72

Dari Promosi Pemecatan

Dalam sebuah bank, ada departemen surat-surat berharga yang mempekerjakan 4 pria
muda dan seorang pria yang lebih tua. Para direktur bank telah memutuskan bahwa mereka akan
mempromosikan pria yang lebih Tua tersebut dan satu pria muda, yang akan menggantikan yang
lebih tua itu setelah meninggalkan posisinya. Setelah menimbang-nimbang jasa yang diberikan
oleh setiap pria muda tersebut, akhirnya 1 dari 4 pria muda tersebut dipilih untuk posisis yang
baru dan menerima kenaikan gaji yang cukup besar. Mereka memutuskan untuk memberitahu
pria muda ini mengenai promosinya pada pukul 4 sore.
Pada jam makan siang, pria muda itu pergi ke cafetaria untuk makan. Salah satu direktur
berada dibelakang pria tersebut dalam jalur antrian, dengan beberapa orang lain diantara mereka.
Direktur itu melihat bahwa pria muda tersebut memilih makanannya, termasuk sepotong kecil
mentega. Tetapi ia menumpukan makanan lainnya di atas mentega tersebut, agar kasir kafetaria
tidak dapat melihatnya. Dengan cara ini dia dapat berbohong kepada si kasir mengenai makanan
yang ada di atas piring.
Siang itu para direktur bertemu dan memberitahu si pria muda bahwa tadinya mereka
bermaksud mempromosikannya. Tetapi karena ada yang dilihat oleh salah satu direktur di
kafetaria, mereka memutuskan untuk memecatnya. Mereka merasa bahwa mereka tidak dapat
memiliki seorang kepala departemen surat berharga di bank mereka yang berbohong dan
mencuri.
-Earl C. Willer (Kejujuran)
Lukas 16:10
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga setia dalam perkara-perkara
besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara yang kecil, ia tidak benar juga
dalam perkara-perkara yang besar.

Kerja keras, kejujuran, dan iman di dalam Tuhan dapat membawa Anda kemanapun Anda ingin
pergi di dalam kehidupan ini.
(Anonim)
Renungan:
Kejujuran bernilai tinggi di mata Tuhan dan manusia. Bayangkan sebuah hidup yang diisi
dengan kejujuran, dan didalamnya penuh limpahan berkat Allah. Itu bisa menjadi bagian dari
hidup kita. Kitalah yang bisa membuktikan bahwa kejujuran tidak mendatangkan kerugian,
namun bisa mendatangkan keuntungan baik di dunia ini maupun dalam kehidupan selanjutnya
kelak.
 79
Kejujuran Seorang Ayah
Penulis renungan harian Henry G. Bosch suatu kali menulis di daily Bread bahwa ketika
ia masih anak-anak, ia sering bekerja Bersama dengan Ayahnya selama musim panas. Ketika
meninggalkan rumah pada pagi hari, mereka akan berhenti di sebuah toko untuk membeli surat
kabar yang dapat mereka baca setiap istirahat minum kopi. Suatu hari, setelah tiba di tempat
kerja, ayah Henry menyadari bahwa ia telah mengambil dua surat kabar secara tidak sengaja,
karena surat kabar tersebut cukup tipis.
Setelah berpikir sejenak, sang ayah memutuskan untuk kembali ke toko tersebut dan
membayar untuk surat kabar ekstra itu. “Saya tidak ingin pemilik toko tersebut, yang bukan
orang Kristen, berpikir bahwa saya adalah orang yang tidak jujur,” kata Tuan Bosch.
Sekitar seminggu kemudian, beberapa barang yang mahal dicuri dari toko tersebut. Polisi
memperhitungkan bahwa pada saat pencurian tersebut terjadi, hanya ada 2 orang yang saat itu
sedang berbelanja - Tuan Bosch dan seorang pria lain. “Minggu kemarin ia sengaja terambil
olehnya.
Polisi pun menanyai pria yang satu lagi, dan kemudian menangkap orang tersebut yang
mengakui perbuatannya.
“Kejujuran ayah dan karakter Kristianinya tidak hanya meninggalkan kesan yang
mendalam bagi penjaga toko,” tulis Henry, “Tetapi tindakannya juga meninggalkan bekas yang
tak terhapuskan di dalam pikiran saya yang masih muda dan lembut.”
Amsal 3:32
Karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul
erat.

Bekerja dengan kasih, kejujuran, dan ketulusan adalah bentuk penyembahan kepada Tuhan
(Anonim)
Renungan:
Kejujuran membawa berkat bagi banyak orang di sekitarnya. Orang yang jujur dipimpin oleh
keputusannya. Tuhan tidak akan pernah menutup mata dan mengabaikan anak-anakNya yang
mau memilih untuk jujur, hal itu harus kita Imani dengan sungguh-sungguh.