Anda di halaman 1dari 12

Anggaran Rumah Tangga BUMDes " KAWI RANI ”

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)


BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) “ KAWI RANI ”
DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI
KABUPATEN MALANG

BAB I
UMUM
Pasal 1

Anggaran Rumah Tangga (ART) BUMDes “KAWI RANI“ merupakan pengaturan lebih lanjut
dari AD BUMDes “KAWI RANI“ dan bersumber pada Anggaran Dasar yang berlaku. Anggaran
Rumah Tangga (ART) meliputi hak dan kewajiban, masa bakti, tata cara pengangkatan,
pemberhentian personil organisasi pengelola, penetapan jenis usaha, penetapan jenis usaha dan
sumber modal.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2

Organisasi BUMDes “KAWI RANI“ Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang
adalah organisasi terbuka, setiap orang berhak ikut dalam keanggotaan sesuai syarat dan
ketentuan yang berlaku.

Pasal 3

Persyaratan keanggotaan BUMDes “KAWI RANI“ Desa Wonosari Kecamatan Wonosari


Kabupaten Malang adalah :

1. Calon anggota BUMDes ”KAWI RANI“ mengajukan secara tertulis kepada pengurus
2. Calon anggota BUMDes ”KAWI RANI“ menyatakan persetujuan terhadap Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

BAB III
KEPENGURUSAN
Syarat Pelaksana Operasional
Pasal 4

Syarat yang harus dipenuhi oleh calon Pelaksana Operasional BUMDes :


a. Warga Desa Wonosari yang mempunyai jiwa wirausaha.
b. Memiliki komitmen kuat dan dipercaya masyarakat
c. Bertempat tinggal dan menetap di desa Wonosari
d. Sekurang-kurangnya telah berumur 21 tahun.
e. Berkepribadian baik, jujur, arif, cakap dan memiliki pemahaman terhadap inovasi dan
pengembangan ekonomi.
f. Berpendidikan minimal SLTA atau yang sederajat

1
Anggaran Rumah Tangga BUMDes " KAWI RANI ”

ORGANISASI PENGELOLA BUMDes “ KAWI RANI “


Pasal 5

Susunan organisasi BUMDes “KAWI RANI“ terdiri :

a. Penasihat
b. Pelaksana operasional
c. Pengawas

Pasal 6

(1) Penasihat sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf a dijabat secara ex efficio oleh
Kepala Desa.
(2) Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b mempunyai tugas
mengurus dan mengelola BUMDes sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga
(3) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c mewakili kepentingan masyarakat

BAB IV

TUGAS, HAK, KEWAJIBAN, WEWENANG DAN KODE ETIK


PENGELOLA/PENGURUS
Bagian Kesatu
Tugas Penasihat

Pasal 7

(1) Penasihat mempunyai tugas :


a. Mengikuti perkembangan usaha dan memberikan saran atau meminta pendapat dari
pengurus mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan usaha
BUMDes.
b. Melindungi usaha desa terhadap hal-hal yang dapat merusak kelangsungan dan citra
usaha desa
c. Memberikan saran dan pendapat dalam pemecahan masalah yang terkait pengelolaan
BUMDes.

Bagian Kedua
Tugas Pelaksana Operasional

Pasal 8

(1) Tugas Pengurus secara umum yaitu :


a. Mengelola organisasi dan usaha BUMDes
b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana pendapatan dan anggaran
belanja
c. Menyelenggarakan rapat anggota
d. Melaksanakan rencana kerja yang sudah ditetapkan dalam rapat
e. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
f. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
g. Mencatat setiap transaksi
h. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus
i. Meningkatkan pengetahuan anggota dengan menyelenggarakan pendidikan bagi
anggota

2
Anggaran Rumah Tangga BUMDes " KAWI RANI ”

(2) Secara khusus tugas Ketua yaitu :


a. Memimpin organisasi BUMDes.
b. Melakukan pengendalian kegiatan dan pembinaan unit usaha.
c. Mengatur perputaran dan pemupukan modal lembaga BUMDes
d. Bertindak atas nama lembaga untuk mengadakan perjanjian kerjasama dengan pihak
ketiga dalam pengembangan usaha atau lain-lain kegiatan yang dipandang perlu
dilaksanakan.
e. Membuka rekening kolektif bersama dengan bendahara untuk rekening BUMDes dan
rekening-rekening lain yang disepakati oleh unit usaha.
f. Melaporkan keadaan keuangan lembaga secara periodik setiap akhir tahun melalui rapat
anggota tahunan.
g. Memberikan laporan keadaan lembaga dengan sejumlah permasalahan yang dihadapi
kepada berbagai pihak yang dipandang perlu untuk memperoleh bantuan teknis
pemecahan masalah.
h. Mengembangkan lembaga BUMDes

