Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 51- 61, November 2018 e-ISSN 2548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah


Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 51-61, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

SUPERVISI KLINIK DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN


SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI PERAWAT DI
RUMAH SAKIT
Nur Wahyu Puspitasari1, Nurkholis1, Febriana Tri Kusumawati1, Arif Puji Atmanto1,
Mohammad Zuhri1, Sulistiyaningsih1, M. Martono Diel1, Yudhanoorsanti Elmonita1,
Clara Agustina1, Meidiana Dwidiyanti2
1
Mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
2
Dosen Keperawatan Universitas Diponegoro
mdwidiyanti@gmail.com

Abstrak
Perawat memiliki berbagai kompetensi yang harus dikuasai dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien. Kompetensi perawat sangat luas, mencakup praktik profesional, etis, legal, peka budaya,
pemberian asuhan, manajemen asuhan keperawatan, pengembangan kualitas personal dan profesional.
Supervisi klinik menjadi syarat penting untuk memantau penerapan kompetensi perawat, sehingga dapat
tercipta kinerja yang memuaskan. Kinerja perawat yang belum mencapai standar yang telah ditetapkan
DEPKES RI, dapat mengakibatkan terjadinya tindakan – tindakan yang tidak sesuai SOP, kurang baiknya
dalam pemberian pelayanan keperawatan, sehingga menimbulkan cedera, kerugian, bahkan komplain dari
pasien dan masyarakat. Kejadian tersebut dapat menimbulkan penurunan kualitas pelayanan kesehatan
dan penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap profesi perawat. Oleh karena itu perlu adanya
solusi yang tepat untuk mempertahankan kualitas pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh supervisi klinik terhadap peningkatan kompetensi perawat. Penelitian ini menggunakan metode
sistematic review melalui pencairan database, scanning, dan screening 8 artikel dari 90 artikel yang
didapat. Hasil penelitian didapatkan adanya perbedaan pelayanan keperawatan, ditunjukkan dari
peningkatan kompetensi perawat yang berpengaruh terhadap kinerja perawat. Kinerja perawat
dipengaruhi oleh faktor internal yang meliputi kepatuhan dokumentasi keperawatan dan kepatuhan cuci
tangan five moment. Sedangkan faktor eksternal meliputi penurunan burnout, peningkatan lingkungan
kerja, dan penurunan risiko jatuh. Dari berbagai jurnal menunjukkan bahwa superfisi klinik dapat
memberikan dampak positif terhadap kinerja perawat baik secara internal maupu eksternal. Banyaknya
dampak positif supervisi klinik di rumah sakit dapat menjadi acuan agar supervisi klinik terus di lakukan
di rumah sakit. Adanya supervisi klinik yang dilakukan dengan tepat diharapakan kegiatan asuhan
keperawatan dapat terus ditingkankan sesuai kompetensi perawat.

Kata kunci: Supervisi klinik, perawat, kompetensi perawat, kinerja perawat

Abstract
Clinical supervision in nursing services as an efforts to improve nurse competency in hospitals. Nurses
have various competencies that must be mastered in providing nursing care to patients. Nurses'
competencies are very broad, covering professional, ethical, legal, cultural-sensitive practices, providing
care, nursing care management, developing personal and professional qualities. Clinical supervision is
an important requirement for monitoring the application of nurse competencies, so that satisfactory
performance can be created. The performance of nurses who have not reached the standards set by the RI
Ministry of Health, can result in actions that are not in accordance with the SOP, poor in providing
nursing services, causing injury, loss, even complaints from patients and the public. These events can
lead to a decrease in the quality of health services and a decrease in the level of public trust in the
nursing profession. Therefore it is necessary to have the right solution to maintain service quality. This
study aims to determine the effect of clinical supervision on improving nurse competency. This research
uses sistematic review method through database disbursement, scanning, and screening 8 articles from
90 articles obtained. The results showed that there were differences in nursing services, indicated by an
increase in nurses 'competencies which had an effect on nurses' performance. Nurse performance is
influenced by internal factors which include compliance with nursing documentation and compliance
with five-moment hand washing. While external factors include a decrease in burnout, an increase in the
work environment, and a reduced risk of falling. From various journals, it was shown that clinical
superfissions can have a positive impact on the performance of nurses both internally and externally. The
many positive effects of clinical supervision in hospitals can be a reference for clinical supervision to

51
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 51 - 61, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

continue at the hospital. The existence of clinical supervision carried out appropriately is expected that
nursing care activities can continue to be increased according to nurses' competencies.

