Anda di halaman 1dari 13

JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm.

187 - 199

DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN ESOFAGUS BARRETT

Agustina Petronella K, Sri Herawati

Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok


Bedah Kepala dan Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga-RSUD Dr. Soetomo Surabaya

PENDAHULUAN penelitian yang berbasis pada


Esofagus Barrett (EB) adalah populasi. Penelitian di Amerika
kelainan histologi pada esofagus Serikat tahun 2003 terhadap pasien
bagian bawah yang berhubungan yang berumur lebih dari 40 tahun
dengan gastro-esophageal reflux yang dilakukan gastroskopi
disease (GERD). Penyakit ini telah dilaporkan prevalensi EB 6,8% dari
dibicarakan oleh Tileston pada tahun seluruh pasien yang diperiksa.
1906 sebagai ulkus peptikus pada Penelitian yang dilakukan tahun
esofagus.1 Pada tahun 1950 Norman 2005 di Swedia terhadap 1000 orang
Barrett melaporkan satu kasus ulkus yang diperiksa ditemukan prevalensi
peptikus yang kronis pada esofagus EB sekitar 1,6 %.1
bagian bawah yang dilapisi oleh Tujuan penulisan tinjauan
epitel.2 Selanjutnya pada tahun 1976 pustaka ini adalah untuk mengetahui
Paul dkk. menjelaskan adanya tipe diagnosis dan penatalaksanaan EB.
khusus dari metaplasia intestinal
yang disebut specialized columnar 1. DEFINISI
epithelium, yang kemudian dianggap Esofagus Barrett
menjadi tanda dari EB dan didefinisikan sebagai tergantinya sel
merupakan predisposisi untuk epitel skuamus pada pada esofagus
menjadi displasia atau kanker tanpa bagian distal dengan sel epitel
memperhatikan lokasinya pada kolumnar, sama dengan lapisan pada
1
esofagus. lambung.6 Menurut American
Esofagus Barrett dapat tidak College of Gastroenterology EB
menunjukkan gejala, namun banyak merupakan perubahan pada epitel
pasien EB mempunyai riwayat esofagus tanpa batasan panjang
penyakit GERD dan memberikan tertentu yang dapat diketahui saat
gejala heartburn (rasa terbakar di endoskopi (Gambar 1). Perubahan ini
dada), regurgitation (sensasi dari dikonfirmasi dengan hasil biopsi
makanan atau cairan lambung keluar berupa metaplasia intestinal.7,8
ke bagian atas dan masuk pada
esofagus atau tenggorok) dan
disfagia.3-5 Kebanyakan EB
mempunyai predisposisi berkembang
menjadi adenokarsinoma pada
1
esofagus.
Angka kejadian EB sulit
untuk ditentukan karena kurangnya

187
Diagnosis dan …(Agustina PK, Sri HJ)

Gambar 1. Perubahan epitel


pada EB.9 B

Esofagus Barrett adalah


kelainan dari esofagus di tempat
peralihan mukosa permukaan bagian
dalam dari esofagus dan lambung.3
Pada kepustakaan lainnya dinyatakan
EB adalah metaplasia dari epitel
esofagus( Gambar 2). Pada keadaan
ini sel epitel skuamus yang normal
digantikan oleh sel epitel kolumnar
yang terdapat sel goblet dan dikenal Gambar 2. Foto secara
sebagai metaplasia intestinal.10 endoskopi pasien dengang EB
Esofagus Barrett merupakan proses A. Diambil dari esofagus
metaplasia dari epitel skuamus yang bagian tengah kearah
normal pada esofagus bagian bawah esophageal junction10
menjadi epitel kolumnar.11,12 Secara B. Warna kemerahan
sederhana dianggap sebagai menunjukkan epitel
metaplasia sel kolumnar pada kolumnar yang berada di
esofagus.2 atas gastroesophageal
junction (long arrow).
Squamocolumnar
junction (Z-line) (short
arrow).2

