MK : FILSAT PENDIDIKAN
PRODI S1
SKOR NILAI :
Pujisyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya serta kesehatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan tugas “Critical
Book Review”. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu “Filsafat
Pendidiakn”.
Tugas critical book report ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita semua khusunya dalam hal Filsafat Pendidiakn. Penulis menyadari bahwa
tugas critical book review ini masih jauh dari kesempurnaan apabila dalam tugas ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan, penulis mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan
dan pemahaman penulis masih terbatas, karena keterbatasan ilmu dan pemahaman penulis
yang belum seberapa. Karena itu penulis sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca
yang sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Penulis berharap semoga tugas
critical book review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis khususnya, Atas
perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB IPENDAHULUAN...........................................................................................................1
A.Rasionalisasi Pentingnya CBR..............................................................................1
B.Tujuan Critical Book Report..................................................................................1
C.Manfaat Critical Book Report................................................................................1
D.Identitas Buku........................................................................................................1
BAB IIPEMBAHASAN............................................................................................................3
A.Ringkasan buku utama...........................................................................................3
B.Ringkasan buku pembanding.................................................................................7
BAB IIIPEMBAHASAN.........................................................................................................11
A.Penilaian Terhadap Isi Buku................................................................................11
B.Kelebihan dan Kelemahan Isi Buku....................................................................11
BAB IVPENUTUP..................................................................................................................13
A.Kesimpulan..........................................................................................................13
B.Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Seringkali kita bingung memilih artikel referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu artikel, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi analisis bahasa, pembahasan tentang filsafat pendidikan, oleh karena itu penulis
membuat critical book review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih
referensi, terkhusus pada pokok bahasa tentang falsafah pendidikan.
1. Untuk mengulas isi dan materi yang terdapat dari sebuah buku
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku tersebut.
3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang di berikan oleh
setiap bab dari sebuah buku
4. Membandingkan isi buku pada keadaan nyata
D. Identitas Buku
1. Buku Utama
a. Judul buku : Filsafat Pendidikan Suatu Pengantar
b. Pengarang : Dr. Redja Mudyahardjo
c. Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA
d. Tahun Terbit : 2004
1
e. Kota Terbit : Bandung
f. ISBN : 979-692-027-1
g. Tebal Buku : 201 Halaman
2. Buku pembanding
a. Judul buku : Philosopical Foundation of Education
b. Pengarang : SiddheshwarRameshwar Bhatt
c. Penerbit : Springer
d. Tahun Terbit : 2018
e. Kota Terbit : New Delhi, India
f. ISBN : 978-981-13-0441-5
g. Tebal Buku : 149 Halaman
2
BAB II
PEMBAHASAN
Filsafat Hukum
Filsafat Sejarah
Filsafat Seni
Filsafat Ilmu
Filsafat pendidikan
2. Objek dan Status Filsafat Ilmu Pendidikan
Sosok pendidikan yang dapat di kenali dalam kehidupan manusia dapat
dibedakan dalam dua macam,yaitu :
Praktek pendidikan
Ilmu pendidikan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan.
Istilah filsafat sosial pendidikan antara lain kemukakan oleh T.W. Moore dalam
philosophy of Education yang di bataskan sebagai pembahasan hubungan antara
penataan masyarakat manusia dengan pendidikan.Filsafat sosial pendidikan
merupakan analisis kritis dan komprehensif tentang bagaimana seharusnya
pendidikan di selenggarakan dalam mewujudkan tatanan masyarakat manusia
idaman.
3
BAB II:PENGERTIAN ILMU PENDIDIKAN
4
Menurut Francis Bacon,jiwa rasional mempunyai tiga macam daya,yaitu :
Ingatan
Imajinasi
Pikiran
5
terjadi.Pertama, karena teori pendidikannya salah,kedua, karena tidak sesuai dengan
masalah inti dalam praktek pendidikan; dan ketiga,karena teori pendidikannya
terlalu abstrak sehingga tidak dapat dikelola.
6
E. Ringkasan buku pembanding
BAB I : FilsafatdanPendidiakn
Secara etimologis, filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan, tetapi secara fungsional
itu berarti pencarian kebijaksanaan (proses) dan kebijaksanaan yang dicari (hasil).
Hikmat ini, harus diperjelas, sama sekali bukan sekadar ratiosinasi abstrak atau pencarian
informasi. Ini benar-benar berarti orientasi yang bijaksana dan praktis dan visi untuk
digunakan dalam hidup berdasarkan pengetahuan yang benar. Filsafat, dengan demikian,
berarti pengetahuan teoritis tentang sifat Realitas dan sifat kehidupan serta bentuk dan
kondisinya, dan pengetahuan praktis (terapan) tentang prinsip-prinsip perilaku untuk
bimbingan kehidupan. Ini adalah refleksi sistematis atas seluruh Realitas dengan maksud
untuk memahami potensi misteriusnya untuk kemungkinan aktualisasi. Karena
kemampuan refleksi diri, kesadaran diri, dan realisasi diri, kehidupan manusia adalah
aspek Realitas yang paling signifikan, dan oleh karena itu adalah salah satu tugas filsafat
yang paling penting untuk memecahkan teka-teki kehidupan dan keberadaan manusia
dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan semaksimal mungkin. Filsafat
dengan demikian berkaitan dengan Realitas di dalam, Realitas di luar, dan Realitas di
luar.
