Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang ke orang lain dengan
tujuan tertentu. Proses penyampaian pesan menggunakan cara yang efektif akan
dapat mudah dipahami oleh penerima pesan. Penyampaian pesan ini dapat berupa
disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh si penerima pesan. Salah
satu aspek yang membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik adalah dalam
komunikasi yang dirancang secara khusus untuk tujuan meningkatkan nilai tambah
bagi pihak sasaran, yang sebenarnya dalam banyak hal adalah untuk meningkatkan
literasi pada banyak bidang yang bernuansa teknologi, komunikasi, dan informasi.
Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang telah mencakup segala macam
aspek pendidikan. Salah satu aspek pendidikan yang penting yaitu pendidikan
kecerdasan yang bertujuan untuk mendidik anak mampu berpikir kritis, logis, dan
1
2
Matematika merupakan suatu objek kajian yang abstrak. Seperti yang telah
diantaranya : (1) Memiliki objek kajian abstrak; (2) Bertumpu pada kesepakatan;
(3) Berpola pikir deduktif; (4) Memiliki simbol yang kosong dari arti;
kajian abstrak berarti bahwa objek dasar yang dipelajari dalam matematika adalah
abstrak, yang meliputi fakta, konsep, operasi atau relasi, dan prinsip. Keabstrakan
Matematika adalah ilmu dasar yang digunakan ke semua bidang ilmu, seperti
pun bagi siswa. Siswa beranggapan bahwa matematika adalah sesuatu yang sangat
yang baik bagi siswa sehingga objek-objek kajian matematika dapat dipahami
dengan baik.
ide matematika secara lisan maupun tulisan sehingga menjadi sarana bagi siswa
berbagai ide dengan singkat, padat, dan jelas. Apabila kita telah sepakat bahwa
3
matematika merupakan suatu bahasa dan bahasa tersebut sebagai bahasa terbaik
dalam komunitasya, maka komunikasi menjadi hal penting dari mengajar, belajar,
yang disampaikan berupa isi atau ajaran yang ditujukan kedalam simbol-simbol
secara koheren dan jelas kepada siswa lain, guru, dan lainnya; (3) Meningkatkan
strategi siswa lain; dan (4) Menggunakan bahasa matematika secara tepat dalam
matematika yang baik, maka siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran matematika
yang semestinya.
komunikasi menjadi penting karena matematika pada dasarnya adalah bahasa yang
sarat dengan notasi dan istilah sehingga konsep yang terbentuk dapat dipahami oleh
4
rendah. Berdasarkan hasil yang diperoleh siswa Indonesia di ajang TIMSS tahun
2007, terlihat bahwa hanya 14% siswa yang menjawab benar pada salah satu soal
27% siswa yang menjawab benar. Aspek pada kemampuan komunikasi matematika
dan aspek mengekspresikan ide-ide matematika secara koheren dan jelas. Itu
sebagian besar siswa tidak dapat menuliskan solusi masalah dengan sistematis dan
belum mampu bahasa matematika yang tepat. Padahal dalam menuliskan solusi
pembelajaran yang dilaksanakan saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan
Menurut NCTM (2000 : 29) dalam buku Principle and Standards for School
matematika.
dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif
Sedangkan pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh
kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil optimal.
Pembelajaran matematika akan lebih tepat jika berpusat pada siswa, bukan
dan prinsip-prinsip yang saling berkaitan satu sama lain. Guru tidak hanya
mentransfer ilmu secara pasif, namun siswa harus belajar aktif dan kreatif dalam
efektif bagi siswa, namun menguntungkan bagi guru, sebab guru dapat
melakukan aktifitas yang dapat mendorong siswa memahami materi yang diajarkan.
pembelajaran yang dilaksanakan saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan
maka motivasi belajar matematika siswa juga perlu ditingkatkan. Karenanya, guru
Pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dikembangkan oleh Spencer
Kagan. Tipe ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua
tingkatan siswa. Pembelajaran Two Stay Two Stray diawali dengan pembagian
kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 4 siswa. Siswa dalam kelompok ini
akan diberi penugasan oleh guru sehingga menuntut siswa untuk berdiskusi
masing-masing selesai, siswa dalam kelompok tersebut berbagi peran. Dua siswa
akan menjadi tamu yang akan berkunjung ke kelompok lain. Saat berkunjung, siswa
two stray menuntut siswa untuk aktif berdiskusi sehingga dapat meningkatkan
menyelesaikan masalah matematika. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa tipe ini
untuk mengetahui tentang efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe two stay
two stray ditinjau dari kemampuan komunikasi matematika siswa kelas X SMA.
B. Identifikasi Masalah
konvensional.
C. Pembatasan Masalah
dibatasi pada dalam hal efektivitas strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay
Negeri 2 Purworejo.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray efektif ditinjau
3. Apakah strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray lebih efektif
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ini berdasarkan rumusan masalah
SMA.
3. Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran kooperatif tipe two stay two
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
3. Bagi Peneliti
sekedar teori.