2. KLASIFIKASI
Klasifikasi EB berdasarkan
ada atau tidaknya metaplasia
intestinal dan panjang dari
metaplasia. Berdasarkan modifikasi
dari derajat esofagitis Savary-Millar
(Tabel 1) dengan menilai hasil
endoskopi berdasarkan adanya
columnar-lined oesophagus (CLO)

188
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 187 - 199

dan Intestinal Metaplasia (IM), berguna untuk mengetahui panjang


meliputi derajat 0-4.7 dari metaplasia.15

Tabel 1. Derajat esofagitis Savary-


Millar7 A
Hasil pemeriksaan
Derajat CLO IM
0 Tidak ada Tidak ada
1 Ada CLO tidak Tanpa IM
melingkar
2 Ada CLO tidak Ada IM
melingkar
3 Ada CLO melingkar Tanpa IM
4 Ada CLO melingkar Ada IM

Berdasarkan panjang dari B


epitel kolumnar EB dibagi menjadi
dua yaitu pasien yang mempunyai
epitel kolumnar sepanjang 3 cm atau
lebih dari gastroesophageal junction
(GEJ) disebut EB segmen panjang
dan pasien yang mempunyai epitel
kolumnar sepanjang kurang dari 3
cm disebut EB segmen pendek.2,12,13
Perkembangan untuk
standarisasi pemeriksaan endoskopi
pada tahun 2004 adalah dengan Gambar 3. Gambaran EB
sistem klasifikasi dari Prague menunjukan klasifikasi C2 M5
berdasarkan circumferential (C) dan
maximal length (M). Sistem ini 3. ETIOLOGI
memberikan indentifikasi landmark Esofagus Barrett merupakan
squamocolumnar junction, GEJ, keadaan yang terjadi karena
panjang dari mukosa kolumnar yang gastroesofageal refluks yang
3,10,11
melingkar (circumferential) dan kronis. Sekitar 2-5% dari kasus
panjang yang paling proksimal dari EB dapat berkembang menjadi
mukosa kolumnar untuk menunjukan adenokarsinoma.6
panjang dari EB.14
Klasifikasi berdasarkan 4. FAKTOR RISIKO
kriteria C dan M di atas GEJ dalam Terdapat beberapa keadaan
ukuran cm (gambar 3). Pemeriksaan dan faktor yang dapat meningkatkan
ini sangat mudah dipakai pada risiko terjadinya EB diantaranya
pemeriksaan untuk sekelompok GERD, obesitas, jenis kelamin, etnis
orang dan dapat memberikan tertentu, pertambahan usia dan gaya
pedoman yang akurat pada hidup.3,5,10,16
pemeriksaan endoskopi untuk Diperkirakan 10-15% pasien
mengetahui GEJ dan menunjukan dengan keluhan heartburn atau
gradasi dari EB. Pemeriksaan ini GERD dua sampai tiga kali