Keywords: Clinical supervision, nurses, nurse competencies, nurse performance

Pendahuluan asuhan keperawatan minimal 75%


Keperawatan merupakan bentuk (Siahaan, 2012).
pelayanan profesional yang di dasarkan Kinerja perawat yang buruk atau
pada ilmu keperawatan. Pada belum mencapai standar yang telah
perkembangannya ilmu keperawatan selalu ditetapkan DEPKES RI, dapat
mengikuti perkembangan ilmu lain, mengakibatkan terjadinya tindakan –
mengingat ilmu keperawatan merupakan tindakan yang tidak sesuai SOP, kurang
ilmu terapan yang selalu berubah baiknya dalam pemberian pelayanan
mengikuti perkembangan zaman. keperawatan, sehingga menimbulkan
Demikian juga dengan pelayanan cedera, kerugian, bahkan komplain dari
keperawatan di indonesia, harus mampu pasien dan masyarakat. Terjadinya hal ini
memberikan pelayanan kepada masyarakat pada sebuah institusi pelayanan kesehatan,
secara profesional sesuai dengan tuntutan akan menimbulkan penurunan kualitas
zaman dan kompetensinya (Lestari, 2014). pelayanan kesehatan dan menurunnya
Perawat memiliki berbagai tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
kompetensi yang harus dikuasai dalam profesi perawat (Yanti, 2013).
memberikan asuhan keperawatan kepada Perawat perlu mulai berbenah untuk
pasien. Kompetensi perawat sangat luas, mengurangi dampak yang diakibatkan oleh
mencakup praktik profesional, etis, legal, kurang baiknya kinerja dan kompetensi
peka budaya, pemberian asuhan, perawat, salah satunya dengan melakukan
manajemen asuhan keperawatan, supervisi klinik. Supervisi klinik
pengembangan kualitas personal dan berorientasi pada masalah klinik pasien
profesional. Dalam praktik profesional, dan dilaksanakan oleh kepala ruang kepada
perawat perlu memperhatikan segala hal ketua tim dan ketua tim kepada perawat
yaitu kepatuhan cuci tangan, memonitoring pelaksana. Pelaksanaan supervisi klinik
risiko jatuh, beban kerja/ burn out, hingga misalnya tentang pelaksanaan dokumentasi
hal yang tidak kalah penting yaitu asuhan keperawatan, interaksi perawat
dokumentasi. Dokumentasi keperawatan kepada pasien, dan pelaksanaan program
merupakan hal krusial sebagai bukti dan kolaborasi dengan tim kesehatan. Supervisi
pertanggungjawaban atas tindakan klinik menjadi prasyarat penting dalam
keperawatan. Setiap detail tindakan melakukan asuhan keperawatan yang
keperawatan harus dilakukan dengan baik bermutu.
dan benar penuh dengan tanggung jawab
sesuai dengan kompetensi masing – Metode
masing perawat (Ponco, 2016). Design review disajikan dalam
Kompetensi tindakan keperawatan bentuk sistematik review terhadap
yang telah berjalan selama ini masih jauh beberapa literatur, dimana pencarian
dari harapan dan tujuan pemerintah. literatur dilakukan secara komprehensif
Berdasarkan hasil penelitian di rumah sakit terhadap clinical and academic research
tingkat 2 putri hijau medan tahun 2015 dari beberapa database untuk mendapatkan
menunjukkan bahwa kinerja perawat evidence yang relevan. Pencairan database,
belum mencapai target yakni sebanyak scanning, dan screening artikel dilakukan
71% memberi asuhan keperawatan, secara mandiri oleh kelompok. kelompok
padahal menurut DEPKES RI standar mengikuti syarat dalam pemenuhan kriteria
pencapaian kinerja dalam pemberian inklusi pada artikel. Kriteria inklusi dengan
memilih artikel dari hasil penelitian
52
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 51-61, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

kuantitatf dengan desain Randomized tersebut, didapatkan 90 artikel. Artikel


Control Trial atau Control Trial, cohort difilter sesuai dengan kriteria inklusi yang
dan case control. Intervensi dilakukan di diinginkan, 80 artikel tidak termasuk
rumah sakit dan dilakukan pada profesi dalam inklusi. Dari 10 artikel yang sesuai
perawat. Intervensi yang dilakukan adalah dengan kriteria inklusi, hanya 8 artikel
memberikan atau meningkatkan tindakan yang akan direview karena 2 artikel
supervisi klinik yang memberikan abstrak dan tidak memberikan informasi
Outcome baik terhadap kegiatan di rumah yang lengkap tentang outcome supervise.
sakit maupun sumber daya manusia di Strategi pencarian artikel digambarkan
rumah sakit. Kriteria eksklusi digunakan pada alur diagram 1. Metode Pengkajian
untuk menfokuskan pada hasil review kualitas studi menggunakan tools CASP
terbaik, tidak diambil artikel yang berisi (Critical Appraisal Skill Program) yang
supervisi di ranah pendidikan, atau yang bertujuan untuk menilai kualitasnya
dilakukan pada siswa perawat maupun berdasarkan hasil kajian dari tools dan
pada profesi selain perawat. level Evidence artikel tersebut. Level
Strategi pencarian literature untuk Evidence yang digunakan berdasarkan
mendapatkan artikel terbaik guna National Institute For Clinical Excellence
mendukung evidence, pencarian literature (NICE). Ekstraksi data dilakukan oleh
dibatasi untuk literatur 6 tahun terakhir kelompok. Untuk memudahkan ekstraksi
(2013-2018), berbahasa Inggris dan terhadap artikel yang akan direview
Indonesia dan diidentifikasi menggunakan ditampilkan dalam bentuk tabel dengan
database elekronik internasional dari, format yang sesuai dengan pertanyaan
Proquest, Sciencedirect, Oxford, Caul, klinik yang telah ditentukan dengan
Chocraine, Springerlink, Cambridge, Ners metode PICO yang meliputi,
Media, Emerald, BMC nursing, Libgen, design/method, sample dan setting,
database elektronik nasional. Dengan intervention, compare, measurement,
menggunakan kata kunci clinical outcome (finding), appraisal worth to
supervision dan method, nursing, nurse, practice dan level evidence.
maka pencarian awal melalui index

