Anda di halaman 1dari 6
AYO PAHAMI A. Komunikasi pada Usia Anak-Anak Dalam melakukan komunikasi pada anak, perawat perlu memperhatikan berbagai aspek, antara lain usia tumbuh kembang anak, cara berkomunikasi dengan anak, metode dalam berkomunikasi dengan anak, tahapan atau langkah-langkah dalam melakukan komunikasi dengan anak, serta peran orang tua dalam membantu proses komunikasi dengan anak schingga informasi yang didapatkan benar dan akurat. 1, Komunikasi pada Bayi Komunikasi pada bayi umumnya dilakukan melalui gerakan-gerakan bayi. Gerakan tersebut sebagai alat komunikasi efektif. Selain melakukan komunikasi melalui gerakan, ada komunikasi yang lebih efektif pada bayi, yakni komunikasi nonverbal dengan teknik sentuhan, seperti mengusap, menggendong, memangku, mencium, dan lain-lain. Perkembangan komunikasi pada bayi dapat dimulai dengan kemampuan bayi untuk melihat sesuatu yang menarik, ketika bayi digerakkan maka bayi akan merespons untuk mengeluarkan suara-suara bayi. Ada beberapa tingkat perkembangan indra yang ada pada bayi yang mampu mendukung kemampuan dalam melakukan komunikasi, yang dijabarkan sebagai berikut. a. Penglihatan Pada waktu lahir, mata bayi belum berkembang sempurna sehingga penglihatannya masih kabur. Dalam usia satu minggu, bayi mampu merespons cahaya. Pada usia ini, kemampuan koordinasi otot mata bayi mulai tampak sehingga ia mampu menangkap gerak benda yang digerakkan di sekitar matanya dan mengedipkan matanya terhadap sinar yang terang dan suara. Pada usia minggu kedelapan, bayi mampu melihat objek atau cahaya. Pada minggu keduabelas, ia sudah bisa tersenyum dan mampu melihat objek dengan jelas dalam jarak relatif jauh. Pada usia enam bulan, bayi mampu mengidentifikasi warna dan melihat beberapa gambar yang ada dalam buku. b. Pendengaran Pada saat lahir, bayi dapat dikatakan masih tuli. Namun, mulai hari ketiga sampai ketujuh, bayi mampu bereaksi terhadap suara dari lingkungannya. Dalam beberapa hari, bayi dapat membedakan berbagai suara. Misalnya membedakan suara ibunya dari suara orang lain. Pada usia keenambelas minggu, bayi sudah mulai menolehkan kepala pada suara yang asing bagi dirinya. Pada pertengahan tahun pert na, bayi dapat mengucapkan kata-kata awal, seperti dan lain-lain. Pada bulan kesepuluh, bayi sudah bereaksi terhadap panggilan terhadap namanya. Pada akhir tahun pertama, bayi dapat mengucapkan kata-kata yang spesifik antara dua atau tiga kata. c. Perabaan Kulit bayi cukup peka schingga sangat sensitif terhadap segala sentuhan, tekanan, dan suhu. d. Penciuman dan Pengecapan Hidung dan lidah merupakan indra yang cukup peka pada bayi sehingga ada kalanya bayi menolak makanan. Mereka dapat menentukan bau air susu ibunya dan merespons terhadap bau air susu tersebut dengan menoleh ke arah ibunya. Seiring peningkatan usia, kemampuan penerimaan rangsangan suara juga berkembang sehingga komunikasi dengan bayi dengan menggunakan bahasa mulai dapat dilakukan sejak usia tiga bulan. e. Wicara Kemampuan bicara pada tahun pertama muncul dalam tiga bentuk, yang lebih dikenal sebagai bentuk prawicara (prespeech forms), yaitu menangis, merengek, dan gerak gerik. Komunikasi dengan bayi dilakukan dengan menggunakan suara, sentuhan, belaian, taktil, penciuman, ataupun gerakan. Beberapa tujuan berkomunikasi dengan bayi yang perlu diketahui dan dipahami, dijabarkan sebagai berikut. 1) Memberi rasa aman pada bayi. 2) Memenuhi kebutuhan bayi akan kasih sayang dan melatih bayi mengembangkan kemampuan bicara, mendengar, serta menerima rangsangan. 2. Komunikasi pada Usia Prasekolah (2-6 Tahun) Masa prasekolah atau masa anak-anak awal adalah periode pada saat anak berusia 2-6 tahun. Pada masa ini, anak mulai mandiri dan mengembangkan keterampilan dirinya untuk berinteraksi dengan orang lain. Perkembangan komunikasi pada usia ini dapat ditunjukkan dengan perkembangan bahasa anak dengan kemampuan anak sudah mampu memahami kurang lebih sepuluh kata, sedangkan pada tahun kedua sudah mampu 200-300 kata dan masih terdengar kata-kata ulangan. Fe f Gambar 3.2 Komunikasi pada usia prasekolah Sumber. https://pandacewek. wordpress.com/2016/11/02/komunikasi-terapeutik-pada- anak-usia-pra-sekolah/ Pada usia ini, cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberi tahu apa yang terjadi pada dirinya, memberi kesempatan pada mereka untuk menyentuh alat pemeriksaan yang akan digunakan, menggunakan nada suara, bicara lambat jika tidak dijawab, harus diulang lebih jelas dengan pengarahan sederhana. Hindarkan sikap mendesak untuk dijawab seperti kata-kata “jawab dong”. Anda dapat mengalihkan aktivitas saat komunikasi atau memberikan mainan saat komunikasi dengan maksud anak mudah diajak komunikasi. Anda sebaiknya mengatur jarak pada saat berkomunikasi dengan anak. Anda harus memiliki kesadaran diri untuk menghindari konfrontasi langsung, duduk yang terlalu dekat, dan berhadapan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan