Anda di halaman 1dari 25

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Kampus Limau Manis Padang 25163
Telp. 0751.72584 Fax 0751.72566

PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL


SATU (1)
MODUL
SINYAL DISKRIT,SAMPLING DAN ALIASING
JUDUL

LAPORAN AKHIR

NAMA : Yudha pratama

BP :1810953025

TANGGAL PRAKTIKUM : 28 September 2021

KELOMPOK : Satu (1)

REKAN KERJA : Agung Yustisio Fariza 1610952020

Zada Azzahra 1810951019

Maulana M Ibrahim 1810952016

Akbar Alhaqi Hidayat 1810953002

DURASI PERCOBAAN : (08.00-10.00) 2 Jam


ASISTEN : Jihan Nabila Arini

DOSEN PENGAMPU : Rudy Fernandez ST,MT

LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
MODUL I

SINYAL DISKRIT, SAMPLING DAN ALIASING

I. TUJUAN

 Mempelajari karakteristik sinyal sinus diskrit

 Menggambar sinyal exponensial

 Mengetahui proses sampling

 Mengetahui proses kenaikan dan penurunan laju sampling

 Mengetahui proses aliasing

II. DASAR TEORI

1. Pengertian Sinyal

Sinyal adalah besaran fisis yang berubah menurut waktu, ruang, atau variabel-
variabel bebas lainnya. Contoh sinyal: sinyal ucapan, ECG, dan EEG. Secara
matematis, sinyal adalah fungsi dari satu atau lebih variabel independen. Proses ini
dilakukan melalui pemodelan sinyal.

Terdapat dua jenis sinyal dasar, yaitu:

 Sinyal waktu kontinu

Dalam sinyal kontinu, variabel bebas adalah kontinu sehingga sinyal didefinisikan
sebagai sebuah runtutan nilai dari variabel bebasnya.

 Sinyal waktu diskrit

Sinyal waktu diskrit hanya didefiniskan pada suatu waktu secara diskrit sehingga
variabel bebas dari sinyal ini hanya terjadi pada waktu tertentu.

TIM ASISTEN LABORATORIUM


Gambar 1. Sinyal waktu kontinu

Gambar 2. Sinyal waktu diskrit

2. Sinyal sinusoidal dan Eksponensial Kompleks Kontinu

Sinyal eksponensial kompleks waktu kontinu mempunyai bentuk:

xt   Ce at

Dimana C dan a adalah bilangan kompleks. Jika C dan a adalah real (dimana x(t)
disebut eksponensial real), maka terdapat tiga jenis keadaan, yaitu:

a. Jika a positif, kemudian t bergerak naik maka x(t) akan eksponensial.

b. Jika a negative, maka x(t) akan menurun secara eksponensial.

c. Jika a=0 maka x(t) adalah konstan.

Eksponensial kompleks memoounyai nilai imajiner dengan persamaan:

xt   e j0t

TIM ASISTEN LABORATORIUM


Dengan menggunakan rumus Euler, eksponensial kompleks dalam persamaan
xt   e j0t dapat dituliskan dalam bentuk sinyal sinusoidal dengan periode yang

sama:

e j t  cos  t0  j sin  t0
0

Gambar 3. Eksponensial real kontinyu x(t) = Ceat, (a) a > 0; (b) a < 0.

Gambar 4. Sinyal sinusoidal waktu kontinyu

Sinyal analog diubah menjadi sinyal digital dengan analog-to-digital converter


(ADC). Pada proses ADC terdapat tiga tahap, yaitu:

1. Sampling

2. Kuantisasi

3. Koding

TIM ASISTEN LABORATORIUM 3


Gambar 5. Konversi sinyal analog menjadi digital

 Proses ADC

1. Sampling

Sinyal analog xa (t) diubah menjadi sinyal diskrit pada sebuah pencuplik (sampler)
menghasilkan sinyal waktu diskrit x(n)

2. Kuantisasi

Sinyal waktu diskrit kemudian dikuantisasi untuk menghasilkan sinyal bernilai


digital xq (n).

3. Koding

Sinyal hasil kuantisasi kemudian dikodekan dengan kode tertentu

Teori sampling ini berdasarkan teori Nyquist. Syarat Nyquist dengan batas : -1/2
F
F 
< f < 1/2 dan –π<  <π. Sehingga 2 , dimana Fs = frekuensi sampling.

 Aliasing

Secara umum, sampling dari xa   0


tpada frekuensi sampling F
s
Acos 2F t  

F0 Fs
f 0  F Fs
menghasilkan xn A cos 2f 0 n    , di mana Fs . Bila 0
2 2 , hasil

TIM ASISTEN LABORATORIUM 4


sampling terhadap frekuensi ini adalah one-to-one-mapping antara frekuensi F0

dengan f0. Bila tidak, misalnya xa t   Acos 2Fk t    , ternyata Fk  F0  kFs , k

=±1,±2,…., yakni Fk adalah sama dengan F0 sehingga terjadi aliasing. Maka,Teorema


Nyquist digunakan untuk menghindari aliasing.