189
Diagnosis dan …(Agustina PK, Sri HJ)

perminggu mempunyai kemungkinan pasti risiko terhadap keluarga dari


terjadinya EB secara bersamaan pada pasien EB masih belum
pemeriksaan endoskopi.3 Terdapat ditemukan.3,16 Terdapat perubahan
16 penelitian yang mengevaluasi genetik pada EB. Terdapat penelitian
insiden EB pada pasien dengan yang menunjukan kelainan BE pada
GERD. Hampir semua penelitian tingkat kromosom. Perubahan yang
melaporkan insiden dari EB terjadi terutama pada kromosom 9
meningkat pada pasien dengan termasuk 9p21.3.17
GERD yang ditunjukkan dengan Pola hidup (lifestyle) juga
laporan endoskopi pasien.16 Kurang merupakan faktor risiko, perokok
lebih 10% dari pasien dengan refluks lebih sering didiagnosis sebagai EB
yang kronis terdiagnosis sebagai dibandingkan orang yang tidak
EB.10 merokok.5 Ada penelitian yang
Pasien dengan obesitas menunjukan merokok mempunyai
(indeks massa tubuh lebih dari 30) risiko dua kali lebih besar untuk
mempunyai resiko 2,5 kali lebih meningkatkan progresivitas EB
besar untuk berkembang menjadi EB menjadi adenokarsinoma (Gambar
bila dibandingkan pasien dengan 3). Tidak ada perbedaan resiko EB
berat badan normal.3,16 Berdasarkan pada pasien yang merokok lebih dari
jenis kelamin, laki-laki empat kali 1pak perhari maupun yang merokok
lebih besar berkembang menjadi EB kurang dari 1 pak perhari.18
dibanding wanita.3,16
Berdasarkan penelitian pada
penduduk Amerika Serikat
menunjukkan bahwa insiden dari EB
meningkat empat kali lipat pada
pasien kaukasian bila dibandingkan
dengan pasien Afrika Amerika atau
pasien hispanik.3,16 Kejadian EB
pada usia 40 tahun lebih kecil namun
pada usia ini terjadi peningkatan
resiko untuk kemungkinan menjadi
EB. Banyak pasien didiagnosis Gambar 3. Gambaran BE secara
sebagai EB pada usia antara 50 – 60 endoskopi pada pasien dengan
tahun.3 Pada kepustakaan lain riwayat merokok18
dinyatakan pasien didiagnosis
sebagai BE antara usia 40-50 tahun. 5. PATOFISIOLOGI
Terdapat lima penelitian yang Pada awalnya epitel normal
menunjukkan hasil yang sama yaitu pada esofagus yang terkena asam
usia rata-rata terkena EB adalah 62 lambung akan mengalami kerusakan
tahun.16 pada permukaan epitel, hal ini
Beberapa penelitian tentang menyebabkan terjadinya esofagitis
riwayat keluarga pada pasien EB kronis. Daerah epitel yang rusak ini
menunjukkan 7% pasien EB kemudian sembuh dan terjadi proses
mempunyai hubungan keluarga metaplasia yaitu terjadinya sel
dengan pasien EB yang lain. Bukti kolumnar yang tidak normal

190
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 187 - 199

menggantikan sel skuamus. Epitel panjang kurang dari 30mm.


kolumnar intestinal yang abnormal Terkadang menjadi sulit untuk
ini disebut juga specialized intestinal mendiagnosis EB segmen pendek
metaplasia yang dapat mengalami dan untuk mengetahui lokasi dari
perubahan menjadi displasia yang metaplastik mukosa dan GEJ.
merupakan awal terjadinya Karenanya saat ini yang menjadi
karsinoma (Gambar 4).2 dasar kriteria mayor untuk EB adalah
secara histologi. Metaplasia
intestinal dapat di temukan pada
Epitel Normal
biopsi yang diambil dari
pemeriksaan endoskopi pada GEJ
Esofagitis
yang normal.11
Metaplasia / Esofagus Barrett
5.2. Secara histologi
Metaplasia lapisan epitel
Displasia derajat ringan
intestinal pada esofagus didiagnosis
sebagai EB ketika lokasinya pada
Displasia derajat berat
esofagus bagian bawah dan bukan di
lambung bagian atas. Mukosa
Adenokarsinoma
esofagus menggambarkan bentuk
yang tidak lengkap dari metaplasia
intestinal tipe II dan tipe III.
Gambar 4. Progresifitas epitel Morfologinya akan tampak seperti
skuamus menjadi karsinoma pada villiform pattern. Epitelium terdiri
esofagus.2 dari banyak sel goblet yang tersebar
pada sel mucous intermediet. Sel
Morfologi dari EB dapat intestinal yang berfungsi untuk
diketahui dengan pemeriksaan secara mengabsorbsi makanan (brush
makroskopis, histologi, histokimia border) sangat jarang ditemukan.
dan immunohistokimia Terdapat sel paneth walaupun jarang
pada intestinal metaplasia yang tidak
5.1. Secara makroskopis lengkap pada mukosa lambung. Sel
Pada esofagus bagian bawah endokrin dapat dilihat pada
tampak lapisan mukosa kelenjar pewarnaan khusus dari kelenjar
yang berwarna merah yang menutupi (Gambar 5). Pada pemeriksaan
GEJ. Bentuknya dapat lurus atau dengan elektron mikroskop tampak
berbentuk lingkaran. Bisa sel goblet mempunyai karakteristik
menyerupai bentukan satu atau berupa musin dan granul. Sel
beberapa lidah. Pada beberapa kasus kolumnar musin mempunyai bentuk
dapat berupa gabungan kedua intermediat diantara sel mukous
bentuk. Mukosa yang mempunyai lambung dan sel absorbsi intestinal.11
panjang kurang lebih 30mm ke arah Terdapat 3 tipe mukosa yang
GEJ dapat didiagnosis sebagai EB. tampak pada EB yaitu mukosa
Tapi diagnosis ini sudah ditinggalkan intestinal, mukosa kardia dan
setelah ditemukan EB segmen mukosa fundus. Pada beberapa
pendek yaitu EB yang mempunyai penelitian menunjukkan kebanyakan