komunikasi pada anak tidak hanya pada pesan yang diucapkan saja, tetapi juga memperhatikan situasi nonverbal yang disampaikan. Tugas perkembangan anak pada masa prasekolah, antara lain sebagai berikut. a. Belajar membedakan jenis kelamin b. Membentuk konsep diri dari kenyataan sosial dan fisik yang sederhana c. Belajar menghubungkan dirinya dengan orang lain: teman bermain, orang tua, dan saudara. Belajar mengembangkan kata hati, membedakan antara benar dan salah. a Belajar keterampilan fisik dalam bentuk permainan. mo Belajar bergaul dengan teman-temannya. Mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Vs) Tujuan komunikasi pada masa prasekolah, yaitu: a. melatih keterampilan penggunaan pancaindra; b. meningkatkan keterampilan kognitif. afektif. dan psikomotor; wo ¢. sebagai bentuk pembelajaran dan permainan dalam melakukan hubungan dengan orang lain; serta d. mengembangkan konsep - _Komunikasi Anak Usia Sekolah (7-13 Tahun) Perkembangan komunikasi pada anak usia ini dapat dimulai dengan kemampuan anak mencetak, menggambar, dan membuat huruf atau tulisan yang besar. Hal yang dilaksanakan oleh anak mencerminkan pikiran anak. Kemampuan membaca anak di sini sudah muncul. Pada usia kedelapan, anak sudah mampu membaca dan sudah mulai berpikir tentang kehidupan. Komunikasi yang dapat dilakukan pada anak usia sekolah adalah tetap memperhatikan tingkat kemampuan bahasa anak-anak, dengan menggunakan kata-kata sederhana yang spesifik menjelaskan sesuatu yang menjadi ketidakjelasan pada anak atau sesuatu yang tidak diketahui pada usia ini keingintahuan pada aspek fungsional dan prosedural dari objek tertentu sangat tinggi. Maka jelaskan arti, fungsi, dan prosedurnya, maksud dan tujuan dari suatu yang ditanyakan secara jelas dan jangan menyakiti atau mengancam sebab ini akan membuat anak tidak mampu berkomunikasi secara efektif. Komunikasi dengan anak merupakan sesuatu yang penting dalam menjaga hubungan dengan anak melalui komunikasi ini pula perawat dapat memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri anak yang selanjutnya digunakan dalam penentuan masalah keperawatan atau tindakan keperawatan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan anak, di antaranya sebagai berikut. a. Melalui Orang Lain atau Pihak Ketiga Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan oleh anak dalam menum- buhkan kepercayaan diri anak, dengan menghindari secara langsung berkomunikasi dengan melibatkan orang tua secara langsung yang sedang berada di samping anak. b. Bercerita Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada anak dapat mudah diterima, mengingat anak sangat suka sekali dengan cerita. Namun, cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan disampaikan, yang dapat diekspresikan melalui tulisan maupun gambar. c. Memfasilitasi Memfasilitasi. anak adalah salah satu’ bagian dari cara berkomunikasi. Dengan ini, ekspresi atau respons anak terhadap pesan dapat diterima. d. Biblioterapi Pemberian buku atau majalah dapat = digunakan untuk mengekspresikan perasaan, dengan menceritakan isi buku atau majalah yang sesuai dengan pesan yang akan disampaikan kepada anak. e. Meminta untuk Menyebutkan Keinginan Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dengan anak, dengan meminta anak untuk menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukkan perasaan dan pikiran anak pada saat itu. Tugas perkembangan anak usia sekolah, yaitu: a. mengembangkan konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari; b. mengembangkan kata hati, nilai, dan kesusilaan; c. mengembangkan kemampuan hidup berkelompok; d. belajar bergaul dengan teman sebaya; . mengembangkan keterampilan dasar membaca, menulis, berhitung; serta f. belajar menjalankan peran sebagai pria atau wanita. . Komunikasi pada Usia Remaja (11-18 tahun) Pada usia ini, pola pikir sudah mulai menunjukkan ke arah yang lebih positif dan terjadi konseptualisasi karena ‘masa ini merupakan masa peralihan anak menjadi dew ‘Komunikasi yang dapat dilakukan pada usia ini adalah berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya, menghindari beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa matu, dan menjaga kerahasiaan dalam komunikasi. Batas usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun: Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan menjadi tiga, yaitu 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun = masa remaja akhir. Tugas perkembangan pada masa remaja, antara lain: a. menerima keadaan diri sendiri, b. mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya dari kedua jenis kelamin, - menerima keberadaan sebagai pria atau wanita dan belajar hidup s dengan keadaaan, . mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang-o} dewasa lain, . mendapatkan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam masal ekonomi dan keuangan, serta ~ mendapatkan nilai hidup dan falsafah hidup.

Anda mungkin juga menyukai