Gambar 6. Hasil penyamplingan dari sinyal analog

TIM ASISTEN LABORATORIUM 5


III. PROSEDUR PERCOBAAN

A. SINYAL SINUSOIDAL

1. Signal processing toolbox dapat digunakan menggambar sinyal sinus


diskrit.

Pada Matlab command window, ketiklah sbb :

 n = 0:40;

 k=1/8;

 x1 = sin (pi*k*n);

 stem(n,x1) . . . . [enter]

 Cetak sinyal x1[n] untuk waktu 0<n<40.

Ulangi percobaan untuk:

a. k = 1/7

b. k = 3/7

2. Pada Matlab command window , ketiklah sbb :

 n = 0:40;

 k=1/8;

 x2= sin (pi*k*n+pi/2);

 stem(n,x2) . . . . . [ enter]

 Cetak sinyal x2[n] untuk waktu 0<n<40.

TIM ASISTEN LABORATORIUM 6


Ulangi percobaan untuk:

a. k = 1/7,

b. k = 3/7,

3. Pada Matlab command window , ketiklah sbb :

 n = 0:100;

 k=1/8;

 x3= sin (k*n);

 stem(n,x3) . . . . . [ enter]

 Gambarkan sinyal x3[n] untuk waktu 0<n<100

Ulangi percobaan untuk:

a. k = 2/9

b. k = 3/9

TIM ASISTEN LABORATORIUM 7


B. SINYAL EXPONENSIAL

Pada Matlab command window , ketiklah sbb

 n = 0:9;

a. x4 = (0.9) .^n .*ones(1,10);

stem(n,x4) . . . . . . [enter]

b. x5 = (1.5) .^n .*ones(1,10)

stem(n,x5) . . . . . . [enter]

c. x6 = (- 0.9) .^n .*ones(1,10);

stem(n,x6) . . . . . . . [enter]

d. x7 = (- 1.5) .^n .*ones(1,10);

stem(n,x7) . . . . . . [enter]

TIM ASISTEN LABORATORIUM 8


C. SAMPLING

pada Matlab command window, ketiklah sbb :

 sampling -----[enter]

 Masukkan frekuensi informasi sesuai dengan kebutuhan, pada modul ini di


default 2 KHz. Jadi kalau di [enter] berarti terinput frekuensi 2 KHz.

 Masukkan frekuensi sampling sesuai dengan kebutuhan, pada modul ini di


default 16 KHz. Jadi kalau di [enter] berarti terinput frekuensi 16 KHz.

 Selanjutnya akan tergambar sinyal informasi dan sinyal tersampling.

 Masukkan Frekuensi Informasi (default = 2 KHz) : 2

 Masukkan Frekuensi Sampling (default = 16 KHz) : 32

 Masukkan Frekuensi Informasi (default = 2 KHz) : 2


 Masukkan Frekuensi Sampling (default = 16 KHz) : 16

 Masukkan Frekuensi Informasi (default = 2 KHz) : 2


 Masukkan Frekuensi Sampling (default = 16 KHz) : 8

TIM ASISTEN LABORATORIUM 9


 Masukkan Frekuensi Informasi (default = 2 KHz) : 2

 Masukkan Frekuensi Sampling (default = 16 KHz) : 4

TIM ASISTEN LABORATORIUM 10


D. ALIASING

Sesuai dengan bagian A, lakukan percobaan sebagai berikut :

 Masukkan Frekuensi Informasi (default = 2 KHz) : 4

 Masukkan Frekuensi Sampling (default = 16 KHz) : 7

 Masukkan Frekuensi Informasi (default = 2 KHz) : 4

 Masukkan Frekuensi Sampling (default = 16 KHz) : 6

 Masukkan Frekuensi Informasi (default = 2 KHz) : 4

 Masukkan Frekuensi Sampling (default = 16 KHz) : 5

TIM ASISTEN LABORATORIUM 11


 Masukkan Frekuensi Informasi (default = 2 KHz) : 4

 Masukkan Frekuensi Sampling (default = 16 KHz) : 4

TIM ASISTEN LABORATORIUM 12


IV. JURNAL PERCOBAAN

A. Sinyal Sinusoidal

Percobaan k f/fs n Gambar sinyal Keperiodikkan


Periodik
1/7 1/14 14
1

Non periodik
3/7
3/14 14/3

Periodik
1/7
1/14 14
2

TIM ASISTEN LABORATORIUM 13


Non Periodik
3/7
3/14 14/3

Periodik

2/9 1/9 9

Non Periodik

3/9 1/6 6

Padang,28 September 2021


Asisten Pengawas

( Jihan Nabila Arini )

TIM ASISTEN LABORATORIUM 14


LAMPIRAN

B. SINYAL EKSPONENSIAL
 n=0:9

X4

X5

TIM ASISTEN LABORATORIUM 15


X6

X7

C. SAMPLING

Percobaan Gambar

TIM ASISTEN LABORATORIUM 16


1

TIM ASISTEN LABORATORIUM 17


4

D. ALIASING

Percobaan Gambar
1

TIM ASISTEN LABORATORIUM 18


3

TIM ASISTEN LABORATORIUM 19

Anda mungkin juga menyukai