(3) Sekretaris
a. Melaksanakan tugas kesekretariatan untuk mendukung kegiatan Ketua
b. Melaksanakan administrasi umum kegiatan operasional BUMDes
c. Melaksanakan administrasi pembukuan keuangan BUMDes
d. Bersama Ketua meneliti kebenaran dari berkas-berkas pengajuan permohonan pinjaman
dan pengecekaan di lapangan.
e. Bersama Ketua dan Bendahara membahas dan memutuskan permohonan pinjaman yang
layak direalisasikan.

(4) Bendahara
a. Menerima, menyimpan dan membayarkan uang berdasarkan bukti-bukti yang sah
b. Mencatat setiap transaksi secara tertib dan akuntabel
c. Menyetor dan menarik uang dari rekening BUMDes untuk kegiatan usaha dan
operasioanal BUMDes.
d. Membantu Ketua dalam membahas dan memutuskan permohonan pinjaman yang layak
direalisasikan
e. Melakukan penagihan terhadap unit usaha yang menjadi konsumen BUMDes.
f. Melaporkan posisi keuangan kepada Ketua secara periodik atau sewaktu-waktu
diperlukan.
g. Melakukan pembukuan keuangan BUMDes secara sistematis, dapat dipertanggung
jawabkan dan menunjukkan kondisi keuangan dan kekayaan BUMDes
(5) Manager
a. Melaksanakan usaha BUMDes
b. Mengajukan rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja kepada pengurus
c. Memberikan pelayanan usaha kepada anggota
d. Membuat studi kelayakan usaha
e. Melaksanakan tugas pengurus
f. Membuat laporan perkembangan usaha

Bagian Ketiga
Tugas Pengawas

Pasal 9

(1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan BUMDes


(2) Pemeriksaan dalam rangka pengawasan sedikitnya dilakukan satu kali dalam satu bulan
untuk seluruh kelembagaan BUMDes
(3) Pemeriksaan dilakukan secara administratif di kantor dan selanjutnya dilakukan crod cek
dengan kondisi riil hasil kegiatan di lapangan
3
Anggaran Rumah Tangga BUMDes " KAWI RANI ”

(4) Melaporkan hasil pengawasan secara tertulis kepada rapat anggota.


(5) Hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Penasihat BUMDes secara periodic setiap bulan dan
dilaporkan secara kolektif minimal 1 (satu) tahun sekali kepada masyarakat pada forum
Musyawarah Desa Pertanggungjawaban BUMDes

Bagian Keempat
Hak, Kewajiban dan Wewenang Penasihat

Pasal 10

(1) Penasihat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak :


a. mendapatkan tunjangan/insentif
b. menggunakan fasilitas sarana prasarana yang dimiliki BUMDes untuk kelancaran
pengelolaan BUMDes “KAWI RANI“
(2) Penasihat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban :
a. memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan pengelolaan
BUMDes “KAWI RANI“
b. memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan BUMDes “KAWI RANI“ dan
c. mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUMDes “KAWI RANI“
(3) Penasihat berwenang :
a. meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang menyangkut
pengelolaan usaha desa, dan
b. melindungi usaha desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja BUMDes
“KAWI RANI“
c. memberikan pembinaan terhadap semua pengurus kelembagaan BUMDes yang terdiri
dari Pengawas, pelaksana operasional dan pengelola Unit Usaha
d. memberikan peringatan dan teguran sesuai kebutuhan dalam uapaya pengawalan dan
pelaksanaan target kerja yang telah ditetapkan musyawarah desa
e. memanggil dan meminta keterangan dari semua pengurus kelembagaan BUMDes untuk
mendapatkan data dan keterangan yang diperlukan atas pengaduan atau permasalahan
yang ada sebelum dibahas pada forum Musyawarah desa.
f. Menonaktifkan smenetara pengurus BUMDes sesuai bukti dan fakta yang ada
berdasarkan laporan pengawas
g. Mengusulkan diadakannya musyawarah desa khusus untuk membahas permasalahan
yang memerlukan ketetapan musyawarah desa.