90 Artikel

10 artikel inklusi 80 ArtikelEksklusi

2 Abstrak 8 Artikel lengkap 6 Duplikasi 74 artikel

8 artikel yang akan


direview

Gambar 1.Diagram Alur: Strategi pencarian Artikel/jurnal yang direview

Hasil kriteria inklusi yakni jurnal yang


Pada artikel ini dari 90 artikel jurnal menggunakan metode kuantitatif dengan
yang didapatkan, kemudian dipilih sesuai desain RCT, case control, quasi
53
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 51 - 61, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

eksperimen, cross oberservation. Sehingga Berikut jabaran dari 8 artikel jurnal yang
diapatkan sejumlah 8 jurnal yang dianalisa. didapatkan:

Tabel 1
Hasil review 8 artikel jurnal
No Autthor, Tahun, Judul/Kategori Instrumen Populasi/ Intervensi Outcame
Vol, Page judul sampel
1. Nunik Wahyu Pengaruh lembar Populasi : Dilakukan Kelengkapan
Lestari, Erni Supervisi observasi semua perawat supervisi metode dokumentasi
Suprapti, Achmad Metode Klinik checklist yang bekerja klinik pada asuhan
Solecha Terhadap dokumentasi di ruang kelengkapan keperawatan
2014 Kelengkapan asuhan Flamboyan dokumentasi semakin baik
Dokumentasi keperawatan dan Kenanga. Asuhan dan lengkap,
Asuhan sampel : Keperawatan kelengkapan
Keperawatan perawat dokumentasi
di RSUD . H bangsal dimasing bagian
Soewondo penyakit menunjukan
Kendal dalam Ruang peningkatan
Flamboyan
dan Ruang
Kenanga
RSUD Dr. H.
Soewondo
Kendal (35
responden)
2. Dewi Pengaruh Observasi, Populasi: Kinerja perawat Ada perbedaan
Mustikaningsih Supervisi cross semua perawat pelaksana diukur kinerja perawat
Jurnal Klinik Ketua observation pelaksana sebelum ketua tim pelaksana
Keperawatan tim model 4S oleh yang bekerja mendapat dalam metoda
Aisyiyah (JKA) terhadap peer di ruang rawat pelatihan dan asuhan
Volume 1, Nomor kinerja assessment inap bimbingan keperawatan tim
1, Juni 2014 perawat menjadi Rumah Sakit supervisi klinik sebelum dan
pelaksana range Muhammadiy model sesudah
dalam metode observasi ah Bandung ( 4S dan sesudah mendapat
asuhan . 105 orang) sebagai efek dari supervisi
keperawatan dan semua pelatihan dan klinik dari ketua
Tim perawat bimbingan tim yang dilatih
pelaksana supervisi klinik dan
yang bekerja tersebut. dibimbing
di ruang rawat Responden di atas supervisi klinik
inap dibagi ke dalam model 4S pada
Rumah Sakit dua kelompok, kelompok
Al-Islam yaitu praktik intervensi
Bandung (152 kolaborasi dan
orang) pengembangan
Rasio sample profesi
size untuk metoda asuhan
kedua keperawatan tim.
kelompok =
1:1, besar
sampel
penelitian
tiap kelompok
adalah 39
3. Naglaa EL- Effect of Seluruh kepala Data dikumpulkan Terdapat
shawadfy Saleh, Clinical - clinical ruang perawat dari 2 kelompok peningkatan
2Wafaa Fathi Supervision supervisio (69 orang) dan yakni kelompok yang signifikan
Sleem, 3Ahlam Program for n sataff perawat kepala perawat pengetahuan
Mahmoud EL- Head Nurses knowledge yang bekerja dan kelompok perawat
54
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 51-61, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Shaer, Volume 4, on Quality questionna di Kafer El- staff perawat berkaitan