191
Diagnosis dan …(Agustina PK, Sri HJ)

EB merupakan campuran antara namun ada penelitian terbaru yang


ketiga jenis mukosa, dimana yang menolak teori ini. Penelitian tersebut
terutama adalah mukosa tipe menunjukan alcian blue yang positif
intestinal.11 juga terdapat pada sel kolumnar di
permukaan kardia lambung
atau pada sel di daerah leher
pasien dengan metaplasia dari
esofagus bagian bawah selain
disebabkan oleh GERD.11
Salah satu karakteristik
dari mukosa Barrett adalah
adanya sel goblet. Sel ini
biasanya mudah dilihat pada
pemeriksaan dengan
pewarnaan rutin. Semua sel
goblet memproduksi musin
yang asam. Berdasarkan hal
itu pewarnaan biopsi dari
Gambar 5. Mukosa EB gastroesophageal junction dengan
dengan metaplasia intestinal yang alcian blue sangat bagus digunakan
tidak lengkap (specialised mucosa). intuk melihat EB segmen pendek.
Lapisan epitel terdiri dari sel goblet Musin asam dapat dibagi menjadi
yang berada diantara sel-sel sialomucins dan
intermediet pada permukaan dan sulfomucins. Pada mukosa EB sel
kelenjar epitel (HE, perbesaran goblet biasanya terdiri dari kedua
400x).11 tipe sel sialomucins dan sulfomucins.
Adanya sulfomucins pada sel
5.3. Histokimia dari musin kolumnar menunjukan adanya
Sel kelenjar kolumnar dan sel Intestinal Metaplasia tipe III pada
goblet menghasilkan sekret yang lambung, lesi ini berpotensial
dapat diketahui jenisnya dengan menjadi lesi premaligna.11
pemeriksaan histokimia dari musin.
Sel kolumnar memproduksi musin 5.4. Imunnohistokimia
yang netral seperti sel epitel pada Pemeriksaan
permukaan lambung atau musin yang imunnohistokimia saat ini sering
bersifat asam seperti pada digunakan di bagian patologi.
permukaan mukosa usus. Karena itu Banyak penelitian dilakukan untuk
pada pewarnaan dengan PAS dan menemukan marker yangsensitif dan
alcian blue sel dapat berwarna merah spesifik untuk tipe mukosa pada
(musin netral), biru (musin asam), esofagus. Marker ini diantaranya
atau magenta (musin netral dan cytokeratin (CK) dan nuclear
asam). Beberapa pendapat pregnane x reseptor (PXR).11,19
mengatakan adanya musin yang
asam (warna biru pada pewarnaan 6. DIAGNOSIS
alcian blue) menunjukan adanya EB Diagnosis pasien dengan EB
karena tidak ada tipe dari sel goblet, berdasarkan anamnesis, pemeriksaan

192
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 187 - 199

fisik dan pemeriksaan penunjang pencernaan atas dan biopsi.