Bagian Kelima
Hak, Kewajiban dan Wewenang Pelaksana Operasional

Pasal 11

(1) Pelaksana Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak :


a. mendapatkan tunjanganinsentif;
b. menggunakan fasilitas sarana prasarana yang dimiliki BUMDes untuk kelancaran
pengelolaan BUMDes “KAWI RANI“
(2) Pelaksanaan Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban :
a. melaksanakan dan mengembangkan BUMDes “KAWI RANI“ agar menjadi lembaga
yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat desa;
b. menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi desa untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Desa;
c. melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian desa lainnya.
4
Anggaran Rumah Tangga BUMDes " KAWI RANI ”

(3) Pelaksana Operasional berwenang :


a. membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha BUMDes setiap bulan;
b. membuat laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUMDes setiap bulan;
c. membuat laporan perkembangan unit-unit usaha BUMDes kepada masyarakat desa
melalui Musyawarah Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun;
d. memberikan laporan pertanggungjawaban akhir tahun berjalan melalui musyawarah
desa

Bagian Keenam
Hak, Kewajiban dan Wewenang Pengawas

Pasal 12

(1) Pengawas dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak :


a. menggunakan fasilitas sarana prasarana yang dimiliki BUMDes untuk kelancaran
pengelolaan BUMDes “KAWI RANI“ ;
b. mendapatkan pelatihan;
c. memperoleh informasi tentang permasalahan yang ada di BUMDes ;
d. mendapatkan tunjangan/insentif dengan bukti kerja laporan hasil pemeriksaan audit
administrasi dan supervisi lapangan.
(2) Pengawas dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban menyelenggarakan
musyawarah/rapat umum untuk membahas kinerja BUMDes sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun sekali;
(3) Pengawas berwenang menyelenggarakan musyawarah/rapat umum Pengawas untuk :
a. pemilihan dan pengangkatan pengawas;
b. penetapan kebijkan pengembangan kegiatan usaha dari BUMDes, dan
c. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana Operasional.

Bagian Ketujuh

Kode EtikPelaksana Operasional

Pasal 13

(1) Tidak boleh menerima imbalan, hadiah atau komisi dari pihak lain dengan tujuan demi
kepentingan pribadi atau golongan/kelompok tertentu
(2) Tidak boleh memalsukan bukti transaksi keuangan
(3) Tidak boleh memanipulasi data-data laporan keuangan
(4) Tidak boleh menyalahgunakan wewenang/jabatan demi kepentingan pribadi atau
keuntungan pribadi
(5) Tidak boleh melanggar norma sosial
(6) Sanksi, jika melanggar kode etik maka akan diberikan sanksi peringatan 1, 2 dan terakhir
diberhentikan

Bagian Kedelapan
Kode Etik Pengawas
Pasal 14

(1) Dalam melaksanakan tupoksinya pengawas harus bersikap Independen dan obyektif
(2) Tidak boleh menerima suap dalam melaksanakan tupoksinya yang dapat berakibat pada
hasil pemeriksaan yang tidak independen dan obyektif.
(3) Sanksi, jika melanggar kode etik maka akan diberikan sanksi peringatan 1, 2 dan terakhir
diberhentikan
5
Anggaran Rumah Tangga BUMDes " KAWI RANI ”

BAB V
SANKSI PENGELOLA
Pasal 15

Sanksi berupa :

(1) Sanksi pemberhentian;


(2) Sanksi lain yang bertujuan untuk pembinaan, pembelajaran, dan peningkatan kinerja, antara
lain :
a. Permohonan maaf pada masyarakat melalui musyawarah desa
b. Reposisi jabatan
c. Penundaan kenaikan insentif
d. Penonaktifan sementara selama satu bulan tanpa insentif
e. Pemotongan insentif
f. Penetapan bentuk sanksi ini akan disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang
dilakukan
(3) Diajukan melalui jalur hukum yang berlaku

BAB VI
UNIT USAHA BUMDes
Pasal 16

PENGELOLA UNIT USAHA BUMDes

1. Unit Usaha dibentuk oleh BUMDes, bersifat tetap yang berfungsi dan bertanggungjawab
dibidang pengelolaan dan pengembangan usaha yang dimiliki BUMDes.