Issue 6 Ver. V Nursing Care ire, Sheikh dengan
(Nov. - Dec. 2015), - General supervisi klinik.
Mancheste Hospital.
r Clinical
Supervisio
n Scale
and
- Quality of
Nursing
Care
observatio
n sheet
4 Bev O’Connell, Team Clinical Work 36 Staf Kuisioner WEQ Tim Supervisi
Cherene M. Supervision in Environment perawat dan diisi oleh klinik dapat
Ockerby, Susan Acute Questionnair bidan di dua partisipan, setelah merupakan
Johnson, Helen Hospital e (WEQ; bangsal di itu diadakan fokus strategi untuk
Smenda, and Wards: Severinsson rumah sakit grup untuk meningkatkan
Tracey K. A Feasibility & Kamaker, swastadi memberikan lingkungan
Bucknall, 2015 Study 1999) Melbourne perspektif kerja yang lebih
Australia kualitatif tentang sehat dengan
berumur 21-25 penerimaan Team hasil yang
tahun Supervisi klinik positif bagi staf
individu, tim
bangsal, pasien
dan organisasi
pelayanan
kesehatan
5 Sri Hananto Ponco, penerapan kuesioner Sampel adalah Supervisi klinik di Pelaksanaan
Virgianti Nur supervisi 42 perawat 6 ruang rawat supervisi klinik
Faridah, 2016 klinik kepala pelaksana inap akan
ruang untuk RSUD Kepala ruang meningkatkan
meningkatkan Bojonegoro diberikan pelaksanaan
pelaksanaan pelatihan cuci tangan lima
cuci tangan supervisi klinik. momen Rumah
lima momen Data diambil Sakit di
perawat sebelum diberikan Bojonegoro
pelaksana pelatihan (p=0.000,
RSUD supervisi klinik p<0.05).
Bojonegoro dan setelah
diberikan
pelatihan.
6 Sandra Cruz, Luís Improving the Pengkajian 132 pasien Pelaksanaan - Perawat
Carvalho, Elsa evaluation of dan yang dirawat model supervisi menerapkan
Lopes risk of fall monitoring antara tanggal klinik dengan MFS dengan
through resiko jatuh 19 Maret s/d melakukan benar 69,2%
2016 clinical dengan 19 Mei 2014 observasi - Resiko jatuh
Vol. 217 supervision: Morse Fall Criteria terhadap dimonitor 48jam
p. 382-388 an evidence Scale® inklusi: pasien pengkajian resiko dalam 98,5%
(MFS) dirawat lebih jatuh kasus dengan
Procedia - dari 24 jam, menggunakan MFS
Social and Pelaksanaan bukan pasien MFS yang - terjadi
Behavioral model yang pernah dimonitor dan peningkatan
Sciences supervisi dirawat didokumentasikan dalam
klinik sebelumnya dalam catatan pengkajian dan
keperawatan monitoring
resiko jatuh
dengan MFS
dan
berhubungan
55
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 51 - 61, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

dengan
pelaksanaan
model supervisi
klinik
- setelah
pelaksanaan
model supervisi
klinik pada
perawat, ada
banyak
intervensi
keperawatan
yang cocok
untuk
mengidenfikasi
rersiko jatuh
7 Kristaps Circenis, Supervision in MBI Individual Pengukuran Supervisi
Jekaterina Nursing L (Maslach supervision 30 dilakukan menurunkan
Jeremejeca, Inga Latvian Burnout orang, control sebelum dan burnout,
Millere, Liana Sample Study. Inventory) group : 30 setelah supervisi. membantu
Deklaca, Artuts dengan orang Menggunakan perawat
Paparde, Velga pengukutan Perawat human services memahami
Sudraba emotional mental health surveyvariant dirinya dengan
2015. 2015. 86-91 exhaustion, yang yang ditranslate di baik, emosi, dan
depersionalis teregistrasi Ltvian. Ssetiap aspek kebiasaan
ation, dan partisipan mengisi
personal kuesioner survey
accomplish dan kepuasan
ment. setelah mengikuti
supervisi.
8 Asghar The effect of Observasi 32 responden Tahap intervensi, Model supervisi
Khalifehzadeh clinical dan terdiri atas 12 peneliti keperawatan
Esfahani supervision kuesioner perawat di menghadiri klinik dapat
, Fatemeh model on high karakteristik ICU, 13 bangsal, dan diterapkan
Ramezany alert demografi perawat di setiap subjek sebagai sistem
Varzaneh medication dan 5 daftar ICU II, 4 memberikan obat terorganisir
, Tahereh Changiz safety in periksa dari perawat di dan daftar periksa untuk
2016, 482-486 intensive care “program ICU III dan 3 dicentang. Daftar meningkatkan
units nurses instruksi PERAWAT periksa ini dibuat fungsi perawat
keselamatan DI CCU RS dengan konsensus dalam
journal of obat berisiko Al Zahra antara peneliti mengurangi
nursing and tinggi” sebagai supervisor kesalahan
midwifery dan perawat pengobatan dan
research sebagai yang kejadian buruk
diawasi. Setelah dalam
intervensi, pemberian obat
peneliti berisiko tinggi
mengevaluasi (ICU)