yang terpenting yaitu pemeriksaan Pemeriksaan ini juga dipakai untuk
endoskopi. Diagnosis dari EB mendeteksi adanya perubahan
dilakukan dengan endoskopi namun prekanker dan kanker pada EB.
harus dikonfirmasi dengan Displasia dan kanker biasanya
pemeriksan histologi dari biopsi berkembang sebagai adanya
yang menunjukkan intestinal bentukan “island in the sea” pada
metaplasia biasanya disebut EB.3,5 American College of
specialised columnar epithelium.3,11 Gastroenterology memberikan
rekomendasi bagi pasien dengan EB
6.1. Anamnesis adalah sebagai berikut pasien EB
Esofagus Barrett dapat tidak seharusnya mengikuti pemeriksaan
menunjukkan gejala. Banyak pasien dengan endoskopi dan biopsi. GERD
di diagnosis sebagai EB mempunyai harus diobati sebelum dilakukan
riwayat penyakit GERD dengan endoskopi untuk mengurangi
gejala heartburn regurgitation, dan terjadinya inflamasi, yang dapat
disfagia. Keluhan disfagia harus menyulitkan interpretasi. Pasien
segera mendapat perhatian. Keluhan dengan hasil endoskopi dan biopsi
laring (parau, suara berubah, lendir negatif harus mengikuti pemeriksaan
pada tenggorok dan batuk.3,4,12 ulang tiga tahun.2

6.3.1. Optical ”Zoom” and high-


6.2.Pemeriksaan THT-KL resolution endoscopy
Terdapat berbagai Ini merupakan endoskopi
manifestasi ekstra esofagus dari khusus yang dilengkapi dengan
GERD. Diantaranya gejala telinga microchips resolusi yang tinggi
hidung dan tenggorok sebagaimana terhadap gambar dan dilengkapi juga
digambarkan pada tabel 2. dengan kaca pembesar yang dapat
melihat perubahan dari jaringan dan
Tabel 2. Manifestasi ekstra struktur pembuluh darah (Gambar 6).
esofagus dari GERD atau LPRD4 Teknologi ini di gabungkan dengan
Lokasi Manifestasi teknik seperti Narow-band imaging
Telinga Otitis media (NBI) sehingga dapat digunakan
Otalgi untuk mendeteksi adanya displasia
Hidung Sinusitis kronis dan perubahan mukosa EB menjadi
Tenggorok Halitosis sel kanker.3
Erosi gigi
Laringitis kronis
Granuloma pada korda
vokalis
Stenosis subglotik
Spasme laring

6.3. Pemeriksaan penunjang


Diagnosis dari EB dapat
ditentukan dengan endoskopi saluran

193
Diagnosis dan …(Agustina PK, Sri HJ)

7. PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan dari EB
tergantung dari derajat displasia.
Penatalaksanaan terdiri dari terapi
medikamentosa dan terapi operatif.
Pada terapi operatif terdapat berbagai
jenis tindakan operatif.

7.1. Terapi medikamentosa


Terapi medikamentosa
dengan menggunakan obat-obatan
Gambar 6. Gambar zoom untuk menekan produksi asam
endoskopi kombinasi dengan NBI.3 lambung. Terdapat beberapa jenis
obat diantaranya, Proton Pump
6.3.2. Endoscopic ultrasound (EUS) Ihibitor (PPI) dan H2 antagonist.
Alat ini merupakan miniatur Pasien EB yang diterapi dengan PPI
dari high-frequency ultrasound dan ikuti perkembangannya sangat
transducer , probe ini dipakai secara jarang menunjukan penurunan dari
endoskopi untuk melihat dinding segmen kolumnar yang melingkar.
esofagus. Probe menggunakan Penurunan hanya dilaporkan pada
gelombang suara untuk satu putaran penelitian. Pada
menggambarkan kedalaman invasi penelitian meta analisis yang terdiri
dari lesi prekanker atau kanker dari enam putaran menunjukan tidak
secara lebih akurat (Gambar 7).3 ada tanda penurunan segmen
kolumnar pada EB. Hal ini
disebabkan karena kelainan dari
patofisiologi yang ekstrim.20
Sel kolumnar yang dikultur
menunjukkan peningkatan derajat
proliferasi dan diferensiasi ketika
terpapar pada asam lambung secara
intermiten dari pada sel kolumnar
yang terpapar asam lambung terus-
menerus dan tidak terpapar asam
lambung. Hal ini menunjukan
penekanan asam lambung yang tidak
adekuat memberi kontribusi
terjadinya adenokarsinoma pada
Gambar 7. Gambar hasil esofagus dan kardia lambung.20,21
pemeriksaan dengan EUS untuk Pemberian PPI 40mg satu
mengevaluasi dinding esofagus.3 kali sehari sesuai kebutuhan harian
sehingga menghilangkan gejala,
selanjutnya pemberian H2 antagonis
dapat diberikan pada malam hari.