2. Tugas Pokok dan Tanggung Jawab Pengelola Unit Usaha BUMDes adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas-tugas pengelolaan unit usaha yang dimandatkan oleh Musyawarah
Desa
b. Melaksanakan pengelolaan Unit Usaha agar senantiasa berjalan dengan baik dan dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai tujuan didirikannya unit usaha
c. Membuat rencana kerja dan target pendapatan Unit Usaha yang dikelolanya berdasarkan
potensi yang dimiliki
d. Melaksanakan pengelolaan keuangan unit usaha agar efisien dan berdaya guna serta
menghasilkan keuntungan bagi pengambangan unit usaha dan pendapatan asli desa
e. Membuat laporan perkembangan kegiatan dalam bentuk laporan bulanan yang ditujukan
kepada Pembina BUMDes secara periodik sebulan sekali
f. Membuat laporan pertanggungjawaban hasil pengelolaan kegiatan kepada Masyarakat
melalui Musyawarah Desa sedikitnya sekali dalam setahun
g. Mengembangkan unit usaha dalam upaya pencapaian Visi, Misi, dan Tujuan BUMDes

3. Ketentuan Kepengurusan Unit Usaha BUMDes :


a. Pengelola Unit Usaha sedikitnya terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara dan dapat
ditambah staft sesuai kebutuhan dengan persetujuan Musyawarah Desa.
b. Hubungan antar Pengelola Unit Usaha dan Kelembagaan BUMDes yang lain bukan
merupakan suami istri, saudara sekandung, anak, ayah, dan ibu.
c. Pengelola Unit Usaha bukan merupakan personil penyelenggara pemerintahan desa
(anggota BPD atau perangkat pemerintah desa)
d. Pengelola Unit Usaha diangkat dan diberhentikan oleh Musyawarah Desa sesuai ketentuan.

4. Persyaratan Menjadi Pengurus Unit Usaha BUMDes, sebagai berikut :


a. Merupakan warga Desa Wonosari dan berdomisili di wilayah Desa Wonosari dibuktikan
dengan KTP dan KK serta Alamat Domisili tempat tinggal
b. Berpendidikan minimal SLTP atau sederajat.
c. Usia maksimal pada saat seleksi adalah 50 tahun.
d. Berkelakuan baik.
e. Bukan perangkat desa atau anggota BPD.

6
Anggaran Rumah Tangga BUMDes " KAWI RANI ”

5. Sanksi Bagi Pengelola Unit Usaha dapat berupa :


a. Sanksi pemberhentian.
b. Sanksi lain yang bertujuan untuk pembinaan, pembelajaran dan peningkatan kinerja.

6. Penerapan sanksi pemberhentian bagi Pengelola Unit Usaha, dalam masa jabatannya sebagai
Pengelola Unit Usaha, apabila :
a. Mencalonkan diri sebagai perangkat desa dan anggota legeslatif
b. Mangkir bekerja (tidak menjalankan Tupoksinya) selama 15 hari berturut-turut
c. Menyalahgunakan / menyelewengkan dana-dana yang dikelola
d. Terlibat dalam tindak pidana
e. Membuat laporan fiktif untuk kepentingan pribadi atau kelompok/golongan tertentu yang
dapat merugikan masyarakat
f. Mengundurkan diri
g. Melanggar kode etik Pengelola Unit Usaha

7. Kode Etik Personil Pengelola Unit Usaha :


a. Tidak boleh menerima imbalan, hadiah atau komisi dari pihak lain berupa apapun dengan
tujuan untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu
b. Tidak boleh memalsukan bukti transaksi keuangan.
c. Tidak boleh memanipulasi data-data laporan keuangan.
d. Tidak boleh menyalahgunakan wewenang/jabatan demi kepentingan Pribadi atau
keuntungan pribadi.
e. Tidak boleh menyalahgunakan uang yang dikelola Unit Usaha untuk kepentingan pribadi.
f. Tidak bekerja secara professional sesuai dengan jabatannya.
g. Tidak boleh terlibat dalam tindak pidana
h. Tidak boleh melanggar norma asusila yang berlaku di masyarakat