Pembahasan minimal (Cross, 2010). Hasil analisis


Supervisi klinik meningkatkan penelitian yang dilakukan oleh Lucia tahun
kepercayaan dan hubungan dengan 2004 di Rumah Sakit Elizabeth Semarang
supervisor, dan kemampuan menunjukkan bahwa sesudah penerapan
mendiskusikan masalah sensitif yang supervisi klinik terdapat peningkatan
terjadi di tempat kerja. Cross, Moore, dan kompetensi secara bermakna dengan
Ockerby menyatakan supervisi klinik dapat (p.value 0.000), score rata - rata sebelum
diimplementasikan dalam lingkungan yang supervisi klinik (6.88) menjadi (13.02)
sibuk dengan sumber daya manusia (Lucia, 2004).
56
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 51-61, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Berdasarkan penelitian yang dapat menghambat kinerja perawat. Hasil


dilakukan oleh Asghar dalam jurnalnya yang didapatkan bahwa melalui supervisi
yang berjudul The Effect of Clinical mampu menjadi motivasi bagi diri sendiri.
Supervision Model on High Alert Supervisi juga melatih emosi, mengajarkan
Medication Safety in Intencive Care Units perawat untuk memberi performance yang
Nurses menunjukkan adanya perbedaan terbaik.Pabundu (2006) juga menjelaskan
yang signifikan pada nilai rata – rata bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat
pemberian pengobatan menggunakan obat mempengaruhi kinerja karyawan yakni :
– obatan resiko tinggi (heparin, warfarin, a. Faktor internal
norepinephrine, dobutamin, dan dopamin) Faktor internal adalah suatu hal yang
sebelum dan sesudah dilakukan supervisi berhubungan dengan kecerdasan,
klinik. Penelitian tersebut menyimpulkan keterampilan, kestabilan emosi, emosi
bahwa pelaksanaan supervisi klinik di serta sifat individu( sikap, kepribadian,
ruang Intensive Care Unit dapat fisik, keinginan, motivasi, umur, jenis
meningkatkan status keselamatan dan kelamin, pendidikan, pengalaman kerja,
keamanan penggunaan obat – obatan latar belakang dan budaya dan lain
resiko tinggi (high alert medication) sebagainya).
(Esfahani, 2017). 1) Meningkatkan kepatuhan pelaksanaan
1. Kinerja keperawatan dokumentasi keperawatan
Kinerja merupakan hasil atau fungsi Berdasarkan hasil penelitian sebelum
kegiatan individu ataupun kelompok di dilakukan supervisi metode klinik
sebuah organisasi yang dapat dipengaruhi didapatkan 26 (74,3%) dokumentasi
oleh berbagai faktor untuk mencapai asuhan keperawatan dalam kategori kurang
tujuan yang diinginkan (Pabundu, 2006). lengkap. Alasan perawat jarang untuk
Pada jurnal penelitian yang dilakukan oleh melengkapi dokumentasi asuhan
Mustikaningsih, didapatkan bahwa keperawatan salah satu faktornya karena
terdapat pengaruh supervisi klinik model kurangnya pengawasan, pengontrolan
4S terhadap kinerja perawat di rumah terhadap dokumentasi asuhan keperawatan.
sakit. Sejalan dengan penelitian yang Setelah 3 hari dilakukan supervisi metode
dilakukan oleh Zahara, Sitorus dan Sabri klinik terjadi peningkatan dari 26 (74,3%)
(2011) yang menjelaskan bahwa terdapat dokumentasi asuhan keperawatan tidak
hubungan yang signifikan antara supervisi lengkap menjadi 25 (71,4%) dokumentasi
klinik dengan motivasi kerja perawat. asuhan keperawatan dalam kategori
Melalui motivasi kerja yang tinggi maka lengkap. Didapatkan 87,20% perawat
secara langsung akan meningkatkan kerja menuliskan dokumentasi pengkajian secara
perawat. Mandagi, Umboh, dan Ratu lengkap, 59,45% dokumentasi diagnosa
(2015) juga menjelaskan bahwa terdapat dan intervensi dituliskan secara lengkap,
beberapa faktor yang mempengaruhi 94,28% dokumentasi implementasi
kinerja perawat diantaranya motivasi, dituliskan secara lengkap dan 87,5%
supervisi, dan penghargaan. Supervisi dokumentasi evaluasi dituliskan secara
memiliki peranan penting dari manajemen lengkap (Lestari, Wahyu, Suprapti,
keperawatan. Kondisi tersebut dikarenakan Solechan. 2014).
melalui supervisi dapat mengatasi masalah Supervisi yang dilakukan pada saat
yang ada di dalam organisasi dengan cepat. perawat pelaksana menuliskan atau
Peran supervisi sangat erat dengan fungsi mengisi dokumentasi sehingga supervisor
kepemimpinan. Pemimpin atau supervisor dapat mengecek langsung hasil
dapat dianggap sebagai figur ayah di mana dokumentasi yang dilakukan perawat
dapat mengawasi, mengarahkan dan pelaksana dan memberikan motivasi untuk
menampung segala keluhan berkaitan melengkapi dokumentasi. Hal ini
pekerjaan meupun masalah pribadi yang menunjukan bahwa supervisi yang
57
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 51 - 61, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