BAB II : LandasanFilsafatPendidikan
Pengetahuan memainkan peran mendasar dalam bidang pendidikan. Ini adalah
perdagangan saham, bisa dikatakan, pendidikan. Dan itulah mengapa teori pengetahuan
sangat mendasar bagi teori pendidikan apa pun. Penyelidikan epistemik membantu
mengevaluasi pemikiran dan praktik pendidikan, mengembangkannya, dan dengan
demikian memungkinkan kita untuk menggunakannya sebagai instrumen kemajuan
manusia. Salah satu fungsi penting dari pendidikan adalah perolehan dan penyampaian
pengetahuan, tetapi sebelum kita melakukan proses belajar-mengajar ini, diharapkan
untuk mengetahui sifat, sumber, dan validasi pengetahuan itu sendiri untuk mendapatkan
wawasan tentang kompleksitas dan intra-koneksi dari beragam bentuk dan fasetnya. Ini
tidak hanya akan membantu kami dalam menjaga proporsi dan perspektif dalam
kurikulum, tetapi juga akan memungkinkan kami untuk menghindari yang dangkal dan
mendapatkan yang esensial.
Lebih jauh, pendidikan adalah aktivitas bertujuan, yang ditujukan untuk
pengembangan kepribadian individu. Arah dan bentuknya ditentukan oleh keyakinan,
7
aspirasi, tujuan, dan cita-cita manusia, yang pada gilirannya didasarkan dan dibentuk
oleh pengetahuan. Pendidikan dengan demikian ditentukan dalam struktur, isi,
jangkauan, dan lain-lain, oleh berbagai bentuk pengetahuan dan keterkaitan hierarkisnya.
Oleh karena itu, tidak ada teori, atau dalam hal ini praktik, pendidikan yang dapat
lengkap dan bertahan jika tanpa landasan noetiknya. Sekarang kita akan membahas
secara singkat beberapa area luas di mana epistemologi memberikan dasar bagi
pendidikan.
BAB IV : PengetahuanNilaidanPendidikan
Ketika kita menerima kenyataan bahwa kodrat manusia, dan oleh karena itu
konstitusi kita, seperti mendorong kita untuk berpartisipasi dalam kepenuhan hidup,
menerima yang signifikan, dan tetap terbuka terhadap apa pun yang memiliki makna dan
nilai, maka timbul pertanyaan tentang bagaimana kita mengetahui apa yang berharga
dalam hidup dan di dunia? Apa yang harus kita buat sendiri, untuk dipahami, dihargai
8
sehingga menjadi manusia dalam arti penuh kata itu? Untuk apa kita masih kurang
kemampuan sehingga harus menyadari dulu kemampuan kita, mengasah dan
mendidiknya? Pertanyaannya, singkatnya, adalah: bagaimana kita bisa membedakan
nilai-nilai kehidupan dan pendidikan manusia? Masalah yang sama dalam bentuk yang
berbeda dihadapi Socrates ketika dia mengajukan masalah, "Bisakah kebajikan
diajarkan?" Solusi yang didapatnya sangat relevan dengan masalah kita. Socrates
berpendapat kebajikan adalah pengetahuan dan karena itu dapat diajarkan. Meskipun
nilai-nilai bukanlah pengetahuan dalam pengertian pengetahuan ratiosinatif, namun suatu
jenis pengetahuan adalah milik mereka. Proses realisasi nilai mensyaratkan pengetahuan.
Pengetahuan adalah praduga dari semua keputusan nilai. Kesimpulan ini menuntun kita
untuk mempertimbangkan dasar noetik dari nilai
BAB V : PembingkaianPengetahuandanKurikulum
9
BAB VI : LogikadanStrategiBelajarMengajar
Agar proses belajar-mengajar berjalan lancar dan menarik, perlu diperhatikan urutan
logis dari materi ajar tersebut. Tidak hanya pikiran manusia yang merindukan
keteraturan, tetapi juga merupakan kualitas dunia yang tak terkalahkan. Adalah salah
untuk percaya bahwa pikiran adalah logis dan urutan logis merusak minat dan motivasi.
Faktanya, tatanan logis kondusif bagi perkembangan minat. Selain itu, urutan logis dapat
didasarkan pada urutan psikologis, dan dengan demikian dapat terdapat banyak urutan
logis tergantung pada keadaan pengetahuan dan minat siswa saat ini. Urutan logis
berlanjut dari sederhana ke kompleks, tetapi "sederhana" dan "kompleks" adalah gagasan
relatif tergantung pada perkembangan mental pelajar. Apa yang sederhana bagi satu
orang mungkin rumit bagi yang lain. Jadi, baik tatanan logis dan psikologis berjalan
seiring, dan salah untuk menganggapnya sebagai antagonis. Keduanya diperlukan untuk
pendekatan menyeluruh dalam proses pendidikan.