8. Bentuk sanksi lain selain pemberhentian sebagai Pengelola Unit Usaha, antara lain :
a. Permohonan maaf pada masyarakat melalui Musyawarah Desa.
b. Reposisi jabatan.
c. Penundaan kenaikan gaji dan tunjangan.
d. Penonaktifan sementara selama satu bulan tanpa gaji dan tunjangan
e. Pemotongan gaji dan tunjangan
f. Penetapan bentuk sanksi ini akan disesuaikan dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan

9. Pengelola Unit Usaha dapat ditetapkan kembali pada Forum Musyawarah Desa Pertanggung
jawaban BUMDes, jika :
a. Sepanjang laporan pertanggung jawaban Kinerja Unit Usaha BUMDes dapat diterima oleh
Peserta Musyawarah Desa dan bersedia memenuhi semua catatan yang diberikan oleh
peserta Musyawarah Desa
b. Bersedia menjalankan ketetapan Musyawarah Desa atas penilaian Kinerja Pengelola Unit
Usaha beserta sanksi yang diberikan

10. Masa Tugas Pengurus Unit Usaha BUMDes akan berakhir sampai yang bersangkutan mencapai
usia 70 tahun

11. Hak Pengelola Unit Usaha BUMDes , antara lain :


a. Menerima Insentife secara langsum setiap bulan atas pelaksanaan Tupoksinya yang
besarnya sesuai keputusan musyawarah desa dengan dibuktikan dengan laporan
pelaksanaan kerja yang disampaikan kepada Pembina BUMDes
b. Menerima Bonus tahunan atas prestasi kerja yang telah dicapai yang besarnya sesuai
keputusan musyawarah desa
c. Menggunakan inventaris Unit Usaha BUMDes dalam menjalankan Tupoksinya
d. Mendapatkan pendampingan dan bantuan hukum atas perkara yang dihadapi Unit Usahanya
dengan pihak lain, sesuai keputusan musyawarah desa
e. Mengajukan usulan biaya operasional Unit Usaha untuk didanai dari Rencana Pendapatan
dan belanja BUMDes dan atau dari anggaran APBDes

BAB VI
MASA BAKTI dan TATA ATURAN KEPENGURUSAN

Pasal 16

(1) Masa bakti Penasihat selama masih menjabat Kepala Desa.


(2) Masa bakti Pelaksana Operasional selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali
7
Anggaran Rumah Tangga BUMDes " KAWI RANI ”

(3) Masa bakti Pengawas selama 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali

BAB VII
TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS

Pasal 17

Tata cara pengangkatan dan pemberhentian pengurus

(1) Pelaksana Operasional dan Pengawas diangkat dan diberhenikan oleh Penasihat
berdasarkan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam musyawarah
desa/rembug desa.
(2) Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:
a. Masyarakat desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. Berdomisili dan menetap di desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
c. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap dan perhatian terhadap usaha ekonomi desa; dan
d. Pendidikan sekurang-kurangnya setingkat SMA/Madrasah Aliyah/SMK atau sederajat;
(3) Pelaksana Operasional dapat diperhentikan dengan alasan:
a. Meninggal dunia;
b. Telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BUMDes;
c. Mengundurkan diri;
d. Tidak mematuhi AD/ART BUMDes;
e. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat perkembangan
kinerja BUMDes;
f. Melanggar Kode etik;
g. Terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

BAB VIII
PENETAPAN JENIS USAHA

Pasal 18

(1) Jenis usaha BUMDes “KAWI RANI“ meliputi usaha-usaha :


a. Bisnis sosial yang memberikan pelayanan umum : air minum desa, lumbung pangan
usaha listrik desa dan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.
b. Bisnis penyewaan barang untuk melayani kebutuhan masyarakat desa : alat transportasi,
perkakas pesta, gedung pertemuan, rumah toko, tanah milik BUMDes dan barang
sewaan lainnya.
c. Bisnis berproduksi dan/atau berdagang : jasa pembayaran listrik, pulsa, perdagangan
hasil pertanian (perkebunan, peternakan, perikanan, agrobisnis dan hortikultura), sarana
produksi pertanian, dan jasa supplier serta jasa pelayanan lainnya
d. Bisnis keuangan : memberikan akses kredit dan peminjaman yang mudah diakses oleh
masyarakat desa
e. Bisnis usaha bersama sebagai induk unit-unit usaha yang dikembangkan masyarakat
desa baik skala lokal desa maupun kawasan perdesaan : desa wisata, industri kecil,
kerajinan rakyat dan kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha
lokal lainnya.
(2) Pengembangan usaha BUMDes dapat dikembangkan sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang ada.
(3) Unit Usaha yang akan dikembangkan yaitu Pengelolaan Sampah, Retribusi Wisata dan
Simpan Pinjam serta jenis usaha lain yang mempunyai potensi ekonomi dan mendukung
peningkatan Desa Wonosari sebagai Desa Wisata.

