“ KASUS MALAPRAKTIK PENGISIAN JABATAN CIDERAI KEBIJAKAN MANAJEMEN ASN”
Hasildaridiskusi kami antara lain:
1. Kasus jual beli jabatan adalah salah satu bentuk malapraktik pengisian jabatan karena menciderai kebijakan ASN. 2. Padahal pengisian jabatan di birokrasi baik jabatan pimpinan tinggi (JPT), jabatan administrasi, dan jabatanfungsionaldilakukanberdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. 3. Implementasi manajemen ASN berbasis sistem merit dalam pengisian jabatan ini bersifat urgensi untuk itu program ini menjadi salah satu agenda nasional RencanaPemerintah Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024 pada aspek kelembagaan reformasi birokrasi sesuai arahan PresidenJokowi. 4. Untukmerealisasikan RPJMN danarahanpresiden, BadanKepegawaian Negara (BKN) bersinergidenganKemenpanrb, bappenas, KSP dan KPK melalui program strategiNasionalPemberantasanKorupsi (stranas PK) termasuksoaljualbelijabatan. 5. Dalam RPJMN, realisasimanajemen ASN berbasis merit dilakukandenganManajemenTalenta ASN. UntukmembentukmanajemenNasionalKhusus ASN danstranas PK, BKN membuat 2 program prioritas. 1. BKN menerbitkanstandarppenyelenggaraanpenilaiankompetensi yang wajibdilakukanolehKementerian/Lembagadanpemerintah Daerah (K/L/D) artinya, setiappengisianjabatanharusmelaluitahap assessment danlembaga assessment instansiharusmerujukpadastandarini. 2. BKN menyelenggarakanpenilaiankompetensi ASN yang dilakukanmelaluipenyusunan Talent Pool. KegiataninisudahdilakukansejakTahun 2015 danmenjadigerbangawalpembentukan database manajementalentaNasional. 6. Sesuaidenganperaturan BKN no. 26 Tahun 2019, lembagaAssessmnet yang dimiliki K/L/D maupunpenyelenggara non-pemerintah yang digunakaninstansiuntukmelakukanpengisisanjabatanharusterlebihdahulumelauiujikelayakanatau memperolehakreditasidari BKN. 7. Dengansatupintustandartersebut, pengawasandanpengendalianPenyelenggaraanPenilaianKompetensi yang berdampakpadapengisianjabatan di Birokrasijugasekaligusdapatdilakukan. 8. SebagaicontohsistempakBasukiTjahayaPurnama. Pengisianjabatan di buatseleksidenganterbukajadi orang-orang yang berkualitasterlihatdantidakhanyaberhenti di perekrutan, pengawasansetelahmendapatkanjabatantetapdilaksanakandantidaksegan- seganmemberikansanksipemecatanpadapegawaipengampujabatantersebut. Dan saatitubanyak yang mengundurkandiridarijabatankarenakesadarandiriterhadapkemampuannya. 9. Sistem CAT dalamperekrutanpengisianjabatan, namunkelemahannyaterdapatdalam SKB sesiwawancara. Disinilahcelahoknum- oknumtertentuuntukmelakukanmalapraktikjualbelipengisianjabatan. 10. TerjadinyakasusmalapraktikpengisianJabatan dibirokrasi, baikjabatanpimpinantinggi (JPT), jabatanadministrasi, danjabatanfungsionalmenunjukkansistem merit sebagaimanaketentuanUndang-UndangNomor 5 Tahun 2014 tentangAparaturSipil Negara (UU ASN) belumterwujud. sistem merit berdasarkan UU ASN adalahkebijakandanmanajemen ASN berdasarkankualifikasi, kompetensi, dankinerjasecaraadildanwajardengantanpamembedakanlatarbelakangpolitik, ras, warnakulit, agama, asalusul, jeniskelamin, status pernikahan, umur, ataukondisikecacatan 11. Banyaknyakasusjualbelijabatankepadapejabatpolitikdaripejabatbirokrasisaatinimenunjukkanbah wabirokrasimasihmenjadisubordinasidaripolitik. Pejabatpolitikdanbirokrasi (pejabatkarir) merupakanduapihak yang salingmembutuhkan. Pejabatpolitikmembutuhkanbirokrasisebagaipelaksana (eksekutor) kebijakan, sementarabirokrasimembutuhkandukunganpolitikdalammenjalankankebijakantersebut.Pejabatbi rokrasi di berbagaiinstansimenggantungkankarirdanjabatannyabukanpadakeahliandanprofesionalitas yang dimiliki. Di lain pihak, pejabatpolitikmenyambutbaikhalinimengingatbirokrasimerupakansuatusumberdaya yang mempunyainilai yang sangatpentingkarenamemegang program, sumberdana, dansaranaprasarana yang menguntungkanbagikepentinganpolitik. Hal iniperlusegeradiubah agar agardapatterciptatatananpemerintahan yang mengutamakanSistem merit. 12. Untukmengatasipermasalahanmaraknyakasusmalapraktikdalampengisianjabatan, di birokrasiyaitumengoptimalkanperan KASN dalam proses pengisianjabatanpimpinantinggi (JPT) KASN dibentukberdasarkan UU ASN dalamrangkapenetapankebijakanmanajemen ASN yang mandiridanbebasdariintervensipolitik. KASN diberikanwewenang monitoring danevaluasipelaksanaankebijakandanmanajemen ASN untukmenjaminperwujudansistem merit sertapengawasanterhadappenerapanasas, kodeetikdankodeperilaku ASN.KASN dapatmenegakkanaturanhukumdanetikadalamseleksijabatanpimpinantinggi. 13. Untukmenjaminpenerapansistem merit dalammanajemen ASN danmencegahterjadinyakasusjualbelijabatan di birokrasidapatdilakukandenganpenguatanpengawasansistem merit ASN danmenjatuhkansanksitegas. penguatanpengawasansistem merit ASN dilakukandenganimplementasisistemseleksijabatanpimpinantinggi (SIJAPTI) dansisteminformasipenilaianmandiripenerapansistem merit (SIPINTER) berbasisteknologiinformasi. Aplikasiinidibuatuntukmengefektifkanpengawasanseleksi JPT ASN. Menjatuhkansanksitegasdapatdilakukandenganpemberhentiansecaratidakhormatkepada PNS yang sudahterlibatkasuskorupsi 14. Mengubah mindset sertapolahubunganantarapejabatpolitikdanbirokrasidarisubordinasimenjadimitrakerja yang salingmelengkapi. birokrasiiniharussterildaripolitik, agar bisamenjalankanfungsinyasecaramaksimal. 15. UntukmewujudkanManajemen ASN, para ASN harusmemilikiSikapperilakubela Negara, Niali- nilaiDasar ASN (ANEKA).