Analisis di atas tentang sifat Realitas dan sifat manusia membawa kita pada konsep
pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan adalah belajar
dengan kegembiraan dan kegembiraan. Itu adalah sukacita dan sukacita. Itu adalah
sarana dan tujuan, proses dan hasil, awal, tengah, dan akhir. Belajar adalah proses
pengungkapan potensi yang melekat untuk realisasi kesempurnaan, yang, seperti yang
telah kami katakan sebelumnya, terdiri dari keadaan keberadaan yang menyenangkan,
keadaan kebahagiaan yang tak terpisahkan. Dengan setiap langkah dalam proses
pembelajaran, pada setiap momen dalam durasi pembelajaran, harus ada realisasi
kesempurnaan secara bertahap dan sebagai akibatnya pencapaian kegembiraan. Ini
adalah tujuan akhir dari semua pendidikan. Pendidikan untuk pekerjaan atau mata
pencaharian, dll, hanyalah sarana. Itu tidak memiliki nilai akhir.
Jika kita menerima pandangan bahwa esensi kita yang sebenarnya adalah hakikat
kegembiraan, maka proses pembelajaran itu tidak hanya harus diarahkan pada realisasi
hakikatnya, tetapi hakikat dari proses pembelajaran ini juga harus menyenangkan. Jadi
belajar untuk kegembiraan menyiratkan sebagai akibat wajarnya belajar dengan
kegembiraan.
10
BAB III
PEMBAHASAN
Dari setiap materi yang dipaparkan didalam buku Filsafat Pendidikan yang saya
kritikalisasi ini materi yang disajikan sangat lengkap dan hamper memiliki pembahasan
yang sama dari sertiap bab maupun subbab yang dibahas.begitu juga pemaparan dari isi
materinya tidak jauh berbeda,oleh karena itu untuk mengerti penjabaran dari setiap
materi didalam buku filsafat pendidikan ini pembaca tidak terlalu rumit didalam
memahaminya karena pemaparan materinya cukuplah lengkap tetapi pada intinya tidak
ada buku yang sempurna pasti terdapat kesalahan dan kekurnagan tetapi dari keseluruhan
banyak terdapat kelebihan dari kedua buku ini.adapaun untuk pembahasan mengenai
kelebihan dan kekurnagn dari buku utama dan buku pembanding saya paparkan pada
point di dibawah ini.
1. Kelebihan buku
a. Penulis dalam menyajikan buku Redja Mudhayardjo ini selalu disertai dengan
sumber,jadi setiap teori ataupun pendapat selalu disertai dengan sumber.
b. Dalam penyajian buku Redja Mudhayardjo penulis menggunakan bahasa formal
dengan pemilihan ukuran huruf .
c. Lebih banyaknya mengemukakan pendapat para ahli,sehingga banyaknya
pengetahuan yang didapat.
d. Menjelaskan lebih dalam apa itu filsafat,serta kajian – kajian yang lebih
mendalam tentang filsafat.
e. Di dalam buku ini ada lampiran yang membantu kita sehingga mendapat lebih
banyak ilmu atau pelajaran yang lain.
f. Lebih mudah di fahami karena pada buku pembanding kita harus
menerjemahkan terlebih dahulu bacaannya.
11
2. Kelemahan buku
a. Ada beberapa kalimat yang masih membutuhkan penjelasan pada buku Redja
Mudhayardjo namun tidak dijelaskan.
b. Di dalam buku ini terlalu banyak membahas tentang sejarah pendidikan lebih
dalam,sehingga membuat para pembaca terlalu banyak mengingat setiap
pendapat tentang filsafat pendidikan.
c. Banyaknya pengulangan pengertian yeng berbeda-beda
d. Kelemahan dalam buku ini kurangnya memberikan pemahaman bagi pembaca
khususnya para pemula sehingga pesan yang diutarakan oleh pengarang tidak
tersampaikan pada pembaca.
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat adalah induk dari ilmu. Dalam melahirkan ilmu,filsafat ilmu pendidikan
yang merupakan cabang filsafat tidaklah meninggalkan induk, yang menjadi esensi
paling penting dalam ilmu pendidikan.Pendidikan yang bercorak Indonesia dapat
dikembangkan dengan berdasarkan filsafat umum dari falsafah Negara yaitu
pancasila.Meliputi nilai-nilai budaya dan sosiologi serta geografis wilayah
Indonesia.Yang kemudian menjadi tugas para ahli fikir ilmu pendidikan untuk
mengungkapkan pemikiran sistematik dan mendasar tentang implikasi filsafat
pendidikan nasional.
G. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14