8
Anggaran Rumah Tangga BUMDes " KAWI RANI ”

Unit Usaha Desa

Pasal 19

Unit usaha akan diatur lebih lanjut di SOP masing-masing Unit Usaha

BAB IX
SANKSI DAN KEUNTUNGAN UNIT USAHA
Sanksi Unit Usaha
Pasal 20

(1) Bagi pemanfaat usaha BUMDes “KAWI RANI“ yang melanggar ketentuan dapat
dikenakan sanksi/hukuman

Pasal 21

(1) Keuntungan usaha berasal dari Unit Usaha BUMDes “KAWI RANI“ disesuaikan dengan
perkembangan pasar, dengan pertimbangan tidak membebani masyarakat dan kosumen
(2) Besarnya jasa usaha ditetapkan berdasarkan Musyawarah Umum dan diatur di SOP
masing-masing unit usaha:

BAB X
SUMBER PERMODALAN

Pasal 22

Permodalan keuangan dan harta benda BUMDes “ KAWI RANI“ berasal dari :
a. Penyertaan modal desa yang berasal dari APB Desa
b. Bantuan pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten yang
disalurkan melalui APB Desa
c. Kerjasama dengan pihak swasta/pihak ketiga
d. Hasil usaha

Pasal 23

(1) Modal BUMDes yang berasal dari pemerintah desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 12
huruf a, merupakan kekayaan desa yang dipisahkan.
(2) Modal BUMDes yang berasal dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten sebagaimana dimaksud Pasal 12 huruf b dapat berupa dana bantuan.

BAB XI
KEPAILITAN BUMDes

Pasal 24

(1) Kerugian yang dialami BUMDes menjadi beban BUMDes.


(2) Dalam hal BUMDes tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan kekayaan yang
dimilikinya, dinyatakan rugi melalui Musyawarah Desa.
(3) Unit usaha milik BUMDes yang tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan kekayaan
yang dimilikinya, dinyatakan pailit sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-
undangan mengenai kepailitan.

9
Anggaran Rumah Tangga BUMDes " KAWI RANI ”

BAB XII
KERJASAMA BUMDes Antar Desa dan PIHAK KETIGA
Bagian Kesatu
Kerjasama BUMDes Antar Desa

Pasal 25

(1) BUMDes akan melakukan kerjasama antar 2 (dua) BUMDes atau lebih
(2) Kerjasama antar 2 (dua) BUMDes atau lebih akan dilakukan dalam satu kecamatan atau
antar kecamatan dalam satu kabupaten/kota
(3) Kerjasama antar 2 (dua) BUMDes atau lebih harus mendapat persetujuan masing-masing
Pemerintahan Desa

Pasal 26

(1) Kerjasama antar 2 (dua) BUMDes atau lebih dibuat dalam naskah perjanjian kerjasama.
(2) Naskah perjanjian kerjasama antar 2 (dua) BUMDes atau lebih akan memuat :
a. subyek kerjasama
b. obyek kerjasama
c. jangka waktu
d. hak dan kewajiban
e. pendanaan
f. keadaaan memaksa
g. pengalihan aset dan
h. penyelesaian perselesihan
(3) Naskah perjanjian kerjasama antar 2 (dua) BUMDes atau lebih ditetapkan oleh Pelaksana
Operasional dari masing-masing BUMDes yang bekerjasama

Pasal 27

(1) Kegiatan kerjasama antar 2 (dua) BUMDes atau lebih dipertanggungjawabkan kepada Desa
masing-masing sebagai pemilik BUMDes
(2) Dalam hal kegiatan kerjasama antar unit usaha BUMDes yang berbadan hukum diatur
sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan tentang Perseroan Terbatas dan
Lembaga Keuangan Mikro