dilakukan dengan baik akan meningkatkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
pendokumentasian asuhan keperawatan. internal yakni meliputi sikap perawat, dan
Penelitian menyebutkan bahwa ada kebiasaan. Sedangkan faktor eksternal
perbedaan yang bermakna antara kinerja diantaranya jumlah peralatan/ sarana,
perawat yang disupervisi kepala ruang perbandingan tenaga perawat dan pasien.
dilatih dan dibimbing 6 kali dan 3 kali Adanya faktor internal dan eksternal yang
dengan yang disupervisi kepala ruang mempengaruhi proses dokumentasi
dilatih tidak dibimbing dengan nilai p menunjukkan bahwa perlu adanya
value=0,016. bimbingan dan pengawasan proses
Pada jurnal dijelaskan bahwa dokumentasi dalam bentuk supervisi
terdapat peningkatan kelengkapan klinik.
dokumentasi setelah dilakukan supervisi 2) Meningkatkan kepatuhan cuci tangan
klinik. Sejumlah 26 dokumentasi asuhan five moment
keperawatan tidak lengkap sebelum Berbagai penelitian dankonsep teori
dilakukan supervisi klinik, sedangkan di temukan berbagai faktor
setelah supervisi klinik terdapat 25 yangmempengaruhi pelaksanaan cuci
dokumentasi asuhan keperawatan dalam tangan limamomen antara lain adalah
kategori lengkap. Kondisi tersebut supervisi ataupengawasan, pengetahuan,
menunjukkan bahwa terjadi perubahan pendidikan,kepemimpinan, fasilitas atau
kelengkapan pengisian dokumentasi infrastruktur,motivasi, pengalaman dan
asuhan keperawatan setelah dilakukan pelatihan(Kurniadi, 2013). Terdapat
supervisi. Kondisi tersebut sesuai dengan perbedaan yang bermakna pelaksanaan
penelitian yang dilakukan oleh Herdiana cucitangan lima momen sebelum dan
dan Rosa (2011) yang mendapatkan hasil sesudahditerapkan supervisi klinik Rumah
adanya pengaruh yang bermakna fungsi Sakit diBojonegoro (p=0.000, p<0.05). Hal
perencanaan dan pengarahan supervisor ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
keperawatan terhadap dkumentasi asuhan supervisi klinik kepala ruang akan
keperawatan. Manajerial supervisi klinik meningkatkanpelaksanaan cuci tangan
memiliki kontribusi untuk pelaksanaan lima momen.Supervisi dalam keperawatan
dokumentasi asuhan keperawatan di RS merupakansuatu proses pemberian sumber-
PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebesar sumber yangdibutuhkan perawat untuk
85%. Di dalam penelitian yang dilakukan menyelesaikantugas dalam rangka
oleh Diyanto menjelaskan bahwa terdapat pencapain tujuan yangtelah ditetapkan.
beberapa faktor yang dapat berpengaruh Melalui supervisi memungkinkan seorang
terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan manajer keperawatandapat menemukan
keperawatan diantaranya adalah berbagai kendala yangdihadapi dalam
perbandingan jumlah perawat dan pasien pelaksanaan asuhankeperawatan diruang
tidak seimbang, usia perawat, banyak yang bersangkutanmelalui analisis secara
dokter yang melengkapi dokumen catatan komprehensif.
medis, model pengisian asuhan Beberapa hasilpenelitian menyatakan
keperawatan yang terlalu panjang sehingga supervisi akanmeningkatkan kinerja
menyita waktu perawat untuk mengisinya. perawat, supervisi mempengaruhi
Wirawan, Novitasari dan Fiki Wijayanti kepuasan perawat pelaksana,supervisi
(2013) juga menegaskan bahwa terdapat meningkatkan kualitas perawatanluka,
hubungan spervisi kepala ruang terhadap supervisi meningkatkan perilaku
proses pendokumentasian asuhan keselamatan perawat, supervisi
keperawatan di Rumah Sakit Umum meningkatkanpelaksanaan program,
Daerah Ambarawa. Wirawan, Novitasari, supervisi meningkatkanpelaksanaan
dan Fiki menjelaskan bahwa faktor pemberian cairan intravena, dansupervisi
kelengkapan dokumentasi dipengaruhi akanmeningkatkan perilaku caring(Lilian,
58
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 51-61, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