194
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 187 - 199

Terapi ini diikuti dengan memantau berat mungkin mempunyai area dari
pH.20,21 kanker yang invasif namun tidak
dapat diterapi secara adekuat.5,22,23
7.2. Terapi endoskopi
Terapi dengan endoskopi
bertujuan untuk mengambil
epithelium abnormal yang sudah
berkembang, termasuk terapi mukosa
reseksi dengan endoskopi dan
photodynamic therapy.22,23

7.2.1. Endoscopic mucosal resection


(EMR)
Mengangkat secara luas pada
area tertentu dari esofagus secara
endoskopi. EMR dapat memperoleh
jaringan yang banyak yang dapat di
periksa oleh ahli patologi untuk
menunjukkan jenis dan perluasan
dari lesi dan menunjukkan seberapa
luas jaringan yang dikeluarkan. Cara
ini dapat membantu penegakan
diagnosis dan mengobati secara
lengkap semua kelainan.5

7.2.2. Radio frequency ablation


(RFA)
Radiofrequency ablation
adalah prosedur endoskopi yang
menggunakan energi radiofrekuensi
untuk merusak sel EB (Gambar 8). Gambar 8. Menunjukan
Pada penelitian RFA ditujukan untuk proses terapi dengan
melindungi displasia derajat berat menggunakan radio
dari perkembangan menjadi sel frequency ablation pada
kanker dan untuk melindungi EB10
displasia derajat ringan dari A. Foto secara endoskopi
kemungkinan berkembang menjadi menunjukan pasien
lebih berbahaya. Penggunaan RFA dengang EB, diambil
cukup mahal dan hanya tersedia di dari esofagus bagian
academic medical center.10 Sekitar tengah ke arah
5% pasien yang menjalani prosedur esophageal junction
ini mengalami komplikasi, seperti B. Lingkaran radio
penyempitan lumen esofagus yang frequency ablation
memerlukan perawatan ulang untuk balloon dengan sistem
membuka lumen esofagus. Selain itu elektroda bipolar
pada pasien dengan diplasia derajat

195
Diagnosis dan …(Agustina PK, Sri HJ)

C. Penurunan/pemasukan dysplasia mungkin mempunyai area


radiofrequency ablation dari kanker yang invasif namun tidak
balloon pada posisi EB bisa diterapi secara adekuat.5,22,23
yang akan diterapi.
D. Menunjukkan gambaran RINGKASAN
terangkatnya epitelium Esofagus Barrett adalah
pada daerah yang di kelainan histologi pada esofagus
terapi oleh bagian bawah yang sangat
circumferential berhubungan dengan adanya
radiofrequency ablation gastroesophageal reflux (GERD).
balloon Esofagus Barrett didefinisikan
E. Menunjukkan bagian sebagai tergantinya sel epitel
distal dari skuamus pada pada esofagus bagian
radiofrequency ablation distal dengan sel epitel kolumnar,
balloon dengan sama dengan lapisan pada lambung.
endoskop. Menurut American College of
F. dan G. Foto secara Gastroenterology EB merupakan
endoskopi menunjukan perubahan pada epitel esofagus tanpa
small residual island batasan panjang tertentu yang dapat
dari BE, dua bulan diketahui saat endoskopi dan
setelah pengobatan dikonfirmasi dengan hasil biopsi
dengan circumferential berupa metaplasia intestinal.
ablation. Diagnosis pasien dengan EB
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
7.2.3. Photodynamic therapy fisik dan pemeriksaan penunjang
Photodynamic therapy yang terpenting adalah pemeriksaan
merupakan terapi dengan endoskopi. Diagnosis dari EB dapat
menggunakan bahan kimia, seperti ditentukan dengan endoskopi saluran
bahan yang fotosensitif untuk pencernaan atas dan biopsi. Displasia
membunuh berbagai tipe sel ( dan kanker biasanya berkembang
termasuk sel EB) ketika sel terpapar sebagai adanya bentukan “island in
oleh cahaya yang spesifik. Pasien the sea” pada EB. Pemeriksaan bisa
diberikan obat yang fotosensitif menggunakan Optical ”Zoom” and
melalui vena dan kemudian pasien high resolution endoscopy dan
menjalani endoskopi. Selama Endoscopic ultrasound (EUS)
endoskopi menggunakan cahaya Penatalaksanaan dari EB
laser untuk mengaktifkan tergantung dari derajat displasia.
fotosensitasi dan menghancurkan Penatalaksanaan terdiri dari terapi
jaringan EB. Sekitar 40% pasien medikamentosa dan terapi operatif.
yang menjalani prosedur ini Pada terapi operatif terdapat berbagai
mengalami komplikasi, seperti jenis tindakan operatif dengan
penyempitan lumen esofagus yang endoskopi yaitu Endoscopic Mucosal
memerlukan perawatan ulang untuk Resection (EMR), Radio Frequency
membuka lumen esofagus. Selain itu Ablation (RFA)
pada pasien dengan high-grade

