Anda di halaman 1dari 2

KELOMPOK 2

MIFTAHOL ARIFIN, S.Pd

NOER AINI, S.Pd.SD

HERVINA MARDALITA, S.Pd

“ KASUS MALAPRAKTIK PENGISIAN JABATAN CIDERAI KEBIJAKAN MANAJEMEN ASN”

Hasildaridiskusi kami antara lain:


1. Kasus jual beli jabatan adalah salah satu bentuk malapraktik pengisian jabatan karena
menciderai kebijakan ASN.
2. Padahal pengisian jabatan di birokrasi baik jabatan pimpinan tinggi (JPT), jabatan administrasi,
dan jabatanfungsionaldilakukanberdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.
3. Implementasi manajemen ASN berbasis sistem merit dalam pengisian jabatan ini bersifat
urgensi untuk itu program ini menjadi salah satu agenda nasional RencanaPemerintah Jangka
Menengah (RPJMN) 2020-2024 pada aspek kelembagaan reformasi birokrasi sesuai arahan
PresidenJokowi.
4. Untukmerealisasikan RPJMN danarahanpresiden, BadanKepegawaian Negara (BKN)
bersinergidenganKemenpanrb, bappenas, KSP dan KPK melalui program
strategiNasionalPemberantasanKorupsi (stranas PK) termasuksoaljualbelijabatan.
5. Dalam RPJMN, realisasimanajemen ASN berbasis merit dilakukandenganManajemenTalenta
ASN. UntukmembentukmanajemenNasionalKhusus ASN danstranas PK, BKN membuat 2
program prioritas. 1. BKN menerbitkanstandarppenyelenggaraanpenilaiankompetensi yang
wajibdilakukanolehKementerian/Lembagadanpemerintah Daerah (K/L/D) artinya,
setiappengisianjabatanharusmelaluitahap assessment danlembaga assessment
instansiharusmerujukpadastandarini. 2. BKN menyelenggarakanpenilaiankompetensi ASN yang
dilakukanmelaluipenyusunan Talent Pool. KegiataninisudahdilakukansejakTahun 2015
danmenjadigerbangawalpembentukan database manajementalentaNasional.
6. Sesuaidenganperaturan BKN no. 26 Tahun 2019, lembagaAssessmnet yang dimiliki K/L/D
maupunpenyelenggara non-pemerintah yang
digunakaninstansiuntukmelakukanpengisisanjabatanharusterlebihdahulumelauiujikelayakanatau
memperolehakreditasidari BKN.
7. Dengansatupintustandartersebut,
pengawasandanpengendalianPenyelenggaraanPenilaianKompetensi yang
berdampakpadapengisianjabatan di Birokrasijugasekaligusdapatdilakukan.
8. SebagaicontohsistempakBasukiTjahayaPurnama. Pengisianjabatan di
buatseleksidenganterbukajadi orang-orang yang berkualitasterlihatdantidakhanyaberhenti di
perekrutan, pengawasansetelahmendapatkanjabatantetapdilaksanakandantidaksegan-
seganmemberikansanksipemecatanpadapegawaipengampujabatantersebut. Dan saatitubanyak
yang mengundurkandiridarijabatankarenakesadarandiriterhadapkemampuannya.
9. Sistem CAT dalamperekrutanpengisianjabatan, namunkelemahannyaterdapatdalam SKB
sesiwawancara. Disinilahcelahoknum-
oknumtertentuuntukmelakukanmalapraktikjualbelipengisianjabatan.
10. TerjadinyakasusmalapraktikpengisianJabatan dibirokrasi, baikjabatanpimpinantinggi (JPT),
jabatanadministrasi, danjabatanfungsionalmenunjukkansistem merit
sebagaimanaketentuanUndang-UndangNomor 5 Tahun 2014 tentangAparaturSipil Negara (UU
ASN) belumterwujud. sistem merit berdasarkan UU ASN adalahkebijakandanmanajemen ASN
berdasarkankualifikasi, kompetensi,
dankinerjasecaraadildanwajardengantanpamembedakanlatarbelakangpolitik, ras, warnakulit,
agama, asalusul, jeniskelamin, status pernikahan, umur, ataukondisikecacatan
11. Banyaknyakasusjualbelijabatankepadapejabatpolitikdaripejabatbirokrasisaatinimenunjukkanbah
wabirokrasimasihmenjadisubordinasidaripolitik. Pejabatpolitikdanbirokrasi (pejabatkarir)
merupakanduapihak yang salingmembutuhkan.
Pejabatpolitikmembutuhkanbirokrasisebagaipelaksana (eksekutor) kebijakan,
sementarabirokrasimembutuhkandukunganpolitikdalammenjalankankebijakantersebut.Pejabatbi
rokrasi di
berbagaiinstansimenggantungkankarirdanjabatannyabukanpadakeahliandanprofesionalitas yang
dimiliki. Di lain pihak,
pejabatpolitikmenyambutbaikhalinimengingatbirokrasimerupakansuatusumberdaya yang
mempunyainilai yang sangatpentingkarenamemegang program, sumberdana,
dansaranaprasarana yang menguntungkanbagikepentinganpolitik. Hal iniperlusegeradiubah agar
agardapatterciptatatananpemerintahan yang mengutamakanSistem merit.
12. Untukmengatasipermasalahanmaraknyakasusmalapraktikdalampengisianjabatan, di
birokrasiyaitumengoptimalkanperan KASN dalam proses pengisianjabatanpimpinantinggi (JPT)
KASN dibentukberdasarkan UU ASN dalamrangkapenetapankebijakanmanajemen ASN yang
mandiridanbebasdariintervensipolitik. KASN diberikanwewenang monitoring
danevaluasipelaksanaankebijakandanmanajemen ASN untukmenjaminperwujudansistem merit
sertapengawasanterhadappenerapanasas, kodeetikdankodeperilaku ASN.KASN
dapatmenegakkanaturanhukumdanetikadalamseleksijabatanpimpinantinggi.
13. Untukmenjaminpenerapansistem merit dalammanajemen ASN
danmencegahterjadinyakasusjualbelijabatan di
birokrasidapatdilakukandenganpenguatanpengawasansistem merit ASN
danmenjatuhkansanksitegas. penguatanpengawasansistem merit ASN
dilakukandenganimplementasisistemseleksijabatanpimpinantinggi (SIJAPTI)
dansisteminformasipenilaianmandiripenerapansistem merit (SIPINTER)
berbasisteknologiinformasi. Aplikasiinidibuatuntukmengefektifkanpengawasanseleksi JPT
ASN. Menjatuhkansanksitegasdapatdilakukandenganpemberhentiansecaratidakhormatkepada
PNS yang sudahterlibatkasuskorupsi
14. Mengubah mindset
sertapolahubunganantarapejabatpolitikdanbirokrasidarisubordinasimenjadimitrakerja yang
salingmelengkapi. birokrasiiniharussterildaripolitik, agar
bisamenjalankanfungsinyasecaramaksimal.
15. UntukmewujudkanManajemen ASN, para ASN harusmemilikiSikapperilakubela Negara, Niali-
nilaiDasar ASN (ANEKA).

Anda mungkin juga menyukai