim), Saudara Terdakwa, apakah benar
saudara yang melakukan pencurian?
Terdakwa : Iya Bu.
JPU : Baik, saudara terdakwa apakah sebelumnya saudara
merencanakan pencurian tersebut?
Terdakwa : Sebelumnya saya tidak berencana untuk melakukan
pencurian tersebut, tetapi karena saya melihat kondisi benkel yang sepi, saya langsung berniat
untuk melakukan pencurian.
JPU : Apakah saudara sebelumnya pernah melakukan pencurian
accu mobil ?
Terdakwa : tidak bu.
JPU : Saudara terdakwa, coba saudara jelaskan apakah ada orang
lain yang ikut membantu saudara dalam melakukan pencurian tersebut?
Terdakwa : Ada bu bersama rekan saya bernama acung sihombing yang
sekarang masih DPO.
JPU : Saudara coba jelaskan kronologis saat saudara melakukan
pencurian tersebut.
Terdakwa : Sebenarnya pada tengah malam sekitar jam 12an saya dan
teman saya acung sedang berada di depan bengkel bapak Arifin karena kedaan sepi dan kami
dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar akibat efek dari lem yang kami hirup menyebabkan
kami berpikiran untuk mencuri di bengkel bapak arifin dengan cara menaiki gerbang dan
membuka gembok dengan anak kuci secara paksa lalu kami memutuskan untuk mencuri acu
mobil.
JPU : Kemudian saudara apakan accu mobil milik korban?
Terdakwa : accu mobilnya telah kami jual seharga Rp. 704.000,-..
JPU : Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada pertanyaan
yang ingin diajukan untuk Terdakwa ?
PH Terdakwa : (Ada Pak Hakim) terima kasih. Saudara Terdakwa saat
anda dimintai keterangan apakah anda sudah meberikan atau mengatakan semua keterangan
dengan sejujur-jujurnya?
Terdakwa : Iya Pak. Saya sudah mengatakan semua dengan jujur dan
terbuka.
PH Terdakwa : Saudara terdakwa, apa saat anda memberi keterangan anda
sudah mengakui semua perbuatan anda?
Terdakwa : Iya Pak, saya sudah mengakui melakukan pencurian itu dan
menceritakan semua kronologinya kepada petugas.
PH Terdakwa : Berarti saat saudara melakukan pencurian itu, benar rekan
anda yang mengajak terebih dahulu dan rekan anda yang masuk dan mengambil Accu mobil
dan anda hanya menunggu diluar pagar?
Terdakwa : Iya Pak benar, rekan saya mengajak keluar dan saya disuruh
menunggu didepan sedangkan rekan saya yang masuk untuk mengambil accu mobil tersebut.
PH Terdakwa : Saudara terdakwa apakah saudara mengetahui akibat hukum
dari tindakan saudara?
Terdakwa : Iya, pak saya mengetahui.
PH Terdakwa : Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan
pencurian itu?
Terdakwa : Iya Pak, saya sangat menyesal.
PH Terdakwa : Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.
Hakim Ketua : Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan.
Hakim Anggota I : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa bagaimana
situasi bengkel korban saat saudara pergi membawa accu mobil milik korban?
Terdakwa : Saat itu masih belum ada tanda-tanda bahwa ada orang yang
terganggu atau terbangun dengan tindak pencurian yang saya lakukan.
Hakim Anggota I : Baik Cukup Pak Ketua.
Hakim Ketua : Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu
ditanyakan.
Hakim Anggota II : Terimakasih Pak Ketua, Saudara terdakwa tadi anda
mengatakan bahwa accu mobil milik korban telah dijual dengan harga 704.000 rupiah, lantas
saudara mendapatkan berapa rupiah bagian dari penjualan tersebut?
Terdakwa : Saya mendapat 370.000 rupiah pak hakim.
Hakim Anggota II : Baik Cukup Pak Ketua.
Hakim Ketua : Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada
Terdakwa?
JPU : Tidak ada lagi Pak Hakim
Hakim Ketua : Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara
Penuntut Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang hari ini?
JPU : Kami belum mempersiapakan tuntutannya, maka kami
mohon ke Majelis Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1 minggu ke depan, agar
kami dapat mempersiapkan tuntutan kami Majelis Hakim.
Hakim Ketua : Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang di
tunda 1 minggu ke depan?
PH Terdakwa : Iya Pak Hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke
depan.
Hakim Ketua : (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang hari
ini sening tanggal 7 November 2021, kami rasa cukup dan kami tunda selama
1 (satu) minggu kedepan, yaitu pada hari senin tanggal 7 november 2021 dengan Agenda
Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu kami beritahu kepada saudara Penuntut
Umum agar menyiapkan tuntutannya, serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan yang
akan datang dan kepada Penasehat Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan
datang tanpa dipanggil kembali. Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan
ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
Sidang IV Senin, 7 November 2021 (Pembacaan Tuntutan)
Hakim Ketua : Sidang Lanjutan Perkara Pidana PN Bandar
Lampung yang memeriksa dan mengadili perkara pidana Nomor 1777Pid.B/2021/PN LPG,
atas nama Terdakwa CHANDRA ARIFIN dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).
Hakim Ketua : Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini
adalah pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap membacakan
tuntutannya?
JPU : Tuntutannya sudah siap, Pak Hakim.
Hakim Ketua : Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk
kembali di depan. Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya (membacakan
tuntutan pidana sebagaiman terlampir)
JPU : (membacakan sambil berdiri)
Hakim Ketua : Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh Jaksa
Penuntut Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan atas
tuntutan pidana tersebut?
Terdakwa : Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak Hakim
Hakim Ketua : Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan
mengajukan pembelaan atasa tuntutan tersebut?