196
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 187 - 199

DAFTAR PUSTAKA

1. Anwar SA, Kanthan SK, Riaz 4th ed. Churchil Livingstone:


AA. Current management of William & Warwick; 2006.
Barrett’s oesophagus. BJMP p.2789-96
2009; 2(4):8-14. Available from 7. Watson A, Shepherd NA. The
http://www.bjmp.org/files/dec20 definition of “Barrett’s”
09/bjmp1209full.pdf. Accessed columnar-lined oesophagus. In:
August 8, 2012. Watson A, Heading RC,
2. Shalauta MD, Saad R. Barrett’s Shepherd NA, eds. Guidelines
esophagus. American family for the diagnosis and
physician 2004; 69(9):p.2113-18. management of Barrett’s
Available from columnar-lined oesophagus.
http://www.aafp.org/afp/2004/05 British society of
01/p2113.html. Accessed July gastroenterology; 2005.p.4-6.
31, 2012. Available from
3. May P, Stein F. Barrett’s http://www.bsg.org.uk. Accessed
esophagus. California Pacific July 31, 2012.
Medical Center. 2011. Available 8. Madi MA. Barrett’s esophagus:
from where do we stand. The Saudi
http://www.cpmc.org/advanced/e Journal of Gastroenterology
ndoscopy/physician/barretts- 2009;15(1):2-6. Available from
profile.html. Accessed July 31, http://www.saudijgastro.com.
2012. Accessed November 12, 2012.
4. Pelas AC, Rodrigo JP, 9. Htttp golee gambar
Paccagnella D, Takes RP, 10. Shaheen NJ, Sharma P, Overholt
Rinaldo A, Silver CE, et al. BF, Wolfsen HC, Sampliner RE,
Reflux and aerodigestive tract Wang KK, et al. Radiofrequency
diseases. Eur Arch ablation in Barrett’s esophagus
Otorhinolaryngol Springer- with dysplasia. T Eng J Med
Verlag. 2012. Available from 2009;360(22): 2277-88.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub Available from
med/22773190. Accessed http://www.gutjln.com. Accessed
October 13, 2012. July 13, 2012.
5. Spechler SJ. Patient information: 11. Fléjou JF. Barrett’s oesophagus:
Barrett’s esophagus (beyond the from metaplasia to dysplasia and
basics). Available from cancer. Gut 2005;54(Suppl):i6-
http://www.uptodate.com/content i12. Available from
s/barretts-esophagus. Accessed http://www.gutjln.com. Accessed
August 6, 2012. November 7, 2012.
6. Jones KR, Pillsbury HC. 12. Eibling DE. The oral cavity,
Eponyms in otolaryngology. In: pharynx, and esophagus. In: Lee
Bailey BJ, Jhonson JT, Newlands KJ, ed. Essential otolaryngology
SD,eds. Head and neck surgery, head & neck surgery. 9th ed. New