Bagian Kedua
Kerjasama dengan Pihak Ketiga

Pasal 28

(1) Dalam rangka pengembangan usaha, BUMDes melakukan kerjasama dengan Pihak Ketiga
dengan prinsip saling menguntungkan atas persetujuan penasihat
(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan :
a. Apabila kerjasama dimaksud memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki dan atau
dikelola BUMDes, dan atau yang mengakibatkan beban hutang bagi BUMDes, maka
rencana kerjasama tersebut harus mendapat persetujuan Penasihat dan Pengawas;
b. Apabila kerjasama dimaksud tidak memerlukan jaminan harta benda yang dimiliki atau
dikelola BUMDes dan tidak mengakibatkan beban hutang maka rencana kerjasama
tersebut cukup dilaporkan secara tertulis kepada Penasihat;
c. Kerjasama dimaksud tidak boleh bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

10
Anggaran Rumah Tangga BUMDes " KAWI RANI ”

BAB XIII
AZAS, MEKANISME PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
PELAKSANAAN BUMDes

Pasal 29

(1) Azas pengelolaan BUMDes :


a. Pengelolaan kegitaan BUMDes dilakukan secara transparan
b. Akuntabel (kaidah akuntasi)
c. Akseptabel (dukungan masyarakat)
d. Pengelolaan secara berkelanjutan, memberi saran dan bermanfaat bagi masyarakat
(2) Mekanisme pengelolaan BUMDes dilaksanakan dengan berpedoman pada azas pengelolaan
sebagaimana dalam ayat (1) dengan pengelolaan per unit usaha
(3) Pertanggungjawaban
a. Pelaksanaan operasional melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan BUMDes
kepada Penasihat yang secara ex-officio dijabat oleh Kepala Desa
b. BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Pemerintah Desa dalam membina
pengelolaan BUMDes
c. Pemerintah Desa mempertanggungjawabkan tugas pembinaan terhadap BUMDes
kepada BPD yang disampaikan melalui Musyawarah Desa
(4) Sistem pelaporan pertanggungjawaban dibuat dengan sistematika sebagai berikut :
a. Pendahuluan, memuat : latar belakang, maksud dan tujuan usaha
b. Kegiatan usaha, memuat : materi pelaksana/tenaga kerja, produksi,
penjualan/pemasaran, keuntungan dan kerugian
c. Hambatan, memuat : materi pengadaan bahan baku, pemasaran, tenaga kerja,
permodalan dan mitra usaha
d. Sistem pelaporan pertanggungjawaban, dibuat berdsarkan jenis usaha kegiatan.

BAB XIV
KEUANGAN DAN HARTA BENDA
Pasal 30

Pengurus wajib mengelola keuangan dan harta benda BUMDes “KAWI RANI” dengan sebaik-
baiknya guna mendapatkan daya guna yang setinggi-tingginya serta manfaat dan keuntungan
yang sebesar-besarnya bagi pertumbuhan dan perkembangan BUMDes.

BAB XV
PENGAWASAN EKSTERNAL
Pasal 31

Bila diperlukan Direksi BUMDes dapat bekerjasama dengan institusi/lembaga pemeriksa/Auditor


Independen lain untuk melakukan pemeriksaan/Audit seluruh lembaga bentukan BUMDes.

BAB XVI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
11
Anggaran Rumah Tangga BUMDes " KAWI RANI ”

Pasal 32

Perubahan Anggaran Rumah Tangga ( ART ) ini hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah
Desa

BABXVII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini dapat diatur kemudian melalui
keputusan pengelola BUMDes sebelum mendapat oleh musyawarah BUMDes.

Demikian Anggaran Rumah Tangga BUMDes “KAWI RANI“ ditetapkan oleh pengelola
BUMDes “KAWI RANI“ yang diberi kuasa oleh Musyawarah Desa.

Ditetapkan di : Wonosari
Pada tanggal : ......................... 2020

TIM PERUMUS
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

1. KETUA 1

2. SEKRETARIS 2

3. BENDAHARA 3

4. ANGGOTA 4

Mengetahui,

Penasehat Pengawas

( …………) ( …………………… )

12

Anda mungkin juga menyukai