Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nim : 11970314320
Matkul : Akuntansi Manajemen
Chapter 4
Menyediakan informasi yang lebih menyeluruh tentang aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menghasilkan produk.
Menyediakan manajemen sebuah alat untuk memahami bagaimana biaya muncul dan
bagaimana mengelolanya. Itu kontras dengan analisis biaya historis yang seringkali gagal
mencerminkan biaya aktual.
Dirancang untuk mengendalikan biaya tidak langsung dan untuk mencerminkan biaya
aktual. Dengan metode ini, manajemen dapat mengidentifikasi area penghematan dan
pengurangan biaya. Mereka dapat melacak proses dan kegiatan yang potensial untuk
disederhanakan, berdasarkan pertimbangan pendorong biaya.
Walaupun penerapan sistem ABC memiliki banyak keuntungan tetapi penerapan tersebut
tidak membuat seluruh biaya akan mudah dibebankan kepada objek biayanya dengan mudah. Hal
ini disebabkan biaya-biaya yang dikelompokkan dalam sustaining level ketika dialokasikan
seringkali juga menggunakan dasar yang bersifat arbitrer. Misalnya, biaya keamanan pabrik
merupakan contoh dari biaya sustaining level, ketika membebankan hal tersebut pada objek biaya
yang berupa produk, maka mungkin digunakan pendekatan yang arbitrer, seperti berdasarkan
jumlah jam kerja tenaga kerja dengan alasan semakin lama proses produksi maka membutuhkan
jasa keamanan semakin besar.
3. Mengalokasikan biaya aktivitas ke dalam objek biayaPemicu biaya aktivitas harus dapat
menjelaskan naik turunnya biaya.Pengalokasikan biaya aktivitas ke dalam objek biaya
dilakukan denganmenggunakan tarif pembebanan. Rumusnya:
Tarif overhead dibebankan = Anggaran biaya overhead per poolaktivitas
Perbedaan antara penetapan biaya berbasis aktivitas dan
penetapan biaya tradisional
Metode activity-based costing menghitung biaya produk secara lebih akurat daripada metode
tradisional. Perusahaan memperhitungkan semua biaya tidak langsung dan mengkategorikannya
berdasarkan aktivitas yang dilakukan.
Profesor Johnson dan Kaplan mengusulkan pendekatan ini dalam buku mereka berjudul:
“Relevance Lost: The Rise and Fall of Management Accounting” di tahun 1987. Keduanya
mempertanyakan teknik akuntansi berdasarkan biaya penyerapan.
Mereka kemudian mengusulkan sebuah metode yang mengakui semua biaya untuk setiap
aktivitas di dalam perusahaan. Mereka berpandangan bahwa produk harus menanggung biaya
sesuai dengan aktivitas yang dikonsumsi.
Bagi para pendukung, metode ini menyediakan alasan yang lebih masuk akal. Perusahaan akan
tahu alasan mengapa biaya tertentu muncul. Singkat cerita, pendekatan ini menekankan pada
hubungan sebab-akibat dari setiap biaya.
Pendekatan semacam itu tidak akan anda temukan dalam sistem penetapan biaya tradisional. Di
bawah pendekatan tradisional, anda menambahkan tarif overhead rata-rata ke biaya langsung
produk. Pendekatan tradisional lebih lebih mengutamakan pada kinerja keuangan jangka pendek,
sedangkan activity-based costing fokus pada biaya, mutu, dan faktor waktu.
Pendekatan tradisional lebih cocok ketika kontribusi biaya overhead terhadap biaya produksi
relatif kecil. Dan, itu memberikan angka yang cukup akurat ketika melibatkan volume produksi
yang besar.