197
Diagnosis dan …(Agustina PK, Sri HJ)

York: The McGraw-Hill DI,Whiteman DC. Barrett’s


Companies, Inc;2008.p.530-51 esophagus. Journal of
13. Yunisaf MH, Iskandar N. Gastroenterology and
Penyakit refluks gastroesofagus Hepatology 2011;26:639–48.
dengan manifestasi Available from
otolaringologi. Pada: Soepardi http://lordsurgery.com/wpcontent
EA, Iskandar N, Bashiruddin J, /uploads/2011/07/Phillips_et_al_
Restuti RJ,ed. Buku ajar ilmu Barretts_esophagus_review_201
kesehatan telinga hidung 1.pdf. Accessed January 23,
tenggorok kepala dan leher. Ed 6. 2013.
Jakarta: Balai Penerbit 18. Barton MK. Smoking found to
FKUI;2010.hal.303-10. increase the rate of progression
14. Wang KK, Sampliner RE, of Barrett esophagus to
Updated guidelines 2008 for the adenocarcinoma. Ca Cancer J
diagnosis surveillance and Clin 2012;62(4):215-6. Available
therapy of Barrett’s esophagus. from
Am J Gasroenterology http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
2008;103:788-97. Available from med/22614544. Accessed July
http://s3.gi.org/physicians/guideli 13, 2012.
nes/BarrettsEsophagus08.pdf. 19. Winkel A, Wenke V, Capello A,
Accessed October 13, 2012. Moons LMG, Pot RGJ, Dekken
15. Sharma P, Dent J, Amstrong D, H, et al. Expression, localization
Bergman JJ, Gossner L, and polymorphisms of the
Hoshihara Y, et al. The nuclear receptor PXR in Barrett’s
development and validation of an esophagus and esophageal
endoscopic grading system for adenocarcinoma. BMJ
Barrett’s esophagus: The Prague Gastroenterolgy 2011; 11:1-8.
C & M Criteria. J Gastro Available from
2006;131:1392-9. Available from http://www.biomedcentral.com/1
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub 471-230X/11. Accessed August
med/17101315. Accessed 6, 2012.
October 13, 2012. 20. Krasner NA, Watson A.
16. Maayedi P, Naylor G. Management of non-dysplastic
Epidemiology of columnar-lined columnar-lined oesophagus. In
oesophagus. In: Watson A, Watson A, Heading RC,
Heading RC, Shepherd NA, eds. Shepherd NA, eds. Guidelines
Guidelines for the diagnosis and for the diagnosis and
management of Barrett’s management of Barrett’s
columnar-lined oesophagus. columnar-lined oesophagus.
British society of British society of
gastroenterology; 2005.p.7-9. gastroenterology; 2005.p.24-26.
Available from Available from
http://www.bsg.org.uk. Accessed http://www.bsg.org.uk. Accessed
July 31, 2012. July 31, 2012.
17. Phillips WA, Lord RV, 21. Böhmer CJM, Klinkenberg-Knol
Nancarrow DJ,Watson EC, Boer MCN, Meuwissen

198
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 187 - 199

SGM. Gastroesophageal reflux


disease in intellectually disabled
individuals: how often, how
serious, how manageable? Am
Coll of Gastroenterology
2000;95(8):1868-72. Available
from
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
med/10950028. Accessed
October 13, 2012
22. Anonymous. Epithelial
radiofrequency ablation for
Barrett’oesophagus. National
Institute for Health and Clinical
Excellence 2010. Available from
http://www.nice.org.uk/nicemedi
a/live/11359/48933/48933.pdf.
Accessed October 13, 2012
23. Sharma VK, Fleischer DE.
Barrett’s esophagus and new
therapeutic modalities. Future
Medicine Ltd 2007; 4(6):1-8.
Available from
http://www.hammer.pl/pliki/145_
5.pdf. AAccessed October 13,
2012

199

Anda mungkin juga menyukai