2011; Tampilang, 2013; Widiyanto,2012; kerja dan memadai tidaknya alat-alat


Yulita, 2012; Akiyah, 2012; Kenny perlengkapan kerja. Adapun pengertian
&Allenby, 2012). menurut Simanjuntak (2003) menjelaskan
3) Faktor eksternal bahwa lingkungan kerja merupakan
Faktor internal merupakan faktor keseluruhan alat perkakas yang dihadapi,
yang mempengaruhi kinerja perawat yang lingkungan sekitarnya dimana seorang
dapat berasal dari luar individu tersebut bekerja, metode kerjanya, sebagai
meliputi peraturan ketenagakerjaan, pengaruh kerjanya baik sebagai perorangan
keinginan pelanggan, pesaing, kondisi maupun sebagai kelompok.
ekonomi, kebijakan organisasi, Salah satu yang dapat mempengaruhi
kepemimpinan, tindakan rekan kerja, jenis lingkungan kerja yang adaptif perlu adanya
latihan dan pengawasan, reward, dan supervisi klinik. Hal ini di dukung dengan
lingkungan sosial. penelitian (Bev O’Connell, Cherene M.
1) Menurunkan burnout Ockerby, Susan Johnson, Helen Smenda,
Hasil yang didapatkan bahwa and Tracey K. Bucknall, 2015) yang
supervisi dapat menurunkan burnout. menyatakan bahwa ada pengaruh Tim
Supervisi dapat membantu perawat Supervisi klinik terhadap meningkatkan
memahami dirinya dengan baik, emosi, lingkungan kerja yang lebih sehat dengan
dan aspek kebiasaan. Pengukuran hasil yang positif bagi staf individu, tim
dilakukan sebelum dan setelah supervisi bangsal, pasien dan organisasi pelayanan
menggunakan human services survey kesehatan. Ini juga didukung oleh
varian yang ditranslate di Latvian. Setiap penelitian Abdul Ghofar (2010) bahwa
partisipan mengisi kuesioner survey dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi
kepuasan setelah mengikuti supervisi. kepuasan kerja dan kinerja perawat.
2) Meningkatkan lingkungan kerja 3) Menurunkan resiko jatuh
Lingkungan kerja perlu diperhatikan Penerapan supervisi klinik
dalam sistem manajemen di suatu intansi, memberikan pengaruh pada berbagai
walaupun lingkungan kerja tidak menjadi aspek, salah satunya pada penurunan
sebuah proses produksi dari instansi resiko jatuh. Pada penelitian yang
tersebut, namun lingkungan kerja dilakukan oleh Sandra Cruz et al dalam
mempunya pengaruh terhadap hasil jurnalnya yang berjudul improving
produksi tersebut. Karena tentunya evaluation of risk of fall through clinical
lingkungan kerja akan bersinggungan supervision: an evidence bahwa resiko
dengan para karyawan instansi yang jatuh dapat dimonitor menggunakan
menjadi pelaksana produksi untuk instrumen morse fall scale. Serta dengan
mencapai hasil produksi bila lingkungan adanya supervisi klinik, terjadi
kerja tidak nyaman maka akan peningkatan dalam pengkajian dan
mempenguhi karyawan. Penelitian juga monitoring resiko jatuh oleh perawat.
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Setelah pelaksanaan model supervisi klinik
antara lingkungan kerja perawat dengan pada perawat, ditemukan adanya banyak
pelaksanaan praktek keperawatan intervensi keperawatan yang cocok untuk
(O’Connell, Bev; Cherene M. Ockerby; mengidentifikasi resiko jatuh (Cruz, 2016).
Susan Johnson; Helen Smenda; Tracey K.
Bucknall. 2015). Simpulan dan Saran
Secara definisi lingkungan kerja Supervisi adalah kegiatan
merupakan sesuatu yang ada di lingkungan keterampilan yang disadari dan disengaja
para pekerja yang dapat mempengaruhi bahwa penggunaan intervensi diperlukan
dirinya dalam menjalankan tugas seperti sehingga tujuan, kualitas refleksi dan
temperatur, kelembapan, ventilasi, pembelajaran terjadi. Hasil review dari
penerangan, kegaduhan, kebersihan tempat beberapa jurnal menunjukkan supervisi
59
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 51 - 61, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

klinik yang dilakukan di rumah sakit Circenis, Kristaps; Jekaterina Jeremejeca;


memiliki dampak positif bagi kegiatan Inga Millere; Liana Deklaca; Artuts
yang dilakukan di rumah sakit. Dampak Paparde; Velga Sudraba. 2015.
tersebut antara lain dapat meningkatkan Supervision in Nursing L Latvian
dokumentasi asuhan keperawatan, sebelum Sample Study. p. 86-91.
dilakukan supervisi klinik terdapat 25,7%
dokumentasi asuhan keperawatan yang Cross, W. Moore, A & Ockerby, S. 2010.
lengkap, setelah dilakukan supervisi terjadi Clinical Supervision Of General
peningkatan menjadi 71,4%, meningkat Nurses In A Busy Medical Ward Of
sebesar 45,7%. A Teaching Hospital. Contemporary
Kepatuhan pelaksanaan hand higiene Nurse: A Journal For The Australian
five moment sebelum supervisi 43,5%, Nursing Profession. 35(2), 245-253.
setelah dilakukan supervisi klinik doi: 10.5172/conu.2010.352.245
meningkat menjadi 83,9%, terjadi
peningkatan sebesar 40,4%. Kinerja Cruz, Sandra; Antonio; Luis Carvalho;
perawat setelah dilakukan supervisi klinik Paulino Sousa.2015. Clinical
mengalami peningkatan sebesar 23,75%. Supervision and Emotional
Ada perbedaan signifikan dalam Intelligence Capabilities:
pengelolaan emosi sehingga membantu EExcellence in Clinical Practice.
menurunkan Burnout perawat dengan Vol171, p. 153-157. Social and
membantu perawat memahami dirinya behavioral csiences. Sciendirect
dengan baik, emosi, dan aspek kebiasaan.
Supervisi klinik meningkatkan kualitas Cruz, Sandra; Luís Carvalho; Elsa Lopes.
lingkungan kerja yang lebih sehat dengan 2016. Improving The Evaluation of
hasil yang positif bagi staf individu, tim Risk of Fall Through Clinical
bangsal, pasien dan organisasi pelayanan Supervision: An Evidence. Procedia
kesehatan perawat. - Social and Behavioral Sciences
Supervisi klinik meningkatkan Vol. 217p. 382-388
pengkajian dan monitoring resiko jatuh.
Esfahani, Asghar Khalifehzadeh, Fatemeh
Supervisi klinik meningkatkan kualitas
Ramezany Varzaneh, Tahereh
pelayanan keperawatan khususnya dalam
Changiz. 2017.The Effect of Clinical
hal pemberian pengobatan menggunakan
Supervision Model on High
obat – obatan resiko tinggi (heparin,
AlertMedication Safety in Intensive
warfarin, norepinephrine, dobutamin, dan
Care Units Nurses. p.482-486.
dopamin).
Herdiana & Rosa. (2011). Pengaruh Fungsi
Daftar Pustaka Manajerial Supervisi Klinik
Abdul Ghofar. 2010. Pengaruh Terhadap Dokumentasi Asuhan
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Keperawatan Di RS Pku
Perawat Melalui Kepuasan Sebagai Muhammadiyah Yogyakarta. Bagian
Variabel Intervening. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen Rumah Sakit
Mahasiswa FEB. Unisma Malang Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Buus, Niels; Lisa Lynch; Henrik Gonge.
2016. Developing and Implementing Kurniadi, Anwar. (2013). Manajemen
‘Meta-Supervision’ for Mental Keperawatan dan Prospektifnya:
Health Nursing Staff Supervisees: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Fakultas
Opportunities and Challenges. The Kedokteran Universitas Indonesia.
Cognitive Behaviour Therapist vol.
9, e22, page 1 of 15
60
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 No 2, Hal 51-61, November 2018 Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Lestari, Nunik Wahyu; Erni Suprapti; Simanjuntak, Payaman J, 2003,


