Anda di halaman 1dari 7

Tipologi dan Morfologi Elemen

Interior Rumah Tradisional Jawa

Nama : Ahmad Abdullah A.Y Mata Kuliah : Interior Nusantara


NIM : 211501046 Dosen : Dr. Dra. Hj. Sunarmi, M.Hum
Prodi : Desain Interior Tanggal : 14 September 2021

1. Kondisi sosial budaya yang melatari (meliputi : mata pencaharian, religi,


kemasyarakatan, dan kesenian) rumah tradisi Jawa.

Rumah Tradisional Jawa di pengaruhi oleh kehidupan masyarakat jawa, baik norma,
kaidah, dan tata krama yang ada pada kehidupan sosial masyarakat jawa pada jaman
dahulu, seperti:
a. Kepercayaan Animisme dan Dinamisme.
b. Perbedaan antara kaum pria dan wanita.
c. Perbedaan antara orangtua dengan anak atau unggah-ungguh.
d. Sifat keterbukaan, gotong royong, dan kerendahan hati masyarakat jawa.
e. Serta memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di alam bebas.

Bentuk rumah tradisi jawa juga dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya masyarakat
jawa sesuai dengan strata sosial masin-masing, seperti berikut :
a. Bentuk dan susuan rumah Raja/Keraton :
 Griya ageng = Limasan/Sinom.
 Paringgitan = Joglo Kepuhan.
 Pendhapa = Joglo Pangrawit.
 Pendukung = Kasatriyan/bangsal.

b. Bentuk dan susunan rumah Adipati/Pembesar Keraton :


 Griya ageng = Joglo.
 Paringgitan = Limasan – klabang nyander.
 Pendhapa = Joglo.
 Pendukung = Sesuai kebutuhan.

c. Bentuk dan susunan rumah Bangsawan :


 Griya ageng = Limasan.
 Pendhapa = Joglo.
 Pendukung = Sesuai kebutuhan.

d. Bentuk dan susunan rumah Masyarakat Biasa :


 Griya Ageng = Limasan.
 Pendhapa = Kampung.
 Pendukung = Sesuai kebutuhan.
Tipologi rumah tradisi jawa :
a. Berdasarkan relief candi :
 Rumah Panggung.
 Rumah Kolong.

b. Berdasarkan bentuk atap :


 Atap Joglo.
 Atap Limasan.
 Atap Kampung.
 Atap Tajug.
 Atap Panggang Pe.

2. Jenis dan bentuk elemen interior berikut makna simbolik pada masing-masing rumah
tradisional Jawa.

a. Dinding :
 Gebyog :
Berwujud berupa dinding knock down dan sepasang daun pintu.

 Kotangan :
Dinding kombinasi antara dinding kayu dengan dinding bata ataupun antara
dinding anyaman bambu dengan dinding bata.
 Gedek :
Dinding yang terbuat dari anyaman bambu.

 Daun Nipah :
Terbuat dari anyaman daun nipah.

 Alang-Alang :
Terbuat dari anyaman alang-alang.

 Bleketepe :
Terbuat dari anyaman daun kelapa.
b. Pintu :
 Kupu Tarung.

 Inep Siji.

 Slorogan.

c. Atap :
 Atap Joglo.
 Atap Pelana.

 Atap Perisai.

 Atap Ijug.

 Atap Tajug.

d. Hiasan Pintu :
 Hiasan Kaligrafi.
 Hiasan Garuda.

 Hiasan Anak Panah.

e. Tiang :
 Soko.

 Umpak.
f. Jendela :

Anda mungkin juga menyukai