Achmad Solechan. 2014. Pengaruh Produktivitas Kerja Pengertian dan
Supervisi Klinik Terhadap Ruang Lingkupnya, Prisma, Jakarta.
Kelengkapan Dokumentasi Asuhan
Keperawatan Di RSUD H. Tika, Mohammad Pabundu. 2006. Budaya
Soewondo Kendal. Organisasi Dan Peningkatan Kinerja
Rahayu, Lucia Maria Tri. 2004. Pengaruh Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.
supervisi klinik terhadap kompetensi
perawat di Rawat Inap Rumahsakit Wirawan, Novitasari, Wiajayanti. (2013).
St. Elisabeth Semarang. Yogyakarta: Hubungan Antara Supervisi Kepala
Universitas Gadjah Mada. Ruang dengan Pendokumentasioan
Mandagi, Umboh, dan Ratu. (2015). Asuhan Keperawatan di Rumah
Faktor-faktor yang Berhubungan Sakit Umum Daerah Ambarawa.
dengan Kinerja Perawat dalam Jurnal Manajemen keperawatan.
menerapkan Asuhan Keperawatan di Vol.1, no.1, hal 1-6
Rumah Sakit Umum Bethesda
GMIM Tomohon. Jurnal e-Biomedik Wiyana, Muncul. (2008). Supervisi dalam
(eBm). Vol 3, no.3, hal 844-894 Keperawatan. Diambil pada tanggal
10 November 2017. Dari
Mustikaningsih, Dewi. 2014. Pengaruh http://www.akpermadiun.ac.id/index.
Supervisi Klinik Ketua Tim Model php?link=artikeldtl.php&id=3
4S Terhadap Kinerja Perawat
Pelaksana Dalam Metode Asuhan Yanti, R. Ida & Bambang Edi Warsito.
Keperawatan Tim. Jurnal 2013. Hubungan Karakteristik
Keperawatan Aisyiyah (JKA). Vol Perawat, Motivasi, Dan Supervisi
1, No 1. Dengan Kualitas Dokumentasi
Proses Asuhan Keperawatan. Jurnal
O’Connell, Bev; Cherene M. Ockerby; Managemen Keperawatan . Vol. 1,
Susan Johnson; Helen Smenda; No. 2. 107-114
Tracey K. Bucknall. 2015. Team
ClinicalSupervision in AcuteHospital Zahara, Sitorus, Sabri. (2011). Faktor-
Wards:A Feasibility Study Faktor Motivasi Kerja : Supervisi,
Penghasilan, dan Hubungan
Ponco, S. Hananto; Virgianti Nur Faridah. Interpersonal Memengaruhi Kinerja
2016. Penerapan Supervisi Klinik erawat Pelaksana. Jurnal
Kepala Ruang Untuk Meningkatkan Keperawatan Indonesia, vol 14 No.
Pelaksanaan Cuci Tangan Lima 2. Hal 73-82
Momen Perawat Pelaksana RSUD
Bojonegoro

Saleh, N.EL-shawadfy; Wafaa Fathi


Sleem;Ahlam Mahmoud EL-Shaer.
2015. Effect of Clinical Supervision
Program for Head Nurses on Quality
Nursing Care.Vol 4, Issue 6 Ver. V.

Siahaan, D. Natalia & Mula Tarigan. 2012.


Kinerja Perawat Dalam Pemberian
Asuhan Keperawatan Di Rumah
Sakit Tk Ii Putri Hijau Medan.

61

Anda mungkin juga menyukai